Bergerak Berdaya Bersama, Sebar Awareness Selamatkan Bumi

by - Mei 15, 2023

Sumber : Unsplash



Saya sudah lupa berapa lama tepatnya kota tempat tinggal saya mulai semakin panas. Tahun lalu?. Dua bulan belakangan ini?. Ternyata tidak hanya disini, tapi ternyata banyak di bagian planet ini terutama wilayah Asia umumnya,  juga mengalami peningkatan iklim panas.


Selain 2023 saat ini, saya masih ingat kita juga mengalami gelombang panas/heat wave gila-gilan di 2011 lalu, sekitar 12 tahun lalu. 



Tidak heran sih, karena semakin tahun, manusia semakin banyak menghasilkan limbah dan emisi. Bahkan hutan dan pohon kita juga semakin sedikit, khususnya di Riau ini, kalau kamu terbang dan melihat ke bawah, kamu akan melihat tanah ‘gundul’. 



Jadi rasanya panas disini terasa 3 lipat (mengelap keringat)...



Baca Juga    :       FOREST TALK - HUTAN RIAU DULU & SEKARANG





Rekor Suhu Panas Ekstrim Asia


Sumber : Unsplash



Sampai saat ini saya belum mendengar berita kalau ada jatuh korban meninggal di Indonesia, tapi berita kalau serangan panas atau heat stroke ini dapat mengancam nyawa sudah lama saya ketahui. 



Heat stroke sudah menjadi hal umum dan menjadi awareness di negara seperti Jepang dan Korea karena musim panas mereka yang bisa mencapai suhu ekstrim. 



Berita yang masih menjadi topik perbincangan sejak April adalah kematian 13 orang di negara bagian India (Sumber: Reuters), akibat suhu yang dikabarkan melampaui 42 derajat Celcius. 



Bahkan baru-baru ini saya juga membaca berita kalau pemerintah Thailand juga mulai mewanti-wanti masyarakat dan pengunjung mengingat kenaikan suhu hingga 45 derajat Celcius. 



Okay, skip liburan ke Thailand tahun ini.



Selain Thailand dan India, negara Asia Tenggara lainnya yang juga mempunyai rekor suhu tertinggi adalah Laos dan Myanmar (Sumber: Kompas). Ini membuat saya penasaran, apa sih, yang sebenarnya terjadi sampai bumi bisa sepanas bahang ini?.






Kondisi Lingkungan Indonesia yang Memprihatinkan


Sumber : Strait Times Graphics




Kalau dijelaskan dengan singkat kenapa suhu cuaca bisa menjadi panas dan mencapai tingkat ekstrim membahayakan adalah karena ulah manusia yang menebang pohon. Sudah ditebang, tidak ada pula tindakan reboisasi. 



Hutan dibiarkan gundul dan lahan dipakai untuk membangun. Ini adalah contoh klasik dari pondasi perubahan cuaca. Dari sini berkembang masalah lainnya yang menjadi bagian kerusakan bumi.



Mulai dari banjir bandang, abrasi garis pantai, longsor, kekeringan kemarau, pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik dan pribadi, hingga kebakaran hutan baik tidak disengaja atau disengaja. Ini semua menyumbang pada apa yang kita alami saat ini.



Selain hutan yang mulai berkurang, kita juga harus memahami kalau emisi karbon tak kalah bahayanya. Sangat bahaya dan dekat dengan kehidupan harian kita… 



Baca Juga : PERSAINGAN LIMBAH FAST FASHION & LIMBAH PLASTIK DALAM MEMPENGARUHI IKLIM GLOBAL





Bahaya Emisi Karbon dan Upaya Individu Untuk Menguranginya


Sumber : Unsplash




Emisi karbon adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan, baik dari manusia secara individual hingga binatang. Dari yang saya tahu, kita semua akan melepaskan jejak karbon kita ke lapisan atmosfer bumi. Secara logika, maka karbon akan menggunung diatas sana, seperti lapisan penutup.



Kebayangkan kan, emisi karbon yang dihasilkan oleh 1 pabrik itu bisa sebesar apa?. Apalagi kalau semua pabrik di Indonesia dan dunia serentak melepaskan emisi mereka?. 



Maka semua karbon yang terperangkap menumpuk di atas akan menutup seperti lapisan sehingga terjadinya pemanasan global yang membuat kenaikan suhu cuaca seperti saat ini. Kalau karbon sudah menyelimuti bumi begini dan membuat kita terperangkap dengan cuaca panas, maka otomatis salju yang tebal kutub pun, akan mencair. 



Kasihan polar bears…


"Tolong akuuuu..." 
Sumber : Unsplash




Anyway, kalau kamu juga terpikir bagaimana langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk membantu dan cara mengurangi emisi karbon, kamu bisa mencoba langkah dibawah ini seperti yang sudah saya coba:




  • Menggunakan air dengan cermat

Hanya karena sumber air di tempatmu berlimpah, bukan berarti kamu bisa menggunakan air tanpa perhitungan. Kamu akan menyesal telah mubazir air ketika kemarau melanda. 



  • Menanam pohon dan bunga

Saya sangat mendukung gerakan ini karena merupakan upaya reboisasi yang bisa dilakukan siapa saja di rumah mereka. Tips menanam pohon yang paling asyik adalah menanam pohon buah-buahan, selain teduh, kamu juga bisa menikmati buahnya. 



  • Menggunakan transportasi umum

Saya agak bangga karena saya adalah penggemar angkutan umum meski tidak menggunakan bus, saya menggunakan ojol. Alternatif lainnya adalah carpooling atau nebeng dengan teman yang searah/setujuan. 



  • Hindari kantong plastik

Kalau saya mau belanja banyak, biasanya saya membawa tas eco dan kalau hanya belanja printilan kecil, biasanya dipegang/masuk saku. Kalaupun terpaksa dan lupa membawa tas belanja, plastik yang saya dapatkan akan saya daur ulang untuk menampung sampah rumah tangga.



  • Cuci pakaian bersama

Limbah cucian juga merupakan hal yang berbahaya. Disamping sisa deterjen, kita juga menggunakan mesin cuci. Karena itulah saya mencuci pakaian bersama atau hanya 1 kali seminggu (kebetulan saya juga WFA, irit deh).



  • Hindari gelas dan pipet plastik

Masih ingat dengan penyu yang keselek pipet?. Penyu yang terjerat sampah plastik di lautan?. Jujur saja, saya masih trauma dengan fakta dan foto itu. Jadi saya sangat senang ketika waralaba ayam terkenal mendukung kampanye anti straw (bahkan saya menulisnya di blog ini!) dan saya memutuskan untuk membawa dan menggunakan stainless steel straw sendiri. Jangan lupa, hindari membeli minuman plastik sekali pakai, yuk, bawa minuman sendiri dari rumah dengan tumbler yang lebih praktis.



  • Cermat dengan perangkat elektronik

Normalnya saya akan mencabut dan mematikan perangkat elektronik seperti HP, tab, laptop dan colokan sebelum saya tidur. Saya juga sangat teliti akan konsumsi listrik pribadi saya.



  • Bijaksana terhadap waste food

Berhubung saya dari dulu punya motto pemakanan ‘berhenti sebelum kenyang’, selain memang porsi makan sedikit, saya juga nyaris tidak mempunyai waste food. Fiiuuhh..bersyukur banget…



Baca Juga : KAMPANYE NO STRAW DARI KFC



Itulah beberapa tindakan nyata yang saya lakukan pribadi untuk membantu mewujudkan bumi berdaya dan paling tidak, menyumbang pemulihannya. Selain cara simple saya diatas, kamu juga bisa mencoba meminimalisir dampak emisi karbon dengan: 


  • Mengurangi perbelanjaan baik offline dan online yang lebih banyak menghasilkan emisi. 


  • Menyaring sampah atau memisahkannya antara organik dan anorganik.


  • Kreatif?. Kamu bisa mendaur ulang atau recycle sampah menjadi produk yang berguna, contohnya Mama saya yang menggunakan kaleng-kaleng kosong sebagai pot bunga. 




 

Kenali Heat Wave dan Waspadai Heat Stroke, Gejala Serta Penanganannya


Sumber : CNA




Pertama, tentu saja kita harus mengenali apa itu heat wave, karena heat stroke hanya akan terjadi kalau ada heat wave. 



Heat wave/gelombang panas/panas ekstrem adalah dimana periode cuaca menjadi amat sangat panas (diluar batas normal biasanya). Perubahan ini juga sering disertai kelembapan yang tinggi. 



Dikarenakan emisi karbon yang semakin tebal dan hutan yang gundul, maka bumi seperti tidak ada ‘filter alami’. Oleh karena itu heat wave menjadi semakin berbahaya karena perubahan iklim tersebut.



Gelombang panas akan menyebabkan banyak dampak buruk seperti resiko kematian/hipertermia hingga kemarau dan gagal panen. Heat wave yang ekstrim dapat mengancam nyawa karena panas dan sinar matahari akan membanjiri sistem pendingin tubuh alami manusia (Sumber: Wikipedia).



Jadi heat wave menyebabkan tubuh manusia bereaksi. Reaksi ini bisa disebut dengan heat stroke yang adalah suatu kondisi akibat overheating. Kalau dianalogikan, kita terjebak ruangan yang panas dengan suhu tinggi, rasanya mau meledak saking panasnya!.



Sumber : Unsplash




Berikut ini gejala heat stroke yang harus kita waspadai bersama :


  • Kenaikan suhu tubuh yang tinggi


  • Detak jantung tidak normal akibat tekanan panas yang memberikan beban ekstra pada jantung untuk membantu mendinginkan tubuh.


  • Mual dan muntah karena perut yang sakit.


  • Kulit memerah yang sertai temperature tubuh yang memanas.


  • Kesulitan bernafas, nafas menjadi pendek atau tercekat


  • Sakit kepala yang disertai cenat-cenut.


  • Kondisi mental atau perilaku yang berubah seperti tiba-tiba merasa bingung, kejang-kejang, cepat emosi, susah bicara, dll


  • Pahami perubahan dalam kebiasaan berkeringat kamu, karena gejala heat stroke biasanya akan membuat kulit terasa kering dan panas.



(Sumber: Mayo Clinic)




Baca Juga : SUSTAINABILITY SEBAGAI CARA HIDUP YANG SEHAT DAN MINDFULNESS






Sumber : Medical Centric YouTube




Apabila kamu atau orang sekitarmu menderita gejala diatas, sebaiknya segera bawa berobat. Serius deh, kita tidak boleh menganggap ‘kepanasan’ sebagai hal yang biasa. Saya masih kesal ketika ada yang bilang; lebay sekali, kepanasan tidak akan membuat orang meninggal.



Oh no, tidak Fernando, ubah pola pikirmu itu. 



Yuk, lakukan pertolongan dan penanganan pertama jika kamu terkena heat stroke : 


  • Segera masuk ke dalam ruangan atau tempat yang teduh dari sinar matahari langsung.


  • Longgarkan kait baju dan celana, atau bahkan lepaskan jika merasa terlalu sesak. 


  • Lakukan pendinginan seperti mandi dengan air dingin, gunakan kipas, kompres dengan es/handuk basah di kepala, leher, ketiak, selangkangan, perut dan bagian yang terasa panas.



(Sumber: Mayo Clinic)




Baca Juga     :      SLOW FASHION DALAM KONSEP HIDUP MINIMALIS






Cita dan Impian Untuk Planet Bumi


Sumber : Unsplash



Kalau ditanya cita-cita pribadi saya, tentu lebih dulu saya ingin melakukan reboisasi pada hutan di provinsi saya dan nasional nantinya. Saya juga, ingin sekali bergerak melakukan revisi izin pabrik dan perusahaan yang berhubungan langsung dengan emisi karbon skala besar.



Ahem!. Kan, ingin saya begitu, sih. 



Berhubung saya hanyalah pribadi yang humble, jadi saya hanya bisa menyumbang bantuan semampunya saya. Meski memang setiap individu bisa melakukan upayanya, tapi akan lebih baik kalau kita semua juga #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku mengingat kalau kita cuma punya planet ini untuk hidup.



“Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa, nih? Boleh dong tulis di kolom komentar, ya!”





You May Also Like

0 comments