The Lord of the Rings: The Rings of Power , Review Singkat Bebas Spoiler!

by - Desember 06, 2022





Bisa dibilang, saya antara menanti dan tidak, menantikan serial ini. Karena begitu tahu karya Tolkien akan dibuat serial, saya sedikit takut. Al maklum, saya ‘anak’ LOTR versi mahakarya Peter Jackson (lucky me, dulu sempat nonton di bioskop) yang epic itu.


Jadi begitu akan dibuat sebagai serial, yang mana bukan dari bagian trilogy yang terkenal itu, saya merasa cukup cemas; gimana, gimana…?!




Jadi, TROP ini adalah cerita soal Galadriel muda dan latar belakang kenapa ada even The Hobbit dan LOTR. Nah, karena Galadriel yang kita tahu bersama adalah Cate Blanchett yang jadi super terkenal setelah perannya di LOTR sebagai buk Gala yang maha bijaksana dan lagi anggun.



Karena saya memutuskan untuk ‘blind watch’ , jadi saya berharap pemeran young Galadriel bakalan membawa rasa ‘regal dan anggun’ seperti yang dibawakan Cate. Apakah Galadriel muda sesuai dengan bayangan saya?. Well, not bad sih.



Sang aktor pemeran Galadriel mungkin bukan aktor yang terkenal di Hollywood, tapi ternyata Morfydd Clark si Galadriel muda telah membuat namanya sendiri sebagai aktor di Inggris. Bisa dikatakan, hanya beberapa aktor yang kita kenal di Hollywood, selebihnya adalah aktor yang relatif baru.



Baca Juga : 4 FILM ANIMASI MENARIK BAGI SEMUA LAPISAN UMUR





The Lord of the Rings: The Rings of Power : YES or NO?






Kalau saya sih, iyes. Tunggu dulu, iyes dalam sisi yang mana?. Sebagai bucin buku yang punya imajinasi sendiri akan penggambaran suatu buku, melihat bagaimana sebuah buku menjadi nyata, suatu kebanggaan tersendiri (kenapa saya yang malah, bangga?).



Bagi pembaca, apa yang dilihat di dalam buku, hanya bisa digambarkan dan dibayangkan dalam pikiran. Kadang bisa jadi sama, atau malau sangat berbeda dengan imajinasi dan maksud sanga penulis.



Baca Juga : FILM YANG JEBLOK DI ROTTEN TOMATOES NAMUN CUKUP LAYAK DITONTON




Jadi, begitu suatu karya tulis dituangkan dalam bentuk visual, maka rasanya puas begitu. Walau, itu kembali lagi dengan visi si penulis atau pembacanya juga. Ada yang setuju dengan penggambaran A, contohnya. Sebaliknya ada juga yang tidak setuju dengan penggambaran tersebut.



Maka, dari sisi saya, begitu Middle-earth terpampang di layar, saya langsung bengek. Well, nganga. Gila, ini adalah penggambaran graphic yang bagus. Itu tim CGI-nya keren banget. Dahlah, saya sebagai penonton LOTR versi Pak Jakson, melihat versi jaman now karya Tolkien ini, sangat terkesima.







Meski banyak banget pro dan kontra, tapi, sekali lagi, ini adalah serial yang bagus walau plot dan beberapa hal dalam serial ini sedikit saklek dan questionable. 



Bagi penonton baru yang tidak pernah menonton LOTR dan The Hobbit, selamat, kamu bisa menikmati serial ini tanpa banyak pikir. Bagi pencinta LOTR versi film atau buku, saya kembalikan kepada kalian semua.




 





You May Also Like

0 comments