Sejak pandemi ini, tidak hanya orang- orang panik membeli dan menumpuk hand sanitizer seperti di 2020 lalu, tapi juga yang paling penting membeli masker dan memakan suplemen kesehatan seperti vitamin. Pokoknya, sekarang dimana vitamin dan jenis suplemen pendukung kesehatan lainnya sedang ‘bersinar’.
Saya sendiri sebenarnya tidaklah terlalu antusias terhadap makanan dan vitamin tambahan ini, bahkan dulu sekali, ketika emak saya sedang aktif di MLM yang terkenal dengan produk suplemen kesehatannya dan memberikan saya bekal vitamin, saya malah tidak menghiraukannya.
Sungguh zaman ‘kegelapan’ saat itu, tidak hanya memahami pentingnya bantuan vitamin, saya juga tidak menghargai pemberian emak. Sekarang, di umur sebegini dan pandemi, saya jadi sedikit obsesi terhadap vitamin. Sejauh ini, saya sudah membeli beberapa vitamin dari brand yang berbeda, tapi Blackmores adalah vitamin pilihan saya karena sering diskon (hahay!) dan rasanya saya cocok dengan brand asal Australia ini.
Review Mencoba Beberapa Vitamin Blackmores Indonesia
Mungkin saya tidak terlalu mengekspolarsi varian vitamin dari Blackmores karena saya cenderung masih ingin mengkonsumsi vitamin yang umum dan hanya saya pahami saja. Tapi sebenarnya, jika (dompet) memungkinkan, saya ingin mencoba varian vitamin mereka yang lainnya seperti Radiance Marine Q10, Ginkgo Action, Lutein Vision (harusnya saya segera mencoba vitamin ini, tiap hari berada di depan layar laptop terus), Grape Seed, CoQ10 75mg, Glucosamine Sulfate 1500, intinya semuanya ingin saya coba.
Kecuali yang untuk ibu hamil dan menyusui, ya.
Karena so far saya melihat vitamin brand ini cukup terjangkau, sering diskon dan e-commerce tempat saya membelinya pun, punya paket pengantaran cepat (sejak PPKM, semuanya menjadi telat). Belum lagi saya juga merasakan manfaatnya (atau placebo effect) seperti PMS saya lebih kalem ketika saya mengkonsumsi varian Multi B Performance yang bentuk tabletnya segede bus kota itu.
Baca Juga : PERJALANAN MENJADI SEORANG MINIMALIST - BURNOUT DAN KELELAHAN MENTAL
Review Blackmores Multi B Performance Vitamin
Jelas sekali saya tidak seaktif itu, saya hanya pekerja kantoran yang lebih sering WFH, kadang masuk kantor, lebih seringnya kerja di kamar. Anyway, ternyata varian ini cukup bagus, saya merasa badan lebih kuat (saya penderita maag akut dan darah rendah, jadi sering lemas apalagi kalau cuaca sangat panas) dan segar.
Entah ini benar atau tidak, bahkan beberapa kali, PMS saya yang parah juga tidak seperti biasanya. Tidak terlalu sakit (entahlah, ingatan saya agak kabur) dan meski biasanya sangat lemas, jadi serasa ada tambahan tenaga ekstra. Ya, namanya juga makan vitamin ya, pasti efek itulah yang ingin kita rasakan.
Hanya saja, vitamin ini sangat besar. Gembung lagi. Warna tabletnya coklat gelap kehitaman dengan bentuk oval petak dan gelembung atas bawah. Duh, sorry, saya kurang bisa menggambarkannya. Jadi karena saya punya Disfagia, semua obat harus saya hancurkan di wadah atau dengan gigi langsung termasuk vitamin ini.
Review Vitamin Blackmores Multivitamins + Minerals
Karena saya merasa cocok dengan vitamin diatas, maka saya membeli varian ini karena saat itu sedang diskon dan rasanya hampir mirip. Saya pikir, begitu. Tapi walau klaim yang mereka berikan hampir sama, vitamin ini rasanya kurang nampol untuk saya. Bahkan saya tidak merasa segar atau apapun, flat saja begitu.
Sepertinya kalau untuk varian yang multivitamin, karena mungkin banyak kandungan dalam 1 tablet, maka bentukkan dari vitamin ini juga chunky tapi berwarna putih susu. Berhubung saya tidak mendapatkan efek yang menyenangkan dari varian ini, maka saya tidak lagi berniat repurchase setelah menghabiskan 1 botol.
Review Blackmores Vitamin C 500
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, saya memiliki maag akut yang membuat saya harus ekstra hati- hati dalam mengkonsumsi yang asam-asam seperti jeruk dan vitamin c umumnya. Tapi kalau tidak salah vitamin ini aman bagi lambung, dan sampai saat ini rasanya maag saya tidak kumat ketika memakannya.
Cuma, saya memang selalu membuat precaution, saya harus makan dulu sebelum minum dan makan yang beresiko asam atau pedas. Semua vitamin yang saya ambil hanya akan saya konsumsi selesai makan (bodoh amat, kalau ada petunjuk penggunaan sebelum makan). Kalau ditanya efeknya, alhamdulillah saya sudah jarang flu padahal saya sangat sensitif, pasti flu dan demam kalau sinus kumat.
Review Blackmores Vitamin Bio C 1000mg
Kenapa saya membeli dosis vitamin c yang tinggi, karena saya juga share vitamin dengan orang tua saya. Bapak saya meminta dosis yang lebih tinggi karena dia merasa kurang, saya pun akhirnya memberanikan diri membeli dosis tinggi ini. Supaya lebih hemat (asyik), saya hanya akan mengkonsumsi dosis tinggi ini jika kondisi tubuh stabil.
Sedangkan yang dosis rendah, akan saya konsumsi 2 kali sehari, pagi dan malam. Terlebih lagi jika merasa badan sudah meriang dan seakan demam, saya lebih memilih dosis rendah untuk diminum pagi sebelum beraktifitas dan malam ketika hendak tidur. Saya tidak yakin ini cara yang tepat bagi semua orang, tapi ini cara yang pas untuk keperluan kesehatan tubuh saya.
Review Blackmores Fish Oil 1000 Odorless
Padahal ini vitamin Blackmores yang pertama saya beli, tapi jadi yang least favorite karena bentuknya kapsul soft gel yang didalamnya berisi cairan. Itu berarti masalah bagi saya yang tidak bisa menelan obat. Mana chunky lagi. Setelah di ‘pendam’ 3 bulan, akhirnya saya memotong soft gel tersebut dan ‘meminum’ minyak ikan di dalamnya.
Bukan main, dimana- mana minyak ikan memang berbau kuat. Saya menjadi mual dan agak jera. Padahal saya kepingin sekali konsumsi minyak ikan, tapi apa daya saya tidak punya tenaga untuk memotong kapsul ini dan pusing sesudahnya. Dalam umur saya, saya telah mengkonsumsi berbagai obat mulai dari rasanya yang ajaib sampai yang super pahit hingga yang sebesar bangunan 10 lantai. But this, I just can’t. Akhirnya emak saya yang menghabiskan vitamin ini dan sekarang saya sedang memesan 2 botol lagi untuk emak dan adek saya.
Review Blackmores Calcimag Multi
Terakhir adalah varian ini yang setelah saya pertimbangkan dari varian yang untuk tulang atau sendi lainnya, saya memilih varian ini karena saya memang membutuhkan bantuan vitamin untuk tulang karena saya juga punya anemia dan tekanan darah rendah. So low, sampai semua dokter kebingungan car detak nadi di tangan saya. So low, sampai saya punya panggilan vampire/dracula dulu dan tangan saya sering dingin.
Kayaknya, hampir semua vitamin tulang yang pernah saya makan, berbentuk tablet chunky. Termasuk varian ini, chunky dengan warna putih susu. Rasanya agak hambar asam sedikit. Kira-kira. Tapi entah kurang rajin memakannya, saya yang sedang sering sakit pinggang (bukan di kidney ya, karena saya peminum berat air putih) akibat umur dan kebanyakkan duduk, saya belum merasakan efek yang jelas dari vitamin ini.
Baca Juga : 5 KEGIATAN SERU SELAMA PSBB BEBAS BOSAN, SUNTUK DAN MATI GAYA
Manfaat Mengkonsumsi Vitamin
Ini pasti sudah jelas ya, tentu saja untuk membantu menjaga kesehatan dan immune booster di tengah pandemi yang semakin gila ini. Tidak sebagai asupan utama karena bagaimanapun makanan adalah asupan utama kita, ditambah buah dan sayur. Vitamin dan suplemen yang sebagai peran pendukung yang bisa saja digunakan atau tidak meski sebaiknya dimakan supaya tubuh lebih fit.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, tidak semua vitamin mempunyai efek yang instan dan terlihat langsung, tentu perlu waktu untuk berputar di dalam perut, meresap dan bekerja. Itulah penjelasan mudahnya. Jadi bisa dikatakan, sebagai bantuan pelindung kesehatan, vitamin juga menjadi investasi kesehatan yang sama baiknya dengan mempunyai asuransi BPJS buat sobat miskin (seperti aku) dan asuransi Allianz (cuma tahu ini) buat para sultan.