Hidup Off Grid Dengan Bercocok Tanam Permaculture Farm & Melaut

by - Oktober 16, 2023

     




Jadi kemarin dari melihat bagaimana Robin Greenfield bercocok tanam untuk hidup, membawa saya ke konten-konten sustainable living dimana banyak orang mulai menanam bahan pangan mereka sendiri. Alias, kembali bertani.


Memang anti mainstream bagi orang muda yang setiap detiknya tidak bisa lepas dari internet, kembali ke ‘pekerjaan’ jaman dulu rasanya dianggap tidak ‘lazim’. 


Bahkan saya melihat orang-orang yang hidup di laut atau sungai hanya di atas kapal kecil hingga rakit. Iya, rakit, tapi rakit jaman now. 


Setahu saya ada beberapa suku di Indonesia yang memang tinggal diatas perairan, jadi bagi saya lagi, bukan hal yang baru.


Dianggap ‘unik’ barangkali karena disaat orang-orang migrasi ke kota metropolis, segelintir manusia malah memilih tinggal di atas air atau di area pertanian yang nun jauh di hutan gunung sana.


Ini merupakan impian saya dari dulu sih, mungkin waktu saya berusia awal 20an. Impian ini timbul gara-gara saya sempat mengenal mereka yang menjalankan gaya hidup anti kapitalisme.


Mungkin 20 tahun yang lalu itu masih mudah ya, tapi sekarang semua data disimpan online dan mau tidak mau kita masih menggunakan perbankan. Agak repot ya, pindah hidup kesana-kemari bawa uang tunai.







Menarik memang untuk pindah belayar seperti ini, tapi sayang sekali saya tidak bisa berenang. Kalau mau di kapal juga, paling berlayar dekat-dekat dan berlabuh di pinggir

buat hidup sehar-hari...serem juga pas lihat badai datang di tenga laut. Tapi memang ya, hidup berlayar seperti ini jauh lebih sulit kietimbang off grid di tanna hutan gunung.



Hidup Off Grid, Mau Beli Lahan Juga Butuh Duit





Saya masih bisa melihat celah untuk hidup sepenuhnya off grid tanpa adanya finansial yang mapan, rasanya hanya bisa jadi impian semata. Maklum, mau kerja jadi petani modern di luar negeri juga, tidak mudah bagi pemegang passport Indonesia.


Harus ada syarat dan jumlah uang tertentu mendapatkannya. Apalagi membeli tanah sendiri, paling tidak ada duit untuk membeli..tanahnya..baru bisa mengamalkan hidup off grid.


Kalau tidak mau pakai sumber listrik dan air dari pemerinta, solusinya bangun solar panel dan gali sumur sendiri. Jelas, hidup jauh dari tetangga begini memang sesuai di area terpencil, bukan di kampung juga, pokoknya keluar kampung lagi, deh.

Memang, kalau Robin Greenfield itu ekstrim sampai literally mengoyak semua kartu identitas, BPJS hingga akta lahirnya. Ya kali, kalau punya tanah mau hidup secluded juga pasti tetap bayar pajak..


Rindu deh, jaman hidup nenek moyang, jalan-jalan, suka, yadah buka kampung disitu. Tidak ada pajak dan paperwork..ahahaha


Oya, hidup terpencil begini menuntut kita untuk serba bisa. Harus bisa perbaiki listrik sendiri, angkut barang, perbaikan atap bocor, semuanya deh, harus serba bisa. Mana ada yang namanya tukang yang bisa datang sejauh itu ke hutan disaat-saat penting.


Tak jarang juga, mereka yang hidup off grid ini harus tahu soal medis juga untuk pertolongan pertama. Bisa berburu dan membela diri kalau ada binatang liar buas.


Serba lengkap.


Apakah manusia modern yang tahunya duduk ngetik depan laptop, mukbang dan jalan di mall bisa melakukan hal ini?


Sebagai manusia modern yang tahunya senang saja, saya jelas tidak bisa melakukan semua serba bisa begini. Tapi saya memang mempunyai tekad yang kuat untuk hidup off grid dan bercocok tanam beternak.


Secara teori, saya suka ide ini dan saya bisa membayangkan diri saya melakukannya. Saya cepat bosan dengan kebendaan, saya lebih menikmati hidup yang tenang dan dekat dengan alam.


Cuma sayang, saya belum mampu afford dan masih cetek ilmu. Kalau ada kesempatan, saya ingin belajar!




Apa yang Kamu Tanam, Pasti Enak Dimakan





Dikarenakan kita saat ini dijejali dengan junk and instant food, jelas menanam dan memelihara ternak sendiri merupakan tindakan melawan kapitalisme. Banyak tanaman juga disemprot dengan pestisida yang berbahaya (dari informasi yang saya baca dulu). 


Kenapa harus disemprot dengan pestisida?


Ya, karena memang lebih praktis mengatasi hama tanaman dan bisa membuat tanaman mungkin bisa lebih cepat bertumbuh jika di kembangkan dengan cara tradisional.


Terlalu banyak manusia di muka bumi yang harus diberi makan, tidak mengherankan kalau penyediaan pangan juga harus cepat. Pronto pronto pronto!


Disamping itu, sekarang ini ada semacam ‘agenda’ penggemukan masyarakat dengan gula dan lemak. Kebayang kan, bagaimana lebih bagusnya kalau kita tanam sendiri sayur buah beras dll, karena kita tahu apa saja kandungan dari apa yang kita konsumsi.


Contoh mudah adalah ketika saya bikin teh dirumah, saya bisa mengatur sebanyak apa gula yang mau saya minum. Meski kedai jaman now sudah memberikan opsi gula, tapi kadang masih terlalu manis bagi saya.


Sedihnya lagi adalah minuman kemasan yang dibuat massal di pabrik, itu gulanya sudah pakem, fix. Minum setiap hari, fiiuhhh…kasihan tubuh..





Permaculture Farm, Solusi Bagus Petani Modern?





Iya, saya bertanya…ahahaha


Kalau saya ambil dari Greenly Earth, penjelasan dari pertanyaan ini adalah:


Permakultur adalah konsep pemanfaatan tanah, sumber daya, manusia, dan lingkungan dengan cara yang tidak menghasilkan limbah dan mendorong penggunaan sistem tertutup seperti yang terjadi di alam. Dengan sistem loop tertutup, dalam konteks lingkungan, permakultur mengacu pada sistem ideal dimana tidak ada yang boleh terbuang sia-sia.




Ketika minim sampah dan limbah, pertanian tipe ini jelas sustainable, berkelanjutan. Kalau dari sumber GeoPard Agriculture, permakultur dianggap sebagai pendekatan pertanian berkelanjutan. Mengingat tipe pertanian ini menekankan prinsip-prinsip seperti desain ekologis, sumber daya terbarukan, dan limbah minimal. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem mandiri yang bekerja selaras dengan alam, mengurangi ketergantungan pada masukan eksternal dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.



Penjelasan yang menarik. Saya tinggal mencari orang yang mau menerima saya bekerja di tempat mereka yang menerapkan pertanian ini, dapat gaji dan hidup off grid..ahaha saya juga harus yakin, ini badan kuat apa tidak untuk bekerja bertani dan beternak.


Kalau soal fisik, sepertinya kuat, secara mental juga saya rasa tidak terlalu ada masalah. Saya tidak suka keramaian dan saya suka belajar soal tanaman dari dulu (menyesal lupa bawa buku berbagai jenis tanaman yang saya miliki sejak jaman sekolah dulu, malah tinggal dirumah ibu).







Hidup ini terlalu singkat untuk cuma tahu internet..ahaha


Lalu saya jadi ingin bernyanyi deh: nenek moyangku…seorang pelaut…dan petani…dan peternak….





Semua foto bersumber dari Unsplash, klik foto untuk informasi lebih lanjut.


You May Also Like

0 comments