Jadi begini, kalau pembaca Ann Solo sudah membaca rekomendasi parfum dan body mist, karena saya pikir sebaiknya 2 hal ini tidak digabungkan, makanya saya memutuskan untuk membuat review dan rekomendasi parfum khusus. Ini benar-benar parfum ya, bukan body mist.
Intinya saya mencari brand yang betul-betul mempunyai konsep yang jelas dan fokus, menghasilkan produk mereka sendiri, punya desain dan memahami produk yang mereka jual. Pokoknya, 3 parfum yang akan saya review kali ini merupakan produk parfum lokal yang sejauh ini terbaik yang saya temukan. Yuk, mulai ghibahnya!
Review Scentworks & Co Perfume - Ballerina
Lupa bagaimana saya bisa menemukan brand ini padahal rasanya preferensi Shopee saya saat itu jauh dari parfum. Tapi karena tertarik dengan note-nya yang mengandung Lavender, makanya saya memutuskan untuk membeli varian ini. Sayangnya, brand ini tidak menuliskan notes mereka satu persatu mulai dari based, middle sampai top.
Cuma ada keterangan kalau perfume ini punya wangi yang sexy, seductive dan sweet dengan campuran Lavender, Vanilla Bean and Jasmine Petals. Kalau saya ambil secara singkat, based note : Lavender, middle note : Vanilla Bean yang membuat Jasmine menjadi top note (?). Ya, mungkin begitu sesuai cucoklogy saya.
Anyway, ini adalah perfume yang memberi kesan mewah, yang membuat mood menjadi baik dan somehow strangely soothing (bagi saya). Jenis wangi yang entah kenapa tercium tidak asing tapi tidak bisa dijelaskan wangi familiar itu apa.
Disclaimer; saya tidak pernah mencium dan memakai perfume brand luar baik itu original dan KW. Dulu sekali memang saya pernah punya perfume Dior dkk dan itu rasanya sudah tidak relevan karena saya juga tidak ingat lagi wanginya seperti apa (hello, ingatan 2002 - 2006, zaman dimana saya terekspos dengan wangi parfume bermerek tiap kali ke mall).
Balik ke Ballerina, somehow wangi perfume ini juga memberikan kesan dingin pada awal di semprot, lalu menjadi hangat dan lembut. Untuk projection-nya tidak terlalu kuat ya, mungkin jarak 1 meter dari pusat semprot masih tercium. Saya sendiri menyukai parfum ‘malu-malu’ begini karena saya tidak menyukai parfum yang bisa tercium kemana-mana. Berhubung saya tidak suka jadi pusat perhatian, saya lebih memilih parfum yang hanya bisa dicium oleh orang-orang yang kebetulan sedang duduk di dekat saya.
Daya tahannya juga tidak begitu kuat, tapi kalau disemprot ke baju, cukup tahan walau menjadi samar, tapi sampai besok masih terasa. Kalau disemprot di lengan atas (ini habit saya kalau pakai perfume sekarang), masih terasa wangi meski seharian.
Worth buying dengan 2 ukuran 35 ml dan 105 ml, dimulai dari Rp 89.000 - 199.000.
Review Voiij Parfume - Rotten Roses
Selain ‘lemah’ terhadap apapun yang ada Lavender, saya juga suka wangi klasik bunga mawar yang membuat saya membeli parfum Voiij varian ini. Sekali lagi, sama seperti Scentworks & Co, Voiij juga tidak membagi 3 notes dari parfume mereka, jadi yang dituliskan di akun resmi Shopee adalah key ingredients : Rose, Orange Blossom, Grapefruit, Patchouli, Cashmeran, Orris, dan Musk.
Tapi ternyata tidak hanya itu saudara-saudari sekalian, ternyata parfum ini bisa dipakai unisex dan mempunyai tambahan ‘notes’; Jasmine dan Ylang Ylang. Nah, lho?.
Anyway anyway, parfum ini sangat lembut, slightly sensual tapi lebih sesuai dipakai seorang wanita yang kalem dan ingenue begitu, seperti Ann Solo. Dengan projection yang lemah, mungkin perfume ini bukan untuk mereka yang ingin menjadi pusat perhatian. Menariknya, meski dalam ruangan normal dan ber-AC, wanginya susah keluar, tapi begitu dipakai ketika saya sedang tapping di outdoor dibawah panas, wangi Rotten Roses ini seakan memanas dan mengharum. Apakah ini jenis parfume yang lebih sesuai untuk outdoor?
Meski perfume ini normalnya tidak bisa bertahan lama ya, tapi tetap bisa meninggalkan kesan samar dan powdery, yang bagi saya pribadi sangat nyaman. Buat yang lagi mencari parfum entry level dan mau bermain aman, Rotten Roses bisa menjadi pilihan yang tepat.
Dijual sebagai limited variant, 30 ml, Rp 89.000, mungkin bisa segera dibeli sebelum di discontinue.
Review Younic Scent - Flora
Mungkin ini pembelian saya yang agak sedikit ‘menyesal’ karena Flora tidak seperti yang saya bayangkan. Awalnya saya ingin membeli The Moon, tapi takut akan berwangi sama dengan Ballerina karena notes yang digunakan juga kurang lebih sama.
But hey, Flora menjadi satu- satunya perfume dalam daftar rekomendasi ini yang sangat tahan lama. Jaw dropping. Bayangkan, saya pakai semprot di pakaian dan kedua lengan atas, lalu naik motor berangin-angin, perfume ini tetap menempel. Woah, Younic Scent, kece sekali!
Bahkan, seorang teman bertanya parfume apa yang sedang saya pakai karena disaat kami sedang membuat photoshoot di outdoor di tengah panas, ternyata parfum ini bisa dicium dari jarak 1 meter. Lebih kece lagi, semua pakaian yang saya semprot dengan parfum ini bertahan lama, meski sudah kena angin naik motor atau 3 harian.
Wanginya juga bertahan dibadan. Cuma saya kurang sreg dengan wanginya meski tipe fresh fruit floral dari Flora ini memang tipe saya. Adapun pembagian dan penjelasan mengenai notes yang digunakan adalah Bergamot, Damascus Rose, Peony dan White Musk.
Penasaran kenapa saya kurang sreg dengan varian Flora? Entah kenapa wanginya antara thick dan kalau dicium memberi kesan dingin yang sampai terasa ke belakang kepala. Antara love and hate begitu, antara annoyed tapi suka. Memang wangi dan tahan lama, tapi antara wangi yang familiar ditambah sesuatu yang dingin begitu. Pusing ya memahaminya? Begitu juga saya pusing bagaimana menjelaskannya secara tertulis dan lisan.
Menarik untuk dicoba, 50 ml, Rp 99.000 (ketika sedang diskon).
Lalu Bagaimana Dengan Packagingnya?
Saya salah satu orang yang senang dengan produk yang punya packaging cantik, unik dan menarik. Makanya saya berusaha mencari botol yang berbeda-beda. Kalau kemasan keseluruhan, cuma Voiij yang punya kotak layaknya parfum biasa, 2 produk lain datang tanpa kotak khusus bawaan.
Ini sebenarnya memudahkan saya karena berarti saya berhasil tidak membuat pusing dengan sampah kotak tambahan. Walau Younic dan Scentworks dibungkus dengan kotak khusus pengiriman, sayangnya Younic kurang aman karena produk dibungkus pakai bubble wrap tipis. Produk jadi terguncang-guncang kesana kemari karena di dalam kotak tidak dipadatkan lagi. Mungkin Younica bisa mempertimbangkan menggunakan kertas-kertas koran untuk memadatkan kotak pengirimannya?
Sedangkan Voiij dibungkus dengan bubble wrap yang tebal membuatnya kurang estetik kalau dikirim sebagai kado. Ya, walau lagi nih, Scentworks sangat estetik dengan kotak pengirimannya yang ‘kado ready’, tapi saya masih menahan napas begitu melihat produk kurang padat di dalam. Al maklum, penjual mengirim produk dengan segenap jiwa raga, eh, jasa pengiriman/kurirnya malah main lempar saja.
Si penerima: patah hati dan menulis review buruk.
Ayo, Beli Parfum Lokal
Jujurly, saya bukan ahli parfume atau the nose atau fraghead, kembali menggemari yang wangi-wangi saja, baru awal tahun ini…Ahahahaha
Sebelumnya saya menghindari apapun yang terlalu wangi dalam skincare karena saya semaput, bengek mencium wangi skincare yang menyengat. Ini jadi suka perfume juga perubahan 360 derajat, saya sendiri heran sampai ngikik sendiri…ihihihiihihi
Dikarenakan saya sudah lebih percaya pada local brands yang memang sudah jauh berubah dengan membuat bisnis berdasarkan ide sendiri tidak lagi KW dan replika, saya sangat tertarik mencoba apapun produk lokal saat ini salah satunya wewangian. Jadi bagi yang dulunya mumet sama parfum lokal yang meniru, KW, abal-abal, kurang jelas, jangan ragu untuk membeli local brands yang sudah berbenah diri.
Seperti HMNS yang kini sudah international, banyak local brands yang juga sudah berani unjuk gigi dengan menawarkan produk buatan mereka sendiri tanpa harus lagi meniru produk luar. Scentworks & Co, Voiij dan Younic adalah beberapa diantaranya yang saya rasa sangat-sangat worth buying karena mereka datang dengan warna mereka sendiri.
Artikel ini juga tidak di endorse ya, murni beli dengan duit sendiri dan semua review berdasarkan pengalaman saya, Ann Solo. Kalau pembaca punya rekomendasi parfume lokal andalan juga, silahkan di share di kolom komentar dibawah, ya. Berikutnya mungkin kalau ada rezeki, saya akan membuat part 2 dengan varian parfum yang lebih berani dan bold, saya juga sedang mencari parfum lokal dengan notes; green tea, anything tea, more lavender, oud, dan yang perpaduan unik lainnya.