Sudah dari kapan mau review 2 parfum ini yang saya dapatkan ketika membeli 2 parfum Mykonos versi full size dulu. Baik bange, Mykonos memberikan 2 trial size agar pembeli bisa merasakan varian lainya dan menggoda untuk membeli juga. Sungguh marketing yang bagus ini.
Anyway, sayangnya, sama dengan varian Stiletto & Blossom, ternyata When In Paris (WIP) dan Violette ini juga tidak sesuai dengan selera saya.
Disclaimer ya, parfum itu perjalanan wewangian duniawi, setiap orang punya selera dan rasa tersendiri. Apa yang saya rasakan, belum tentu akan sama dengan apa yang kamu hirup nantinya, wokay?
Baca Juga : REVIEW PARFUM MYKONOS STILETTOS & BLOSSOM, PARFUM LOKAL LARIS HEBOH
Review Parfum Mykonos Violette, Ungu Pastel yang Manis
Kalau tidak salah, ada 2 parfum yang mempunyai botol yang sama dengan Violette, warnanya biru (saya lupa apa nama variannya). Mengusung warna pastel, Violette ini sungguh sesuai dengan trend warna yang saat itu lagi booming: ungu dan kawan-kawannya.
Top : Exotic berries, Pink pepper, Caramel
Middle : Osmanthus, Bulgarian rose
Base : Patchouli, Amber, Wood
Kalau dilihat dari notes-nya memanglah menarik sekaligus familiar. Tapi ternyata tidak seperti yang saya harapkan (sebenarnya tidak bisa dibilang harapan, sih). Wanginya agak pengap, dense dan setelah agak lama, jadi airy (yang mana ini bagus untuk saya). Slightly masculine, kalau sepintas dekat.
Namun sungguh, nothing much. Malah saya merasa 4 parfum Mykonos yang telah saya coba, punya DNA yang sama dan sangat dekat satu sama lain.
Review Parfum Mykonos When In Paris, Kembarannya Verve
Trial size yang saya dapatkan adalah bagian dari seri Paris. Berdasarkan penjelasannya yang saya ambil dari Shopee adalah:
“An amalgamation of fragrant Orchid blooms meets bright nuances from Mandarin Orange and lychee, and lusciously dries down into a trail of sweet & velvety apricot jam. When In Paris is wispy, sensual and attractive. A fragrance that makes you feel loved, in love and in Paris.”
Top notes: Mandarin Orange, Lychee & Marigold
Middle notes: Wild Orchid, Vanilla Orchid, Magnolia
Bottom notes: Apricot, Cashmere musk, Guaiac Wood
Satu lagi notes yang bikin saya mikir: wow. Etapi lagi, tetap tidak sesuai dengan selera saya. Wanginya dense, pengap dan terlalu manis sampai saya agak pusing…uhuhu
Saya menantikan wangi apricot, tapi tidak ketemu. Setelah reda, saya merasa woody-ish lebih dominan meski memang manisnya masih pekat. Rasanya 50-50 gitu, deh.
Parfum Outdoor & Indoor
Saya masih newbie dalam dunia wangian duniawi ini, tapi saya cukup tahu kalau parfum itu dipakai sesuai keadaan, situasi hingga tempat. Saya sudah mencoba kedua parfum ini di luar ruangan dan dalam ruangan.
Mungkin bisa saya simpulkan, keduanya tidak cocok untuk dipakai outdoor panas-panasan, bikin kliyengan. Too much, too intense dan berasa kena punch..uhuhu
Belum lagi, DNA-nya juga sama sehingga saya tidak merasakan banyak perbedaan, manisnya juga sama, jadi kalau beli 1 saja, pun rasanya saya tidak rugi melewatkan varian lainnya.
Bagi saya, Mykonos When In Paris & Violette lebih cocok dipakai pas cuaca dingin atau indoor sekalian.
Ada 2 titik pemakaian yang saya coba, yakni di pergelangan tangan dan lipatan dalam tangan. Agak ragu spray di baju dan saya mudah pengap, jadinya saya spray di kulit saja. Untungnya aman, secara Mykonos adalah parfum lokal yang memang jelas sudah berlisensi.
Walau ini trial size kelihatan kecil, tapi beuh, bisa berapa kali semprot. Kalau tidak salah, bisa sampai puluhan semprot apa, ya.