Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo





Tanpa sadar kita sudah memasuki bulan Ramadan, bagaimana puasa kalian sejauh ini? Baru hari ke-2 kali, ya. Pasti lagi semangat- semangatnya. Sayangnya puasa kali ini kita tidak bisa melakukan ibadah tarawih bersama di mesjid karena semua tempat umum sudah ditutup untuk menghindari, kalau bisa nih, memutus rantai penyebaran pandemi COVID-19.

Ah, kalau berbicara mengenai pandemi ini, bisa bikin emosi dan Gerd saya akan kumat lagi.

Untungnya nih, saya masih bisa bekerja dari rumah alias work from home karena bidang kerja saya sebenarnya tidak terlalu membutuhkan kedatangan ke kantor, khas cara kerja milenial yang bebas remote dimana saja asal kerja kelar dan cuan masuk.


Baca Juga :  
Review Film The Gentlemen, Ketika Bos Penjual Ganja Ingin Pensiun



Secara pribadi saya juga orang yang cukup introvert kalau tidak ambivert kalau kumat. INFP. Jauh sebelum adanya PSBB, karantina, lockdown, saya sudah menghindari orang banyak dengan mengurung diri dirumah lebih dari 1 dekade. Untuk memancing saya keluar, itu perlu mood dan effort yang besar. Kinda anti social. Lagian kota ini tidak menarik sih, ya. Mau kemana panas- panas kalau bukan ngadem di mall? Padahal saya muak melihat mall tiap hari.

Nah, bagi orang yang terbiasa bertemu orang banyak dan menyenangi rutin, pasti merasa pandemi ini turut membuat ritme hidup mereka mati. Ekstrovert pasti kesal sekali tidak dapat keluar bergaul, ngopi- ngopi, ghibah dan julid, semua yang serba melibatkan sosial secara fisik dan visual.

Saya sendiri sebenarnya stress, kalau tidak depresi, karena pandemi ini mendatangkan paranoya bagi saya yang menderita panic attack dan anxiety. Jangkan pandemi, berada di dalam ruangan penuh orang dan sempit seperti di bioskop saja bisa bikin saya mual, keringat dingin dan ketakutan. Apalagi pandemi ini, saya tambah depresi karena harus berpikir tentang anggota keluarga yang tua dan bayi yang tentu sangat rentan.

Baca Juga :  Menghadapi Corona Untuk Penderita Gerd, Borderline Personality Disorder dan Panic Attack (Kecemasan)



 5 Kegiatan seru yang bisa kamu coba untuk menghilangkan bosan, suntuk dan mati gaya


Sekali lagi, meski saya introvert dan sudah lebih 1 dekade menghindari orang banyak, saya sendiri juga terkadang suntuk. Kalau saya sudah mumet, baru deh, saya keluar barang 2 - 3 jam ke mall, makan atau ke toko sekedar window shopping. Tapi sekarang kan, tidak mungkin. Buka jendela saja, saya takut. Tapi ini kegiatan asli yang biasa dilakukan para introvert yang bisa juga di coba oleh ekstrovert :

1. Baca komik online di Webtoon atau KakaoPage

Apakah kamu juga menggemari membaca? Kalau saya sih, banget. Apapun saya baca, terlebih kalau sudah kehabisan bahan bacaan. Mulai dari novel fiksi, non fiksi sampai buku geologi pun akan saya lahap juga. Yang penting baca. Sayangnya Indonesia menempati urutan 2 terakhir sebagai negara dengan minat baca terendah. Duh, sayang sekali.

Padahal membaca itu seru lho, buku dapat membawa kita ke dalam dunia sendiri yang personal yang ada di dalam otak dan pikiran kita. Mana kalau komik, webtoon atau manhwa ini bergambar dan berwarna lagi. Ceritanya pun, seru semua. Plus, yang paling saya gemari itu adalah komentar kocak-kocak para pembacanya. Lebih lucu dari webtoon-nya sendiri malah.

2. Nonton film dan Drakor

Kalau yang satu ini jangan ditanya, orang Indonesia lebih suka menonton dan mendengar daripada membaca saking malasnya mereka. Ampun. Sempat heboh ya, kalau website layanan nonton dan download online kemarin sempat ‘lenyap’ untuk ‘mendukung per-film-an’, tapi sekarang rasanya sudah muncul kembali untuk membantu menghilangkan kebosanan orang- orang yang terkurung. Juga nih, ada Netflix kalau kamu ada budget lebih, dan kuota yang unlimited.

3. Belajar bikin dalgona

Right. Lagi trend banget ini, tapi pastikan kamu punya kesabaran yang tinggi dan pergelangan tangan yang kuat. Tapi kamu bisa menggunakan mixer, coba tanya Ibu kamu kalau bliyau punya mixer kue. Lumayan menghemat tenaga dan kewarasan jiwa.

4. Bikin konten TikTok, YouTube atau Instagram

Kalau kemarin kamu sempat mumet atau mager, mungkin dengan banyaknya waktu di rumah kamu jadi menjadi kreatif (karena tidak banyak pilihan) dengan merapikan feed Instagram, belajar joged di TikTok atau curhat podcast mendadak di YouTube (saya dari dulu ingin bikin podcast sendiri).


5. Tidur

Yes, you hear me. Tidur. Turu. Sleep. Lalok. Ini saatnya memperbaiki rutin kamu dan mendengarkan kebutuhan tubuh kamu yang mungkin sebelumnya terlalu dipaksakan untuk bekerja. Tapi yang ada, malah orang- orang lebih tidur lebih lambat dari biasanya karena sekarang sudah tidak perlu buru- buru bangun pagi untuk ke kantor.
 

Baca Juga :  Explaining Things To Your Mom


Semua kegiatan diatas telah saya pratikan (sedari dulu), rasanya hampir semua webtoon telah saya baca. Komentar lucu para pembaca lumayan membantu mengurangi ketakutan dan kesedihan saya. Semoga kamu juga bisa terbantu dan terinspirasi dengan artikel ini. Tetap dirumah saja dan semoga selalu sehat, ya. Selamat menjalankan ibadah puasa!








Produk lokal semakin maju, keren dan berkualitas. Plus harganya juga ikutan naik. Ahaha.

Saya masih ingat zaman kecil ketika memperhatikan rutin kecantikan Ibu saya, selain mayoritas semua wanita saat itu rata- rata punya krim Kelly, produk Sariayu, Mustika Ratu dan lipstick Mirabella juga bedak Fanbo (jadi ingat mendiang nenek), produk lokal saat itu sangatlah sedikit, tidak bervariatif dan kurang diminati (kalau tidak terpaksa).

 
 Baca Juga :  Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon


Begitu milenium baru mulai, kita diserbu oleh produk- produk kecantikan dari Korea yang seakan datang sebagai ‘penyelamat wajah’. Tidak lama kemudian merek lokal terutama merek baru dan independent ikutan muncul dengan (mengikuti) kiblat skincare asal oppa Gong Yoo berasal. Jadi jangan heran ada yang mengaku membuat formulasi di Korea, packaging a la Korea hingga pek ketiplek mirip produk Korea.

Anyway, bagi saya pribadi saya malah suka. Semakin ramai semakin seru terutama mereka lokal yang berdiri sendiri dengan KUALITAS TERBAIK, pasti akan mendapat dukungan penuh dari saya terlepas cocok atau tidaknya saya terhadap produk mereka, ya.


Baca Juga : 
Review Axis-Y Balanced Gel Cleanser & Dark Spot Correcting Glow Serum


Salah satu item dari skincare yang paling saya cintai adalah toner, maka dari itulah artikel kali ini saya bercerita mengenai 3 toner lokal terbaik sejauh ini yang saya coba. Yuk, simak 3 Review 3 Toner Lokal : NPure, Avoskin dan The Bath Box yang pas buat kondisi kulit Indonesia yang panas dan humid.

Review Avoskin Miraculous Refining Toner


Kapan lagi saya sadar kalau mereka lokal juga punya exfoliating toner secanggih Cosrx dan merek luar lainnya? Sampai saya mencobanya sendiri tahun lalu. Memang sih, hargnya juga 11-12 dengan Cosrx saat diskon, tetapi dengan ukuran atau isi lebih sedikit. Saya masih menunggu diskon yang dahsyat untuk repurchase toner ini kembali.

Ingredients Avoskin Miraculous Refining Toner : Water, Glycerin, Glycolic Acid, Butylene Glycol, Propylene Glycol, Gluconolactone, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Extract, Hamamelis Virginiana (Witch Hazel) Leaf Extract, Niacinamide, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Rubus Idaeus (Raspberry Fruit) Extract , Citrus Limon (Lemon) Fruit Extract, Salicylic Acid, Acer Saccharum (Sugar Maple) Extract, Portulaca Oleracea Extract, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Amylopectin, Dextrin, Xanthan Gum, Tetrasodium EDTA, Sodium Hydroxymethylglycinate, Polyglutamic Acid.

 Baca Juga : 
Review Elizavecca Centella Asiatica & Galactomyces Toner



Review N’pure Centella Asiatica Toner


Cica datang dalam produk lokal, yay! Centella asiatica adalah bahan skincare yang booming sejak 2 tahun lalu, kalau tidak salah juga dipopulerkan oleh merek asal Korea(?). Begitu merek lokal juga membawa bahan beken ini, saya pun harus mencobanya juga. I tell you this; toner ini soothing banget dan adem buat kompresan diatas kulit yang meradang merah dan habis panas- panasan.

Ingredients N’pure Centella Asiatica Toner : Real Centella Leaves, Green Tea, Mix Fruit Extract, Vit B3, Tranexamic Acid


 

Review Toner The Bath Box Rose Hydrating Toner

The Bath Box adalah merek lokal yang sudah saya ikuti dari tahun 2015 silam sampai sekarang sudah keren dengan konsep clean beauty yang konsisten. Mungkin banyak review beragam dari merek yang satu ini, tapi sejauh ini saya menggemari produk- produk mereka yang kebetulan pas dengan kulit dan cuaca super panas di kota ini.

Ingredients The Bath Box Rose Hydrating Toner : Rosa Damascena Flower Water, Propanediol, Aqua, Glycerin, Rosa Gallica Flower, Oryza Sativa Extract, Leontopodium Alpinum Flower Leaf Extract, Phenoxyethanol, Ethylhexylglycerin, Sodium Benzoate, Potassium Sorbate, Trisodium Ethylenediamine Disuccinate.


Baca Juga : 
Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation




Kapan terakhir kali saya menonton film dari sutradara Guy Ritchie? 

Rasanya tiap kali sutradara asal Inggris ini menelurkan sebuah film past selalu unik dan penuh adegan action. Atau lebih tepatnya sejauh yang saya ingat, Ritchie selalu punya style dan teman film yang sama? Dari Lock, Stock and Two Smoking Barrels, Snatch, RockNRolla sampai The Gentlemen memberikan saya vibe yang sama. Mungkin perasaan saya saja.

Dan, oh no, Aladdin ternyata disutradarai oleh Guy Ritchie, bagaimana saya bisa lupa, sih?

Lalu kembali ke film penuh dengan aktor keren dan macho sekaligus punya kaliber masing- masing ini, selama menonton saya jadi tidak fokus. Mulai bengong karena Charlie Hunnam yang sexy banget, Henry Golding yang sleek dengan aksen Inggris-nya, Colin Farrell dengan geng anak nakal khas Inggris dengan setelan sporty attire. Plus Michelle Dockery yang stunning sekali.

Sedikit banyaknya tentu saja SPOILER ALERT. 

Baca Juga : Review Film Guns Akimbo, Daniel Radcliffe Mengganti Magic Wand Dengan Senjata


Alur dan sinopsis The Gentlemen







Sekali lagi saya kurang ingat alur cerita 3 film Ritchie yang mempunyai vibe yang sama ini, mungkin alurnya juga sama? Okay, jadi alur cerita film ini dibuka dari cerita yang dinarasikan oleh tokoh Fletcher yang diperankan oleh Hugh Grant (entah kenapa saya tidak pernah minat dengan aktor ‘sexy’ yang dulu beken sekali sewaktu saya kecil di awal 90-an) yang somehow bikin saya confuse karena mirip Stallone saat bliyau sedang gaya dengan kumis seketika dulu.

Seawal film saya juga bingung, ini diceritakan versi benar atau versi dari si tokoh Fletcher semata? Al maklum, saya hanya menonton film ini tanpa mengetahui lebih banyak dan bisa dibilang random. Oh well.


Baca Juga : Menghadapi Corona Untuk Penderita Gerd, Borderline Personality Disorder dan Panic Attack (Kecemasan)







Menceritakan mengenai tokoh penjual marijuana Mickey Pearson yang diperankan oleh Matthew McConaughey yang ingin pensiun dan mencari pembeli yang akan membeli dan terus melangsungkan hasil kerja keras yang dibangunnya sejak masa ia kuliah. Mickey menemukan calon pembeli Matthew Berger. Sejak Mickey ingin menjual ‘perkebunannya’ inilah, masalah dimulai. Dari intrik, kesalahpahaman sampai hal- hal yang terlihat random muncul di sana- sini.

Film ini lumayan menghibur, sungguh cowok sekali dengan senjata, kriminal dan perebutan kekuasaaan (hahay!). Cukup menarik dan tidak mudah ditebak, kalau kamu bosan dengan masa kuarantina/PSBB/social distancig di masa Corona ini, The Gentlemen merupakan film yang bisa kamu pertimbangkan. Selamat menonton.

Baca Juga : Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon


Saya sudah lupa sejak kapan saya bekerja dari rumah, mungkin sejak minggu kedua bulan Maret hingga saat ini 10 April. Sejak corona alias COVID-19 sudah masuk ke Indonesia dan ke Pekanbaru, kota dimana saya tinggal, anxiety saya semakin naik hari demi hari. Paranoya yang lebih kuat karena dirumah saya mempunyai dua ponakan di bawah usia 3 tahun dan kedua orang tua diatas 60 tahun. Plus saya sendiri juga sudah punya riawayat penyakit sendiri.

Sebelumnya saya ingin memberi judul artikel ini dengan Kiat Menghadapi Corona Untuk Penderita Gerd, Borderline Personality Disorder, dan Panic Attack/Anxiety(Kecemasan), tapi sejauh ini saya belum berhasil melakukan kiat dan tips yang saya dapat dari artikel lain untuk mengatasi kecemasan saya. Jadi rasanya kalau dinamakan dengan judul Kiat, rasanya bohong banget.

Baca Juga :  Segala Rupa Penginapan 
Jadi, saya memutuskan untuk menulis ini karena saya berpikir untuk mencoba melepaskan rasa stress dan depresi yang tiap hari tanpa henti. Mulai dari emosi yang tidak stabil, overthinking karena memikirkan anggota keluarga yang masih sering lalai untuk mencuci tangan dan mengganti pakaian setiap pulang kerumah dan lainnya.

Pikiran- pikiran dan kecemasan ini memang membawa efek buruk terhadap orang- orang disekeliling saya. Terlebih lagi jika mereka masih ignorant dan menganggap sepele efek corona. Melelahkan.

Belum lagi saya juga harus menulis artikel mengenai corona untuk keperluan pekerjaan, ya Tuhan, itu kecemasan yang saya alami cuma Allah SWT saja yang tahu. Mungkin bagi ‘orang sehat’, penyakit yang saya alami ini adalah penyakit ‘lebay’, beruntunglah ‘orang sehat’ tersebut, karena mereka tidak punya simpati, empati dan termasuk golongan kaum ignorant. Semoga suatu saat akan kena batunya. Amin.

 
Baca Juga :  Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
Kembali lagi dengan tema menghadapi corona untuk semua penderita penyakit seperti yang saya derita dan khususnya untuk penderita OCD (saya mengirimkan lebih banyak doa untuk kalian semua), saya tidak dapat betul- betul berbagi tips yang ampuh, tapi salah satu yang saya lakukan adalah menjauhkan diri dari berita corona sebisa saya, banyak berdoa kepada Tuhan karena selain berusaha menjaga diri, memang hanya Tuhan-lah yang menjadi penolong utama.

Saat ini saya rasanya sudah terlalu mumet, bukan karena harus berada dirumah tiap saat karena saya memang sebelumnya bekerja dari rumah alias freelance, tetapi paranoya akan pikiran yang buruklah yang membuat saya lelah secara mental yang berakibat buruk ke fisik saya saat ini (kulit menjadi lebih tua, rambut rontok, maag kumat tiap hari, migrain dan sinus juga lebih rentan).

Mungkin yang bisa kita lakukan saat ini adalah berdoa, berdoa, berdoa dan yang paling penting secara nyata menjaga diri, menjaga kebersihan dan membatasi kegiatan sosial yang melibatkan interaksi fisik. God, stay safe people.

Baca Juga :  Review Film Guns Akimbo, Daniel Radcliffe Mengganti Magic Wand Dengan Senjata




Holy moly.

Mungkin saya sedikit terlambat dalam mengulas review film yang saya tonton tanggal 29 Februari kemarin atas undangan screening event dari CGV Transmart Pekanbaru untuk Blogger Pekanbaru, terima kasih bioskop nonton kesayanganku ini selalu berbaik hati mengundang kami.

Tetapi karena saat ini kita semua sedang dalam masa karantina massal hampir di seluruh dunia yang terkena dampak pandemi coronavirus alias COVID-19, bahkan review What Happened To Monday yang saya tulis 2 tahun lalu pun tiba- tiba melonjak menjadi trending karena orang- orang sepertinya sedang membutuhkan hiburan dan lebih memilih menonton film, ya.

Senang juga rasanya bisa membantu para pembaca Ann Solo untuk menentukan mana film yang asyik ditonton disaat- saat pengurungan begini. Sudah baca review TV series Treadstone , Watchmen, The Witcher, atau juga The Umbrella Academy yang kabarnya akan mulai menayangkan season 2 bulan ini, lho. Oh ya, saya juga mengikuti serial Netflix Korea, Kingdom yang review-nya, seharusnya saya tulis tahun lalu, tapi saya lupa. Duh! Tahu- tahu saja, season 2 sudah muncul. Arkh!


Baca Juga :  Treadstone & Watchmen - 2 Serial TV Terbaru Wajib Tonton
 
Okay, kembali ke film Daniel Radcliffe terbaru yaitu Guns Akimbo. Seingat saya nih, selain Harry Potter , saya tidaklah begitu mengikuti perjalanan karir film Daniel, hanya satu film diluar HP yang saya ingat dengan jelas karena saat itu bela-belain pergi nonton ke bioskop; The Woman In Black. Ya, pertama- tama saya tidak ingat kenapa saya memilih film ini dan bersama siapakah saya saat menonton film itu, yang teramat jelas disini, saya benci film horror dan kenapa saya menonton film seseram itu? Saya hilang ingatan, sepertinya.

Lalu bagaimana kesan saya setelah menonton film Daniel Radcliffe selepas Harry Potter? Mari simak review singkat film Guns Akimbo yang lebih brutal dari mematikan dari mantra sihir dan magic wand. Dan oh, tentu saja artikel review kali ini juga mempunyai spoiler sedikit banyaknya, kamu siap untuk terus membaca?

Baca Juga : The Umbrella Academy Season 1


Guns Akimbo, ketika game menjadi nyata dan memilihmu sebagai pemainnya


Film ini mengingatkan saya pada Ready Player One yang juga mengangkat topik yang dekat dengan gaya hidup milenial sekarang; game. Juga sama dengan banyak tipe film yang sama, tokoh utama juga turut terserap dalam permainan dengan menjadi salah satu pemainnya. 

Adalah Skizm sebuah organisasi kriminal yang menjadikan perburuan hidup mati sebagai permainan yang diliput dan disiarkan live secara online. Para penonton akan memilih dan bertaruh pada pemain andalan mereka. Sickening, is it? Itulah yang dialami tokoh Miles (Daniel Radcliffe) yang sebenarnya pecandu game online dan bekerja di perusahaan sebagai programer komputer yang menjadi langganan bully oleh boss-nya.

Baca Juga : 
Microhabitat - Film Unik Dari Korea Bebas Oppa Ganteng

 



Pada suatu malam ketika Miles sedang galau, ia melayangkan sumpah serapah pada komen kolom karena kemuakannya pada  Skizm. Sang pemimpin Skizm, Riktor yang rupanya adalah pelaku kriminal yang menjadi buron pun mengutus anak- anak buahnya menangkap Miles dan membiusnya. Miles kemudian dioperasi dengan kedua tangannya dipasangkan dua pistol permanen.

Begitu Miles sadar, maka ia resmi menjadi pemain live dan mulai diikuti oleh drone kamera kemana pun ia pergi. Petualangan Miles pun bermula dengan banyaknya pembunuh atau bounty hunter yang mengejar Miles untuk menamatkan permainan dan mendapatkan hadiah.

Salah satu bounty hunter yang terkenal adalah wanita serampangan Nix, yang terkenal sebagai pemain nomor 1 tak terkalahkan saat ini. Nix sendiri memiliki motif dan latar belakang yang kompleks. Pengejaran tak terelakkan, Miles harus menghindari kejaran pembunuh bayaran, Nix, polisi dan disaat yang bersamaan juga harus memenuhi janjinya untuk bertemu Nova, bekas mantan pacar yang ia harapkan untuk bertemu kembali setelah sekian lama.

Complicated, indeed.

Baca Juga : 
Review The Wicther Serial Baru Netflix Pengganti Game Of Thrones 

 

Tokoh- tokoh karakter Guns Akimbo

 

Sepertinya setiap film dengan tema game begini pasti mempunyai tokoh- tokoh yang tampil dengan dandanan berwarna, serba hitam, badass, cool alias keren atau nyeleneh. Tokoh mantan pacar Nova mengingatkan saya pada Ramona Flowers dari Scott Pilgrim karena warna rambutnya yang tidak biasa dan kesan quirky yang diberikan.

Sedangkan Nix yang diperankan Samara Weaving rasanya tidak banyak berbeda dari karakter wanita femme fatale yang versi grunge alias serabutan, terlihat kotor dan cuma tahu cara memakai kekerasan.
Untuk tokoh Miles pun juga memenuhi stereotype dari tokoh yang biasa, lemah, penakut menjadi tokoh yang mengalami banyak hal dalam waktu singkat dan membuatnya menjadi karakter yang tegas, kuat dan tentu saja; mempunyai keahlian dan kecakapan bela diri dan menembakkan senjata.

Terdengar cliche ya, tapi begitulah kebanyakan penokohan dalam film bukan, sih? Walau pun secara pribadi saya hanya akan memberikan rating 5.5/10, film ini cukup menghibur dan tentunya menjadi warna baru bagi mereka yang hanya melihat Daniel Radcliffe sebagai Harry Potter saja. Selamat menonton!

Baca Juga : 
Film Yang Jeblok Di Rotten Tomatoes Namun Cukup Layak Ditonton




2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nantikan kemunculannya di Indonesia setelah melihat lipstick model pensil ini di laman Instagram Maybelline USA.

Sebelumnya Maybelline juga sudah sempat booming dengan lini Super Stay mereka yang juga merupakan salah satu lipstcik kesayangan saya. Nah, kalau versi sebelumnya adalah lipcream dengan kemasan yang bulky dan menuntut ketelitian dalam mengoleskannya, kali ini Super Stay di kemas lebih praktis dengan bentuk pensil ramping.



Jadi ini bakalan jadi ultimate lisptick on the go saya karena kerpraktisannya dan pas jika diselipkan ke tas pesta yang kecil, mudah diaplikasikan karena ujungnya yang lancip (bye,lipliner!), mempunyai rautan pada bagian bawahnyas plus pilihan 10 shade yang bervariasi mulai dari nude, pink, red hingga brown-ish.

Shade Maybelline Superstay Ink Crayon


Di Indonesia, Maybelline menawarkan 10 shade yang menurut saya sudah termasuk cukup banyak dan bervariasi, 3 diantaranya adalah best selling mereka, yaitu #15 Lead The Way, #20 Enjoy The View, dan #25 Stay Exceptional, jadi kamu harus cepat- cepat berburu shade tersebut jika kamu menyukainya. Dari semua shade ini saya paling cinta dengan shade nomor #35 Treat Yourself karena warna ini adalah pink cenderung ke fuschia  yang memberikan kesan cerah dan lebih segar meski saya tidak memakai riasan sekalipun. Nah, kebetulan saya mempunyai 10 shade sebagai berikut :

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #05 Live On The Edge


Brown-ish shade ini mengingatkan saya pada 90s look kesukaan saya, meski bold tetapi saya tetap menjadikan Live On The Edge sebagai shade harian. Bagi mereka yang mempunyai kulit dengan shade medium ke atas, warna satu ini akan menjadi MLBB yang sempurna.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #15 Lead The Way


Satu lagi shade yang mengingatkan saya pada warna- warna Kim Kardashian dan keluargnya, shade ini mempunyai warna pink pupus dengan kesan powdery dan sesuai bagi kamu yang mencari nude untuk dipadankan dengan eye make-up yang bold.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #20 Enjoy The View


Shade ini salah satu dari 3 shade nude yang Maybelline tawarkan, meskipun cantik dari segi warna namun sayangnya shade ini terlihat ashy di tone wajah saya, tapi shade pink nude yang mengingatkan saya pada shade yang sering dipakai Kim Kardashian (yes, ayo buruan hunting, deh) ini akan lebih menonjol dengan tone kulit medium atau kamu dengan kulit fair.

Maybelline Superstay Ink Crayon #25 Stay Exceptional


Rasanya ini shade mauve-ish dengan tampilan warna kale mini akan menjadi pilihan yang paling dicari nantinya, shade ini membuat tampilan saya terlihat simple namun cukup segar jika sedang tidak berdandan.


Maybelline Superstay Ink Crayon #30 Seek Adventure


Khusus shade pink powdery ini mengingatkan saya pada Barbie look, saya lebih memilih memakai shade ini dengan trik ombre sebagai layer luaran dan mengoleskan #35 Treat Yourself pada bagian dalam bibir.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #35 Treat Yourself


Rasanya ini adalah lipstick dengan shade  pink pertama yang saya punya dan sukai, shade ini memberi efek cerah pada wajah saya yang mempunyai undertone netral cenderung ke pink. Wajah terlihat cerah dan segar.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #40 Laugh Louder


Favorite orange lipstick, shade ini mengingatkan saya pada Korean look yang juga segar dengan coral hint dari musim panas (pas buat Indonesia yang full sinar mentari).

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #45 Hustle In Heels


Sedikit lebih muda dan lembut, Hustle In Heels adalah versi lain dari Lough Louder dan otomatis langsung menjadi shade favorite saya. Tipe oranye seperti ini akan lebih sesuai dan manis jika dipakai harian tanpa kesan berlebihan.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #50 Own Your Empire


Sekilas setelah pengaplikasian, shade ini nyaris terlihat sama di kamera saya tetapi Own Your Empire terasa lebih bold dan tegas. Ini merupakan jenis shade andalan saya sehari- hari, yup, saya memang penggemar anything bold.

 

Maybelline Superstay Ink Crayon #55 Make It Happen


Salah satu shade ter-favorite saya dari lini Ink Crayon, Make It Happen juga memberikan bold look yang mungkin sebagian orang terkesan tua, kalau kamu tertarik ingin mencoba warna ini tetapi masih malu, kamu bisa mencobanya dengan cara ombre atau memakainya dengan lapisan tipis.

 

Baca Juga : Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation

 

Pengalaman Pemakaian Maybelline Superstay Ink Crayon

  • Meski bertekstur waxy seperti crayon, formulanya nyaman tanpa rasa greasy.
  • Lipstick ini cukup matte dan tidak membuat bibir saya terasa kering, malah justru kulit bibir saya terasa lembab yang nantinya akan meninggalkan stain manis.
  • Aplikasinya juga presisi dengan bentuknya yang lancip seperti spidol membuat pemakaian terlihat rapi seolah- oleh di guide oleh lipliner. 
  • Cocok untuk kamu yang sibuk dan selalu make-up-on-the-go, bahkan saya yang biasa touch up kilat, hal ini semakin mudah karena tipe pensil seperti ini lebih praktis terutama jika kondisi sedang tidak stabil seperti saat berada di dalam kendaraan (bahkan saya memakainya saat sedang menaikin ojol motor, lho).
  • Tidak menegaskan garis- garis bibir atau bleeding.
  • Sangat praktis tinggal di putar, tidak mudah bleber dan lucunya, kita juga bisa membuat crayon ini menjadi lebih tajam karena dengan adanya rautan yang berada di bawah kemasan.
  • Cuma, saya hanya menyayangkan kemasan produk yang tidak mencantumkan nomor dan nama shade, keterangan produk tertempel pada plastic pembungkus yang begitu dibuka juga turut membawa semua keterangan produk dan kita hanya bisa melihat penomoran dengan bahasa Jepang disampingnya.



Untuk membaca nomor shade disini, ya.

Nama & nomor shade ada pada pembungkus plastik penyegel


Baca Juga :  Review Axis-Y Balanced Gel Cleanser & Dark Spot Correcting Glow Serum



Rate
4.5/5
Harga
Rp 99.000

Informasi Pembelian
Supert Stay Ink Crayon ini akan segera hadir di toko- toko baik itu online dan offline, untuk mengetahuinya lebih lanjut kamu bisa melayari hhtps://www.maybelline.co.id, jangan lupa pastikan untuk selalu mencari tahu bahwa Maybelline kesayanganmu adalah produk original dan terjamin, ya.


Sebagai penggemar kuliner dan masakan Jepang dengan konsep siap saji, rasanya kurang afdhol kalau belum mencoba salah satu franchise masakan Jepang yang terkenal dan legendaris di Indonesia, yaitu HokBen atau dulunya lebih dikenal dengan Hoka Hoka Bento. Akhirnya restoran asal Jakarta yang berdiri sejak tahun 1985 ini melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Pekanbaru. 

Cuma nih, ya, entah terkena Mandela Effect, saya dan beberapa teman rasanya pernah melihat restoran Hoka Hoka Bento pernah membuka cabang mereka di Pekanbaru beberapa tahun lalu, tetapi ternyata tidak. Okay, bingung. Eh tapi, bahkan beberapa orang ainul yakin kalau mereka pernah makan dan nongkrong di HokBen beberapa tahun lalu, tapi, tetap menjadi misteri, sampai saat ini HokBen yang kami datangi adalah cabang resmi dan PERTAMA mereka di Pekanbaru. Okay, masih tetap bingung.

 


Makanya begitu HokBen mengundang Blogger Pekanbaru untuk menghadiri launching pembukaan gerai mereka di Living World Mall, saya excited dan akhirnya memahami kalau HokBen adalah pilihan nama yang mereka pilih dan lebih common digunakan meski nama Hoka Hoka Bento masih termasuk ke dalam daftar paten penamaan restoran Jepang fusion ini.

 

Mengenal Hoka Hoka Bento versus HokBen

 


Menurut PR dari HokBen, kedua restoran dengan dua nama ini juga tidak banyak berbeda, tetapi konsep dan design yang mereka gunakan saat ini lebih berkembang dari versi lamanya. Kedua mascot mereka yaitu Taro dan Hanako juga masih menjadi trademark yang ikonik. Jadi kalau melihat dua kartun bocah ini, langsung ingat HokBen, deh.

Hoka Hoka Bento sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti bento panas yang menjadi tipikal bekal makan di negara matahari terbit itu. Uniknya, meski mempunyai nama dan konsep Jepang, ternyata perusahaan ini murni dimiliki dan dijalankan oleh orang Indonesia sepenuhnya.
 
Konsep unik mereka juga berbeda dari restoran franchise siap saji lainya, yaitu dengan menggunakan ide yang terinspirasi dari cafetaria sekolah dimana pelanggan akan memesan menu kesukaan mereka, membayarnya lalu berjalan membawa napan sendiri menunggu makanan dan chef akan mengulurkan menu satu persatu dari sebalik konter.
 


Menunya sendiri selain juga dipaketkan dalam bento, menawarkan pilihan invidual atau a la carte. Lucunya lagi, walau mengambil cara dan ide dari Jepang, semua menu HokBen telah menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia bahkan sampai menyediakan sambal untuk mencocokkan dan menarik minat orang- orang Indonesia sebagai penggemar makanan pedas. Dan, tentunya lagi nih, untuk mendukung lebih kuat lagi, HokBen juga sudah mempunyai lisensi halal dari MUI, lho.

 
What To Eat?
 
Sebagai seorang ‘amatiran’ yang sebelumnya hanya mendengar cerita mereka yang sudah makan HokBen, saya cukup bingung untuk memilih menu yang tidak hanya banyak tapi  bervariasi. Kebetulan teman mengantri makan saat itu lebih ‘expert’ dalam memilih menuk HokBen, makanya saya hanya memutuskan untuk mengikuti menu yang bliyau pesan saja. HEHE.
 
Karena masih awam, maka saya memilih menu yang palin mahal yang tersedia saat itu. HAHA. Setelah menimbang, saya memilih menu Bento Special 3 dengan paket yang berisi nasi, salad sayuran, Beef Yakiniku, Tori no Teba, Ebi Furai, Ebi Fried, oya, sedikit informasi, menurut teman saya sang ahli HokBen, ternyata salad sayur versi Pekanbaru jauh lebih banyak dan lebih segar ketimbang versi Jakarta. 



Ya bisa jadi, karena Riau dekat dengan penghasil sayuran segar. Bersamaan dengan set bento tadi, saya juga memesan chicken tofu soup yang segar (saya lupa memesan miso soup padahal saya penggemar miso soup), es Egoru yang terbuat dari santan manis dan kacang merah khas Jepang dan ocha dingin. Oya, kalau kamu hobi mengoleksi mainan yang biasanya dipaketkan dengan menu anak- anak, HokBen juga mempunyai paket yang sama dengan bermacam collectible toys.

 

Use Less Plastic
 
Lagi nih, sebagai ‘awam’ dunia per-HokBen-an, saya cuku terkejut karena HokBen mempunyai kampanye dan ideologi yang mereka lakukan serta terapkan. Salah satunya adalah mengurangi penggunan plastic, kamu tidak akan menemukan sedotan, tutup gelas bahkan saat take away pun, kamu sebaiknya membawa kotak sendiri atau kamu bisa mendaur ulang kotak kemasan mereka.  Semua toko HokBen juga telah menerapkan pemilihan sampah merka mengikut jenisnya, khususnya cabang Bali tidak lagi memberikan lagi menyediakan kantong plastic. Semoga kita bisa menerapkan kampanye bebas plastic bag di Pekanbaru juga, ya.

 

Kemeriahan Pembukaan HokBen Pertama di Pekanbaru 

 

Saya jamin deh, saat launching kemarin semua orang pasti membatin kalau mereka akhirnya lega Pekanbaru punya HokBen sendiri dan saya juga tidak perlu lagi hanya mendengar cerita orang- orang betapa seru dan affordable-nya restoran yang beef yakiniku-nya super enak ini. Tidak mengherankan tanggal 29 Januari kemarin acara pembukaan HokBen terasa benar- benar meriah dan besar sehingga orang- orang yang sedang lalu lalang pun berhenti ingin mencoba walau saat itu hanya di khususkan bagi pihak media serta undangan.



Kami juga berkesempatan berkenalan langsung dan berbagi cerita mengenai HokBen bersama dengan PR juga GM dari HokBen yang memberi bocoran kalau desain kuning yang ada pada dinding restoran ternyata memiliki makna tersendiri. Oya, HokBen Pekanbaru ini adalah outlet ke-4 mereka untuk area Sumatera dan yang ke-170 di Indonesia.

 
Mau Pesan HokBen?
 
Nah, selain bisa langsung memesan langsung di outlet merek di Living World (pssttt..mereka juga akan segera bukan di SKA Mall, juga lho), HokBen juga hadir di aplikasi ojek online dan delivery. Masih bingung cara memesan makanan di outlet?. No worries, ini caranya :
•    Pilih menu.
•    Ambil nampan dan berjalanlah, chef akan memberikan menu satu persatu.
•    Menu akan diberikan persatuan mulai dari menu utama dan side dish
•    Ambil cutlery dan bayar di cashier.
•    Voila! Selamat makan!


WOW!

January telah lenyap sekejap mata, awal dekade baru sekarang rasanya seperti mimpi yang samar- samar hanya tertinggal di belakang kepala. BOOM!. Kita memasuki February seakan tersadar setelah koma beberapa waktu. Dengan berlalunya January, maka berlalu jugalah birthday blues saya, ketakutan akan naiknya umur dan kritikan terhadap diri yang semakin meninggi juga; sifat buruk manusia dalam mengkritik dirinya dan orang lain.

Sebenarnya tulisan kali ini tidak bermaksud banyak, kalau rasa terkejut- saya selalu merasa begitu akan waktu yang semakin lama semakin bergulir cepat. Sedangkan rasanya saya tidak bergerak walau se-inci pun. Baiklah, tulisan ini adalah bagian dari PMS blues dan hilangnya nafsu makan beberapa hari, membuat pikiran dan tubuh menjadi lemah kehilangan fokus serta berat badan. Mungkin saya salah satu dari orang- orang 'langka' yang takut kehilangan berat badan, sedangkan untuk makan banyak lagi, tidak ada tenanga untuk mengunyah.

Okay, selamat datang, February 2020.
Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates