Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




Pertama kali merek Korea ini sampai di Indonesia dan mendarat di Sociolla, saya sempat membatin pengen mencobanya. Alhamdulillah sekali akhirnya saya mendapatkan kesempatan mencoba varian tea tree mereka. Mungkin lain kali saya akan mencoba varian Bulgarian Rose dan Black Tea juga. Wkwkwkw. Amin.


Sejelas dari variannya ya, tea tree memang lebih banyak dikhususkan untuk mengatasi jerawat. Hanya saja menurut Skincarisma, varian ini tidak aman untuk jenis fungal acne karena mengandung Lauric Acid, Myristic Acid dan juga Stearic Acid. Tapi rasanya untuk jenis jerawat lain, seperti maskne dan jerawat karena PMS, rasanya cukup aman.


Tea Tree essenHERB ini sendiri mempunyai set yang terdiri dari facial foam, toner, ampoule dan cream. Namun saya baru mencoba facial foam dan toner saja sejauh ini. Lalu bagaimana hasil pemakaiannya? Yuk, simak review essenHERB Tea Tree Toner dan Tea Tree Foam Cleanser.


Mengenal essenHERB Brand Asal Korea


Saat ini kita tidak asing dengan brand kecantikan dari Korea karena negara ini memang menjadi negara yang memimpin dalam banyak hal terutama skincare dan makeup. Tidak terkecuali merek essenHERB ini yang berfokus pada  bahan alami dari alam dan fokus pada kulit.


Dengan motto brand: “Honest Ingredient, Honest Prescription”, essenHerb hanya menggunakan bahan alami yang "Jujur" (Honest) dan diformulasikan hanya dengan resep bahan turunan dari tanaman (Plant-derived). essenHERB tidak menggunakan bahan kimia untuk stimulasi buatan karena essenHERB percaya kecantikan alami berasal dari alam.



Review essenHERB Tea Tree Foam Cleanser




Kalau sudah bicara toner dan cleanser, 2 skincare item yang paling basic kesukaan saya, pasti saya excited. Mengingat foam cleanser adalah step pertama yang paling membuat kulit terasa segar, bersih dan siap untuk step berikutnya. Apalagi foam ini memang penuh ekstrak tea tree yang saya harapkan untuk dapat mengeringkan jerawat namun tidak mengeringkan bagian wajah yang lain.


Pengalaman pemakaian cleanser yang bisa saya bagikan disini, adalah :


  • Lumayan dapat membuat kulit agak kering, makanya saya hanya memakai cleanser ini sedikit saja dan tidak setiap hari
  • Jerawat memang menjadi cepat kering dan mereda




Review essenHERB Tea Tree Toner




Begitu toner ini dibuka, wangi khas tea tree langsung semerbak. Saya sih, tidak ada masalah mengenai wangi tea tree yang mungkin bagi sebagian orang agak terlalu kencang dan rada herbal. Dengan netto 200 ml dan botol plastik hijau yang agak bantet, toner ini mempunyai lapisan putih yang mengendap di dasar botol. Jadi sebelum dipakai, sebaiknya dikocok dulu agar lapisan putih tadi tercampur rata.


Pengalaman pemakaian toner yang bisa saya bagikan disini, adalah :


  • Toner ini termasuk tipe toner untuk exfoliating ringan dengan ekstrak tea 
  • Karena bertujuan untuk mengurangi sebum dan minyak wajah, toner ini cukup membuat kulit saya menjadi kering sehingga saya harus langsung memakai hydrating toner
  • Mengandung Polyglyceryl-10 Laurat dan Polyglyceryl-10 Myristate yang tidak sesuai untuk penderita fungal acne




Pengalaman Pemakaian essenHERB Tea Tree


Mungkin karena jerawat saya tidaklah terlalu parah dan banyak, hanya di bagian tertentu saja, mungkin saya tidak dapat melihat dan mendapatkan hasil pemakaian essenHERB yang signifikan. Eh tapi, jerawat saya sendiri meski tidak banyak bergerombol dan banyak, tapi cukup besar, merah meradang dan nyut-nyutan.

Memang sih, syukurnya jerawat tadi jadi cepat kempes dan tidak lagi membuat pipi berdenyut, namun sayangnya area wajah yang lain jadi ikutan kering. Bahkan sebum yang normal dan harusnya tetap ada menjadi ikutan hilang. Untung saja sih, kulit tidak mengalami sensasi kering ketarik. 

Jadi rasanya varian tea tree dari essenHERB ini akan lebih sesuai buat kamu yang mempunyai jerawat bergerombol merah dan meradang. Bukan jenis jerawat ringan seperti saya. Juga jika kamu mempunyai tipe kulit yang super oily dengan sebum yang tidak terkontrol (memangnya kita bisa mengendalikan minyak wajah), set essenHERB tea tree ini rasanya akan menjadi line yang paling sesuai dengan kamu.



Beli essenHERB Tea Tree Toner dan Foam Cleanser


Sejauh yang saya ketahui, untuk mendapatkan produk essenHERN yang asli dan resmi, kamu bisa memebelinya di Sociolla. Dengan harga toner Rp 259.000 dan cleanser Rp 169.000, belanja di Sociolla pasti lebih aman bebas serta resmi karena setahu saya cuma e-commerce ini adalah penjual terpi;ih langsung dari essenHERB Korea.






Kapan ya, terakhir saya ke spa atau ke tempat perawatan kulit tubuh buat luluran? Sudah lama, hampir setahun sejak kita terkena pandemi ini. Jadi semua perawatan tubuh mau tidak mau harus dilakukan di rumah, mulai dari luluran sambil pijat relaksasi. Sayangnya saja tidak begitu telaten dan mengetahui banyak ragam perawatan seperti itu karena ya itu tadi, tinggal ke spa dekat rumah, bilang mau luluran, rebahan, di massage, di lulur, mandi, pulang, kelar.


Sekarang harus cari ide buat perawatan di rumah, salah satunya dengan membeli lulur dan shower scrub. Namun, karena saya orangnya rada picky, saya tentunya harus memilah- milih produk mana sih, yang bagus untuk perawatan kulit tubuh. Kalau di spa biasanya sudah punya merek yang mereka pakai sendiri, saya juga harus mencari merek yang sesuai dengan saya.


Kriteria yang saya cari dari produk perawatan kulit tubuh juga tidak muluk- muluk, kok. Ya, harus dapat mencerahkan, merontokkan sel kulit mati alias daki, tidak kasar di kulit dan membuat eksim saya kambuh, wangi yang pas dan yang paling utama nih, mereka lokal dengan harga terjangkau. Maka dari itu saya mencoba produk- produk Scarlett Whitening.



Mengenal Brand Lokal Scarlett Whitening





Jujur saja, saat melihat produk ini di akun Mbak Rajun (junjungan kita bersama), saya pikir ini produk dari Thailand atau malah Korea karena packaging-nya berbeda. Ternyata ini produk asli dari Indonesia yang datang dengan konsep yang matang serta menawarkan produk- produk dengan riset dan lisensi resmi dari BPOM.


Saking kagetnya, saya sampai mencari laman website resmi Scarlett Whitening saat itu dan ternyata benar, yang tidak hanya mempunyai lini perawatan kulit tubuh tetapi juga skincare ini dimiliki oleh artis Felicya Angelista. Konsep brand ini sendiri mungkin sama dengan produk yang pencerah yang lain, tetapi bedanya adalah bahwa Scarlett lebih original dalam hal lisensi resmi sehingga pengguna seperti saya tidak perlu takut akan keaslian dan hasil pakainya nanti.


Maklum saja, saat ini ada banyak produk pencerah kulit yang beredar namun tidak mempunyai dasar bahan yang jelas apalagi cap resmi bahwa produk tersebut terdaftar. Jadi tidak heran kalau kita menemukan banyak orang- orang yang menjadi korban produk pemutih abal- abal dan karenanya sebaiknya jika kamu mencari produk pencerah kulit, pastikan kamu benar- benar memilih produk berlisensi dengan ingredients list yang paten seperti Scarlett Whitening ini.



Review 3 Produk Perawatan Kulit Scarlett Whitening


Sama seperti step yang biasanya dilakukan di SPA, maka saya juga membuat 3 step perawatan tubuh dirumah yang ringkas dengan produk- produk Scarlett ini. Dimulai dari body scrub, body scrub hingga mengunci semua kelembapan dengan body lotion. Berikut step body care (tidak mau kalah dengan skincare steps, dong) yang saya lakukan dirumah yang juga bisa kamu ikuti di rumah.



Step 1 : Scarlett Whitening Body Scrub Romansa






Mungkin ini adalah step yang paling saya sukai, apalagi kalau bukan merontokkan daki alias sel kulit mati. Disini adalah step eksfoliasi karena seperti namanya, scrub ini tentunya mempunyai beads untuk dapat menggulirkan sel- sel mati tadi. Beads dari scrub ini sendiri sebenarnya cukup gentle sehingga tidak terlalu menggerus kulit. Hanya saja, tiap kulit tentu berbeda ya, maka dari itu kalau kulit kamu terlalu kering atau sensitif, kamu bisa lebih dulu melembapkan kulit kamu sebelum memakainya. 

Saya sendiri juga mempunyai kulit yang cenderung kering dengan eksim di sekitar kulit belakang telinga dan beberapa area tubuh lainnya. Jadi supaya lebih aman dan mulus, saya akan membasuh tubuh hingga cukup lembab, barulah saya bisa memakai body scrub ini dengan lancara jaya. Untuk variannya sendiri, body scrub ini datang dengan 2 varian yang bisa kamu pilih sesuai dengan wangi kesukaanmu. 




Step 2 : Scarlett Whitening Brightening Shower Scrub Pomegrante







Kalau luluran adalah bagian kesukaan saya, maka produk kesukaan saya dari rangkaian ini adalah Brightening Shower Scrub. Bulir scrub-nya jauh lebih gentle, dengan tekstur gel yang berwarna ungu, membuat proses eksfoliasi badan lebih mudah. Shower Scrub ini juga mempunyai busa yang pas, tidak terlalu soapy dan menggerus kulit.

Saking nyamannya, saya jadi terbiasa memakai Shower Scrub ini setiap hari, padahal biasanya scrubb tidak boleh dipakai tiap hari. Mengingat shower scrub ini termasuk aman di kulit saya yang sensitif, makanya saya tetap memakainya 2 kali sehari meski memang hanya dengan takaran yang pas saja. Hasil pemakaiannya juga bikin kaget, tidak membuat kulit saya kering sama sekali layaknya body wash lain. Tidak ada perasaan kulit ketarik, ‘crispy’ karena kering. Malah sebaliknya, kulit saya menjadi lembab, tidak men-trigger eksim dan wanginya juga termasuk aman. 



Step 3 : Scarlett Whitening Brightening Fragrance Body Lotion  Freshy







Sebelumnya saya pernah mencoba lotion Scarlett warna hijau Fantasia punya teman, yang mana wanginya cukup segar. Tapi kali ini saya mencoba Freshy varian baru dari Scarlett. Varian baru berwarna kuning pastel ini mempunyai wangi yang mengingatkan saya pada wangi cologne dari Jo Malone - English Pear & Freesia. 

Dengan teksturnya yang cukup kental tapi mudah merasap, wangi dari lotion ini jauh lebih segar dan linger hingga membuat harumnya menjadi lebih subtle. Bahkan saya menghentikan memakai parfume..ahaha agar wanginya lebih tahan dan tidak bentrok. Oya, lotion ini juga dapat membantu memberikan efek cerah yang cukup terlihat seperti efek tone up yang akan membantu menaikkan tone kulit kamu pada tone sehat menurut warna kulit kamu nantinya jika dipakai dengan rutin.

Lotion ini juga datang dengan kemasan pump yang bisa diputar untuk di buka dan dikunci plus sebuah alat kecil yang bisa kamu pasang di leher pump agar lebih aman terutama jika kamu ingin traveling. Saya sendiri mendepotnya ke wadah kecil agar lebih praktis dibawah ke dalam tas kantor dan dipakai setelah memakai hand sanitizer agar kulit tangan senantiasa lembab.



Keaslian Produk Scarlett Whitening








Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, saya selalu waspada dalam mencari produk perawatan kulit karena kulit saya termasuk kering dan mudah muncul eksim. Belum lagi tentunya faktor keamanan dari bahan- bahan yang tidak seharusnya kita gunakan untuk kulit kita. Untungnya Scarlett Whitening sudah terdaftar resmi, jadi pengguna akan merasa aman dengan produk lokal benar- benar asli.

Mau lebih yakin? Yuk, simak apa saja sih, yang ditawarkan dari local brand ini :



  • Semua produk Scarlett Whitening mulai dari Body Scrub, Shower Scrub dan Body Lotion mengandung Glutathione dan Vitamin E yang memang terkenal bagus dalam membantu mencerahkan dan menutrisi kulit.
  • Semua produk Scarlett Whitening telah terdaftar secara resmi dan sah di daftar BPOM Indonesia.
  • Semua produk Scarlett Whitening tidak melakukan uji coba kepada binatang (not tested on animals).
  • Untuk memastikan keaslian produk, Scarlett meletakkan sticker hologram dan barcode yang bisa kamu scan.




Where to Buy Scarlett Whitening?



Sejauh ini saya melihat banyak seller dari Scarlett langsung maupun reseller yang sama- sama menjual produk Scarlett. Cuma, kalau kamu mau lebih yakin akan keaslian dan pengiriman yang aman, kamu bisa belanja di merchant online mereka seperti di Shopee.

Sedangkan harganya sendiri, kamu bisa mendapatkan setiap produk perawatan tubuh Scarlett seharga Rp 75.000/each. Kalau kamu juga ingin mencoba 3 step body care a la saya diatas, kamu bisa membeli paket dengan harga lebih affordable yakni paket box eksklusif seharga Rp 300.000 yang mana kamu akan mendapatkan 5 produk dengan free gift.




Review Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne – Serum Penjinak Jerawat Ampuh



Beberapa hari lalu saya bangun pagi dengan denyutan di bagian pipi rahang bawah kiri dan kanan. Tidak ada denyutan yang familiar selain pasti jerawat misteri saya sedang kumat. Kenapa saya menyebutnya jerawat misteri? Ya karena sering nongol tiba- tiba padahal saya sudah berusaha merawat kulit dengan seteliti mungkin.


Mungkin ini juga yang dinamakan maskne kali ya, jerawat karena pemakaian masker wajah terus menerus. Bisa jadi sih, secara kita wajib memakai masker sedangkan di sebaliknya kita tetap memakai skincare dan makeup. Jadilah jerawat saya kali ini ‘pindah tempat’ ke area dagu dan rahang, sebagai tempat yang paling tertutup dan pengap.


Kali ini rasanya obat totol jerawat biasa sudah tidak mempan lagi, karena ini adalah jerawat ‘mutant’, jadi saya pun harus cari cara yang lebih ampuh lagi. Jujur saja, saya sudah mencoba cara totol biasa, tapi tidak mempan. I kid you not, malahan tidak ada hasilnya sama sekali, let alone kempes, ini malah jadi sakit sampai berdenyut.




Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne


Sebenarnya ini adalah termasuk serum incaran saya, malah satu- satunya serum anti acne yang saya kepingin coba dari ketika saya melihat Natur mengeluarkan 3 jenis serum. Serum yang mereka keluarkan juga lumayan lengkap dan bisa dipilih berdasarkan tipe kulit atau permasalahan kulit kita. Mulai dari Natur Miracle Face Oil Serum Glowing & Moisturizing, Natur Miracle Revive Skin Face Oil Serum dan juga Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne yang sedang saya pakai saat ini. 


Dari namanya saja kita sudah bisa menebak kelebihan dan target serum tersebut, ya. Karena jalan ninja ‘totol jerawat’ sudah tidak mempan, jadi sekalian saja saya pakai serum jerawat yang lebih bisa didistribusikan merata keseluruh muka. Siapa sangka ini jadi cara favorite saya bisa pakai serum anti acne semuka dan aman sentosa malah bikin jerawat nyusut, please.



Hasil Pemakaian Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne



Review Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne – Serum Penjinak Jerawat Ampuh



Kali ini saya rada agak ngotot pengen lihat hasil pemakaian serum anti acne, ya maklum saya baru kali ini pakai serum tolak jerawat semuka- muka. Jadilah saya pantengin kaca hari demi hari buat melihat gimana sih, hasilnya, signifikan apa tidak. Well, karena saya lebih banyak berjerawat area rahang bawah dan beberapa di dagu bawah juga, jadi saya sampai harus letakin kaca di bawah wajah biar kelihatan. Ahahaha niat! Bahksan sampai saya foto segala, tapi berhubung saya fotonya saat tidak pakai hijab, jadi tidak bisa di share disini.


Sedangkan tipe jerawat ini tipe jerawat meradang yang geday, merah, cenat- cenut dan rasanya abadi. Biasanya sih, emang muncul di area dagu dan rahang. Apa karena saya sering gantungin masker di bagian dagu, ya? Bahkan beberapa muncul di area leher dan dekat telinga diantara anak rambut. Tahu kan, jenis jerawat mengesalkan begini? Lucky me, saya kebetulan dapat serum anti acne dari Natur. Sejauh ini saya bisa berbagi pengalaman pemakaian :


Serum ini mempunyai tekstur yang cair dan tidak tacky, padahal penamaannya oil serum ya, tapi malah lebih condong kepada air. Mungkin ini juga didapat dari perpaduan kandungan 2 active oils #doublemiracle.


  • Mempunyai wangi Tea Tree yang kuat khas kandungan anti acne.
  • Cukup mudah meresap, jadi saya tidak perlu lagi menghabiskan waktu pagi hari untuk menunggu suatu step skincare meresap baru dandan. 
  • Seriously, jerawat yang cenat- cenut, merah dan meradang jadi cepat reda, I kid you not!
  • Aman di layer dengan susncreen dan loose powder (skincare step saya sekarang minimalis karena maskne), tidak menimbulkan breakout whatsover (please note, kulit saya bukan main rewel dan mudah BO).
  • Somehow kulit saya berasa mulus...ahaha serius, serum ini mempunyai efek seperti pakai face primer, leaving silky feels gitu. Mungkin ini yang disebut dengan #dropsofmiracale dari Natur Miracle Face Oil Serum, kali ya.




Ingredients, Packaging dan Tekstur Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne



Sebagai serum tolak jerawat, tentunya kita lebih penasaran dengan bahan- bahan yang digunakan untuk mengatasi jerawat. Secanggih apa dan sekuat apa sih, suatu produk anti acne itu? Tidak lepas dari ingredients atau bahan yang diramu kedalamnya, dong. 

Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne sendiri mempunyai kandungan Tea Tree dan Jojoba Oil yang merawat jerawat sekaligus juga menghidrasi kulit dan membuatnya glowing sehat. Bagi saya pribadi, perpaduan dan kombinasi seperti ini memang perlu mengingat kalau saya jerawatan, bagian wajah yang lain jadi kering dan T-zone jadi super oily karena terpaksa memproses sebum di atas kulit yang dehidrasi. 


Ingredients : Aqua, Galactomyces Ferment Filtrate, Propylene Glycol, Butylene Glycol, Panax ginseng root Extract, Phenoxyethanol, Cyclopentasiloxane, Sodium Hyaluronate, Imidazolidinyl Urea, Hydroxyethylcellulose, Niacinamide, Phenyl Trimethicone, Carbomer, Allantoin, Panthenol, Sodium PCA, Tetrasodium EDTA, Potassium Hydroxide, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, Biosaccharide Gum-1.


Packaging-nya sendiri khas serum kekinian, dengan botol putih yang frosty plus design botol yang cute. Meski ada oil-nya, serum ini sangat cair dan cepat meresap, saya tidak mendapatkan kesan tacky atau greasy, bahkan tidak terasa berat. 




Cara Pakai Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne dan Skin Care Routine Minimalis



Review Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne – Serum Penjinak Jerawat Ampuh




Setiap kali kulit saya rewel dan protes, saya akan memangkas rutin skincare saya yang 10 steps itu ahaha. Ya, tidak 10 juga sih, tapi saya hanya mengurangi banyak hal hingga hanya yang essential saja, karena kulit saya tidak tahan plus cuaca yang panas di kota tempat tinggal saya tidak memungkinkan saya mengikut 10 tahap wajah ‘cok cok’ a la K-Beauty. 

Maka saya harus pandai- pandai dalam mencari rutin perawatan yang sesuai dengan masalah kulit saya saat itu, faktor cuaca dan disiplin dalam menjalankannya. Pada dasarnya rutin saya sangat simple dan lebih banyak berorientasi pada produk skincare tipe watery atau oil. Simple steps-nya adalah :


  • Double cleansing
  • Toner
  • Serum
  • Face oil serum
  • Moisturizer (saya akan skip bagian ini jika cuaca terlalu panas dan lembab)



Cara memakai serum oil ini juga tidak kalah simple-nya :

  • Teteskan 2 drop atau secukupnya ke telapak tangan (saya biasanya akan melebihkannya pada bagian rahang dan dagu)
  • Aplikasikan ke wajah secara merata
  • Pijat ringan ke arah atas dan ratakan pada bagian wajah lainnya agar benar- benar terserap dengan baik
  • Serum ini bisa digunakan baik siang dan malam




Where to buy?


Ukuran serum ini sama seperti serum kebanyakan yakni 30 ml dan dibanderol dengan harga Rp 140.000. Menurut saya sangat worth it mengingat saya akan selalu menghabiskan item skincare saya, terlebih lagi jika sesuai alias cocok. Apalagi serum ini akan hanya saya pakai jika jerawat saya muncul kembali, jadi bakalan hemat dan jadi andalah kalau jerawat kumat lagi.


Rasanya Natur ini bisa didapatkan di berbagai merchant mulai dari offline dan tentu saja online. Ada banyak yang menjual Natur Miracle Face Oil Serum Anti Acne ini, tapi kamu bisa mendapatkan produk ini langsung dari toko resmi mereka yang ada di Shopee juga Lazada. Oya, serum ini mempunyai wangi Tea Tree yang khas dan kuat. Karenanya, jika kamu ingin mencoba serum ini, kamu harus cek dulu bahan kandungannya apakah kamu mempunyai alergi tertentu atau tidak.




Review Film #ALIVE




Saya sebenarnya bukan penggemar film yang ada zombie-nya, takut. Karena rasanya inilah yang paling mustahil untuk terjadi ketimbang ketemu Alien. Mungkin Alien juga nyata tapi lebih baik daripada ada zombie, deh! Makanya saya cuma menonton beberapa film dan drama zombie itu sedikit sekali, and no, I hate the walking dead. Enough.


Tahun 2017 kemarin saya menonton Train to Busan yang hits itu, lalu tahun ini ada sequel-nya yakni Peninsula. Tapi sayang, film yang saya tunggu- tunggu hanya karena ada Gang Dong-Won ini tidak sekece yang saya harapkan. Terlalu banyak missed dan holes disana- sini. Dramatisnya kurang greget dan agak dipaksakan, padahal sebenarnya bisa di eksplorasi lebih jauh (duh, berasa sutradara saja).


#ALIVE ini sendiri saya tonton karena ada Yoo Ah-in yang punya akting mumpuni (saya bukan penggemar Park Shin-hye, doi terlalu neat untuk berakting yang gimana gitu). Kalau tidak salah saya juga pernah membaca webtoon yang menjadi dasar pembuatan film ini, tapi kenapa dari Wikipedia, film ini dibuat dari versi asli Hollywood, ya? Apakah saya salah ingatan? 




Review Film #ALIVE, Ketika Yoo Ah-in Si Homeboy Terpaksa Keluar Rumah

Review Film #ALIVE





Saya yakin deh, ini dibuat dari webtoon karena rasa dan vibe film ini mirip banget sama Dead Days. Terutama bagian dimana sang tokoh utama bangun, tahu- tahu dunia jadi chaos dan orang- orang berubah jadi zombie dengan cepat. Sedangkan virusnya sendiri kurang diketahui, hanya saja mereka yang menjadi zombie masih mempunyai sifat dan habit sama seperti saat mereka masih hidup.


Tokoh utama juga masih anak sekolah, maka Yoo Ah-in pun jadi anak sekolah di film ini walau kurang tahu, masih SMA apa sudah kuliah tingkat 1? Lucu juga pas ternyata versi film masih memakai karakter yang sama dari webtoon, secara Yoo Ah-in itu aslinya sudah 34 tahun dan Park Shin-hye 30 tahun. Ah-in sendiri masih lumayan lucu ya, walau rasanya kok, tokoh Oh Joon-woo si pro gamer terlalu ‘besar’ untuk jadi seorang siswa.


Sedangkan tokoh Kim Yoo-bin, yang sepertinya di buat sebagai anak mudah juga, masih pantas jadi anak kuliahan. Hanya saja nih, entah hanya perasaan saya saja, akting Park Shin-hye disini terasa biasa. Tidak ada yang baru, tidak menggugah, bahkan hambar begitu saja. Mungkin saya kurang banyak melihat akting doi, atau karena saya lebih banyak melihatnya di drama TV ya, yang biasanya sudah punya pattern untuk berakting. Ini membuat saya menyayangkan karena akting aktor Yoo terasa kurang blend dengan akting aktor Park.


You know, kamu sudah capek berakting keren, partner-mu, ya cuma sekedarnya saja.


Saya kurang bisa merasakan rasa takut dan terror dari wajah aktor Park. Padahal ini zombie lho, bahkan versi webtoon-nya saja terasa tegang dari penggambarannya yang tidak seluas dari akting sungguhan. Aktor Yoo bisa men-deliver emosinya dengan baik, mulai dari panik, bingung, putus asa, ingat emak, sedih, mau bunuh diri, panik lagi, ketakutan dan lain- lain. Doi berhasil bikin saya tegang selama nonton, pas begitu balik ke aktor Park, flat lagi.


Baca Juga :      FAKTA FILM MULAN, DARI DI BOIKOT SAMPAI TERANCAM RUGI BESAR



#ALIVE versus Peninsula


Intinya zombie di dua film ini, sama- sama bikin takut. Bedanya Peninsula lebih menyoroti rasa kemanusian dan rasa penyesalan yang dalam. Mulai rasa bersalah sama anggota keluarga sampai sama orang- orang yang sempat diabaikan sang tokoh utama. 


Wajar sih, ya, sudah panik, bingung dan terbatas pula dalam segala hal. Pasti mengutamakan keluarga terlebih dahulu.


Di #ALIVE sendiri, lebih dengan bertahan hidup. Stok makanan yang menipis, air yang mati, sendirian, rindu keluarga dan penyesalan- penyesalannya. Lalu bertemu sesama survivor yang misterius, lalu keluar rumah untuk cari stok makanan dan dikejar- kejar zombie. Kemudian di tolong orang asing yang ternyata penjahat yang egois demi menjaga fantasy kalau istrinya yang zombie masih hidup dan butuh orang untuk dimakan.


Baca Juga :      REVIEW FILM THE GENTLEMEN, KETIKA BOS PENJUAL GANJA INGIN PENSIUN



Moral of Story dari #ALIVE


Review Film #ALIVE



Film ini bercerita zombie outbreak di tengah kemajuan zaman saat ini dimana smartphone sudah canggih, semua serba digital, online hingga wireless. Orang- orang sudah pakai airpods, jadi earphone/headphone jack dan sejenisnya sudah terpinggirkan. Padahal kalau ada earphone, masih bisa dengerin siaran radio karena bisa berfungsi jadi antena gitu.


Mereka yang masih survive harus mengalami kebuntuan komunikasi karena sinyal provider pada mati, radio jadul pun tidak ada lagi dirumah- rumah zaman now. Makanya begitu sinyal balik lagi, semua orang berkomunikasi melalui WA, YouTube, Telegram, Instagram, Twitter dkk untuk saling memberi kabar dan minta bantuan. Seperti trend jaman sekarang, itulah kenapa film ini pakai tagar alias hashtag karena apapun yang terjadi di milenium ini, hashtag itu penting. 







Tahun 2020 ini terasa cepat sekali berlalu, ya? Tahu- tahu kita sudah di penghujung September  begitu juga penghujung pemakaian produk Avoskin terbaru yang sudah saya coba sebulan ini. Saatnya saya berbagi hasil pengalaman saya, mumpung lagi hangat dan segar, seperti ubi rebus manis. Yeah!


Sama hangatnya dengan retinol yang beberapa bulan ini jadi trending dan banyak brand yang membawa ingredients yang biasanya juga dikenal dengan vitamin A. Iya, vitamin untuk wajah namun dunik kecantikan lebih mengenalnya sebagai retinol. Awalnya nih, saya sedikit khawatir, karena sebelumnya hanya memahami retinol sebagai kandungan yang digunakan oleh klinik dermatologi mahala seperti Hollywood atau klinik kecantikan Korea. Karena seingat saya, saya pernah menonton dokumentari mengenai trend kecantikand an retinol digadang- gadang sebagai inovasi dan terobosan baru dalam melawan anti-aging.


Banyak penggemar duniak kecantikan, skincare secara spesifiknya, swore by retinol lebih baik dalam mengatasi kerutan, sagging skin dan dull skin daripada botox. Selain lebih affordable/terjangkau, retinol juga lebih ramah guna dan aman untuk digunakan sendiri. Biasanya sejauh yang saya ingat, retinol lebh dikenal dengan tekstur cair dan harus disuntikkan oleh dermatologis yang sudah terdaftar dan bersetifikat. Kalau tidak salah, ya. 



Fakta Mengenai Retinol


Berhubung saya tidak mengingat lagi dokumenter yang saya tonton dulu, saya pun mencari informasi mengenai retinol dari beberapa artikel seperri Marie Claire, Allure dan lain- lain. Memang sih, artikel yang saya baca ini bukan jenis paper ilmiah, tapi untuk keperluan pribadi, saya cukup dapat mencerna mengenai retinol ini secara garis besar.


Jadi, menurut artikel yang telah saya baca, dalam dunia kecantikan retinol bisa digunakan atau dipakai untuk mengatasi :


1. Mencegah kemunculan garis halus dan kerutan/wrinkles

Tidak hanya menghaluskan penampakan garis halus dan wrinkles yang sudah ada, retinol juga mampu meminimalisir atau mencegah kemunculan wrinkles baru.


2. Mencerahkan kulit kusam

Retinol akan bekerja dengan mengeksfoliasi atau mengelupas sel kulit mati hingga memberi layer kulit baru berikutnya terlihat lebih cerah, halus, dan nyaris terasa baru (sel kulit baru kali, maksudnya ya)


3. Merawat dan menyembuhkan jerawat

Selain merawat kulit tipe berminyak, retinol juga mencegah dari penyumbatan pori- pori yang mengakibatkan komedo, jerawat nanah (cysts) dan jerawat tipe lain.


4. Memudarkan dark spots

Pemakaian retinol yang konsisten akan membuat kompleksi wajah lebih rata, memudarkan sun sports, bekas jerawat,  hyperpigmentation dan juga dark spots.


Baca Juga :    4 SERUM RETINOL LOKAL TERBAIK - WISHLIST ANN SOLO



Review Pemakaian Avoskin Ultra Brightening Cream




Siapa sangka meski saya kemarin masih WFH, kulit saya kusam dan kasar, padahal keluar rumah saja tidak. Karena saya sudah terlalu lama mengandalkan serum, kali ini saya ingin mencoba pencerah tipe klasik yakni krim/cream. Jujur ini, selain sekarang saya hanya menggunakan 1 atau 2 moisturizer untuk keperluan khusus seperti saat dry pacthes nongol, saya tidak terlalu condong kepada pelembab tipe ini karena sudah nyaman dengan tipe cair serum. 


Jadi, balik menggunakan cream ini merupakan PE-ER karena saya agak bingung bagaimana cara menghabiskannya atau malah malas mencoleknya. Untungnya cream yang kabarnyaa adalah reformulasi terbaik dari versi sebelumnya (saya belum coba) ini, sangat kecil. Cukup mengejutkan disaat saya sendiri walau berjuang menghabiskan cream tapi ngotot pengen cream ukuran besar ahahaha Untungnya cream ini hanya 10 ml dan ini bakalan jadi andalan buat dibawa traveling nanti kalau corona sudah lewat uhuhuhu






Klaim dari cream ini sendiri adalah :

Ultra Brightening Cream is a moisturizer product that focuses to brighten the skin. Contains 3% Alpha Arbutin, 0.5% Actosome Retinol, and is equipped with licorice and vitamin E. This product helps disguise black spots, overcome dull skin, even skin tone. Contains Vitamin E and Retinol which function to delay the appearance of signs of premature aging. Helps maintain skin moisture. Fragrance Free and Sensitive Skin Friendly.


Sedangkan daftar ingredients-nya adalah :

Water, Caprylic/Capric Triglyceride, Alpha-Arbutin, Glycerin, Diheptyl Succinate (and) Capryloyl Glycerin/Sebacic Acid Copolymer, Pentylene Glycol, Butyrospermum Parkii Butter (Shea Butter), Squalane, Hydroxyethyl Acrylate Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Propanediol, 1,2 - Hexandiol, Propylene Glycol, Anthemis Nobilis (Chamomile) Flower Oil, Glycyrrhiza Uralensis (Licorice) Root Extract, Sodium Hydroxide, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Retinol, Hydrogenated Lecithin, Cholesterol, BHT, Tocopheryl Acetate, Phaseolus Radiatus Seed Extract, BHA, Avena Sativa (Oat) Meal Extract.



Hasil pemakaiannya Avoskin Ultra Brightening Cream :


1. Tekturnya yang suprsingly gel cream like yang mudah dibaurkan dan tidak terlalu greasy.

2. Tidak mempunyai wangi spesifik.

3. Aman dilayer dengan toner pure cica saja dan terlalu berat jika di layer dengan skincare step saya yang lain, jadi karena itu saya mengkhususkan September ini sebagai bulan penggunaan ke-dua produk Avoskin untuk melihat hasil pemakaian yang lebih detail.

4. Kulit terasa lebih smooth dan rata, bump gradakan juga berkurang, pori- pori pipi yang biasanya menganga terlihat lebih rapat yang mana ini tandanya cream ini berhasil membersihkan lapisan kulit mati di dalamnya.

5. Di kulit saya, cream ini cukup berkerja namun saya masih wanti- wanti untuk tidak memakainya hanya dimalam hari dan tidak setiap malam pula.



Baca Juga :     CLEANSING BALM LOKAL TERBAIK DAN TERJANGKAU



Review Pengalaman Memakai Avoskin Miraculous Retinol Toner




Sebelumnya, saya harus memberikan tepuk tangan buat merek lokal yang semakin berkembang ini; tidak hanya dari segi ideologi yang mereka jalankan sebagai skincare brand tetapi juga inovasi dari waktu ke waktu. Saya mengetahui brand ini dari hype produk Perfect Hydrating Treatment Essence yang saat itu rasanya wow sekali karena saya cuma tahu SKII (dan itu juga tidak mampu beli full size-nya, belum lagi ternyata saya breakout).


Maka sama dengan PHTE mereka, kini Avoskin juga datang dengan retinol! Ahahaha Begitu saya melihat produk line retinol ini, jujur saya kaget. Mengingat setahu saya retinol umumnya lebih common di produk luar seperti di merek L'Oreal, Neutrogena, Murad, dan tentunya The Ordinary.


Meski saya belum pernah mencoba merek luar dan, inilah pertama kalinya saya mencoba retinol, berikut ini pengalaman memakai Avoskin Miraculous Retinol Toner yang bisa saya bagikan untuk pembaca yang juga sedang mencari rekomendasi retinol :


1. Toner ini termasuk kental dan membutuhkan waktu untuk terserap sempurna.

2. Tidak mempunyai wangi yang semerbak, mungkin lebih tepatnya ada wangi samar tapi saya tidak bisa memastikan wangi yang tepat (love it).

3. Tidak membuat breakout atau gatal.

4. Dalam sebulan ini, saya mencoba berbagai macam cara pemakaian mulai dari pemakaian tunggul setelah mencucui wajah, menggabungkannya dengan Ultra Brightening Cream hingga me-layer-nya dengan skincare yang berbeda merek.

5. Toner ini aman di layer dengan toner pure cica dan moisturizer, namun saya selalu mencoba meringkas skincare step berhubung iklim dan cuaca kota saya tingga; sangat panas, jadi disini bisa saya nyatakan kalau toner ini cukup aman di layer dalam 4 step versi saya : facial wash - toner pure cica - Avoskin Miraculous Retinol Toner - moisturizer ringan.

6. Sedangkan pemakaian dengan Avoskin Ultra Brightening Cream serasa perpaduan yang buruk untuk kulit saya. Perpaduan ini terlalu kering untuk kulit saya dan membuat beberapa bagian di wajah teruatam di tulang pipi kiri, dagu, jidat dan rahang menjadi kering dengan dry pacthes. 

7. Pemakaian tunggal ternyata cukup bagus, karena saya sempat memakainya 3 hari berturut- turut pun masih terasa mengalami perubahan signifikan dengan memudarnya bekas stubborn acnes scars di pipi kiri (yang legendaris ini ahaha), tekstur kulit yang lebih rata dan halus dibagian rahang (ini adalah tolok ukur bagi saya jika suatu produk bekerja karena bagian ini mudah sekali kasar) dan kedua pipi yang mulai rata bump-nya (tahu kan, kalau kulit itu berasa gradakan seakan ada bump gitu). 

8. Selama sebulan ini saya hanya memakainya di malam hari saja dan mematuhi saran pemakaian, karena saya juga memakai Avoskin Ultra Brightening Cream, maka saya memakainya selang-seling sehingga toner ini cukup awet untuk 2 bulan paling tidaknya.



Avoskin Miraculous Retinol Toner ini mempunyai kandungan :

Water, Propylene Glycol, Niacinamide, Glycerin,  Polysorbate 20, Phenoxyethanol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Polyglyceryl-2 Stearate, Caprylic/Capric Triglyceride, Glyceryl Stearate, Stearyl Alcohol, Camellia Sinensis (Green Tea) Leaf Extract, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Polyglutamic Acid, Tetrasodium EDTA, Retinol, Hydrogenated Lecithin, Ethylhexylglycerin, Cholesterol, Xanthan Gum, Tocopheryl Acetate, Rubus Idaeus (Raspberry) Fruit Extract, BHT, Punica Granatum (Pomegranate) Fruit Extract, Butylene Glycol, Phaseolus Radiatus Seed Extract, BHA, Avena Sativa (Oat) Meal Extract, Palmitoyl Hexapeptide-12


Jika ditilik lagi, retinol menempati urutan kandungan ke-15 jadi rasanya retinol ini cukup aman buat semua jenis kulit (klaim ini juga saya dapatkan dari beberapa artikel lainnya).

Sedangkan klaim dari Avoskin Miraculous Retinol Toner yang saya ambil dari web resminya adalah : This toner contains Niacinamide, Retinol, Peptide and enriched with pomegranate fruit extract to diminish fine lines, maintain skin firmness, and brighten your skin. Working effectively to triggers the regeneration of new skin cells and naturally increases collagen production. 


Baca Juga :    REVIEW CENTELLA ASIATICA ESSENCE - ELIZAVECCA, MS GLOW DAN L'OREAL REVITALIFT



So, How Was It ?


Secara keseluruhan, kulit saya ternyata cocok sekali dengan retinol dan mendapatkan hasil nyata tanpa banyak keluhan selain hanya terasa kering saja. Namun ini adalah pemakaian dan pengalaman saya pribadi yang pastinya akan berbeda bagi setiap orang serta kondisi mereka masing-masing. 

Lalu kalau ditanya apakah saya akan repurchase lagi? Tentu saja, saya juga fans berat Avon Miraculous Refining Toner yang jauh lebih mantab dari toner serupa (oopss!).  Ini juga membuat saya ingin mencoba semua lini dari produk Avoskin suatu hari nanti (harus mulai menabung dan cari moment diskon, nih) 






Sudah lama sebenarnya saya ingin membuang sampah sisa kemasan skincare dan kosmetik yang ada di meja rias saya yang mini, tapi entah kenapa kalau tidak ada mood, tidak ada waktu (lupa aja, gitu) atau terbit ide untuk mengakalinya dengan daur ulang. Ide ini tidak pernah terwujud, nyaris mungkin tidak akan pernah terwujud. Sedangkan waktu, saya pernah punya banyak waktu tapi saya benar- benar lupa akan kemasan kosong ini.


Botol- botol kosong atau beberapa diantaranya memang sudah tidak saya gunakan lagi, menumpuk dan terlupakan dalam balutan debu. Padahal seharusnya tidak boleh ada debu dikamar saya, karena saya sinus. Nyatanya ini kemasan kosong malah dengan senang hati menampung debu.


Berhubung kemarin saya kebetulan kehabisan konten untuk Instagram..ahahaha (ayo, mampir ke www.instagram.com/annsolo800), saya pun membuat konten mengenai kerasahan cara mengakali limbah kosmetik atau cosmetic waste ini. Eh tapi lebih tepatnya disebut curhat karena saya sebenarnya jauh dari kata mampu mengakali masalah ini.


Baca Juga :     MENJALANI NEW NORMAL BAGI PENDERITA ANXIETY DISORDER




Sampah dan Barang yang Tertumpuk adalah Cerminan Jiwa yang Tidak Sehat


Rasanya saya sudah bilang kalau saya sedang, masih struggling dalam menerapkan pola hidup minimalis. Terlebih lagi saya mempunyai passion dibidang mencoba/review produk kecantikan dan menjadikannya pekerjaan yang sangat saya nikmati. Passion sekaligus pekerjaan saya ini membuat saya harus mencoba banyak sekali produk (gaya sekali ya, padahal masih sedikit dan newbie).


Produk dan merek sendiri selalu muncul setiap saat. Entah itu produk baru atau merek baru, ada saja yang keluar setiap waktu. Ini membuat saya penasaran, kalau saya kebetulan beruntung mendapatkan job, maka saya bisa mencicipi produk tersebut. Atau ketika saya punya rezeki lebih maka saya akan membelinya dari kantong pribadi.


Baik produk dari sponsor atau pun beli sendiri, seringnya bentrok membuat saya memilik banyak produk disaat yang hampir bersamaan. Sedangkan saya harus berkomitmen untuk mencoba produk sponsor setidaknya 2 minguu untuk bisa membuat dan berbagi hasil pemakaian yang benar menurut standar saya sendiri.


Jadinya meja rias saya yang kecil terlihat penuh, dengan 'semua' produk dalam satu waktu. Mana botol dan kemasan kosong yang seharusnya sudah tidak disana lagi, ternyata menambah semak dan serabut meja mini itu. Mumet memang saat melihatnya, terlebih lagi saya yang niatnya pengen banget minimalis, jadi tambah stress karena belum berhasil menyingkirkan limbah ini dengan cara yang layak.


Biasanya saya juga sekedar menyingkirkan limbah ini semudah melemparnya ke dalam tong sampah saja. Mudah memang, sudah lepas rasa bersalah karena ya itu tidak menjadi masalah saya lagi. Namun ya jelas tidak, karena limbah plastik itu limbah yang paling kontroversi dalam banyak hal. Saya hanya berharap siapa saja yang menemukan limbah itu mempunyai ide cemerlang dalam mengatasinya.


Apakah pembaca juga merasakan hal yang sama?


Baca Juga :       #MINIMALISM MENENTANG ARUS & PERTOLONGAN PERTAMA



Beban ini menjadi beban mental bagi saya, berakibat membuat kesehatan jiwa saya terganggu. Saya tidak mau disebut hoarder, tapi memang ini adalah penyakit manusia yang semakin parah seiringnya kemajuan zaman. Kalau dulu orang- orang menjadi hoarder dan menumpuk/menyimpan barang karena barang tersebut memang susah dicari atau langka. Tapi sekarang kita menjadi hoarder karena segalanya jadi jauh lebih mudah dan murah.


Contoh nyata di kasus saya adalah ketika saya melihat promosi belanja; buy 1 get 1, free ongkir, limited edition, atau sesederhana karena harganya murah saja. Sebenarnya saya tidak memerlukan barang tersebut, tapi something in my brain tell me to buy them dengan justifikasi; KAPAN LAGI DISKON BEGINI atau BELI SAJA DULU UNTUK KEPERLUAN EMERGENCY.


Seringnya saya sudah keduluan bosan dengan barang tersebut, terlupan tidak sengaja atau ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Ya, kalau kebetulan ada yang rela membelinya dari saya kembali, kalau tidak, seringnya begitu, itu barang kalau tidak saya donasikan atau menumpuk saja dirumah. Lama- lama, terbengkalai. 


Semua ini membuat saya menjadi hoarder dengan berbagai macam alasan seperti yang saya sebutkan diatas. Membuat jiwa saya merasa tertekan dan merasa bersalah. Saya membeli barang dengan alasan- alasan dangkal dan barang tersebut TIDAK SAYA PERLUKAN DALAM HIDUP SAYA. Aneh, kan?


Sudahlah uang habis, kepuasan mental juga tidak ada sama sekali. PENYESALAN ITU PASTI. Jiwa saya pun terasa terogoti. Tidak ada justifikasi yang cukup baik untuk membuat mood dan membaung rasa bersalah saya tidak perduli apa pun itu.


Baca Juga :      5 KEGIATAN SERU SELAMA PSBB BEBAS BOSAN, SUNTUK DAN MATI GAYA



Cara Sederhana Mendaur Ulang Sampah dan Limbah Kosmetik


Disini saya hanya ingin berbagi beberapa ide yang saya dapat dari artikel mengenai masalah limbah kosmetik. Banyak dari artikel tersebut menyarankan pembacanya untuk mendaur ulang pacakging kosmetik sebagai tempat bunga, lipstick dan eyeshadow yang kadaluarsa sebagai bahan cat lukisan, atau menjual kembali produk yang tidak sesuai dengan kulit.


Mudah sih ya, semudah untuk hanya membacanya..ahahaha 


Pada ide untuk membuat makeup yang sudah kadaluarsa sebagai cat lukis memang sempat terbersit di kepala saya, tapi sampai sekarang, boro- boro gambar pakai lipstick kadaluarsa, cat lukis asli yang saya punyai saja sudah mengering. Ya semakin hilang saya keinginan saya mendaur ulang limbah makeup ini, terbang terbawa angin. Motivasi pun sudah lenyap.


Baca Juga :      MENGHADAPI CORONA UNTUK PENDERITA GERD, BORDERLINE PERSONALITY DISORDER DAN PANIC ATTACK (KECEMASAN)



Mengirimkan Limbah Kosmetik ke Organisasi Daur Ulang Khusus


Ternyata saya mendapatkan ide dari teman- teman bagaiamana limbah kosmetik ini bisa dialamatkan tanpa membuat saya merasa bersalah. Hanya saja ini memerlukan effort yang tidk sedikit. Mulai dari mengemasnya dengan baik agar tidak pecah selama pengiriman, menggunakan kotak yang di seal dengan aman dan tentu saj; pergi ke ekspedisi pengiriman. Semua ini tentunya harus menambah budget pengiriman juga.


Kalau ada waktu untuk melakukan semua ini, saya akan senang sekali karena budget bisa diakali. Tapi saya sedang tidak mood dan terlalu sibuk plus lelah karena ada banyak hal yang terjadi saat ini. Belum lagi kota tempat saya tinggal masih dalam keadaan yang buruk dengan terus meningkatknya kasus corona.


Ya begitulah, saat ini saya akan memasukkan semua sampah ini ke dalam kotak dan meletakkannya disuatu tempat di garasi. Semoga tidak terlupakan dan saya bisa mengirimnya ke tempat yang bisa memperlakukan semua sampah ini sebagaimana mestinya. 






Siapa yang menantikan film live action Mulan? Saya! Saya! Saya! Juga pastinya banyak lagi penggemar Mulan yang dari pertama tahun kalau film ini akan dibuat, sudah antisipasi ingin menontonnya. Tapi apa daya, karena adanya pandemi global Corona ini, film ini diundur terus dan akhirnya masuk Disney+ mengingat banyak negara masih melakukan lockdown dan semua bioskop di dunia tidak berani membuka bisnis mereka saat ini.


Jadi kecewa ya, karena tidak bisa menonton di bioskop. Inisiatif Disnye untuk menayangkan film ini di platform nonton resmi mereka Disney+ membuat tidak semua orang mau menonton Mulan mengingat untuk mendapatkan akun Disney+, pemirsa harus membayar sejumlah harga untuk berlangganan. Jadi tidak heran menurut situs web iknowwhatyoudownload, Mulan menjadi film yang banyak di bajak tahun ini. Kalau menurut saya sih, semua film memang lagi banyak dibajak banget- banget karena tidak semua orang mampu berlangganan Netflix, Disney+, HBO dan lain- lain. Unsur tingginya pembajakan juga karena kita tidak bisa lagi menonton film di bioskop juga, kan.


Baca Juga :      REVIEW FILM GUNS AKIMBO, DANIEL RADCLIFFE MENGGANTI MAGIC WAND DENGAN SENJATA



Fakta Kontroversi Film Mulan





Mulai dari jalan ceritanya, pemilihan casting, tokoh love interest asli Mulan yakni Li Shang yang tidak muncul di live action dan malah digantikan tokoh lain hingga komen dari lead actress, Yifei Liu, membuat film Mulan ini jadi heboh dan kabarnya hingga diboikot. Padahal penggemar Mulan menanti- nantikan film ini sejak lama, ya. Yuk, simak apa saja kontroversi yang mengiringi film Mulan ini.


Komentar Yifei Liu tentang Hong Kong


Seruan untuk memboikot film dimulai ketika Yifei Liu membagikan ulang gambar yang diposting oleh People's Daily, sebuah surat kabar resmi Partai Komunis China. Gambar tersebut termasuk kutipan dari reporter Tiongkok Fu Guohao yang bekerja untuk tabloid milik negara Global Times dan kemudian diserang oleh pengunjuk rasa selama protes Hong Kong 2019-20: "Saya mendukung polisi Hong Kong. Anda bisa memukul saya sekarang. (Saya) malu untuk Hong Kong. " Ini memicu kontroversi internasional, dengan Liu dituduh mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong. Tagar, #BoycottMulan, telah mulai menjadi tren mendukung pemboikotan film tersebut. Menanggapi kontroversi tersebut, Liu tidak hadir di D23 Expo 2019 dan hanya memberikan cuplikan eksklusif film tersebut kepada penggemar.


Baca Juga :      THE UMBRELLA ACADEMY SEASON 1




Hilangnya Tokoh Li Shang


Pada 27 Februari 2020, produser film Jason T. Reed mengatakan bahwa love interest Mulan, si  Kapten Li Shang dicabut sebagai tanggapan atas gerakan Me Too. Dalam pernyataannya, dia menjelaskan bahwa "memiliki seorang komandan yang juga merupakan minat cinta seksual sangat tidak nyaman dan kami pikir itu tidak pantas". 


Alasan di balik penghapusan tersebut disambut dengan reaksi media sosial dari penggemar film asli dan anggota komunitas LGBTQ, yang menganggap hubungan Shang dengan alter ego laki-laki Ping Mulan adalah biseksual. Reed awalnya terkejut dengan kritik atas pemecatan Shang, tetapi mengakui bahwa karakter tersebut telah menjadi "ikon LGBTQ", dan mengklarifikasi bahwa peran Shang akan diganti dengan oleh dua karakter baru, yaitu Komandan Tung dan Chen Honghui. 


Pada September 2020, Cynthia Vinney dari CBR menulis bahwa interaksi Honghui dengan Mulan "lebih homoerotik" daripada Li Shang dalam versi animasi dan juga "dapat dibaca sebagai biseksual". Lauren Puckett dari Harper's Bazaar menulis, "Beberapa penggemar memahami dan setuju dengan argumen #MeToo. Yang lain menganggapnya menyinggung, dengan alasan bahwa Shang tidak akan pernah menggunakan posisi komandonya untuk memaksa seorang wanita menjadi romantis. Dia menunggu sampai dia tidak lagi di bawah komandonya untuk mengejar hubungan romantis apa pun. Dan bagaimanapun, Mulan-lah yang naksir dia! Meskipun daya tarik [Honghui], dia hampir tidak memiliki rasa hormat yang sama padanya seperti Li Shang yang pemberani dan cantik."


Baca Juga :     REVIEW FILM THE GENTLEMEN, KETIKA BOS PENJUAL GANJA INGIN PENSIUN



Kurangnya keragaman (ras) dalam tim produksi Mulan


Banyak kritik yang mampir untuk kru film Mulan karena film ini memiliki tim produksi yang sebagian besar terdiri dari orang kulit putih, seperti p sutradara, perancang kostum, dan penulis skenario.  Disney menerima beberapa kritik pedas karena mempekerjakan sutradara kulit putih untuk film tersebut, daripada sutradara Asia.


Dalam wawancara Februari 2020 dengan The Hollywood Reporter, sutradara Niki Caro menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan "Meskipun ini adalah kisah Tiongkok (Cina) yang sangat penting dan berlatar dalam budaya dan sejarah Tiongkok, ada budaya lain yang berperan di sini, yaitu budaya Disney. , dan bahwa sutradara, siapa pun mereka, harus mampu menangani keduanya - dan inilah saya. "


Sedangkan pada wawancara Agustus 2020 dengan Film School Rejects, Caro menanggapi lebih lanjut kritik tersebut, dengan mengatakan" Pertama, saya menolak ide bahwa Anda memberi tahu seseorang yang dapat menceritakan suatu kisah. Kedengarannya seperti penyensoran bagi saya. Seorang seniman akan mengekspresikan diri, dan beban tanggung jawab ada pada seni. Itu akan dinilai - dan harus dinilai. Yang lain Sisi lain adalah bahwa orang yang lebih beragam perlu diizinkan untuk bercerita, itulah yang terjadi. Orang yang dipekerjakan untuk semua jenis cerita harus lebih beragam, tidak hanya orang kulit putih yang dipekerjakan membuat film, tidak peduli apa masalah subject adalah. Budaya kita akan menjadi lebih kaya karena semakin banyak keragaman, dan seni, film, televisi, akan menjadi lebih baik. Semakin banyak percakapan ini dilakukan, semakin banyak seniman yang beragam diberi kesempatan. "


Nah, lho?


Baca Juga :     REVIEW FILM GUNS AKIMBO, DANIEL RADCLIFFE MENGGANTI MAGIC WAND DENGAN SENJATA



Syuting film Mulan di Xinjiang


Kritik juga ditujukan pada fakta bahwa pembuatan film dilakukan di provinsi Xinjiang, di mana kamp-kamp penguburan yang berisi hingga satu juta warga etnis Turki berada. Di akhir kredit, film tersebut memberikan ucapan terima kasih khusus kepada beberapa entitas pemerintah di Xinjiang, termasuk Biro Keamanan Umum Xinjiang di Turpan, yang mengoperasikan kamp interniran, dan beberapa komite lokal dari Departemen Publisitas Partai Komunis China. . Biro keamanan publik di Turpan ditambahkan ke dalam daftar tersebut yakni "Daftar Entitas" Biro Industri dan Keamanan pada Oktober 2019. 


Menurut Reuters, setelah kontroversi tentang hubungan film tersebut dengan Xinjiang meletus di luar negeri, pemerintah China memerintahkan media massa untuk tidak meliput pembebasan Mulan. Pada konferensi 10 September, CFO Disney, Christine McCarthy mengatakan bahwa "hampir keseluruhan" dari film tersebut diambil gambarnya di Selandia Baru, tetapi 20 lokasi di China digunakan untuk "secara akurat menggambarkan beberapa lanskap dan geografi unik negara tersebut". 


Dia menambahkan bahwa kontroversi tersebut telah "menimbulkan banyak masalah bagi [Disney]". enator AS Josh Hawley mengirim surat kepada Bob Chapek, antara lain, meminta klarifikasi tentang keterlibatan pemerintah China dalam film tersebut.  Yayasan Hak Asasi Manusia (Human Rights Foundation) juga mengirim surat kepada Chapek meminta Disney untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia dan mempertimbangkan untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatan film tersebut untuk mempromosikan hak asasi manusia di Xinjiang.




Review Film Mulan


Bukan main, ya, beratnya film Mulan ini dari hampir semua sisi terasa salah melulu. Sedangkana review saya mengenai film ini sendiri adalah :


  • Yifei Liu cantik sekali, kalau Mulan adalah tokoh nyata, maka aktris ini sudah sangat tepat menjadi Mulan.
  • Somehow ada hal yang kurang, mulai dari hilangnya tokoh Li Shang digantikan love interest baru Chen Honghui hingga kok, Mulan jadi punya adik perempuan? Bahkan sang tokoh Naga, si Mushu jadi tidak ada.
  • Mushu mungkin digantikan dengan toko burung Pheonixy  yang muncul sebagai spiritual guide tanpi tidak memmpunyai dialog.
  • Chi, apaan itu chi? Too much, chi? Apaka chi bisa powerfull sampai segitunya? Bahkan kalau tidak salah, saya melihat banyak komentar kesal mengenai 'powerufull chi' ini dari penonton Cina sendiri.
  • Ada Donnie Yen si IP Man (hottie!) dan Gong Li yang juga cantik dan legend sekali.


Ditayangkan secara resmi tanggal 4 September 2020 kemarin setelah diundur 3 kali, Mulan membuat para penonton yang tidak bisa berlangganan Disney+ mau tidak mau harus memutar otak untuk dapat menontonnya. Meskipun begitu, apakah film ini worth watching? Ini saya kembalikan kepada penonton semua.



Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates