Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




Entah kenapa saya yang sedang bosan jadi window shopping (eh, istilah ini berlaku untuk di e-commerce, ga sih?) di Shopee. Awalnya saya memang sedang mencari lipstick baru untuk menggantikan lipstick saya yang sudah susut jauh dan sudah kadaluarsa.  



Dari iseng browsing, malah ketemu NOBB dari China yang punya style lebih girly dibandingkan Focallure, Otwoo atau Kimuse sesama brand dari Tiongkok ini. Kurang tahu juga mengenai brand ini karena mereka juga rasanya tidak mempunyai situs resmi dan memberi penjelasan di akun resmi Shopee.



Anyway, saya tidak langsung membelinya walau harganya murah beud dan merasa tertantang. Tapi rezeki memang tidak boleh di tolak, akhirnya saya mendapatkan 4 lip products NOBB dari Rani sebagai hadiah ulang tahun saya bulan January hari ini. Aaww thanks, lil sis!



Baca Juga : REVIEW SINGKAT 3 LOCAL BRAND DARI INDONESIA - GOBAN, LUXCRIME DAN ALLGLOWS






Review NOBB Cosmetics, Air Lip Glaze, Velvet Lipstick, Cloud Lip Glaze





Agak malas ya, mau buat review 4 produk ini satu-persatu makanya saya ‘bundling’ sekalian semuanya. Jadi ada 4 produk yang kocaknya, ada 2 produk yang namanya sama- sama NOBB Air Lip Glaze padahal beda produk. Mungkin yang buatnya pas lagi kurang fokus.



Terus, berhubung ini pada dasarnya lipstik klasik yang berbentuk bullet lurus tinggi langsing, lipstick ini juga mengingatkan saya pada tekstur Purbasari yang matte legendaris itu, sama persis. Sedangkan lip gloss (?) NOBB ini, biasa saja bukan yang terlalu gloss malah cenderung creamy berminyak.



Lalu Lip Glaze yang kemasannya unik, pipih kotak putih yang tidak mengikuti bentukan lip product pada umumnya ini, punya tekstur yang paling tidak nyaman. Antara super creamy dan oily banget. Susah untuk stay di bibir, slippery dan geli gitu. Sungguh aneh.



Kemudian yang terakhir adalah NOBB Cloud Lip Glaze, yang sesuainya namanya adalah ‘cloud-ish’ yang 11-12 sama versi Air pipih putih. Memang brand ini membingungkan, mungkin mereka hanya ingin membuat banyak item meski aslinya setiap shade sama dan begitu juga teksturnya.



Kemudian berbicara soal shade, well, rata-rata mengikuti shade yang lagi trend di produk China lainnya; milk tea pink/red, pink, brown-ish. Nothing fancy, yang bikin penasaran cuma sama harga dan harganya yang murah kebangetan.



Baca Juga : REVIEW DAN REKOMENDASI PARFUM DAN BODY MIST DIBAWAH 100 RIBU






Packaging Terniat NOBB Cosmetics





Seperti yang ditampilkan di foto, NOBB Cosmetics memang datang dengan packaging baik itu produk atau kotak kemasan yang sangat terniat. Cantik banget, mungkin juga di China lagi musim packaging beginian. 



Ini cocok banget buat mereka yang suka koleksi kotak (?) atau kosmetik yang aesthetic, unik lagi. Bahkan ada 1 item ini yang ternyata kotaknya dibuka dari samping, lha saya bukanya barbar dari atas sampai koyak. Sayangnya secantik apapun kemasan yang digunakan kosmetik ini, NOBB masih belum mengantongi izin BPOM dan saya pun heran kenapa saya berani memakai produk tanpa BPOM.



Oya, buat kamu yang penasaran juga mengenai kosmetik yang games ini, bisa cek mengenai NOBB https://alter.com/trademarks/nobb-90636323 dan https://uspto.report/TM/90636323 di dua link ini. Sedangkan tempat membeli NOBB Cosmetics yang valid ada di akun resmi mereka di NOBB Cosmetics Shopee, saya tidak berani rekomendasi tempat lain.



Diakhiri dengan disclaimer; semua ini murni dari pengalaman saya sendiri, kalau kamu masih sangsi dengan brand ini, sebaiknya jangan beli ya. Tunggu saja sampai mereka dapat BPOM. 

















Tiap tahun rasanya ada saja local brand dari Indonesia yang bermunculan. Tidak lupa juga produk-produk baru, yang saking banyaknya itu brand dan produk, saya sampai tak sanggup lagi untuk mengikuti.


Malam sebelum tidur, cek Instagram; oh ada brand baru. Besok pagi bangun, 1 brand ini mengeluarkan belasan item produk baru. Lha? Saya sampai rasanya tidak percaya ahahaha


Sebenarnya saya sendiri ikutan bangga kalau produk lokal juga sudah jauh lebih baik dari jaman bahela atau bahkan beberapa tahun lalu. Selain berbenah terhadap formula bahan, mereka juga berhasil memahami bahwa branding itu sangat penting. Makanya banyak brand yang tidak hanya mempunyai ideologi dalam menyampaikan ide kecantikan mereka, tapi juga mengemas packaging mereka dengan selera pasar.


Selera pasar itu sendiri jelas berubah-ubah, tapi intinya kita, saya menyukai produk yang tidak hanya efektif, namun juga datang dengan look yang kekinian. Begitu, lho..



Baca Juga : REVIEW DAN REKOMENDASI PARFUM DAN BODY MIST DIBAWAH 100 RIBU





Review Goban Cosmetic





Sebenarnya saya sudah lama mengetahui brand ini, tapi entah kenapa saat itu kurang tertarik. Alasan tidak tertarik saat itu mungkin karena mereka lebih menitikberatkan pada lip product dimana saya sedang jenuh dengan banyaknya lip product yang membanjiri pasar.


Jadi, akhir tahun lalu ketika saya panik mencari blush on, saya menemukan Goban yang tengah sale yang tentu saja membuat saya tergiur. Saya membeli 2 item yakni setting powder dan blush on, yang sayangnya shade Guava ternyata terlalu gelap untuk saya (perhatikan review orang, kadang bisa misleading). Anyway, ini adalah brand yang cukup menjanjikan, hanya saja saya berharap mereka untuk lebih berani membuat produk lainnya.




Baca Juga : REVIEW PRODUK KOMPLEKSI WAJAH - FOUNDATION PIXY, LUMECOLOR, L'OREAL & CUSHION ALAMIN






Review Luxcrime 





Seingat saya, dulu Luxcrime ini mengeluarkan mud mask (?) dan serum, yang meski saya sempat ngiler tapi tidak pernah berhasil membelinya. Ternyata brand ini semacam rebranding (?) dengan mengeluarkan lebih banyak cosmetic items. Salah satunya adalah two way cake dan liquid blush yang sama dengan Goban, awalnya tidak membuat saya tertarik.


Tapi, karena saya kepingin punya bedak padat nyambi punya efek seperti foundation, adik saya pun berbaik hati membelikannya untuk saya. Horeee! Adapun bedak ini sendiri, sangat kecil dan mengejutkan untuk harga aslinya. Hiks. Liquid blush Luxcrime juga cukup bagus meski hanya memiliki 3 shade tapi rasanya cukup pas untuk kulit Indonesia.




Baca Juga : REVIEW EYE CREAM - BIOKOS, LACOCO, INNISFREE DAN COXIR




Review Allglows






Mengusung ide fuss-free makeup, local brand ini adalah sister brand dari The Bath Box dan Bloomka. Kalau tidak salah juga, sebelum menjadi Allglows, TBB mengeluarkan Shake Lip Pigment di 2018 lalu. Saya jelas mencoba beli, dong. Sayangnya kalau diingat kembali, saya kurang menikmati pengalaman memakai debut lip product mereka. Terlalu oily dan somehow bikin rasa tidak nyaman dibibir.


Dengan berdiri sebagai Allglows, bisa saya katakan mereka menjadi lebih baik dałam packaging dan formula. Sekali lagi sebagai perempuan yang suka sekali warna oranye dan coral (yang padahal tidak semuanya sesuai dengan kulit saya), saya salah membeli shade. Tapi Lid Pigment mereka cukup bagus, bagi saya yang baru kali ini pakai eyeshadow cair.



Baca Juga : REVIEW SCARLETT WHITENING - 3 STEP PERAWATAN TUBUH ALA SPA DIRUMAH




Pro dan Kontra Merek Lokal Indonesia






Meski ikutan bangga akan produk lokal yang sekarang bisa diadu dengan produk ‘kiblat’ kecantikan dunia seperti Korea Selatan, Amerika dan Perancis, sayangnya saya masih merasa tidak semua orang mampu membeli produk lokal. Memang, setiap brand pasti ada target pasar, cuma somehow terasa overpriced. Kita tidak lagi membeli produk melainkan membeli ‘gengsi dari sebuah brand’. 


Ini mengingatkan saya kenapa kita suka membeli barang branded, lebih kepada memenuhi kebutuhan akan ego dan gengsi (boleh setuju boleh tidak, ya). Kadang nih, membeli skincare merek A yang pricey bisa menjadi gengsi, karena brand ini memang jauh lebih berkelas daripada yang lain.


Dengan kata lain, kalau menurut saya pribadi, produk kecantikan adalah the new Hermes Birkin bag, kali ini dalam kasus local brand. Kalau tidak salah diluar, hal sudah wajar, produk kecantikan adalah patokan kemampuan membeli barang branded.


Anyway, saya tetap mendukung produk lokal walau harganya bikin kaget ahahaha asal jangan jadi ‘pick me girl’ saja, kita bisa kok, menemukan local brand yang sangat terjangkau.






Jujurly,  saya masih tidak percaya saya membeli wewangian/perfume/body mist secara sadar. Sudah lama sekali saya tidak menggunakan wewangian dan terakhir kali saya ‘terpengaruh’ membeli adalah 2018 lalu ketika heboh parfume Miniso yang digadang-gadang sebagai dupe dari parfum terkenal Jo Malone.


Bahkan 2 varian yang saya beli British Pear dan Italy Bergamot masih tersisa meski saya lupa kepada siapa saya menghibahkan si British Pear. Bukan karena saya tidak menyukai wangi kedua parfum ini ya, saya sangat suka malah yang harum- harum, tapi hidung saya tidak tahan. Saya punya sinus yang cukup parah, bahkan saya juga tidak dapat mentolerir skincare dan makeup yang mempunyai wewangian dan kandungan alkohol yang dominan.


Hence, saya membeli perfume kali ini karena saya ternyata ‘berbau tidak menyenangkan’, baik itu kena polusi, asap bakaran sampah sampai baju yang kurang kering dijemur. Musim hujan tidak menentu, ya baju pun menjadi sangat lambat kering. 


Anyway, kali ini setelah lama vakum, saya akan berbagi review 3 wewangian yang saya temukan di Shopee dengan harga yang sangat terjangkau. Bahkan 2 diantaranya adalah produk lokal. 




Review Careso Jasmine Blossom - 100 ml



Seperti biasa, saya akan mengalami masa maju mundur dalam membeli barang. Karena selain saya harus bijak mengalokasikan uang dan tetap hidup mindfulness sebagai minimalist, saya tidak ingin menyesal membeli produk wewangian. Walau agak blind buy, tergiur dengan top note melati alias jasmine, kebetulan sedang diskon dan free ongkos kirim, akhirnya saya membeli ini untuk menggantikan W.Dressroom yang sebentar lagi akan habis.


Wanginya sih, melati ya walau tidak terlalu jasmine-ish karena ada efek cool dan citrusy. Jelas, ada tiga jenis jeruk di dalam kandungan body fragrance ini;  bergamot, orange dan lemon. Sayang sekali, Careso ini tidak menempel lama di bahan fabric tapi di pergelangan tangan, wanginya masih samar tercium setelah 1 jam di semprot. Ada harga ada rupa?


Harga : normal Rp 48.000 (saya mendapatkan harga promo Rp 20.000)




Baca Juga   :      REVIEW PIXY STAY LAST SERUM FOUNDATION




Review W.Dressroom New York No.45 Morning Rain - 70 ml


Sejak kapan heboh karena anggota BTS memakai wewangian ini, saya pun tergiur ingin beli tapi saat itu masih pusing akibat parfume Miniso yang alkoholnya kuat itu. Kebetulan perlu, akhir 2021 kemarin saya memutuskan membeli varian wangi ini karena rasanya akan lebih kalem dan tidak mempunyai wangi alkohol yang kuat menusuk hidung.


Ya benar juga sih, tidak terlalu menusuk karena ini kan, wewangian multifungsi dengan harga sangat terjangkau, jelas tidak sekuat bibit perfume mahal. Anyway anyway anyway, meski lemon menjadi top note andalan pertamanya, saya lebih mencium wangi timun, melon dan musk yang lebih dominan. 45 memang terasa bagai morning rain, bau tanah yang berat tapi somehow minty at the same time. Tidak terlalu menusuk di hidung saya, mungkin lain kali saya akan mencoba nomor lainnya.


Harga: bervariasi mulai dari Rp 33.000 - 45.000



Baca Juga : REVIEW PRODUK KOMPLEKSI WAJAH - FOUNDATION PIXY, LUMECOLOR, L'OREAL & CUSHION ALAMIN




Review Scentworks & Co Perfume - Ballerina, 35 ml


Sama ceritanya dengan Careso diatas, setelah maju mundur, bimbang, kepingin beli 3 jenis sekaligus (tapi saya tahu ini hanyalah rasa penasaran saja), saya akhirnya membeli Ballerina pada ulang tahun saya awal bulan ini. Dari packaging-nya saja, brand ini sudah menonjol dan review di Shopee juga menambah nilai plusnya.


Karena lavender adalah salah satu wangi bunga favorite saya dan harapan akan wanginya yang menenangkan, cukup blind buy, akhirnya saya memutuskan why the heck not, apalagi kandungan jasmine di dalamnya. Tapi, well, tidak yang seperti yang saya bayangkan (saya sebenarnya tidak expect apa- apa juga, sih, mana saya lupa ini kategori perfume), ternyata wanginya sangat kuat dan strong.


Biasanya cuma tahu body mist seperti Careso dan W.Dressroom, saya lupa kalau Ballerina adalah perfume, buka EDT juga apalagi body mist! Entah kenapa wanginya juga familiar, seperti salah satu perfume yang saya dapatkan waktu di endorse dulu hanya saja lebih slightly mild sehingga bisa dipakai pagi hari untuk ke kantor juga. Sebagai produk lokal, brand ini patut dicoba terlebih lagi kemasan yang mereka gunakan sangat estetik.


Harga : Rp 89.000



Baca Juga : CARA MENGAKALI LIMBAH KOSMETIK









Mungkin saya iseng, mungkin saya bosan, mungkin saya latah. Apapun itu sejak HMNS menjadi sangat populer, saya jadi ingin mencoba wewangian juga walau saya sadar diri saya tidak mampu beli (tidak ada budget lebih tepatnya) dan hidung saya pasti akan sangat menderita kalau saya membeli perfume yang benar perfume alias kuat. Jadi body mist biasanya opsi yang lebih murah dan lebih gentle walau tidak selalu begitu.


Sedikit trivia :


  1. Saya pernah bekerja di kaunter yang khusus menjual parfume (mana saat itu saya menyepelekan sinus saya, akibatnya saya sering demam, bersin dan hidung tersumbat).

  2. Saya pernah mendapatkan perfume Christian Dior asli ketika kuliah yang membuat sinus saya kumat sejadi-jadinya hingga mimisan dan pusing seperti vertigo hingga sempat blackout.

  3. Pernah dengar MLM Avon? Dulu itu adalah brand yang booming ketika saya sekolah (bisa menebak umur saya?) dan saya punya salah satu cologne mereka. Saking kuatnya itu cologne, bisa bertahan di baju walau sudah di cuci. Juga saking sayangnya dan tidak tahannya saya pada cologne itu, saya sampai menguncinya di lemari kecil meja belajar saya. Epic memang, sampai saya pusing blackout di tengah lapangan sekolah dan mimisan karena kuatnya wangi cologne itu. 




Punya cerita menarik soal wewangian favorite? Atau malah ingin berbagi wangi dan brand kesukaan kamu? Silahkan share di kolom komentar ya!





Selamat tahun baru 2022 wahai para silent reader Ann Solo, semoga tahun ini menjadi lebih baik walau sudah ada varian baru Omicron dan Florona. Dunia tetap berputar, kita tetap berusaha mencari nafkah dan menikmati libur akhir pekan dengan menonton Netflix (atau di situs web lain).


Saya sendiri sudah lama tidak me-review film dan drama terbaru, al maklum, saya lagi sibuk dan entah kenapa tahun 2021 kemarin saya tidak terlalu antusias menonton walau saya punya waktu luang. Kalau tidak sibuk kerja, menabung, tidur, memperbaiki ibadah, kena Gerd dan cacar air, di waktu luang pun saya lebih memilih bermain dengan keponakan dan mengobrol dengan emak dirumah.


Anyway, kali ini Ann Solo datang dengan rekomendasi film Netflix yang seru untuk ditonton akhir pekan. Sengaja kali ini saya memilih film dengan genre sedikit komedi dan satir karena sebaiknya akhir pekan itu diisi dengan hal- hal ringan untuk melepas penat setelah 5 hari kerja dan berpikir keras.



Baca Juga : REVIEW FILM #ALIVE - KENAPA PARK SHIN-HYE TETAP MULUS WALAUPUN KERINGATAN






Don’t Look Up





Ini adalah salah satu film yang diantisipasi sejak trailer pertamanya muncul tahun 2020 (kalau tidak salah). Film yang disutradarai oleh Adam Mckay ini bertabur bintang yang, bagi saya, agak sedikit unik dan tidak pernah terpikirkan. Ada Jennifer Lawrence, Leonardo DiCaprio, Timothee Chalamet. Meryl Streep, Cate Blanchett, Tyler Perry, Ariana Grande, Ron Perlman dan masih banyak lagi wajah- wajah yang familiar di film ini.


Sebagai genre sci-fi yang satir dan komedi, Don’t Look Up bisa menjadi pilihan tontonan akhir pekan yang unik karena biasanya sci-fi kalau tidak serius ya, komedi konyol. Walau karakter Leonardo DiCaprio di film ini mengingatkan saya pada karakternya di Inception versi lucu yang penuh dengan anxiety, tetap membuat film ini layak ditonton karena kapan lagi melihat film yang penuh sindiran sosial yang relevan dengan keadaan saat ini, ya, kan?




Love Hard





Penggemar Jimmy O. Yang yang mulai tenar dari Crazy Rich Asian? Sama, saya malah baru tahu kalau doi adalah stand up comedian juga setelah menonton CRA. Sejak saat itu, bisa dibilang saya menonton karya Jimmy walau memang tidak terlalu hafal. Jadi saya cukup kaget ketika menemukan trailer film ini; Jimmy dan Nina Dobrev. Lha, saya juga tidak hafal dengan apa saja karya film aktris yang terkenal lewat Vampire Diaries. Saya sendiri malah belum pernah menonton series ini. Jadi benar- benar kaget karena kedua aktor ini bisa membangun chemistry cukup baik layaknya film akhir tahun bertema cinta, keluarga dan natal. Layaknya film genre yang sama, meski cringe tapi serius deh, film ini lucu dan manis untuk ditonton tanpa harus banyak berpikir akan alur yang njelimet.



Baca Juga : TREADSTONE & WATCHMEN - 2 SERIAL TV TERBARU WAJIB TONTON




Dolittle





Desas- desusnya ini bukanlah karya film terbaik dari one and only our Iron Man, Robert Downey Jr. Namun, karena kali ini daftar rekomendasi saya adalah film yang bertema ringan tanpa harus berpikir keras, film ini cukup seru dan menghibur. Sekali lagi, sama seperti Leonardo DiCaprio diatas, entah kenapa saya juga merasakan kalau vibe dari RDJ sama ketika dia menjadi Sherlock Holmes, apa karena setting di film ini kurang lebih sama? Bisa jadi.




Bad Neighbors 2





Penggemar film pertamanya? Kenapa tidak menonton sequel yang ini juga. Penggemar lawakan Seth Rogen? Silahkan juga menonton Bad Neighbors 2 yang juga lawak, khas dari aktor Seth Rogen yang bagi saya jenis lawakannya tidak banyak berubah dan film ke film. Hence, worth watching kalau kamu cuma ingin nonton santai.



Baca Juga : WHAT HAPPENED TO MONDAY - 7 SAUDARI DALAM 1 IDENTITAS




White Chicks





Klasik dari 2004, dari zaman saya kuliah hingga sekarang ini adalah film terlawak yang menjadi cult favorite, White Chicks. Dibintangi oleh The Wayan Brothers, Shawn dan Marlon, ini merupakan film komedi tercerdas di masanya. Jadi ingat nostalgia menonton ini bersama teman- teman dulu, walau diulang berapa kali pun, tetap ini tetap saja membuat saya tertawa terpingkal- pingkal.



Baca Juga : MICROHABITAT - FILM UNIK DARI KOREA BEBAS OPPA GANTENG





Punya rekomendasi film seru Netflix yang bisa ditonton tanpa harus memerah otak berpikir dan kening berkerut? Yuk, share di kolom komentar dibawah ya!


PS. Ini bukan saya, jelas bukan, dong.




Terakhir kali blog ini di update adalah tanggal 22 November dan sekarang hari terakhir di tahun 2021. Waktu memang cepat berlalu, tapi tahun ini saya, salah satu yang merasakan pandemi, merasa hidup di dalam limbo. Mengawang antara realita, mimpi buruk dengan stress juga depresi yang mungkin tidak terlihat.



Anyway, tidak ada yang terlalu special selain saya bersyukur masih sehat meski sempat kena Gerd parah dan kena cacar pertama kalinya dalam hidup. Banyak yang saya pelajari dari sesama (penyintas) cacar, malah bukan dari dokter yang memeriksa saya (asli, nothing!). Ternyata cacar itu adalah bagian dari Herpes. Tidak heran kemarin saya sempat demam cukup tinggi dan otot badan semuanya nyeri sampai saya pikir; am I going to die?



Baca Juga : TIPS MEMILIH SKINCARE UNTUK SEORANG MINIMALIS



Lalu perjalanan hidup minimalist saya, masih berlanjut meski memang agak slow. Bahkan walau saya sesungguhnya sangat anxious, mau tidak mau saya membeli pakain thrift untuk kepentingan acara kantor yang harus saya lakukan seminggu sekali. Kalau saya turuti, saya sangat cukup dengan pakaian yang saya punyai saat ini setelah jadi minimalis. Setiap minggu, kalau ke kantor, saya hanya memakai pakaian yang berulang dari minggu ke minggu.



Sungguh memang praktis, tapi ternyata bosan juga. Karena warna saya biasanya terlalu basic sehingga saya memutuskan untuk membeli ransel warna pink cerah sebagai ‘penyeimbang’ warna pakaian saya.



Ya, walau awalnya saya pikir itu tas Jansport, paling tidak mempunyai kualitas tangguh dan mungkin bisa waterproof sedikit, ternyata tidak, Ferguso! Mungkin, brand semakin besar, namun kualitas jadi menurun entahlah saya tidak tahu. Jadi rasanya kalau mau investasi ransel yang tangguh, mungkin bisa beli Kanken yang walau mahalnya audzubillah tapi worth itu untuk dipakai lebih dari 5 tahun (?).



Mungkin ada tas brand lain yang lebih terjangkau tapi dengan kualitas dan durabilitas yang baik? Ransel Povilo mungkin salah satunya. Itu memang ransel impian saya yang dari kapan tahu menunggu di restock, eh begitu sudah available lagi, saya sudah terlanjur beli Jansport. Mengesedih.



Anyway lagi, kenapa saya malah curhat ransel ya? Well, itu adalah salah satu pembelian bulan ini, ditambah basic skincare dan makeup karena bagian tuntutan pekerjaan. Selebihnya, tidak ada yang spesial. Oh, saya juga beli 2 tas canvas karena meski sebenar- benarnya saya jaraaaaangg sekali keluar rumah, tapi saya butuh tas on the go juga untuk keluar sesekali itu. Sepertinya saya juga membeli 2 barang elektronik (jadi lupa).



Baca Juga : CARA MENGATASI RELAPSE DITENGAH BERJUANG MENJALANKAN HIDUP MINIMALIS



Apakah saya terlalu membabi buta dalam menyingkirkan semua barang- barang saya ketika mulai konsisten memulai minimalist kemarin? Bisa ya, bisa tidak. Tapi yang jelas saya merasa lega karena saya tidak lagi dipenuhi sesak dengan barang (yang kadang terlalu berwarna membuat mata dan pikiran sakit).



Belum mencapai ideal yang saya mau (saya pun tidak tahu ideal seperti apa yang saya mau), tapi paling tidak sekarang saya tidak terlalu mumet melihat barang menumpuk, menunggu untuk digunakan. 



So, besok 2022. Begitulah, mari menjalani hidup lagi tahun depan. 


Buat pembaca Ann Solo, semoga sehat selalu dan tabungannya semakin banyak, ya.








Terakhir kali update blog ini 16 September lalu, ya. Dari bulan lalu, saya ‘sedikit’ sibuk dengan pekerjaan dan sebenarnya nih, saya juga mengalami burnout juga anxiety lagi. Banyak kerjaan, tergesa- gesa dan kurangnya hiburan (plus drama dalam hubungan sosial) membuat saya jadi moody. 


Moody-nya pakai banget. Bahkan saya sendiri memang mempunyai mood swing yang parah karena ini bagian dari permasalahan kesehatan mental saya.



Anyway, sejauh ini saya masih berusaha bertahan; dengan menulis curhatan, mengobrol dengan teman- teman terdekat dan keluarga. Apa saja deh, asalkan unek- unek di hati bisa sedikit ringan.



Oya, saya juga lagi kena cacar air alias chickenpox. Demi apa, coba? Di umur segini malah kena cacar air. Mana cacarnya juga besar- besar bentol berair, membuat saya demam 3 hari dan benar- benar K.O.



Ada hari- hari dimana untuk berdiri saja susah, otot dan tubuh itu rasanya berat banget, asli sudah berasa ditimpa batu besar. Ngilu banget. Jelas selera makan saya hilang, tapi karena harus makan obat, mau tidak mau saya paksakan makan juga.



Ini memasuki minggu ke-2 saya menderita cacar air. Mana saya lagi ambil cuti tahunan, tapi jadi dihabiskan untuk pemulihan cacar ini padahal niatnya mau istirahat dan bersenang- senang.



Menjelang akhir 2021 ini, apalagi yang akan Ann Solo hadapi? Semoga bukan sesuatu yang tidak menyenangkan, ya.



Bagaimana jelang 2021 para pembaca Ann Solo sekalian? 


Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates