Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo





Bisa dibilang, saya antara menanti dan tidak, menantikan serial ini. Karena begitu tahu karya Tolkien akan dibuat serial, saya sedikit takut. Al maklum, saya ‘anak’ LOTR versi mahakarya Peter Jackson (lucky me, dulu sempat nonton di bioskop) yang epic itu.


Jadi begitu akan dibuat sebagai serial, yang mana bukan dari bagian trilogy yang terkenal itu, saya merasa cukup cemas; gimana, gimana…?!


Baca Juga : REKOMENDASI FILM NETFLIX SERU UNTUK DITONTON AKHIR PEKAN TAHUN 2022



Jadi, TROP ini adalah cerita soal Galadriel muda dan latar belakang kenapa ada even The Hobbit dan LOTR. Nah, karena Galadriel yang kita tahu bersama adalah Cate Blanchett yang jadi super terkenal setelah perannya di LOTR sebagai buk Gala yang maha bijaksana dan lagi anggun.



Karena saya memutuskan untuk ‘blind watch’ , jadi saya berharap pemeran young Galadriel bakalan membawa rasa ‘regal dan anggun’ seperti yang dibawakan Cate. Apakah Galadriel muda sesuai dengan bayangan saya?. Well, not bad sih.



Sang aktor pemeran Galadriel mungkin bukan aktor yang terkenal di Hollywood, tapi ternyata Morfydd Clark si Galadriel muda telah membuat namanya sendiri sebagai aktor di Inggris. Bisa dikatakan, hanya beberapa aktor yang kita kenal di Hollywood, selebihnya adalah aktor yang relatif baru.



Baca Juga : 4 FILM ANIMASI MENARIK BAGI SEMUA LAPISAN UMUR





The Lord of the Rings: The Rings of Power : YES or NO?






Kalau saya sih, iyes. Tunggu dulu, iyes dalam sisi yang mana?. Sebagai bucin buku yang punya imajinasi sendiri akan penggambaran suatu buku, melihat bagaimana sebuah buku menjadi nyata, suatu kebanggaan tersendiri (kenapa saya yang malah, bangga?).



Bagi pembaca, apa yang dilihat di dalam buku, hanya bisa digambarkan dan dibayangkan dalam pikiran. Kadang bisa jadi sama, atau malau sangat berbeda dengan imajinasi dan maksud sanga penulis.



Baca Juga : FILM YANG JEBLOK DI ROTTEN TOMATOES NAMUN CUKUP LAYAK DITONTON




Jadi, begitu suatu karya tulis dituangkan dalam bentuk visual, maka rasanya puas begitu. Walau, itu kembali lagi dengan visi si penulis atau pembacanya juga. Ada yang setuju dengan penggambaran A, contohnya. Sebaliknya ada juga yang tidak setuju dengan penggambaran tersebut.



Maka, dari sisi saya, begitu Middle-earth terpampang di layar, saya langsung bengek. Well, nganga. Gila, ini adalah penggambaran graphic yang bagus. Itu tim CGI-nya keren banget. Dahlah, saya sebagai penonton LOTR versi Pak Jakson, melihat versi jaman now karya Tolkien ini, sangat terkesima.







Meski banyak banget pro dan kontra, tapi, sekali lagi, ini adalah serial yang bagus walau plot dan beberapa hal dalam serial ini sedikit saklek dan questionable. 



Bagi penonton baru yang tidak pernah menonton LOTR dan The Hobbit, selamat, kamu bisa menikmati serial ini tanpa banyak pikir. Bagi pencinta LOTR versi film atau buku, saya kembalikan kepada kalian semua.




 





Bangun jam 3 pagi ngejar kereta api pertama




Karena saya tinggal di kota tanpa pantai dan adanya cuma sungai utama (Sungai Siak), jadi biasanya liburan saya pasti mencari tempat yang ada pantainya. Etapi kadang saya sangat suka tempat dingin, historic...eh, intinya saya hanya ingin liburan ke tempat baru (itu kan, essence dari liburan?).


Pas, tepat waktunya, saya memutuskan untuk liburan ke Sumatra Barat (dibilang dekat sih, tidak, tapi memang dari sini itu umumnya pada liburan kesana). Seperti biasa, rute saya juga tidak berubah. Namun kali ini saya kembali mencoba naik kereta api seperti 2012 silam (gils, itu sudah 1 dekade lalu!).



Awalnya syepi, kemudian jadi ramai..pas hari kerja



Kalau dulu saya naik kereta api dari Pariaman ke Padang cuma Rp 2.500 (2012 lho, ini), Sawahlunto - Padang Panjang (Rp 20.000 karena nebeng kereta yang kebetulan di sewa Persatuan Lansia Padang Panjang, hello nenek dan kakek yang baik hati semuanya!) kini harga mulai Senin naik!


Berangkat subuh dari penginapan di Padang, di Stasiun Padang, cukup dengan Rp 5.000 dan waktu kurang dari 2 jam, kami sudah sampai di Pariaman. 


Murah ya, naiknya cuma Rp 2.500 jadi harga Rp 5.000 sekarang (tidak tahu juga kalau 2023 bakalan berubah harga, ya).



Ketutup kalau ga rumah warga, gerbang sampai gerai jualan



Sayangnya nih, pemandangan sepanjang kereta api sudah tidak terlalu menarik lagi. Memang sih, masih ada hamparan padi sawah dan sungai kecil, pedesaan..tapi begitu memasuki area Pariaman, saya lebih banyak melihat rumah-rumah yang menutupi pantai sepanjang jalan.


Sedih, asli.


Mana stasiun Gandoriah jadi penuh dengan bangunan, padahal dulu biasanya dari kereta seperti diajak menyusuri garis pantai. 



Murah, rapi dan bersih




Masih tetap wajib pakai masker kemarin itu




Sudah lama tidak kesana, perubahan ini sangat signifikan sehingga rasa nostalgia yang saya harapkan jadi ambyar...


Anyway, ini lebih kepada blog sambat curhat ya...(tapi tidak mengurangi value dari liburan saya kemarin). Sekian dan terima duit. Komen saja dibawah kalau kamu ada cerita Padang - Pariaman).


Yearp, inilah foto-foto liburan saya kemarin!


Habis itu buka sepatu menerima ombak pagi...










Huidih...



Tanpa sadar saya lupa menulis di blog Ann Solo, tapi entah ada yang baca atau tidak, saya rasa break menulis 2 bulan lebih ini semacam healing lah, ya..


Etapi, saya masih istirahat sih, walau saya mempunyai beberapa artikel yang akan saya up segera. Salah satunya adalah The Lord of the Rings: The Rings of Power, yang, kalau bisa saya bilang; spektakular.


Padahal banyak kontroversi sih, ya, apa benar sekece itu?. Lalu bagaimana dengan House of the Dragon?.


Well jujur saja, saya agak kesulitan menonton Prequel dari Game of Thrones yang legendaris itu. Namun, saya akan mencoba menontonnya sampai habis, deh.



Okaylah, see you soon wahai pembaca siluman Ann Solo!






Diantara teman-teman saya, saya biasanya di kenali sebagai Queen of Thrifting. Atau, kalau bahasa lokal disini, saya ini Ratu Peje/Seken. Well, bisa dibilang saya bangga menyandang gelaran ini..ehehe


Kenapa saya bangga? Karena teman-teman saya yang butuh jasa ‘fashion stylist’ murah, pasti nyari saya dan tentu saja, saya akan mewujudkan keinginan mereka dengan membawa mereka ke pasar seken.



Apalagi nih, saya sudah convert menjadi seorang minimalist dimana saya pastinya menerapkan frugal living. Jadi pilihan belanja di pasar second hand alias baju bekas menjadi cara cerdas untuk tetap gaya.



Ingat lho, menjadi minimalist dan hidup mindfulness juga hemat bukan berarti kamu harus kelihatan gembel, yah..






Apakah Pakaian Minimalist Hanya Hitam, Putih dan Abu? 





Siapa bilang?



Well, memang tidak bisa dipungkiri kalau image seorang minimalist adalah colorless alias hanya warna dasar. Namun sebenarnya ide di balik pemilihan warna ini karena semua warna tersebut tidak mencolok dan aman.



Minimalist mau lepas dari distraksi dan ingin lebih fokus. Maka warna-warna yang bright seperti merah, oren, neon, hingga pattern akan membuyarkan konsentrasi. Sedangkan inti minimalist adalah ketika semuanya minim gangguan baik dari warna pakaian hingga tempat tinggal mereka.



Bisa dibilang ini, tiga warna di atas sangat basic, mudah di padu-padankan, effortless, timeless, dan kalau hitam, tidak kelihatan kalau belum dicuci berhari-hari. Wkwkwkwk..



Ada juga kok, minimalist yang memilih warna kesukaan mereka masing-masing. Hijau, biru, pink, hingga motif macan kalau kamu memang menyukainya. Kenapa tidak.



Ya, meski inti pemilihan warna tiga sederhana biasanya untuk lebih menghemat waktu dan no fuss, tapi bukan berarti kamu harus mengikuti pakem ini. Menjadi minimalist berarti kamu menjadi dirimu sendiri, tapi lebih lega dan minim distraksi.




Apakah Minimalist Hanya Membeli Barang Berkualitas?




*Suka Groot? Pakai Nike & Supreme juga, dong! Pandai kali lah, marketing-nya!



Tidak juga, sekali lagi tidak ada aturan khusus menjadi seorang minimalist.



Memang tidak bisa dipungkiri, sejak minimalist menjadi pilihan gaya hidup yang trendy, maka ada saja ‘selipan pesan-pesan sponsor’ seperti istilah green wash atau pemaksaan sustainable yang harus diteliti lagi.



Disini saya harus disclaimer (telat ya, sudah sampai sini baru disclaimer), kalau ini yang saya perhatikan dan cari tahu sendiri ya, jadi saya bukan ahli dalam hal sustainable ini. 



Terlalu banyak istilah dan produk dengan klaim mereka masing-masing, begitu juga tidak ada pakem baku dalam membeli barang bagi minimalist. 



Intinya adalah, kamu bisa menggunakan apa yang kamu punya saat ini. Setelah kamu decluttering dan merasa cukup lagi terpenuhi, maka itulah barang-barang yang memang kamu butuhkan.



Jadi kamu tidak harus membeli, contohnya, cotton pad kain untuk membersihkan makeup. Kalau kamu lebih nyaman dengan kapas, ya kenapa tidak. Mau lebih kreatif? Kamu bisa menggunakan kain yang kamu daur ulang dari pakaian kamu, contohnya.



Produk yang sustainable juga tidak semuanya sesuai untuk setiap minimalist. Walau ya, tidak dipungkiri kalau minimalist juga sangat concern akan sustainability.



Satu contoh lagi, kemarin saya beralih menggunakan sabun batangan dengan harapan lebih hemat dan ramah lingkungan. Tapi ternyata kulit saya malah jadi bentol, kering dan gatalnya ampun dah!



Saya juga sempat menggunakan shampoo bar yang dibuat dari bahan alami dan minim sabun, tapi rambut saya kering seperti ijuk dan malah rontok. 



Oh no, Ferguso. Saya balik lagi menggunakan produk biasa yang memang pas dengan kebutuhan saya.



Lalu bagaimana dengan pakaian? Apakah perlu membeli kaus 100% cotton? 



Ini nih, masuk ke topik kenapa saya bangga menjadi Queen of Thrifting. Simak dibawah ini, ya!




Thrifting adalah Jalan Ninja Seorang Minimalist!




Seperti yang saya pernah tulis SLOW FASHION DALAM KONSEP HIDUP MINIMALIS, saya memutuskan belanja thrifting dengan alasan utama adalah….saya adalah sobat misskwin. Eh, ada alasan lain, ding!



Thrifting adalah cara sederhana, cepat dan berdampak hebat jika kamu sangat concern dengan limbah dan sustainability. 



Mungkin bagi banyak orang, belanja dan memakai pakaian bekas itu jijik. Tapi, kalau di mata saya, murah, eh, mengurangi limbah dunia yang semakin menumpuk dan nyaris abadi ini.



Dengan fast fashion yang meningkat pesat dan tuntutan tetap gaya berkiblat Citayem Fashion Week, maka perputaran uang di dunia fashion retail meningkat.



Setiap detiknya (begitukah?), fashion berubah. Selebritis dan orang terkenal lainnya akan mempromosikan fashion terbaru mereka.



Fashion houses seperti Dior, Hermes, Gucci, Prada, dll, hingga emak penjual daster di pasar pasti akan mengeluarkan lini gaya terbaru mereka untuk tetap menarik minat pembeli. 



Sah-sah saja, karena begitulah dunia saat ini. Semua orang ingin menjadi trend setter, terdepan dan yang pertama.



Namun nih, karena perputaran fashion itu terlalu fast and furious, tidak mengherankan kalau seseorang bisa saja hanya mengenakan satu blouse cuma sekali dan merasa blouse itu jadul keesokan minggunya.



Itulah yang membuat limbah fashion semakin menjadi liar belum lagi proses pembuatannya itu sendiri juga punya limbah yang tak kalah dahsyatnya. Ingat, proses pewarnaan? Kemana limbah air pewarnaan itu perginya? Ayoyoyoyo…



Daripada saya membeli fast fashion yang sebenarnya tidak murah (menurut UMR sini, ya..hello Jogja!), saya juga tidak menyukai model (yang hampir serupa) dan bahan yang digunakan.



Jalan thrifting adalah jalan yang sudah benar menjadi jalan ninja saya. Selain saya membantu mengurangi limbah pakaian di bumi ini, tabungan aman dan gaya saya tetap menarik. Hahay!



Setelah saya membuat color palette nih, misalnya (saya cewe bumi + cewe mamba kalau lagi tidak panas), maka akan lebih mudah untuk saya mencari pakaian di pasar loak.



Nurani saya aman, karena saya hemat, bisa mengurangi limbah semampunya saya dan seringnya, kebutuhan saya terpenuhi bahkan sampai saya dibilang sangat stylish! Hihihihi



Tertarik membuat capsule wardrobe? Sebelum kamu membuang semua harta benda berhargamu, yuk, cek cara memulai decluttering dulu, ya!




Tips Hemat dan Anti Boncos Belanja Thrifting




*emosi lihat uang dibakar, literally.


Wahai mereka yang nyasar ke artikel ini dan pembaca siluman Ann Solo, thrifting itu bukan berarti bisa kalap yang berakibat boncos, ya.



Bedakan juga, kamu mau thrifting karena jadi minimalist apa lagi ikut trend? Apa kamu memang fashionista sejati yang suka berganti gaya sekelip mata? 



Aduh, saya tidak banyak komentar selain; kalau kamu mau gaya saja dan berganti-ganti pakaian, kamu juga tanpa sadar hanya menambah beban barang dan limbah.



Aaww… anyway, itu terserah kamu, ya. Yuk, yang minimalist mari kita lanjutkan!



Karena eh karena, pakaian thrift itu berharga lebih murah dari pakaian baru, hold your horse, fellow, kamu harus tetap beli seperlunya, ya.



Ya, kan, ndak lucu toh, kamu katanya minimalist, tapi begitu thrifting, gelap mata dan borong, terus pas dicoba, ya menyesal. Boncos iya, gaya melayang.



Mari terapkan tips Ann Solo yang sudah malang melintang di dunia tetap-gaya-walau-kere, alias, tetap-gaya-walau-minimalist-dengan-jalan-ninja-thrifting sejak 2003, ala kadarnya ini:



  1. Pondasi adalah yang menopang sebuah bangunan, maka kamu perlu pondasi; apakah style berpakaianmu? Bumi, mamba, kue, seblak, daster, uniform, pasrah seadanya, comot punya kakak, kinky, akademia aestetik? Lihat ke dalam dirimu dan temukan jawabannya.


  1. Warna apakah yang menjadi kesukaanmu? Sekali lagi, tiga warna di atas bisa menjemukan dan monoton bagi beberapa orang. Ambil saja warna kesukaanmu, toh, yang menjalaninya kamu, bukan saya atau Fumio Sasaki (Hello, Sensei!).


  1. Budgeting. Ini toh, kenapa kita thrifting? Wihihi.. Minimalist adalah mereka yang concern dengan anggaran mereka karena mereka ingin menggunakannya pada hal-hal yang lebih bermanfaat daripada kebendaan/materiil.


  1. Kebutuhan. Manusia adalah makhluk visual, maka berganti pakaian adalah faktor utamanya. Ya, tapi kamu tidak harus selalu berganti gaya dan membuatmu lelah mental sendiri untuk tetap keep up dengan trend terbaru. Beli dan gunakan yang kamu perlukan, walau thrifting sekalipun.


  1. Abaikan validasi. Kelebihan menjadi minimalist adalah kamu keluar dari lingkaran setan validasi sosial. Dengan membeli barang bekas, berarti kamu sudah tidak lagi berada di jalur kapitalis, eh, mainstream. Kamu bisa memakai apa yang kamu suka, tapi dengan cara yang lebih ramah pada dompetmu bebas validasi harus pakai Hermes (kw).






*Rich people mandinya emas, YGY..



Bagaimana? Tips dari saya sangat sederhana, bukan?



Lha iya, saya pun bingung mau tulis apa lagi karena blog ini sudah lama tidak di update dan saya agak canggung, sudah lama tidak menulis (baru 3 minggu, kok).



Disclaimer yang terlambat lagi, pakaian thrifting jelas beda dengan yang baru yang fresh from the oven, ya.



Namanya juga barang bekas, pasti ada somplak disana-sini. Bukan berarti tidak ada barang baru, ya. Ada kok, saya sering dapat pakaian baru lengkap dengan tag dan plastik. 



Kemungkinan besar baju dari tahun 80-an dan 90-an (dari modelnya, ya) yang dulu kala tidak laku terjual. Tag ada, kondisi, 100% like new, sis!



Itu juga tidak jaminan untuk semua kedai dan jualan thrift, ya. Tidak ada jaminan di dunia ini selain jaminan masuk neraka buat koruptor dan kriminal (tidak bertobat dan akan mencalonkan diri), hei!



Kamu harus teliti, belek dah tuh, baju dari atas sampai bawah. Luar dan dalam. Perhatikan juga bahannya, kalau kamu mengerti bahan pakaian, kamu beruntung. Beberapa orang bisa jadi alergi dengan serat pakaian, lho.



Selamat thrifting, ya. Kalau kamu masih bingung mencari pakaian yang tepat setelah jadi minimalist? Kamu bisa cek artikel ini STRUGGLING MINIMALIST - MENCARI PAKAIAN DENGAN WARNA YANG SESUAI.



Butuh penasehat keuangan juga? Wihihi yuk lah, mampir disini

PENGALAMAN KELOLA KEUANGAN ALA MINIMALIST.


Tapi saya bukan Jo***a ya, pengalaman keuangan saya asli murni tanpa simulasi, ya guys ya...wihihi sekali lagi, mari thrifting dan kurangi limbah bumi semata wayang kita!







Wah, ternyata sudah sebulan saya tidak menulis di blog ini..tanpa sadar. Saya sediri sedang healing, karena ternyata healing yang sebenarnya dibutuhkan oleh pikiran dan tubuh tidaklah semudah dan secepat itu..


Anyway, sampai jumpa di artikel berikutnya, segera.

Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates