Child-free, Pilihan yang Kontroversial vs Awet Muda

by - Februari 08, 2023

Suka anak kecil, juga suka kucing kecil




Agak tumben ya, Ann Solo tetiba ngomongin soal child-free. Bukan riding the wave alias memanfaatkan kesempatan yang lagi booming ini, tapi karena saya juga pro terhadap pilihan hidup yang satu ini.


Tapi sebelumnya, saya bilang ini sebagai disclaimer, ya; ini murni pendapat pribadi saya, tidak bermaksud menyinggung pihak-pihak tertentu.



Sudah paham, ya?



Okay, jadi jangan di rajam yaaa…




Kenapa Memilih Child-free?


Kalian rindu main ayunan gini ga, sih...




Haruskah saya menjawab bagi pihak lain? Ya, tentu tidak karena saya tidak tahu isi pikiran dan cara hidup orang lain..wkwkwk



Namun, saya bisa membuat banyak prediksi kenapa seseorang ataupun pasangan memilih untuk tidak mempunyai anak. Kalau dari pilihan saya pribadi yang masih ‘solo’, ya karena saya belum punya pasangan. Halah, garing!



Seperti yang pembaca siluman Ann Solo tahu, kita semua mempunyai latar belakang yang berbeda tapi pada dasar dan umumnya, manusia memang akan beranak-pinak dan terus berkembang.



Bahkan untuk jaman dulu yang masih mempunyai raja dan ratu, heirs atau keturunan itu sangat penting untuk tetap memegang tampuk kekuasaan.




Baca Juga : KEEP THINGS SIMPLE, TIDAK SEMUDAH YANG DI UCAPKAN




Jangankan untuk tetap jadi royal family, bagi ‘rakyat jelata’, anak itu juga adalah garis keturunan yang tetap harus diteruskan.



(Semoga paham, ya).



Dalam agama pun kita juga digalakkan untuk mempunyai anak (saya menulis garis besar ya, karena masih kurang ilmu dan takut salah nulis nanti bisa dirajam..).



Jadi, makin dunia tua, jumlah manusia penghuninya semakin padat sehingga banyak menimbulkan masalah. Mulai dari kekurangan makanan, air bersih, tempat tinggal hingga edukasi yang layak.



Tak heran sih, China dulu bikin peraturan bahwa rakyatnya cuma bisa punya 1 anak saja meski sekarang larangan itu sudah di cabut.




Royal Canin kabarnya naik harga ya...




Kayak dua sisi mata uang ga, sih, soal anak atau tidak beranak ini?



Di satu sisi, punya anak sesuai dengan kemauan sang pasangan, tidak selalu berakhir baik karena anak tidak mendapatkan kasih sayang hingga bahkan resiko terlantar. Punya 6 anak contohnya, tapi orang tuanya malah tidak mampu secara finansial dan mental. Jadi anak-anak terlantar dan tumbuh dengan berbagai masalah mental dan fisik (dengan potensi menjadi perusak atau ancaman terhadap kehidupan orang lain).



Ada juga yang punya anak ‘mendadak’ dan memutuskan untuk membuang bayi mereka di tepi jalan dalam kardus. 



Bikin marah tidak, wahai pembaca siluman Ann Solo?



Sisi yang lain pula, telah banyak bercermin dari kesalahan seperti ini. Biasanya mereka yang memilih child-free telah banyak berpikir, menimbang dan intropeksi diri. Mereka memahami kekurangan mereka jika menjadi orang tua nantinya.



Ada yang sakit secara fisik, contoh, memutuskan untuk tidak mempunyai anak karena tidak ingin menjadi beban atau resiko melahirkan anak yang akan tertular penyakit. Bagus sih ini, mereka sadar; daripada membebani hidup si anak, lebih baik tidak punya anak saja sekalian.



Lalu mereka yang secara finansial sangat struggling, bisa menjadi contoh berikutnya. Tumbuh dari keluarga yang kekurangan bahkan setelah besar jadi ikut menanggung beban keluarga alias sandwich generation, wajar kalau berpikir seribu kali jika ingin mempunyai anak. 



Pasti mereka tidak ingin anak mereka kekurangan seperti yang mereka rasakan dulu. Hal ini sangat wajar karena pasti ada trauma sehingga child-free bisa menjadi pilihan bijaksana dalam hidup mereka.



Tidak punya anak karena tidak suka anak-anak? Ya, tidak ada masalah. Sekali lagi, setiap orang itu berbeda, kita tidak tahu kesusahan dan trauma mereka dalam hidup, jadi jangan menghakimi pilihan hidup seseorang. 



Saya juga kenal orang-orang yang tidak suka anak-anak dan memutuskan untuk child-free. Bukan berarti mereka menjadi manusia yang buruk dan merugi. 




Baca Juga : CURHAT HIDUP BERSAMA ANN SOLO






Child-free = Awet Muda


Jangan lupa nabung ya emak bapak, saya anak jaman now yang syemakin syulit lho...




Sejauh ini saya belum menemukan jurnal ilmiah khusus untuk membahas korelasinya. Mungkin sudah ada, saya saja yang belum ketemu. Gitu, okay?!



Pertama dan satu-satunya, awet muda secara umum memang bisa di dapat dari hidup yang baik, sehat dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan hidup. Kalau mengikut asumsi saya, ya.



Hanya, saja, tidak selalu seperti ini. Saya ‘kenal’ orang-orang yang abusive terhadap tubuh sendiri, hidup penuh stress, mengalami clinical depression hingga punya penyakit mental, TAPI MEREKA TERLIHAT (AWET) MUDA.



Ajaib memang, lebih ajaib lagi kalau kamu tahu mereka tidak tahu apa itu skincare, pakai skincare telat hingga skincare seadanya.



Kenapa semua itu bisa terjadi?



Bisa jadi itu karena genetic atau cuma hadiah dari Sang Maha Pencipta?



(Salah satu yang epic pernah terjadi di hidup saya, ditanya kuliah dimana…di usia sebegini).



Jadi, child-free tidak betul-betul menjamin seseorang akan awet muda seperti dari statement seorang YouTuber yang viral itu. 



Baiklah, kalau point seperti; tidak stress karena anak yang nangis rewel tantrum, bisa salah satu yang membuat hidup tenang. I get it. 



I do get it karena kembali lagi yang saya tulis diatas, berarti orang tersebut berhasil mengatasi salah satu yang membuat hidup depresi dan stress, yang berarti menjadi point penunjang untuk awet muda.



Alright. Alright. Alright. Kalau kata Pak Matthew McConaughey.



Child-free disini menjadi point penting si YouTuber untuk tetap awet muda, kalau bisa ditarik kesimpulan, jadi FAKTOR UTAMA. 



I see.



Itu menurut dia, ya, sepertinya sudah terbukti di YouTuber tersebut.



Cuma, alangkah tolol jika menggeneralisasi child-free = awet muda. Tidak kisanack, awet muda = duit. Wkwkwkwkw..



Sama seperti jargon masa kini; kamu tidak jelek, cuma miskin. Kamu tidak terlihat tua (tidak awet muda), tapi kamu miskin, itu lebih ‘ngena’ sepertinya.



I mean, untuk tetap awet muda, sudah saya sebutkan poin umumnya diatas, untuk dapat melakukan itu semua, pasti perlu modal, yaitu money money money. 



Terbukti benar adanya pada Sophia Latjuba, Dian Sastro, Jennifer Bachdim dan Wulan Guritno. Hello, itu para hawt mommas itu kurang banyak apa anaknya? Tapi mereka terlihat sangat cantik, awet muda seperti tidak ada yang salah dalam hidup mereka…wkwkwkwk.



Malah tidak harus selebriti kok, saya pernah ketemu banyak para wanita cantik yang saya kira masih gadis. Lha , ternyata sudah punya 2 - 4 anak, coba. Saya yakin ini orang-orang yang mendapat menang giveaway genetik awet muda dari Tuhan karena mereka bilang mereka tidak punya kiat khusus untuk awet muda bahkan tidak punya ART alias jadi emak full-time.



Tepuk tangan!




Ingat ya, bayi bukan sekedar bikin dan lucunya doang, tapi tanggung jawab dunia akhirat




Told you so, awet mudah itu sangatlah relatif dengan berbagai macam cara dan jalannya, juga yang pasti memang apa yang telah ditentukan oleh Tuhan. Kalau kamu tajir sekalipun, child-free, beli Lamer sudah seperti beli Nivea di Alfamart (Indomaret, biar adil disebut keduanya), tapi kamu tetap terlihat jauh lebih tua dari usiamu…saya tidak tahu kenapa, tanya Tuhan, ya..



I mean, child-free tidak bisa menjadi tolok ukur untuk awet muda meski memang ada faktor yang bisa bikin hidup seseorang ideal sesuai dengan keinginannya. Doesn’t mean kamu bebas shaming orang yang punya anak dan tidak terlihat masih aduhai.



(Pembahasan ini agak kemana-mana ya, semoga pembaca budiman paham).



Statement konyol dari YouTuber ini menyulut emosi publik karena ada ‘pesan’ yang terlihat marah dan kesal disitu. Ini membuat saya lebih melihat GitaSav (akhirnya sebut nama, tadi agak segan) lashing her anger and frustration out, over something trivial = pujian dari mba yang bilang GitaSav awet muda (yang berkembang jadi sebesar sekarang karena komen balasan GitaSav).



Jujur saja, statement bodoh ini membuat mereka yang memilih dan pro child-free menjadi terlihat buruk. Sebelumnya bliyau juga bikin heboh karena childfree dan mendapat dukungan, kini jadi semacam blunder yang terlempar balik ke si empunya statement.



Yakinlah, diluar sana, orang-orang yang adem ayem jadi ikut terseret gara-gara statement ini. Bisa saja ada yang komen; ih, kamu katanya child-free, tapi kok, kayak orang umur 70 sih, padahal 30?.



You know, mulut manusia tak bertulang tapi paling mematikan.



Baca Juga : REVIEW BUKU TENTANG MENEMUKAN JATI DIRI YANG SEDERHANA DI CONVENIENCE STORE WOMAN - SAYAKA MURATA




Vibes-nya bayi sultan gitu ga sih..





Melawan arus disaat masyarakat selalu merasa tahu apa yang harus kamu lakukan; kapan nikah, kapan punya anak, kapan tambah anak, menjadi child-free seperti jadi ‘rebel’.



Aslinya kan, tidak. Nikah, punya anak, tambah anak dan child-free itu seharusnya TIDAK MENJADI URUSAN MASYARAKAT UMUM. 



Sebaliknya, itu seharusnya menjadi masalah personal yang tidak boleh dikonsumsi publik. Kita tidak berhutang penjelasan apapun pada society akan apa yang kita pilih terkait anak. I mean, masa sih kita harus bawa-bawa surat dokter untuk menjelaskan kalau kita punya resiko berbahaya jika mengandung, contohnya, setiap orang bertanya kapan punya anak.



Siapa sih, mereka itu yang berhak mengatur dan menuntut penjelasan dari kita, ya kan? Ih. Bikin jengkel kalau ketemu orang lambe kepo begitu.



Ah, jadi ingat, saya dan seorang sahabat saya melihat iklan yang terpampang besar yang kurang lebih mengatakan bahwa wanita sejati adalah wanita yang melahirkan. Apa kabar kami, yang punya vagina, rahim dan payudara tapi jomblo ini?



Sad. Ketika ibu hamil dijadikan bahan jualan produk dan yang wanita 'biasa' di shaming.



Anywho, saya nulisnya kesana-kemari tetapi semoga pembaca budiman bisa memahami poin artikel saya kali ini, ya.



Intinya, child-free tidak menjamin awet muda. Jadi please, jangan shaming mereka yang memutuskan untuk child-free, kamu tidak berada di posisi dan hidup mereka, jadi don’t judge them. Yakinlah, pasti mereka telah melalui banyak hal untuk akhirnya memutuskan child-free.



Masih penasaran mau awet muda juga? Cek lah, review produk kecantikan di blog ini walau saya tidak menjamin, tapi kamu tetap bisa merawat kulitmu kan…hahay…





























You May Also Like

0 comments