Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




    Sebagai orang yang mood dan tindakannya random atau sering berubah-ubah (seperti manusia lainnya), beberapa bulan belakangan ini saya lagi rajin menonton ulang film lama dari tahun 90an. 


Karena saya membesar di era itu dan saya masih berpikir film yang di produksi tahun itu akan tetap legendary dan keren selamanya, jadi kali ini saya ingin berbagi rekomendasi film terbaik era 90an, menurut saya (si penulis di blog ini).


Dibawah ini ada daftar film era 90an yang bakalan tetap menarik tidak kalah dengan film jaman now. Semua foto yang saya gunakan terhubung langsung dengan sumber, silahkan click kalau mau tahu lebih lanjut, ya.



Chungking Express (1994) 




Well, saya adalah salah satu penggemar pak sutradara Wong Kar-wai serta semua jajaran aktor di dalam film ini. Ada Tony Leung, Takeshi Kaneshiro dan tentu saja, forever coolness Faye Wong (jadi ingat saya potong rambut seperti si mbak Faye di film ini).


Mungkin salah satu alasan saya menyukai film ini adalah tone yang digunakan, lampu neon kontras dan efek blur. Bisa disebut radiant blur yang menampilkan hyperreal clarity yaitu kejernihan yang sangat nyata (kayak lihat kaca yang didepannya ada lampu-lampu kali, ya). Jadi ada efek film yang ada gerakan lambat yang memberi kesan sensual dan berpiksel begitu, kira-kira (informasi yang saya ambil dari hasill Googling).


Adapun temanya mungkin sangat relate dengan penonton, ya soal kehilangan, kesepian, identitas diri manusia, percintaan juga bagaimana tetap melanjutkan kehidupan ini. Tapi yang saya paling ingat sih, nanas kalengan dan rambut pendek ikoniknya mba Faye.


Oya, film ini punya dua cerita berbeda ya, pokoknya, must watch. Ah, jadi rindu film lama dari Hong Kong, salah satu penghasil film terkeren di dunia.




Girl, Interrupted (1999)




Niat hati mau membawa mba Winona Ryder kembali bersinar, tapi yang ada malah mba Angelina Jolie yang menang Academy Award for Best Supporting Actress. Wajar sih ya, karena aktingnya sebagai Lisa disini sangat epic dan sesuai dengan image yang ia punya saat itu.


Sebenarnya saya punya pengalaman amat sangat personal dengan film ini dan orang-orang disekeliling saya saat itu. Saya akan skip soal itu, saya akan menekankan kalau film ini layak tonton karena temanya yang unik dan berdasarkan buku yang juga based on true story dari sang penulis.


Bertabur bintang muda perempuan yang lagi naik daun dan yang karirnya akan sangat cemerlang di masa depan seperti Elizabeth Moss yang bermain di Handmaid’s Tale saat ini. Ada si creepy Jared Leto juga disini walau dulu sepertinya tidak semenakutkan sekarang). Tentu saja film ini membuat saya rindu mendiang Britanny Murphy.




My Best Friend’s Wedding (1997)




90an itu sepertinya era buk Julia Roberts banget, beliau ada dimana-mana. Film beliau kali ini sukses membuat saya (yang menonton ulang tahun 2002 karena pertama nonton dulu masih belum paham percintaan) jadi was-was, kalau-kalau saya akan berada di posisi Julianne Potter yang ternyata suka BFF cowoknya selama ini.


Sudahlah baru tahu dia cinta sobatnya, eh, saingannya juga berat kalau calon istri si sobat cowok adalah mba Cameron Diaz. Anyway, masuk jajaran romcom terbaik dari 90an versi Ann Solo lho, ya. 


Silahkan tonton karena somehow sangat relate dengan jalanan percintaan people jaman now yang biasanya curhat di base di Twitter/X. Ahahaha






Jerry Maguire (1996)




“You had me at hello” dari mba Renee Zellweger yang mukanya melas waktu dia lihat om Tom Cruise di film ini dan “Show me the money”, adalah 2 kalimat yang bikin film ini terkenal. Iya, sepenting itulah dialog yang nyangkut di otak penonton dan bisa menjadi asosiasi film itu selamanya.


Pokoknya sehabis film ini booming, cewek cowok jaman itu bilang suka ya, pakai line dari mba Renee dan kalau ada bisnis pakai line yang satu lagi, asli ikonik banget, deh. Akting, suara dan wajah melas khas Renee membuatnya menjadi aktris yang semakin booming dan laku dimana-mana. Please nonton ini, seru asli dah.




Empire Records (1995)




Kalau tidak salah ini film yang punya fanbase penggemar beratnya tersendiri. Andaikan mba Lana Del Rey sudah beken jaman itu, pasti ada soundtrack-nya di situ. Kurang tahu juga sebanyak apa penggemar dan penonton film ini di Indonesia, tapi ini film sungguh keren banget.


Ada mba Liv Tyler yang muda dan duh, tidak heran kalau dia dipilih jadi Arwen beberapa tahun kemudian. Oh, ada mba Renee juga yang nantinya main di Jerry Maguire seperti daftar diatas, serta yang tak kalah fenomenalnya, ada mba Robin Tunney yang menggunduli kepalanya langsung di depan kamera. Yearp, meski dianggap gagal di Amerika, film ini mempunyai sekte penggemarnya sendiri termasuk saya.




Daftar Film Terbaik Era 90an


Bila saya harus menulis semua daftar film favorite saya dari 90an, pasti saya sudah menulis setidaknya 5000 kata yang membayangkan saya harus menulis sebanyak itu untuk 1 artikel saja, sudah bikin lelah, apalagi kamu yang pembaca siluman budiman, pasti tidak sanggup baca.


Yadalah ya, berikut ini daftar film wajib tonton dari era 90as yang saya tulis mana yang saya ingat saja:


  • Reality Bites (1994)


  • Four Weddings and a Funeral (1994)


  • Interview With The Vampire (1994)


  • Sleepy Hollow (1999)


  • Magnolia (1999)


  • Se7en (1995)


  • Pulp Fiction (1994)


  • Trainspotting (1996)


  • Fight Club (1999)


  • Meet Joe Black (1998)



Baiklah, sampai disini dulu rekomendasi film terbaik era 90an (versi saya). Cuma sanggup menulis sampai sini…ahahaha kalau kamu punya rekomendasi lain atau juga punya kesukaan yang sama dalam daftar ini…..ya, tulislah di komen atau boleh DM saya di Instagram.



  

Sumber HD Report


Semakin maju zaman, maka semakin maju juga dunia film per-hantu-an. Kalau dulu kesurupan itu ngeri banget, kalau bisa dihindari, tapi sekarang kesurupan bisa jadi konten untuk sosmed.


 Apakah setelah nonton film ini, kesurupan di Indonesia akan jadi bagian konten viral & FYP?



Selamat datang pembaca siluman budiman, kembali lagi saya akan me-review film random, tapi kali ini film hantu…



Macam biasa, sedikit banyaknya, pasti akan ada spoiler ya…




Talk To Me (2022), Kalau Tidak Kesurupan, Kamu Bukan Anak Gaul

Sumber Screen Realm




Sebagai orang yang tidak aktif di TikTok, saya cuma tahu kalau konten itu viral jika ada yang membawanya ke Instagram, Twitter X, bahan berita di YouTube atau teman yang share beritanya di WA. 



Kenapa saya tidak main TikTok? Karena kontennya banyak absurd dan saya tidak suka melihatnya.



Mungkin konten paranormal dan hantu-hantu begini banyak di TikTok, jadi tidak heran kalau film hantu ini terinspirasi dari apps asal China tersebut.



Dari Australia, cerita film ini dimulai dari protagonits Mia yang kehilangan emaknya dan memilih tinggal sama sahabatnya buat healing.



Agak lucu juga, mantan pacar Mia, si Daniel malah pacaran sama BFF-nya Mia si Jade. Ntah apa-apa, bule biasa begitu ya, santai begitu.



Anyway, si Jade ini cukup gaul jadi Mia ikutan nongkrong bareng sama teman-teman sekolah mereka yang hobi nyari perkara sama setan buat lucu-lucuan dan jadi bahan konten sosmed.



Seperti biasa juga, tipikal anak remaja yang ingin diterima oleh tongkrongan, Mia akhirnya memutuskan untuk ikutan kesurupan. Awalnya kaget dan takut, tetapi Mia jadi kecanduan kesurupan.



SEBUTKAN, ADA TIDAK YANG KECANDUAN KESURUPAN DI INDONESIA INI?


Heran, gue, ini bule-bule ya.



Terus, tentu saja namanya setan, pasti ada masalah yang mengikuti mereka yang kecanduan kesurupan ini.



Mia kecanduan karena selain bikin adrenalin naik, dia juga bisa ‘ketemu’ arwah emaknya.

 


Akibatnya, Riley, adik Jade jadi korban kesurupan sampai koma dan pokoknya, gore habis!

 


Biasa, biasa, protagonist memutuskan untuk membantu Riley dan bla bla bla, begitu..



Sebuah tontonan yang satir karena menyinggung kebiasan kids jaman now yang rela melakukan apa saja demi konten dan menjadi viral terkenal. Mau kemasukan setan pun, ayo aja buat kaum-kaum haus atensi dan validasi ini.



Menarik untuk di tonton, serem, bikin anxiety saya naik dan sempat panic attack malam-malam karena kaget.



Jumpa lagi di review film atau TV series selanjutnya!



 

Sumber : Rotten Tomatoes


Ini adalah 2 film yang saya tonton secara random, asli cuma melihat dan nonton karena saya kebetulan lowong saat itu. Tapi kalau Heart of Stone mungkin karena tidak sengaja lihat interview Gal Gadot di YouTube.


Berhubung juga 2 film ini cuma tontonan ringan tanpa banyak mikir, jadi saya gabungkan dalam 1 tulisan saja. 


Yukalah, saya mau cerita hasil tontonan saya. Oya, tentu saja sedikit banyaknya pasti ada spoiler ya..



No Hard Feelings, Jenifer Lawrence di RomCom Klasik Amerika

Sumber : IMdB





Sejauh saya menonton film dari J.Law, baru kali ini saya melihat beliau ada di film memerankan tokoh cewek Amerika yang biasanya banyak di film sex comedy atau romcom jaman-jaman 90an & awal 00an.


Kira-kira seperti film pas jaman Michael Cera yang bengong-bengong liatin cewek keren di sekolah, Joseph Gordon Levitt bau kencur di 10 Things I hate About You, American Pie, dkk lah..


Ya, seperti cowok mudah nerd, tidak pandai bersosial dan masih virgin. Kali ini karena jaman now, tentu ada unsur-unsur budaya online dan gaya hidup yang selalu berada di dunia maya.


Sungguh tidak ada yang spesial sih, tokoh J.Law semacam tipe-tipe cewek fun biasa dengan masalahnya tersendiri. Cuma, yang bikin kaget itu adalah unsur sexual grooming yang ternyata, jadi controversial, lho.


Tidak masalah kalau gender di tukar, perilaku grooming bocah begini sangat mengerikan tapi tentu saja, pasti ada agenda tersendiri sehingga dibuat sehalus mungkin. 


Saya kaget J.Law tidak hanya mengambil projek yang berbeda dari sebelumnya, namun juga dengan sisipan unsur seperti ini.


Lebih kaget lagi, ada adegan nude meski bukan HS, tapi kok ya, random juga rasanya. Rasanya itu memang tubuh J.Law asli karena seperti tokoh Mystique yang pernah ia perankan, tidak mengherankan kalau penonton jadi hafal dengan sosok aktris yang satu ini.


Tidak suka unsur di atas & menghindari nudity, bisa skip film ini. Sungguh, tidak ada yang spesial.




Heart of Stone, Wonder Woman Main Kartu

Sumber : IMdB




Asli saya sudah berapa kali coba belajar main kartu remi, tapi tidak pernah nyangkut di otak. Jadi saya agak-agak susah untuk memahami kenapa mereka menggunakan istilah dalam kartu remi, anyway, wajar saja karena bisa jadi penyamaran untuk organisasi rahasia.


So, okay, film ini juga fun sekilas lalu, ya, Wonder Woman versi hi-tech dan nerd begitu. 


Ada beberapa adegan seperti ketika Gal Gadot lompat dari pagar atau tendangan dengan lutut, pas sekali, seakan nonton Wonder Woman lagi berantem begitu. Bukankah lebih baik koreografi kelahinya di ganti atau memang sengaja karena homage to WW?


Entahlah saya pun tak tahu.


Macam biasa lah ya, film bertema spionase, agen rahasia yang super kuat dan jago beladiri anti patah tangan, teknologi yang diluar nalar saat ini..tipikal lah, yang mana penonton juga menikmatinya..


Agak kaku disana-sini, tapi kalau kalau kamu penggemar aktris cantik yang terlahir untuk jadi Wonder Woman ini, Heart of Stone adalah tontonan santi akhir pekan yang bisa kamu coba.





Yearp, sekian review film hari ini, mungkin saya akan kembali dengan review serial TV yang baru saya temukan 2 minggu lalu, Twisted Metal. Mungkin, ya….









Sumber foto IMdB



Penemuan yang cukup random, tapi ternyata Triangle of Sadness yang merupakan debut film berbahasa Inggris dari sutradara asal Swedia, Ruben Ostlund, ini ternyata sangat fun di tonton. 


Bahkan dialog-dialog di dalamnya cukup cerdas, salah satunya dari pasangan manula yang merupakan pebisnis kaya yang menjual senjata; we pulled it together, dear, adalah cara cerdas untuk menggambarkan keberhasilan keluar dari keterpurukan sekaligus menarik senjata/hand granat seperti yang mereka perbincangkan sebelumnya.



Ahahahaha saya sampai ngakak tidak karuan karena pasangan manula ini ngomong serius dengan penuh kasih sayang di depan pasangan muda yang awkward.



Seperti biasa, ada disclaimer ya, pasti sedikitnya review ini akan mengandung spoiler. Jadi bagi yang ogah spoiler, bisa cari artikel Ann Solo lainnya yaaaa…(etapi sepertinya tidak akan banyak spoiler, deh 😂😂😂)



Baca Juga : Apakah M3GAN Layak Tonton?






The Real ‘Orang Kaya, Mah, Bebas'


Sumber foto Vanity Fair




Jauuuhhh sebelum film ini keluar, saya pernah menonton (semacam dokumenter?) di YouTube, baca artikel yang random dan dengar dari orang-orang, kalau the real orang kaya (biasanya bukan OKB, tapi old money) itu pasti memang crazy and wild.



Mulai dari pesta yang diluar batas normal standard ‘kaum jelata’ sampai cara pikir serta hidup mereka yang ajaib dan umumnya selfish.



Terbukti dalam 1 scene di film ini dimana seorang tokoh wanita kaya raya yang memaksa semua pelayan di yacht untuk berenang, Sungguh random. Mana sebelumnya dia komplain kalau hidupnya (yang bergelimang harta itu) sangat TIDAK ADIL kepada seorang pelayang wanita yang mungkin be like; wtf you saying rich bit*h complaining life is unfair!



Wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣



Sorry Ann Solo tetiba sedikit rude, tapi kalau kamu nonton, kamu pasti paham.



Scene ini mengingatkan saya pada suatu konten YouTube dari POV orang yang pernah bekerja untuk super rich yang mempunyai kapal pesiar/yacht pribadi. Mulai dari foya-foya dengan wanita panggilan, mabuk ini itu sampai hal-hal absurd lainya pernah dilihat oleh pekerja tersebut.



Sedangkan video YouTube yang lain, yang mana tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup, lebih epic.



Jadi nih, ada seorang personal shopper apa assistant gitu, di telepon boss-nya yang kebetulan lewat di perumahan elit di London (kalau tidak salah) dan terjadilah percakapan berikut;



Orang kaya; kayaknya ada rumah bagus disini (sebut area perumahan), jendelanya besar dan cantik, beli, gih!



Assistant: okay, saya check dulu boss.



Selang berapa waktu…



Assistant: boss, itu rumah kamu lho, kamu beli sudah lama dan tidak pernah datang kesitu.



Okay, dompet miskin struktural ku menjerit melihat video ini.



Alkisah, rumah itu sudah lama dibeli dengan alasan yang sama kenapa si boss suka rumah itu. Tidak pernah dihuni, tapi si boss bilang terus pelihara dan kasih bunga segar setiap hari.



Tolong!



Saking kayanya, kamu sampai lupa kamu punya properti dimana saja!



Begitulah film ini kira-kira. Menggambarkan bagaimana orang kaya memandang hidup; gue ada duit, dunia harus mengikuti kehendakku.



Sorry not sorry, orang-orang kaya memang cenderung egois dan tidak peduli orang lain selain diri mereka (kalau tidak salah juga, ini merupakan kesimpulan dari sebuah hasil penelitian).



Makanya saya tidak heran begitu menonton film ini, karena sudah tahu dari awal bagaimana kira-kira rich people life dan memandang rakyat misskwin. 



Baca Juga : Drama Tema Fantasy Series Seru








Apakah Triangle of Sadness Asyik Ditonton?


Sumber foto Rappler




Oh, tentu saja, ini adalah film yang seru, sebuah satrical black comedy yang cerdas tanpa harus terasa berat untuk dipahami. Mengalir seperti itu saja. Apalagi penokohannya cukup solid dan memang nyata adanya.



Lebih menarik, ada 1 scene yang sangat famous. Sampai saya menemukan reels-nya di Instagram. Asli kocak wkwkwkwkw. Ayo nonton, ayo!



Walau saya tidak pernah naik cruise ship seperti ini, tapi saya pernah punya kenalan, orang Indonesia yang bekerja di kapal. Begitu muncul para tokoh pekerja asal Asia (disini Philipina), saya langsung ingat cerita teman saya dulu.



Apa karena temanya orang kaya liburan dan tingkah laku mereka yang ajaib, Triangle of Sadness sedikitnya mengingatkan saya pada serial White Lotus (tapi versi lebih ringan).



Cuma nih, saya perlu WARNING sedikit.



Hindari MAKAN & MINUM ketika menonton film ini, takutnya kamu akan muntah…ahahahaha saya sampai jerit-jerit geli dan ngakak gila-gilaan!



Ingat lho, saya sudah warning diatas. Selamat menonton!








Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2023 (29)
    • ▼  September (7)
      • Kehilangan Personal Branding, Padahal Inginnya Jad...
      • Nostalgia Nonton Ulang Film Terbaik Era 90an
      • Review White Story Skin Barrier Moisturizer Gel & ...
      • Wanita & Herstory Saat Ini
      • Review Film Talk To Me (2022), Kecanduan Kesurupan...
      • Review Film The Moon (2023), The Martian Rasa Korea
      • Cerita Awal September 2023
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates