Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo

Suka anak kecil, juga suka kucing kecil




Agak tumben ya, Ann Solo tetiba ngomongin soal child-free. Bukan riding the wave alias memanfaatkan kesempatan yang lagi booming ini, tapi karena saya juga pro terhadap pilihan hidup yang satu ini.


Tapi sebelumnya, saya bilang ini sebagai disclaimer, ya; ini murni pendapat pribadi saya, tidak bermaksud menyinggung pihak-pihak tertentu.



Sudah paham, ya?



Okay, jadi jangan di rajam yaaa…




Kenapa Memilih Child-free?


Kalian rindu main ayunan gini ga, sih...




Haruskah saya menjawab bagi pihak lain? Ya, tentu tidak karena saya tidak tahu isi pikiran dan cara hidup orang lain..wkwkwk



Namun, saya bisa membuat banyak prediksi kenapa seseorang ataupun pasangan memilih untuk tidak mempunyai anak. Kalau dari pilihan saya pribadi yang masih ‘solo’, ya karena saya belum punya pasangan. Halah, garing!



Seperti yang pembaca siluman Ann Solo tahu, kita semua mempunyai latar belakang yang berbeda tapi pada dasar dan umumnya, manusia memang akan beranak-pinak dan terus berkembang.



Bahkan untuk jaman dulu yang masih mempunyai raja dan ratu, heirs atau keturunan itu sangat penting untuk tetap memegang tampuk kekuasaan.




Baca Juga : KEEP THINGS SIMPLE, TIDAK SEMUDAH YANG DI UCAPKAN




Jangankan untuk tetap jadi royal family, bagi ‘rakyat jelata’, anak itu juga adalah garis keturunan yang tetap harus diteruskan.



(Semoga paham, ya).



Dalam agama pun kita juga digalakkan untuk mempunyai anak (saya menulis garis besar ya, karena masih kurang ilmu dan takut salah nulis nanti bisa dirajam..).



Jadi, makin dunia tua, jumlah manusia penghuninya semakin padat sehingga banyak menimbulkan masalah. Mulai dari kekurangan makanan, air bersih, tempat tinggal hingga edukasi yang layak.



Tak heran sih, China dulu bikin peraturan bahwa rakyatnya cuma bisa punya 1 anak saja meski sekarang larangan itu sudah di cabut.




Royal Canin kabarnya naik harga ya...




Kayak dua sisi mata uang ga, sih, soal anak atau tidak beranak ini?



Di satu sisi, punya anak sesuai dengan kemauan sang pasangan, tidak selalu berakhir baik karena anak tidak mendapatkan kasih sayang hingga bahkan resiko terlantar. Punya 6 anak contohnya, tapi orang tuanya malah tidak mampu secara finansial dan mental. Jadi anak-anak terlantar dan tumbuh dengan berbagai masalah mental dan fisik (dengan potensi menjadi perusak atau ancaman terhadap kehidupan orang lain).



Ada juga yang punya anak ‘mendadak’ dan memutuskan untuk membuang bayi mereka di tepi jalan dalam kardus. 



Bikin marah tidak, wahai pembaca siluman Ann Solo?



Sisi yang lain pula, telah banyak bercermin dari kesalahan seperti ini. Biasanya mereka yang memilih child-free telah banyak berpikir, menimbang dan intropeksi diri. Mereka memahami kekurangan mereka jika menjadi orang tua nantinya.



Ada yang sakit secara fisik, contoh, memutuskan untuk tidak mempunyai anak karena tidak ingin menjadi beban atau resiko melahirkan anak yang akan tertular penyakit. Bagus sih ini, mereka sadar; daripada membebani hidup si anak, lebih baik tidak punya anak saja sekalian.



Lalu mereka yang secara finansial sangat struggling, bisa menjadi contoh berikutnya. Tumbuh dari keluarga yang kekurangan bahkan setelah besar jadi ikut menanggung beban keluarga alias sandwich generation, wajar kalau berpikir seribu kali jika ingin mempunyai anak. 



Pasti mereka tidak ingin anak mereka kekurangan seperti yang mereka rasakan dulu. Hal ini sangat wajar karena pasti ada trauma sehingga child-free bisa menjadi pilihan bijaksana dalam hidup mereka.



Tidak punya anak karena tidak suka anak-anak? Ya, tidak ada masalah. Sekali lagi, setiap orang itu berbeda, kita tidak tahu kesusahan dan trauma mereka dalam hidup, jadi jangan menghakimi pilihan hidup seseorang. 



Saya juga kenal orang-orang yang tidak suka anak-anak dan memutuskan untuk child-free. Bukan berarti mereka menjadi manusia yang buruk dan merugi. 




Baca Juga : CURHAT HIDUP BERSAMA ANN SOLO






Child-free = Awet Muda


Jangan lupa nabung ya emak bapak, saya anak jaman now yang syemakin syulit lho...




Sejauh ini saya belum menemukan jurnal ilmiah khusus untuk membahas korelasinya. Mungkin sudah ada, saya saja yang belum ketemu. Gitu, okay?!



Pertama dan satu-satunya, awet muda secara umum memang bisa di dapat dari hidup yang baik, sehat dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan hidup. Kalau mengikut asumsi saya, ya.



Hanya, saja, tidak selalu seperti ini. Saya ‘kenal’ orang-orang yang abusive terhadap tubuh sendiri, hidup penuh stress, mengalami clinical depression hingga punya penyakit mental, TAPI MEREKA TERLIHAT (AWET) MUDA.



Ajaib memang, lebih ajaib lagi kalau kamu tahu mereka tidak tahu apa itu skincare, pakai skincare telat hingga skincare seadanya.



Kenapa semua itu bisa terjadi?



Bisa jadi itu karena genetic atau cuma hadiah dari Sang Maha Pencipta?



(Salah satu yang epic pernah terjadi di hidup saya, ditanya kuliah dimana…di usia sebegini).



Jadi, child-free tidak betul-betul menjamin seseorang akan awet muda seperti dari statement seorang YouTuber yang viral itu. 



Baiklah, kalau point seperti; tidak stress karena anak yang nangis rewel tantrum, bisa salah satu yang membuat hidup tenang. I get it. 



I do get it karena kembali lagi yang saya tulis diatas, berarti orang tersebut berhasil mengatasi salah satu yang membuat hidup depresi dan stress, yang berarti menjadi point penunjang untuk awet muda.



Alright. Alright. Alright. Kalau kata Pak Matthew McConaughey.



Child-free disini menjadi point penting si YouTuber untuk tetap awet muda, kalau bisa ditarik kesimpulan, jadi FAKTOR UTAMA. 



I see.



Itu menurut dia, ya, sepertinya sudah terbukti di YouTuber tersebut.



Cuma, alangkah tolol jika menggeneralisasi child-free = awet muda. Tidak kisanack, awet muda = duit. Wkwkwkwkw..



Sama seperti jargon masa kini; kamu tidak jelek, cuma miskin. Kamu tidak terlihat tua (tidak awet muda), tapi kamu miskin, itu lebih ‘ngena’ sepertinya.



I mean, untuk tetap awet muda, sudah saya sebutkan poin umumnya diatas, untuk dapat melakukan itu semua, pasti perlu modal, yaitu money money money. 



Terbukti benar adanya pada Sophia Latjuba, Dian Sastro, Jennifer Bachdim dan Wulan Guritno. Hello, itu para hawt mommas itu kurang banyak apa anaknya? Tapi mereka terlihat sangat cantik, awet muda seperti tidak ada yang salah dalam hidup mereka…wkwkwkwk.



Malah tidak harus selebriti kok, saya pernah ketemu banyak para wanita cantik yang saya kira masih gadis. Lha , ternyata sudah punya 2 - 4 anak, coba. Saya yakin ini orang-orang yang mendapat menang giveaway genetik awet muda dari Tuhan karena mereka bilang mereka tidak punya kiat khusus untuk awet muda bahkan tidak punya ART alias jadi emak full-time.



Tepuk tangan!




Ingat ya, bayi bukan sekedar bikin dan lucunya doang, tapi tanggung jawab dunia akhirat




Told you so, awet mudah itu sangatlah relatif dengan berbagai macam cara dan jalannya, juga yang pasti memang apa yang telah ditentukan oleh Tuhan. Kalau kamu tajir sekalipun, child-free, beli Lamer sudah seperti beli Nivea di Alfamart (Indomaret, biar adil disebut keduanya), tapi kamu tetap terlihat jauh lebih tua dari usiamu…saya tidak tahu kenapa, tanya Tuhan, ya..



I mean, child-free tidak bisa menjadi tolok ukur untuk awet muda meski memang ada faktor yang bisa bikin hidup seseorang ideal sesuai dengan keinginannya. Doesn’t mean kamu bebas shaming orang yang punya anak dan tidak terlihat masih aduhai.



(Pembahasan ini agak kemana-mana ya, semoga pembaca budiman paham).



Statement konyol dari YouTuber ini menyulut emosi publik karena ada ‘pesan’ yang terlihat marah dan kesal disitu. Ini membuat saya lebih melihat GitaSav (akhirnya sebut nama, tadi agak segan) lashing her anger and frustration out, over something trivial = pujian dari mba yang bilang GitaSav awet muda (yang berkembang jadi sebesar sekarang karena komen balasan GitaSav).



Jujur saja, statement bodoh ini membuat mereka yang memilih dan pro child-free menjadi terlihat buruk. Sebelumnya bliyau juga bikin heboh karena childfree dan mendapat dukungan, kini jadi semacam blunder yang terlempar balik ke si empunya statement.



Yakinlah, diluar sana, orang-orang yang adem ayem jadi ikut terseret gara-gara statement ini. Bisa saja ada yang komen; ih, kamu katanya child-free, tapi kok, kayak orang umur 70 sih, padahal 30?.



You know, mulut manusia tak bertulang tapi paling mematikan.



Baca Juga : REVIEW BUKU TENTANG MENEMUKAN JATI DIRI YANG SEDERHANA DI CONVENIENCE STORE WOMAN - SAYAKA MURATA




Vibes-nya bayi sultan gitu ga sih..





Melawan arus disaat masyarakat selalu merasa tahu apa yang harus kamu lakukan; kapan nikah, kapan punya anak, kapan tambah anak, menjadi child-free seperti jadi ‘rebel’.



Aslinya kan, tidak. Nikah, punya anak, tambah anak dan child-free itu seharusnya TIDAK MENJADI URUSAN MASYARAKAT UMUM. 



Sebaliknya, itu seharusnya menjadi masalah personal yang tidak boleh dikonsumsi publik. Kita tidak berhutang penjelasan apapun pada society akan apa yang kita pilih terkait anak. I mean, masa sih kita harus bawa-bawa surat dokter untuk menjelaskan kalau kita punya resiko berbahaya jika mengandung, contohnya, setiap orang bertanya kapan punya anak.



Siapa sih, mereka itu yang berhak mengatur dan menuntut penjelasan dari kita, ya kan? Ih. Bikin jengkel kalau ketemu orang lambe kepo begitu.



Ah, jadi ingat, saya dan seorang sahabat saya melihat iklan yang terpampang besar yang kurang lebih mengatakan bahwa wanita sejati adalah wanita yang melahirkan. Apa kabar kami, yang punya vagina, rahim dan payudara tapi jomblo ini?



Sad. Ketika ibu hamil dijadikan bahan jualan produk dan yang wanita 'biasa' di shaming.



Anywho, saya nulisnya kesana-kemari tetapi semoga pembaca budiman bisa memahami poin artikel saya kali ini, ya.



Intinya, child-free tidak menjamin awet muda. Jadi please, jangan shaming mereka yang memutuskan untuk child-free, kamu tidak berada di posisi dan hidup mereka, jadi don’t judge them. Yakinlah, pasti mereka telah melalui banyak hal untuk akhirnya memutuskan child-free.



Masih penasaran mau awet muda juga? Cek lah, review produk kecantikan di blog ini walau saya tidak menjamin, tapi kamu tetap bisa merawat kulitmu kan…hahay…
































Karena saya takut dirajam para penikmat dan kritisi film, maka sebelumnya saya tekankan disini, ini adalah murni review pribadi saya. Suka tidak suka, adalah pendapat pribadi tanpa maksud menjatuhkan pihak-pihak tertentu, ya.


Disclaimer lho, ini.



Terakhir saya me-review serial TV yang ternyata banyak pro & kontra, yakni The Rings of Power. Meski tidak banyak menonton (padahal 2023 harusnya lebih banyak nonton dan baca buku, sih), saya memutuskan untuk menonton M3GAN.



Kalau dari trailer dan pemasarannya, film ini sepertinya seru sekali dengan menonjolkan scene robot M3GAN joged-joged creepy kayak mau buat konten TikTok. Somehow, sejak ramai jogetan di medsos ini, banyak film (mungkin juga serial TV) yang memanfaatkan trend ini.



Anyhow, setelah saya menontonnya…saya rasa…



Baca Juga : THE LORD OF THE RINGS: THE RINGS OF POWER , REVIEW SINGKAT BEBAS SPOILER!





Review Film M3GAN, Spoiler Kurang Lebih



Saya tidak terlalu menantikan film ini, karena bagi saya, banyak gimmick?. Jadi saya tidak merasa kecewa karena sudah memprediksinya; 


  1. Nothing special, robot yang akhirnya berevolusi terlalu canggih dan melawan manusia


  1. Obsesi robot terhadap emosi manusia


  1. Akting Allison William yang datar terutama ketika dia ‘pep talk’ dengan Cady soal penyesalan dan all those grown ups talk, lah. Betul-betul datar, flat tanpa emosi dimana seharusnya scene seperti itu punya vibe sendiri (nonton sendiri kalau mau tahu, ya).


  1. Tidak banyak lagi selain datar, bosan, tidak ada yang spesial, jadi film ini bisa di skip saja. Sorry not sorry, asli bosan.




Cuma 4 poin, ya? 



Iya, kakagh…karena memang film M3GAN tidak punya daya tarik lainnya. Bahkan ‘pemb*n*han’ yang dilakukan robot M3GAN juga tidak menarik, mending nonton film slasher B, deh, asli.



Ketimbang M3GAN, film dari grade B berasa jauh lebih baik dan passionate. Saya malah bisa membayangkan teman saya yang memang sutradara film B akan membuat M3GAN bakalan lebih ‘nonjok’ kalau dia yang menyutradarainya 🤣🤣🤣🤣🤣




OOopppsss...bukan film ini, ya.. (sumber Twitter)




Mungkin M3GAN dimaksudkan untuk anak-anak (?!). Tapi meskipun tidak yang gore penuh darah muncrat, tapi film ini rasanya cukup dark kalau untuk anak dibawah 15 tahun?



Tapi penasaran dengan si M3GAN joget-joget TikTok sebelum membunuh? (asli di scene ini cuma joged saja yang lucu, pas b*n*hnya, datar banget gitu). Ya, tonton deh, biar terasa adegan viral itu secara langsung.



Saya kurang tahu siapa Gerard Johnstone selaku sutradara film ini, tapi sungguh, Allison Williams seperti malas berakting, saya berasa lihat akting Kristen Stewart di Twilight dan 3 film lainnya. Awkward, kaku, kurang fokus dan sekali lagi; DATAR.



  







Halo,  para pembaca siluman blog Ann Solo, ternyata kita sudah sampai akhir bulan Januari 2023. Sekelip mata dari pandemi 2020 kemarin, sekarang sudah 2023. Sigh.


Sayangnya, saya juga masih belum sempat menulis blog ini, padahal niatnya tahun ini harus lebih rajin lagi. Anyway, baiklah, akan saya coba untuk lebih rajin menulis baik itu beauty, lifestyle, traveling, minimalism, review buku & film sampai hal-hal random lainnya. 


Salam manja,


Ann Solo.

Sumber foto : Flickr



Sebenarnya ini tulisan yang cukup terlambat ya, karena saya berobatnya kapan, nulisnya kapan. Tapi, karena saya berencana untuk berobat kesana lagi (check up setelah terhalang oleh covid), jadi sekalian saja saya bikin artikel ini (sayang banget file foto saya di laptop lama sudah ke laut, jadi fotonya ala kadar gini...hikksss..tapi nanti saya foto lagi, deh).


Melaka atau Malacca itu sendiri dikenal sebagai tempat yang mempunyai rumah sakit terbaik selain Penang (ini saya dapat dari mereka yang telah berobat kesana, ya). Jadi 2014 lalu saya akhirnya memutuskan untuk berobat dan operasi disana.



Kalau dibilang murah, tentu saja tydac kisanack. Lebih tepatnya cukup terjangkau tergantung pengobatannya apa. Selain itu, Malaka sangat dekat dengan kota saya tinggal, Pekanbaru, Riau.



Jadi dimana saya berobat? Yuk, saya spill the tea dibawah ini.



Baca Juga (jangan sampai salah kawan jalan!) : MACAM RAGAM TEMAN TRAVELING & TIPS MENCARI TEMAN JALAN YANG ASYIK




Berobat di Mahkota Medical Centre Malacca


Sumber foto : Medisata




Kalau dipikir kembali, kenapa saya bisa memutuskan berobat disini? Saya tidak begitu ingat kenapa, tapi kalau tidak salah saya sudah mencari dokter khusus (untuk penyakit saya) dan menemukannya di kota dan RS ini.



Ternyata ini RS juga sudah tidak asing dengan pasien dari Indonesia sehingga kalau kamu kesana, jangan takut bingung atau ragu karena staff-nya cukup memahami bahasa kita.



Dari pengalaman saya berobat (beberapa kali hingga akhirnya operasi dan beberapa check up sesudahnya), MMC menawarkan  cukup banyak dokter dan perawatan berbagai penyakit. Kalau mau lebih jelasnya, kamu bisa mengunjungi website mereka atau cek review-nya di Google, ya.



Mahkota Medical Centre Malacca

No 2, Mahkota Melaka, Jln Merdeka, 75000 Melaka, Malaysia

https://www.mahkotamedical.com/




Baca Juga (cek review dulu sebelum booking!)    :   SEGALA RUPA PENGINAPAN




5 Daftar Wisata Seru di Malaka Wajib Kunjungi


Salah satu dari foto lama yang selamat...hikss...




Setelah berobat di MMC yang mana, point terbaik (wkwkwkwk) dari RS ini adalah di tengah kota, jadi habis berobat, saya langsung melipir jalan-jalan di kota. 



Menariknya dari Malaka, tourism spots mereka banyak di tengah kota. Tidak perlu naik bus, cukup membuka Google Maps dan berjalan kaki, kamu akan menemukan banyak tempat-tempat menarik.



Simak daftar jalan saya yang  sudah jadi rute wajib kalau saya ke Malaka:


  1. A Famosa Fort

Sungguh tidak jauh dari MMC, ada benteng peninggalan Portugis dari abad ke-16. Mind you, ini bukan benteng yang panjang ya, tapi seperti gate yang di depannya ada 2 meriam (tolong, ini sudah tidak aktif ya, aman jangan kuatir).




  1. Christ Church Melaka

Dengan warnanya yang merah bata menyala, pasti kamu bisa segera menemukan spot ini. Gereja yang yang menjadi landmark yang menandakan Belanda yang mengambil kuasa dari Portugis ini, mungkin sudah tidak lagi menjadi gereja aktif (setahu saya, mungkin salah, mungkin benar). Cukup seru untuk berfoto di depannya dan belanja souvenir dari gerai-gerai kecil disamping gereja ini.




  1. Stadthuys

Pas sekali di depan gereja, ada semacam landmark dengan jam diatasnya. Mengingatkan saya pada Big Ben di London atau Jam Gadang di Bukittinggi. Diseberangnya, ada pedestrian yang biasanya ramai, soalnya ada yang jual cendol…must try!




  1. St. Paul Church

Untuk yang ini, tolong siapkan kaki yang kuat karena kamu akan diajak mendaki bukit kecil. Terletak di atas dan lebih tinggi dari area Malaka lainnya, ada sebuah gereja tua dengan patung Santo Paul. Asli deh, kayak di Eropa. Kamu bisa masuk ke dalam gereja, berfoto atau sekedar menikmati angin laut dan melihat ke Dumai (?!). Oh, penasaran tentang kuburan orang Eropa jaman dulu? Tinggal memutari gereja ini, kamu akan menemukan kuburan besar kotak khas orang jaman dulu.




  1. Jonker Street/Jonker Walk

Balik lagi ke Stadthuys, menyeberang jembatan kecil Melaka River, kamu akan sampai di area yang terkenal dengan bangunan-bangunan lama, hostel, inn dan macam ragam penginapan lainnya. Tidak hanya itu, kamu juga bisa coba berbagai macam kuliner karena tempat ini memang terkenal dengan cafe dan jualan lainnya. 





Baca Juga (packing jangan kebanyakkan atau malah kurang, ya!) : TIPS PACKING SIMPEL DAN CEPAT




Hidden gem di Jonker Street. Pas buat OOTD




Karena Melaka di kenal sebagai kota yang historic penuh dengan percampuran berbagai budaya, selain 5 daftar wisata diatas, pasti sembari menyusuri jalanan, kamu akan menemukan spot wisata lainnya. Semacam hidden gem begitu.



Malas gerak? Maunya cuma ngadem doang? Jangan kuair, kamu bisa keluar dari pintu belakang dari MMC dan voila, ada beberapa mall dan pusat perbelanjaan yang bisa kamu kunjungi. Dekat dan convenience.



Namun kalau kamu hanya punya 1 hari setelah berobat di MMC, 5 daftar di atas rasanya sudah cukup dan pas untuk dijelajahi dengan waktu yang terbatas. Selamat berobat nyambi liburan, ya!










Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates