Sumber foto IMdB |
Penemuan yang cukup random, tapi ternyata Triangle of Sadness yang merupakan debut film berbahasa Inggris dari sutradara asal Swedia, Ruben Ostlund, ini ternyata sangat fun di tonton.
Bahkan dialog-dialog di dalamnya cukup cerdas, salah satunya dari pasangan manula yang merupakan pebisnis kaya yang menjual senjata; we pulled it together, dear, adalah cara cerdas untuk menggambarkan keberhasilan keluar dari keterpurukan sekaligus menarik senjata/hand granat seperti yang mereka perbincangkan sebelumnya.
Ahahahaha saya sampai ngakak tidak karuan karena pasangan manula ini ngomong serius dengan penuh kasih sayang di depan pasangan muda yang awkward.
Seperti biasa, ada disclaimer ya, pasti sedikitnya review ini akan mengandung spoiler. Jadi bagi yang ogah spoiler, bisa cari artikel Ann Solo lainnya yaaaa…(etapi sepertinya tidak akan banyak spoiler, deh 😂😂😂)
Baca Juga : Apakah M3GAN Layak Tonton?
The Real ‘Orang Kaya, Mah, Bebas'
Jauuuhhh sebelum film ini keluar, saya pernah menonton (semacam dokumenter?) di YouTube, baca artikel yang random dan dengar dari orang-orang, kalau the real orang kaya (biasanya bukan OKB, tapi old money) itu pasti memang crazy and wild.
Mulai dari pesta yang diluar batas normal standard ‘kaum jelata’ sampai cara pikir serta hidup mereka yang ajaib dan umumnya selfish.
Terbukti dalam 1 scene di film ini dimana seorang tokoh wanita kaya raya yang memaksa semua pelayan di yacht untuk berenang, Sungguh random. Mana sebelumnya dia komplain kalau hidupnya (yang bergelimang harta itu) sangat TIDAK ADIL kepada seorang pelayang wanita yang mungkin be like; wtf you saying rich bit*h complaining life is unfair!
Wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
Sorry Ann Solo tetiba sedikit rude, tapi kalau kamu nonton, kamu pasti paham.
Scene ini mengingatkan saya pada suatu konten YouTube dari POV orang yang pernah bekerja untuk super rich yang mempunyai kapal pesiar/yacht pribadi. Mulai dari foya-foya dengan wanita panggilan, mabuk ini itu sampai hal-hal absurd lainya pernah dilihat oleh pekerja tersebut.
Sedangkan video YouTube yang lain, yang mana tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, lebih epic.
Jadi nih, ada seorang personal shopper apa assistant gitu, di telepon boss-nya yang kebetulan lewat di perumahan elit di London (kalau tidak salah) dan terjadilah percakapan berikut;
Orang kaya; kayaknya ada rumah bagus disini (sebut area perumahan), jendelanya besar dan cantik, beli, gih!
Assistant: okay, saya check dulu boss.
Selang berapa waktu…
Assistant: boss, itu rumah kamu lho, kamu beli sudah lama dan tidak pernah datang kesitu.
Okay, dompet miskin struktural ku menjerit melihat video ini.
Alkisah, rumah itu sudah lama dibeli dengan alasan yang sama kenapa si boss suka rumah itu. Tidak pernah dihuni, tapi si boss bilang terus pelihara dan kasih bunga segar setiap hari.
Tolong!
Saking kayanya, kamu sampai lupa kamu punya properti dimana saja!
Begitulah film ini kira-kira. Menggambarkan bagaimana orang kaya memandang hidup; gue ada duit, dunia harus mengikuti kehendakku.
Sorry not sorry, orang-orang kaya memang cenderung egois dan tidak peduli orang lain selain diri mereka (kalau tidak salah juga, ini merupakan kesimpulan dari sebuah hasil penelitian).
Makanya saya tidak heran begitu menonton film ini, karena sudah tahu dari awal bagaimana kira-kira rich people life dan memandang rakyat misskwin.
Baca Juga : Drama Tema Fantasy Series Seru
Apakah Triangle of Sadness Asyik Ditonton?
Sumber foto Rappler |
Oh, tentu saja, ini adalah film yang seru, sebuah satrical black comedy yang cerdas tanpa harus terasa berat untuk dipahami. Mengalir seperti itu saja. Apalagi penokohannya cukup solid dan memang nyata adanya.
Lebih menarik, ada 1 scene yang sangat famous. Sampai saya menemukan reels-nya di Instagram. Asli kocak wkwkwkwkw. Ayo nonton, ayo!
Walau saya tidak pernah naik cruise ship seperti ini, tapi saya pernah punya kenalan, orang Indonesia yang bekerja di kapal. Begitu muncul para tokoh pekerja asal Asia (disini Philipina), saya langsung ingat cerita teman saya dulu.
Apa karena temanya orang kaya liburan dan tingkah laku mereka yang ajaib, Triangle of Sadness sedikitnya mengingatkan saya pada serial White Lotus (tapi versi lebih ringan).
Cuma nih, saya perlu WARNING sedikit.
Hindari MAKAN & MINUM ketika menonton film ini, takutnya kamu akan muntah…ahahahaha saya sampai jerit-jerit geli dan ngakak gila-gilaan!
Ingat lho, saya sudah warning diatas. Selamat menonton!