Menghadapi Corona Untuk Penderita Gerd, Borderline Personality Disorder dan Panic Attack (Kecemasan)

by - April 10, 2020


Saya sudah lupa sejak kapan saya bekerja dari rumah, mungkin sejak minggu kedua bulan Maret hingga saat ini 10 April. Sejak corona alias COVID-19 sudah masuk ke Indonesia dan ke Pekanbaru, kota dimana saya tinggal, anxiety saya semakin naik hari demi hari. Paranoya yang lebih kuat karena dirumah saya mempunyai dua ponakan di bawah usia 3 tahun dan kedua orang tua diatas 60 tahun. Plus saya sendiri juga sudah punya riawayat penyakit sendiri.

Sebelumnya saya ingin memberi judul artikel ini dengan Kiat Menghadapi Corona Untuk Penderita Gerd, Borderline Personality Disorder, dan Panic Attack/Anxiety(Kecemasan), tapi sejauh ini saya belum berhasil melakukan kiat dan tips yang saya dapat dari artikel lain untuk mengatasi kecemasan saya. Jadi rasanya kalau dinamakan dengan judul Kiat, rasanya bohong banget.

Jadi, saya memutuskan untuk menulis ini karena saya berpikir untuk mencoba melepaskan rasa stress dan depresi yang tiap hari tanpa henti. Mulai dari emosi yang tidak stabil, overthinking karena memikirkan anggota keluarga yang masih sering lalai untuk mencuci tangan dan mengganti pakaian setiap pulang kerumah dan lainnya.

Pikiran- pikiran dan kecemasan ini memang membawa efek buruk terhadap orang- orang disekeliling saya. Terlebih lagi jika mereka masih ignorant dan menganggap sepele efek corona. Melelahkan.

Belum lagi saya juga harus menulis artikel mengenai corona untuk keperluan pekerjaan, ya Tuhan, itu kecemasan yang saya alami cuma Allah SWT saja yang tahu. Mungkin bagi ‘orang sehat’, penyakit yang saya alami ini adalah penyakit ‘lebay’, beruntunglah ‘orang sehat’ tersebut, karena mereka tidak punya simpati, empati dan termasuk golongan kaum ignorant. Semoga suatu saat akan kena batunya. Amin.

 
Kembali lagi dengan tema menghadapi corona untuk semua penderita penyakit seperti yang saya derita dan khususnya untuk penderita OCD (saya mengirimkan lebih banyak doa untuk kalian semua), saya tidak dapat betul- betul berbagi tips yang ampuh, tapi salah satu yang saya lakukan adalah menjauhkan diri dari berita corona sebisa saya, banyak berdoa kepada Tuhan karena selain berusaha menjaga diri, memang hanya Tuhan-lah yang menjadi penolong utama.

Saat ini saya rasanya sudah terlalu mumet, bukan karena harus berada dirumah tiap saat karena saya memang sebelumnya bekerja dari rumah alias freelance, tetapi paranoya akan pikiran yang buruklah yang membuat saya lelah secara mental yang berakibat buruk ke fisik saya saat ini (kulit menjadi lebih tua, rambut rontok, maag kumat tiap hari, migrain dan sinus juga lebih rentan).

Mungkin yang bisa kita lakukan saat ini adalah berdoa, berdoa, berdoa dan yang paling penting secara nyata menjaga diri, menjaga kebersihan dan membatasi kegiatan sosial yang melibatkan interaksi fisik. God, stay safe people.





You May Also Like

2 comments

  1. Saya termasuk pengidap Panic Attack Disorder. Corona ini memang membuat saya cepat panik, apalagi kalau ketemu orang baru. Jadi takut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. parahkah mas? saya sampai ga keluar rumah kalo ga penting- penting banget atau terpaksa. semoga tetap kuat ya, mungkin hindari berita corona untuk sementara

      Hapus