Akhir- akhir ini saya sedang bosan dengan model lipstick batangan klasik dan mulai memutuskan untuk mencoba lipcream lebih 'dalam'. Sebelumnya saya pernah mencoba 3 lipcream dengan merek yang berbeda tapi entah kenapa tidak begitu mengena di hati.
Dari teksturnya yang tebal krimi dengan hasil yang terlalu mengkilat basah padahal di botol disebutkan MATTE, tetapi setelah 15 menit pun tak kunjung kering dan terasa lengket, malah menempel di tissue, hijab juga tentunya gelas.
Ada juga yang cukup bagus seperti duo lipcream dan gloss dari seri Sariayu dulu (duh, lupa tahunnya), kemudian disusul oleh lipcream merek lokal yang sayangnya kurang promo. Padahal produknya cukup mumpuni walau saya saat itu belum terbiasa akan efek yang layaknya dihasilkan jika kita memakai lipcream; garis- garis bibir teng terlihat jelas, kering seperti mengerucut.
Begitu banyak dari teman saya yang lebih menyenangi licpream oleh daya tahan serta sifatnya yang tidak mudah transfer, saya pun berpikir ulang untuk mencoba jenis lipcream setelah hampir berapa tahun 'lupa' apa itu lipcream. Berikut beberapa lipcream affordable, produksi lokal yang saya coba sejak November 2018 ini:
Emina Creamatte - Jelly Bean
Warnanya sangat intense dengan wand yang kecil, sedikit menyusahkan untuk menjangkau dasar botol. Mampu menutup bibir saya yang gelap tanpa terlalu banyak layer, terkadang saya menggunakannya bagai lip tint dengan di baur tipis, diratakan dengan jari.
Jelly Bean adalah warna merah dengan hint biru yang mamapu memberi ilusi gigi putih begini adalah warna kesukaan dan andalan saya. Ketahanan Creammate Emina ini cukup bagus dan meninggalkan stain yang manis.
Jill Beauty Lip Matte - 13 Purplish Plum
Dulu sekali saya mengira Jill adalah merek Jepang/Korea namun Jill adalah merek lokal. Saya mendapatkan lipcream ini dari giveaway yang mareka adakan karena sampai saat ini saya belum menemukan toko yang menjual produk Jill ini di kota saya.
Secara tesktur lipcream ini cukup kental dan butuh sedikit waktu untuk kering sempurna di bibir, warnanya sangat intense pada shade 13 ini; merah keunguan dengan hint ungu lebih kuat yang akan lebih cocok jika menggunakan teman riasan gothic.
Bicara ketahanan Jill, saya cukup terkesan karena setelah makan siang lipcream ini masih bertahan menjadi stain.
The Bath Box Shake Lip Pigment - Burnt Orange
Kali ini saya lompat menuju shade oranye dan coral setelah tergiur saat mencoba lipcream seorang teman yang berwarna serupa tapi berbeda merek. TBB adalah merek lokal yang dulunya hanya mengeluarkan produk skincare kulit yang sekarang lebih maju menjangkau produk dekoratif wajah/make-up.
Seperti namanya, lipcream ini berbahan dasar air sehingga haruslah di kocok rata sebelum di gunakan. Teksturnya ringan, mudah dibaurkan tetapi sedikit tricky karena lebih cair ketimbang lipcream berbahan dasar minyak.
Burnt Orange ini mampu memberi nuansa summer (walau saat ini musim penghujan dan banjir), membawa kesan segar coral mengingatkan warna lipstick favorite saya ketika kuliah dulu. Untuk ketahanannnya sendiri, lipcream terbaru dari TBB ini sering bolong di tengah bibir tetapi masih tetap bertaham di bagian luarnya.
Itulah 3 lipcream yang saat ini sering saya gunakan dan gemari, terlebih lagi mareka adalah produk lokal dan saya selalu mencintai produk lokal Indonesia yang sedang menggeliat naik. Kalau kamu punya lipcream favorite baik lokal dan internasional, ayo berbagi dengan komen dibawah.