Jalan ke Sumbar, Cerita Liburan yang Terlambat

by - Juni 15, 2023

Sampai subuh & langsung menikmati pantai pagi hari..belum mandi dan semrawut setelah 9 jam perjalanan



Rasanya, kalau tidak termotivasi dengan sengaja, saya mungkin tidak akan menulis mengenai perjalanan saya yang ala kadarnya ini. Well, walau memang ala kadarnya dan cuma tinggal kenangan, tetiba saya jadi ingin menulis sedikit mengenai perjalanan saya.


Alias, daripada isi blog ini kosong melompong dan seperti kehilangan arah..alias lagi, saya malas nulis.



Introvert yang Semakin Tertutup Setiap Harinya


Semakin tua, saya semakin kembali ke setelan pabrik asli, yakni seorang yang aslinya pemalu, awkward, dan introvert. Iya, begitu, next time saja ceritanya.



Anyway, saya juga semakin merasa jengah jika terlalu banyak berbagi di media sosial. I mean, mengerikan juga jika orang asing mengetahui banyak informasi mengenai diri kita dan bisa menggunakannya untuk hal-hal yang salah dan berbahaya.



Tapi ini memang jaman dimana media sosial menjadi bagian organ tubuh manusia, kalau dihilangkan, maka manusia akan merasa sakit. Se-ngeri itu…



Karena saya kembali ke setelan pabrik, informasi berlebihan ini membuat saya anxious, tidak jarang saya berpikir apa saya harus juga melakukan hal yang sama karena sepertinya hal ini adalah mandatory bagi masyarakat modern sekarang (ga kebayang kalau blog ini dibaca manusia modern 2123 nanti, hello!).



Untung juga saya menarik diri saya dari arus deras sosial media dan memilih untuk tidak memberikan terlalu banyak informasi diri saya melalui postingan (meski tentu saja terus sambat di Twitter dengan akun ngawur).




Baca Juga : BEROBAT KE MELAKA/MALACCA & 5 DAFTAR WISATA SERUNYA!




Sering juga saya merasa tidak penting juga untuk berbagi foto kegiatan terbaru saya, karena memang tidak menarik…ahahahahahhaaha jadi lucu ketika ada orang-orang yang bertanya kenapa saya tidak update story dan IG post, ya karena tidak ada yang menarik untuk dibagikan…



(sampai ngakak brutal pas ditanya ini, berasa selebgram padahal yang tanya orang-orang yang saya kenal, kan, bisa WA tanya kabar, bah!).



Tambahan lagi, saya ini orangnya punya cara pikir yang berbeda, bukan apa-apa, saya malas juga kalau saya update sesuatu dan disalahpahami, bikin tambah malas. Dah lah, daripada saya bilang apa, orang pikirnya apa, makanya saya jarang update. 



Paling penting; memang sungguh tidak ada yang menarik untuk dibagikan ke khalayak ramai…ahahahahahahhahahaha (ngetik ini sambil ngakak sampai pipi pegel..dan kepanasan heat wave).




Trip ke Sumbar Bareng Keluarga





Jujur, ingatan saya mengenai liburan bersama keluarga ini agak terdistorsi, alias lupa tahun, bulannya ingat. Ahahaha 



Bukan karena tidak seru, tapi memang saya menikmati liburan kemarin dan tidak banyak berpikir selain ngikut adik saya sebagai EO liburan kami alias pembuat itinerary. Saya terima mengikut saja…wkwkwkwk



Sebagai orang yang biasanya in charge bikin travel plan ketika jalan sendiri atau sama teman, ketika ada yang menggantikan peran ini, saya amat sangat senang. Beban mental jadi berkurang.



So, kami akhirnya kemarin menginap di Padang di Hotel Truntum Padang. Namanya lucu juga, sampai otak saya sempat beku sebentar untuk membacanya karena ini biasanya familiar di lagu; truntuummm tuumm.. (mungkin entahlah).







Di Padang, kami mutar-mutar di kota, makan di rumah makannya, ke pantai, minum es jus guava, makan sarapan tempat langganan dan tempat baru (enyak sungguh!) dan mutar lainnya saya lupa…



Kemudian ke Bukit Tinggi dan menginap di Royal Denai. Ini salah satu hotel yang cukup horror karena adik & istrinya berapa kali menginap disitu dan mengalami kejadian mistis. 



Baca Juga : LIBURAN BUDGET NAIK KERETA API PADANG - PARIAMAN



Anyway, tanpa harus kejadian mistis, lokasi kamar kami di bawah dan gloomy, dark dan dull sudah membawa suasana horror yang pekat. Karena sudah lama tidak beroperasi, hotel ini jadi menua dimana karpet, kasur serta overall look..ya begitulah.



My baby sister, Sari...rindunya...



Tumben dapat foto cantik



Ini enak, tapi tidak ada disini..




Main di sini, tentu saja harus ke kebun binatangnya yang kini sudah jauh lebih modern dan rapi. Entah kenapa saya jadi rindu pada zoo mereka model lama..



Tidak lupa main ke sungai bawa 2 bocil, lewat jalan kampung favorite langganan kami kalau setiap ke Sumbar. Jalan sana, jalan sini, pulang bawa oleh-oleh.




Sumbar Trip dengan Tim Bencana


Foresthree yang full dengan anak-anak kuliah belajar dan main..



Sebelumnya saya sudah pernah berbagi mengenai trip ini meski hanya tulisan ringan. Intinya, traveling dengan orang baru itu seperti berjudi, 50:50, bisa fun, bisa zonk. Kali ini saya kebagian ZONK.



Lalu, trip ini harusnya jadi trip santai saya, bisa dibilang healing trip jaman now. Tapi malah jadi drama..wkwkwkw



Anyway, saya pergi ke Padang, menginap di hotel jadul dekat dengan pantai juga. Namanya Hotel Sriwijaya. Pesan online, terlihat luas, begitu sampai, mungil. Kamarnya mungil dan kasurnya tentu saja ikutan mungil.




Baca Juga : MACAM RAGAM TEMAN TRAVELING & TIPS MENCARI TEMAN JALAN YANG ASYIK



Namun rasanya worth it karena dekat dengan pantai, cuma jalan sekitar 5 menit. Hotel ini berada 1 lapis/jalan di depan pantai, jadi tidak langsung menuju pantai. Maklum, saya masih agak trauma karena Padang kan, sering gempa dan saya juga takut resiko tsunami.



Berhubung ini adalah trip sendiri dan saya bisa leluasa eksplor jalan kaki, makanya saya pergi jalan ke area favorite saya di Padang, yakni area Pondoh. 



Lontong padeh/pedas pariaman dan teh taluanya yang legendaris




jadi pengen punga boat house...kalau ada wave, goyang-goyang..




jam 4.30 pagi apa ini ya..




Banyak berkembang, area ini penuh dengan coffee shop yang menarik dan pas sekali buat kerja WFH/remote.  Nanti balik lagi, mau explore ke atas untuk cari tahu lagi pantai-pantai hidden gem.



Kurang puas di Padang, lanjut ke Pariaman subuh buta naik kereta api dengan tambang RP 5.000 (sudah naik dari Rp 2.500 tahun 2012 lalu). 



Sampai di Pariaman, saya kaget karena sepanjang pantai dan jalan kereta, penuh rumah warga. Padahal dulu cantik banget karena kita bisa melihat pantai sepanjang jalan kereta. 



Sungguh momen yang membuat saya terpinga-pinga..



walau terpinga-pinga kaget, tetap pose







ke pasar nyari pesanan emak: lado merah alias cabe mera segar yang di petit subuh itu





Pantainya juga semakin pendek dan kotor. Duh, sedih sekali hati ini. Saya masih ingat 2012 dulu main ke Pariaman beberapa hari dan benar-benar menikmati liburan dengan jalan kaki sepanjang pantai dan kotanya.



Tetap, setelah sarapan di langganan  dulu, saya menikmati apa yang telah ada saja, main di pantai sebentar. Kikuk juga sih, jalan, ketemu warung jualan dan sampah plastik.



Sebelum tengah hari, akhirnya berangkat ke Bukit Tinggi dengan bus Rp 15.000 (kalau tidak salah harganya segitu) dan sampai di tujuan sekitar jam makan siang.

 


Sudah lama tidak naik bus yang ngetem, berhenti sana sini, melihat view berbeda.

 


Apakah saya bisa mengatakan kalau saya adalah penggemar kota ini? Bahkan saya punya tempat menginap langganan. 



Meski berada di jalan yang sama dimana hostel favorite saya, kali ini saya mencoba Hello Guest House yang dari dulu susah sekali mendapatkan kamar kosongnya. Kebetulan ada kosong, kebetulan dapat potongan, semuanya serba kebetulan.



Nona penulis di pasar basah berburu pesanan emak





kopi tradisional, lupa foto alat gilingnya...oleh-oleh murah khas buat pecinta dan kolektor kopi



Terimakasih Ibuk & Kakak Hello Guest House, jumpa lagi segera...




Hanya saja, di trip ini saya skip ke kebun binatang dan pergi berpetualang sendiri ke beberapa coffee shop. Merasa seperti tokoh protagonis dalam film indie begitu. Bahkan saya jalan dalam hujan gerimis (langsung merinding kena hembus angin gunung), menikmati hujan dari jendela.



Asli berasa lagi dalam film atau video klip band indie lah. 



Ke pasa tradisional buat beli oleh-oleh, drama malam sebelum pulang dan voila, saya pulang. 



Sudah begitu saja, memang tidak ada yang spesial…ahahahahaha kan, sudah saya bilang…







You May Also Like

0 comments