(Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018

by - Juli 13, 2018



Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung raketnya tepat setelah Asian Games 2018 nanti berakhir. Sontak kami berpandangan dan kelu, tidak menyangka pemain Bulu Tangkis ganda campuran Indonesia yang pernah meraih emas di Olimpiade 2016 kemarin akan pensiun secepat ini.

Liliyana Natsir juga telah membatalkan turnamen lain demi fokus bersama pasangan kompaknya sejak 2011, Tontowi Ahmad, untuk merebut medali emas bagi Indonesia. Suatu langkah yang berani dan ambisius tetapi tidak mustahil mengingat dedikasi serta sejarah mareka yang telah banyak merebut gelar juara di ajang internasional.

Meskipun sedikit sedih mendengar berita Liliyana Natsir, saya tetap antusias mendukung kesuksesan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di dua kota di pulau yang berbeda, yaitu Jakarta dan Palembang. Terlebih lagi tidak hanya akan menyaksikan Bulu Tangkis yang selau ditunggu- tunggu, total keseluruhan cabang olah raga yang akan berlaga adalah 40 cabang dengan diikuti oleh 45 negara yang mengutus 15.000 atlit terbaik mareka. Sebuah kompetisi serius yang menuntut hasil kerja keras latihan semua atlitnya selama ini.

Pesta olahraga Asia ini akan berlangsung tepat setelah peringatan hari kemerdekaan kita, mulai dari 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018, merupakan ajang khusus para negara Asia yang sudah terkenal gaungnya dan kini membuat semua mata memandang kepada Indonesia sebagai penyelenggara.

Hal ini membuat saya pribadi menyelipkan keinginan, tidak hanya harapan lebih naiknya nama bangsa sebagai pemain olah raga yang juara dan berdedikasi, tapi juga adanya peningkatan pemasukan di sektor wisatanya selama acara ini berlangsung.

Dari sekian banyak cabang yang dipertandingkan, selain Bulu Tangkis yang memang menjadi kesukaan bangsa ini, saya juga tertarik menonton pertandingan Triathlon, Sepak Takraw, Panahan, Panjat Tebing, Menembak, Berlayar, Dayung serta Kano/Kayak. Bicara soal cabang kompetisi Berlayar, Dayung dan Kano/Kayak, Indonesia sebagai negara maritime yang dikelilingi laut dan dialiri ratusan sungai, belum mampu membuat namanya terkenal sebagai kompetitor yang patut diperhitungkan di luar sana.

Amat disayangkan jika kita sedikit tenggelam di cabang itu, sedangkan kita mempunyai akses keperairan yang mudah dan terbuka luas. Sangat kontras dengan Bulu Tangkis yang menjadi unggulan utama negeri ini, mendengar bahwa Indonesia akan bertarung saja mampu membuat lawan cemas dan gentar.

Tetapi itu tidak menyurutkan saya yang masih menyimpan harapan Indonesia akan menunjukkan taringnya di cabang kompetisi perairan diatas, akhirnya benar- benar meresapi budaya leluhur kita yang pernah jaya dilautan. Namun bagi cabang kompetisi yang kurang peminatnya seperti Hoki, Roller Sport, Panahan juga Menembak, mungkin dengan adanya Asian Games kali ini akan mendongkrak popularitas mareka dan mengucurnya simpati yang lebih banyak.

Sedikit cerita menarik dari Asian Games 2018, yaitu cabang olah raga Kabbadi  dari India yang resmi menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan sejak Asian Games ke 11, juga di India pada tahun 1990. Menariknya tentu saja India selalu keluar sebagai pemenang, baik itu kategori wanita maupun pria. Sangat penasaran akankah tim Indonesia akan turut serta dalam cabang olah raga ini mengingat banyak dari kita yang asing dengan cabang kompetisi ini.

Seringnya pesta olahraga Asia ini lebih banyak didominasi pemenang dari negara seperti China, Korea Selatan ataupun Jepang, semoga faktor pendukung berada di rumah sendiri akan lebih memompa semangat juang atlit kita dalam mengumpulkan medali. Serta tidak hanya poin ada dikandang sendiri, sebagai tuan rumah yang baik hendaklah kita turut membantu pelaksanaan acara ini dengan tertib, aman, dan bersatu padu dalam membuatnya berjalan lancar. 

Berhubung nanti saya dan sebagian masyarakat hanya mampu menonton dari televisi, semoga selalu di #DukungBersama dengan semangat menggebu dan kiriman doa serta kekompakkan kita dari ujung timur hingga barat negeri ini tetap terjaga untuk membuat para atlit kita lebih terpacu dalam mengumpulkan medali emas, perak juga perunggu.

Merdeka!



You May Also Like

0 comments