What Happened To Monday - 7 Saudari Dalam 1 Identitas

by - Juli 01, 2018

Seven Sisters

Begitu saya membaca penggalan synopsis tentang 7 orang bersaudari, kembar identic dan di isolasi didalam satu apartment dan hanya diperbolehkan keluar rumah sekali seminggu, I was like: gila, punya 2 saudara yang tidak kembar serta fully acces saja, saya sudah sering dongkol pada mareka, apalagi 7 orang begini?.

Hi there, kembali lagi ke Movie Night dan kali ini saya akan me-review film berjudul What Happened To Monday, atau bisa juga disebut Seven Sisters yang dibintangi Noomi Rapace. Jujur saja saya dulu sempat not a fan on her craft, Noomi bukanlah aktris ‘asli’ Hollywood melainkan pendatang dari Eropa dan portfolio-nya bisa dibilang cukup bagus hingga doi melebarkan sayap internasional untuk pertama kalinya di film Sherlock Holmes: A Game Of Shadows.

Ke-tujuh bersaudari dengan personal style masing- masing.


Karena merasa intrigued by her weird, unusual, quirky look, saya pun mencoba menonton The Girl With The Dragon Tattoo yang versi Swedia, well, got to admit she nailed it (to be fair, Rooney Mara also did a good job potraying Lisbeth Salander, yang versi Hollywood-nya).

Jadi di film dystopian science fiction keluaran 2017 ini, saya berharap banyak akan acting doi yang pastinya lebih menantang dan spesifik mengingat harus memerankan 7 orang yang meskipun identic namun mempunyai karakteristik masing- masing plus- tampilan luar yang berbeda- beda.

Film dimulai oleh pengurangan penduduk bumi besar- besaran dikarenakan menipisnya sumber daya alam, pemanasan global dan juga limbah yang membengkak. Sebuah biro didirikan untuk menanggulangi masalah ini dengan kampanye One Child, One World. Setiap keluarga hanya diperbolehkan memiliki satu anak saja, dan, jika kedapatan mempunyai lebih dari satu, maka  anak tersebut akan diambil dan di bekukan didalam kapsul Cyrosleep.

Yearp, layaknya film ‘akhir dunia’ lainnya, pasti bakal ada satu tokoh sentral, seorang penjahat yang ditaktor  penuh ide menolong bumi namun penuh kontradiksi, kali ini tokoh jahat itu diperankan tidak lain dan tidak bukan oleh Glenn Close, yes, ladies dan gentlemen, the Cruella de Vil herself. 

To be honest, film ini mempunyai plot yang agak lemah, apakah ini ada pengaruhnya dengan Netflix dan bukan produksinya major production house sehingga berasa kurang nampol, entahlah. Even so, aktingnya Miss Rapace tetap prima dan hampir flawless memerankan 7 karakter. 

Karen Settman, 1 identitas untuk 7 orang, 1  jenis wig, 1 gaya, 1 attitude.


Oleh kakek mareka, ke-7 saudari ini diberi nama Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday dan Sunday. Mareka mengambil hari sesuai nama mareka untuk keluar bergaul di masyarakat, baik itu sekolah maupun bekerja. Sedangkan yang tidak dapat jatah keluar hari itu harus tetap dirumah dan menghibur diri mareka ala kadarnya.

Gadis- gadis ini menggunakan identitas Karen Settman yang diambil dari almahurmah ibunda mareka yang meninggal ketika melahirkan septuplets unik ini. Dengan gemblengan keras sang kakek, berusaha memastikan mareka aman dan memenuhi semua protocol tanpa cela, jika satu bermasalah, maka yang lain akan mendapatkan konsekuensinya juga.

Seiring mareka dewasa, para saudari ini ingin menjadi dirinya sendiri dan keluar dari kepompong terutama si sulung Monday, hingga pada suatu hari Monday hilang dari radar dan saudari- saudarinya memutuskan untuk tetap berlaku normal mengirimkan Tuesday untuk mencari tahu. Malang menimpa Tuesday, biro menangkapnya dan mencungkil bola mata Tuesday untuk membuka pintu otomatis rumah mareka, menggebrak masuk dan memulai petaka.

Satu-persatu dari 7 orang bersaudari ini  gugur, dunia kecil mareka tergoncang dan kesetiaan persaudaran satu darah mareka diuji. Disini menurut saya, acting sang leading actress sangat diuji, dalam keadaan terdesak Noomi Rapace harus stick with different characters, dengan dandanan dan emosi setiap karakternya dilakukan dengan cukup mulus. Terutama scene dimana salah satu dari mareka merasa amat terpukul dan bersedih sampai pingsan, duh, apa mungkin saya lagi PMS atau memang aktingnya yang mumpuni, kesedihannya sungguh terasa nyata.

Makan malam terakhir setalh 30 tahun bersama.


Salah satu surviving sister ini mengetahui kedua saudarinya mungkin saja masih hidup memutuskan menyelamatkan mareka dengan bantuan seorang agen biro yang ternyata adalah gebetannya si Monday. Sedari kecil mareka selalu diajarkan berbagi namun not this time, Monday wanted to have a normal live and being with someone (di dunia yang tidak normal).

Pada point ini, Seven Sisters pun beralur, berkonsep hampir sama dengan film sejenis lainnya; penyelamatan, penyingkapan kebusukan si tokoh masyarakat ke public, pengkhianatan dan lainnya. So I won’t spoiled more, then again this movie worth to watch, paling tidak untuk acting sekelas Noomi Rapace yang prima; doi terkenal dengan anti-tampil-cantik, fuck vanity. 

Penasaran siapa sajakah dari Seven Sister yang selamat sampai akhir?. Oh, sedikit warning, film ini mengandung nudity dan gory scene, and not for the fainted heart, ya. 

Trivia:

1. Noomi Rapace menginspirasi Maisie Williams dari Games of Thrones untuk memotong rambut dan berakting penuh setelah membaca interview Miss Noomi yang nati vanity di majalah.

2. Ternyata Rapace adalah nama yang digunakan doi dan mantan suaminya, Rapace bearti Bird of Prey dalam bahasa Peranci (burung bangkai kali di kita, ya).

3. Bliyau tidak sesuai dengan dandanan tetap-cantik-walau-sudah-berkelahi didalam film, menurut bliyau; ‘saya sudah berguling, meninju, berkeringat, mana mungkin karakter saya tetap cantik dan full make-up on?”.







You May Also Like

4 comments

  1. berarti ini film ga cocok buat vina kakk.. :3
    vina genrenya comedy romance, no thriller no horor wkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti kk carikan yg sesuai dgn pina, Upin Ipin The Movie?

      Hapus
  2. Oke fix. Nonton ini!

    Btw pas bgt loh kak..
    Barusan aja aku td pagi mau wa nanyain kasi rekom film.
    Eh ada posting ginian.

    Agak bikin kepo sih filmnya.

    Btw review nya cerdas bgt ya. Kata2 nya berkelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks raisaaa..
      lagi mengubah cara menulis yg lebih formal :)
      film ini, kalau ada adegan yg kamu ga sanggup nonton, lewati aja, tapi overall, film nya seru banget, bikin kita cewe lebih termotivasi utk kuat..yeaahh!

      Hapus