Fakta Film Mulan, Dari Di Boikot Sampai Terancam Rugi Besar

by - September 18, 2020




Siapa yang menantikan film live action Mulan? Saya! Saya! Saya! Juga pastinya banyak lagi penggemar Mulan yang dari pertama tahun kalau film ini akan dibuat, sudah antisipasi ingin menontonnya. Tapi apa daya, karena adanya pandemi global Corona ini, film ini diundur terus dan akhirnya masuk Disney+ mengingat banyak negara masih melakukan lockdown dan semua bioskop di dunia tidak berani membuka bisnis mereka saat ini.


Jadi kecewa ya, karena tidak bisa menonton di bioskop. Inisiatif Disnye untuk menayangkan film ini di platform nonton resmi mereka Disney+ membuat tidak semua orang mau menonton Mulan mengingat untuk mendapatkan akun Disney+, pemirsa harus membayar sejumlah harga untuk berlangganan. Jadi tidak heran menurut situs web iknowwhatyoudownload, Mulan menjadi film yang banyak di bajak tahun ini. Kalau menurut saya sih, semua film memang lagi banyak dibajak banget- banget karena tidak semua orang mampu berlangganan Netflix, Disney+, HBO dan lain- lain. Unsur tingginya pembajakan juga karena kita tidak bisa lagi menonton film di bioskop juga, kan.


Baca Juga :      REVIEW FILM GUNS AKIMBO, DANIEL RADCLIFFE MENGGANTI MAGIC WAND DENGAN SENJATA



Fakta Kontroversi Film Mulan





Mulai dari jalan ceritanya, pemilihan casting, tokoh love interest asli Mulan yakni Li Shang yang tidak muncul di live action dan malah digantikan tokoh lain hingga komen dari lead actress, Yifei Liu, membuat film Mulan ini jadi heboh dan kabarnya hingga diboikot. Padahal penggemar Mulan menanti- nantikan film ini sejak lama, ya. Yuk, simak apa saja kontroversi yang mengiringi film Mulan ini.


Komentar Yifei Liu tentang Hong Kong


Seruan untuk memboikot film dimulai ketika Yifei Liu membagikan ulang gambar yang diposting oleh People's Daily, sebuah surat kabar resmi Partai Komunis China. Gambar tersebut termasuk kutipan dari reporter Tiongkok Fu Guohao yang bekerja untuk tabloid milik negara Global Times dan kemudian diserang oleh pengunjuk rasa selama protes Hong Kong 2019-20: "Saya mendukung polisi Hong Kong. Anda bisa memukul saya sekarang. (Saya) malu untuk Hong Kong. " Ini memicu kontroversi internasional, dengan Liu dituduh mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong. Tagar, #BoycottMulan, telah mulai menjadi tren mendukung pemboikotan film tersebut. Menanggapi kontroversi tersebut, Liu tidak hadir di D23 Expo 2019 dan hanya memberikan cuplikan eksklusif film tersebut kepada penggemar.


Baca Juga :      THE UMBRELLA ACADEMY SEASON 1




Hilangnya Tokoh Li Shang


Pada 27 Februari 2020, produser film Jason T. Reed mengatakan bahwa love interest Mulan, si  Kapten Li Shang dicabut sebagai tanggapan atas gerakan Me Too. Dalam pernyataannya, dia menjelaskan bahwa "memiliki seorang komandan yang juga merupakan minat cinta seksual sangat tidak nyaman dan kami pikir itu tidak pantas". 


Alasan di balik penghapusan tersebut disambut dengan reaksi media sosial dari penggemar film asli dan anggota komunitas LGBTQ, yang menganggap hubungan Shang dengan alter ego laki-laki Ping Mulan adalah biseksual. Reed awalnya terkejut dengan kritik atas pemecatan Shang, tetapi mengakui bahwa karakter tersebut telah menjadi "ikon LGBTQ", dan mengklarifikasi bahwa peran Shang akan diganti dengan oleh dua karakter baru, yaitu Komandan Tung dan Chen Honghui. 


Pada September 2020, Cynthia Vinney dari CBR menulis bahwa interaksi Honghui dengan Mulan "lebih homoerotik" daripada Li Shang dalam versi animasi dan juga "dapat dibaca sebagai biseksual". Lauren Puckett dari Harper's Bazaar menulis, "Beberapa penggemar memahami dan setuju dengan argumen #MeToo. Yang lain menganggapnya menyinggung, dengan alasan bahwa Shang tidak akan pernah menggunakan posisi komandonya untuk memaksa seorang wanita menjadi romantis. Dia menunggu sampai dia tidak lagi di bawah komandonya untuk mengejar hubungan romantis apa pun. Dan bagaimanapun, Mulan-lah yang naksir dia! Meskipun daya tarik [Honghui], dia hampir tidak memiliki rasa hormat yang sama padanya seperti Li Shang yang pemberani dan cantik."


Baca Juga :     REVIEW FILM THE GENTLEMEN, KETIKA BOS PENJUAL GANJA INGIN PENSIUN



Kurangnya keragaman (ras) dalam tim produksi Mulan


Banyak kritik yang mampir untuk kru film Mulan karena film ini memiliki tim produksi yang sebagian besar terdiri dari orang kulit putih, seperti p sutradara, perancang kostum, dan penulis skenario.  Disney menerima beberapa kritik pedas karena mempekerjakan sutradara kulit putih untuk film tersebut, daripada sutradara Asia.


Dalam wawancara Februari 2020 dengan The Hollywood Reporter, sutradara Niki Caro menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan "Meskipun ini adalah kisah Tiongkok (Cina) yang sangat penting dan berlatar dalam budaya dan sejarah Tiongkok, ada budaya lain yang berperan di sini, yaitu budaya Disney. , dan bahwa sutradara, siapa pun mereka, harus mampu menangani keduanya - dan inilah saya. "


Sedangkan pada wawancara Agustus 2020 dengan Film School Rejects, Caro menanggapi lebih lanjut kritik tersebut, dengan mengatakan" Pertama, saya menolak ide bahwa Anda memberi tahu seseorang yang dapat menceritakan suatu kisah. Kedengarannya seperti penyensoran bagi saya. Seorang seniman akan mengekspresikan diri, dan beban tanggung jawab ada pada seni. Itu akan dinilai - dan harus dinilai. Yang lain Sisi lain adalah bahwa orang yang lebih beragam perlu diizinkan untuk bercerita, itulah yang terjadi. Orang yang dipekerjakan untuk semua jenis cerita harus lebih beragam, tidak hanya orang kulit putih yang dipekerjakan membuat film, tidak peduli apa masalah subject adalah. Budaya kita akan menjadi lebih kaya karena semakin banyak keragaman, dan seni, film, televisi, akan menjadi lebih baik. Semakin banyak percakapan ini dilakukan, semakin banyak seniman yang beragam diberi kesempatan. "


Nah, lho?


Baca Juga :     REVIEW FILM GUNS AKIMBO, DANIEL RADCLIFFE MENGGANTI MAGIC WAND DENGAN SENJATA



Syuting film Mulan di Xinjiang


Kritik juga ditujukan pada fakta bahwa pembuatan film dilakukan di provinsi Xinjiang, di mana kamp-kamp penguburan yang berisi hingga satu juta warga etnis Turki berada. Di akhir kredit, film tersebut memberikan ucapan terima kasih khusus kepada beberapa entitas pemerintah di Xinjiang, termasuk Biro Keamanan Umum Xinjiang di Turpan, yang mengoperasikan kamp interniran, dan beberapa komite lokal dari Departemen Publisitas Partai Komunis China. . Biro keamanan publik di Turpan ditambahkan ke dalam daftar tersebut yakni "Daftar Entitas" Biro Industri dan Keamanan pada Oktober 2019. 


Menurut Reuters, setelah kontroversi tentang hubungan film tersebut dengan Xinjiang meletus di luar negeri, pemerintah China memerintahkan media massa untuk tidak meliput pembebasan Mulan. Pada konferensi 10 September, CFO Disney, Christine McCarthy mengatakan bahwa "hampir keseluruhan" dari film tersebut diambil gambarnya di Selandia Baru, tetapi 20 lokasi di China digunakan untuk "secara akurat menggambarkan beberapa lanskap dan geografi unik negara tersebut". 


Dia menambahkan bahwa kontroversi tersebut telah "menimbulkan banyak masalah bagi [Disney]". enator AS Josh Hawley mengirim surat kepada Bob Chapek, antara lain, meminta klarifikasi tentang keterlibatan pemerintah China dalam film tersebut.  Yayasan Hak Asasi Manusia (Human Rights Foundation) juga mengirim surat kepada Chapek meminta Disney untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia dan mempertimbangkan untuk menyumbangkan sebagian dari pendapatan film tersebut untuk mempromosikan hak asasi manusia di Xinjiang.




Review Film Mulan


Bukan main, ya, beratnya film Mulan ini dari hampir semua sisi terasa salah melulu. Sedangkana review saya mengenai film ini sendiri adalah :


  • Yifei Liu cantik sekali, kalau Mulan adalah tokoh nyata, maka aktris ini sudah sangat tepat menjadi Mulan.
  • Somehow ada hal yang kurang, mulai dari hilangnya tokoh Li Shang digantikan love interest baru Chen Honghui hingga kok, Mulan jadi punya adik perempuan? Bahkan sang tokoh Naga, si Mushu jadi tidak ada.
  • Mushu mungkin digantikan dengan toko burung Pheonixy  yang muncul sebagai spiritual guide tanpi tidak memmpunyai dialog.
  • Chi, apaan itu chi? Too much, chi? Apaka chi bisa powerfull sampai segitunya? Bahkan kalau tidak salah, saya melihat banyak komentar kesal mengenai 'powerufull chi' ini dari penonton Cina sendiri.
  • Ada Donnie Yen si IP Man (hottie!) dan Gong Li yang juga cantik dan legend sekali.


Ditayangkan secara resmi tanggal 4 September 2020 kemarin setelah diundur 3 kali, Mulan membuat para penonton yang tidak bisa berlangganan Disney+ mau tidak mau harus memutar otak untuk dapat menontonnya. Meskipun begitu, apakah film ini worth watching? Ini saya kembalikan kepada penonton semua.



You May Also Like

8 comments

  1. waa Ku sudah nonton ini Mulan, dan kalau nggak baca ini psotingan ku gak bakal tau Boikot2 an Mulan. Soalnya overall movienya bikin semangat dan juga sedih, cuma dapet itunya aku mah hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi ingat betapa semangat girlw power -nya waktu Mulan masih versi kartun ya, ca

      Hapus
  2. dah nonton lewat cara curang. But btw entah kenapa bagiku kurang aja rasanya. Actionnya kurang aja rasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkw sama, habisannay aku ndak ada budget buat akun Disney+ atau Netflix..ahahaa kan, kurang greget aja ya, padahal yg jadi Mulan cucok banget..Jet Li dan Donnie Yen pun serasa tokoh tambahan just because karena mereka legend, jadi harus ada di film ini

      Hapus
  3. Wah akhirnya ada tulisan tentang mulan. Aku belum selesai nih kak nontonnya. Jadi bikin mau nyelesaiin .. makasih kak reviewnyaaa .. ditunggu review2 lainnya

    BalasHapus
  4. Terlepas apapun yang terjadi terhadap film Mulan. Film ini bagus dan sudah saya nantikan sejak pertama kali melihat trailernya.

    BalasHapus
  5. Wow menarik ternyata kontroversi nya film Mulan ini, aku bener2 ga pernah ngikutin dan malah kaget ternyata seperti itu. Disney+ itu channel yg lagi dibundle promo sama provider tel*sel bukan ya mba? Hihi aku penasaran pengen nonton jadinya..

    BalasHapus
  6. Ternyata bisa panjang juga ya di bedah-beda begini.
    Baru sadar dgn tokoh yang hilang hehehe

    BalasHapus