Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




Sejak saya memutuskan untuk menjalankan gaya hidup minimalis dan mindfulness pada tahun lalu, cara hidup ini membuat saya lebih teliti memilih serta menggunakan barang. Menjadi seorang minimalis menyadarkan saya untuk lebih aware akan permasalahan limbah pribadi saya dan bagaimana limbah itu nantinya akan disalurkan. 



Kalau dulu sebelumnya saya tidak terlalu memikirkan kemana limbah yang saya hasilkan, kini saya lebih rajin memilah apa saja yang saya gunakan dan sebesar apa limbah yang saya hasilkan darinya. Sedapat mungkin saya berusaha meminimalisir limbah pribadi seperti dengan mulai membawa reusable straw, menggunakan botol tumbler ketimbang membeli air mineral setiap kali saya sedang keluar serta tidak berusaha tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai.




Ini membuat saya lebih mindful tentang apa saja yang gunakan dan kenakan sehingga saya lebih memilih produk atau barang yang benar-benar hanya saya gunakan dan menghindari menumpuk barang yang tidak terpakai. Selain itu saya juga berusaha untuk mencari pengganti yang lebih ramah produk seperti menggunakan kain pembersih wajah dibandingkan dengan memakai kapas konvensional yang akhirnya menumpuk limbah.




Memahami Sustainability dan Cara Melakukannya






Rasanya kita selalu mendengar istilah ini dimana-mana dan masih kebingungab, apa sih, yang dimaksud dengan sustainability itu sendiri? Jika dijelaskan secara sederhana, sustainability atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan keberlanjutan, adalah cara atau kapasitas untuk bertahan dalam cara yang relatif berkelanjutan di berbagai hal dalam kehidupan. 



Sustainability juga bisa menggambarkan cara manusia mempertahankan perubahan lingkungan yang seimbang antara sumber daya, teknologi dan perubahannya. Dari semua faktor ini adalah bagaimana semua faktor yang terlibat didalamnya dapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga tidak mengganggu keseimbangan faktor lain. 

 


Sedangkan keberlanjutan dalam dunia modern saat ini menjadi luas sehingga rasanya akan sedikit susah didefinisikan secara tepat. Mengingat awalnya sustainability berarti hanya cara sederhana untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan untuk memenuhi kebutuhan manusia saja.


Namun ternyata sustainability di era modern ini semakin berkembang tetapi bagi saya pribadi ini berarti bagaimana saya bisa menggunakan suatu tool atau sumber daya dengan maksimal dengan cara :



  • Menghindari membeli baju fast fashion

Industri fashion adalah salah satu penyumbang terbesar limbah dunia yang mana ini jelas menjadi masalah kita bersama. Produksi fast fashion yang cepat membuat orang juga cepat juga dalam berganti trend yang mana pakaian semakin berumur pendek dikarenakan manusia cenderung mengikuti perkembangan trend. Untuk menghindari hal ini, saya lebih memilih berbelanja pakaian bekas layak pakai serta mencari kualitas pakaian yang lebih tahan lama.



  • Cermat dalam menggunakan gadget

Selain juga bagus untuk kesehatan mental, saya kini lebih efisien dalam menggunakan gadget dan menghindari menghabiskan banyak waktu di dunia maya. Saya akan mematikan smartphone dan lampu sebelum tidur sehingga saya bisa langsung menghemat energi listrik.



  • Menghindari wadah plastik sekali pakai

Banyaknya minuman dan makan cepat saja membuat kita sering lupa, bahwa untuk mendapatkan pelayanan yang cepat ini, berarti ada permasalahan disebaliknya. Ya, sampah plastik. Meski memang tidak mudah karena pemakaian wadah plastik sudah menjadi umum, tapi saya berusaha untuk mengurangi plastik sedapat mungkin.



  • Pakai sampai habis

Selanjutnya tentu saja menggunakan produk yang saya punyai sampai habis. Ini adalah cara yang paling mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, semudah menghabiskan produk perawatan kulit yang saya pakai, makanan/minuman yang saya makan, dll. Apa saja selama bisa dipakai sampai habis, mari dihabiskan dulu sebelum membeli sesuatu yang baru.




  • Menghemat air

Air adalah hal yang paling sering disia-siakan karena kita selalu berpikir hujan akan selalu turun dan pasokan air bersih kita akan selalu ada. Saya mengubah cara pikir ini dan mulai menghemat air di rumah, dikantor, dimana saja dengan sesederhana mematikan keran serta menggunakan air dengan efisien.



  • Daur ulang atau recycle

Ini adalah poin yang menarik, daur ulang bagi saya sama dengan mengeluarkan kreatifitas. Ada banyak contoh kreatifitas dan ide kerajinan daur ulang sampah yang bisa saya coba demi mengatasi serta mengurangi limbah pribadi saya.





APRIL Group dan Kepedulian Terhadap Sustainability 






Hidup dengan sustainability tidak hanya bagaimana manusia baik individu dan masyarakat secara garis besar, bisa menjalankannya. Tetapi juga perusahaan- perusahaan yang menggunakan banyak sumber daya dalam operasional mereka. Salah satunya adalah Asia Pacific Resources International Holdings Ltd atau APRIL Group yang memahami betapa pentingnya ada sustainability dalam jajaran organisasi mereka.



Datang dengan berbagai program kesinambungan mulai dari Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang bertujuan untuk pelestarian ekosistem di alam alami Riau, konservasi hutan hingga juga menerapkan plant based food diet. Proyek ini sendiri diluncurkan untuk dapat membantu menghubungkan produsen makanan area setempat dengan aplikasi Toko Andalan agar mempermudah karyawan mereka dalam mendapatkan pasokan sayur segar yang bermutu. Adapun layanan ini juga dimaksudkan untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan kontribusi dari perusahaan dalam usaha sustainable living demi mencapai SDGs hingga 2030 nantinya. 











Sesungguhnya saya sempat lupa, siapa itu Saipul Jamil, kenapa tiba- tiba dia keluar penjara dan apa kasus yang menyeretnya ke penjara kemarin? Oh, ternyata ini si Bang Ipul penyanyi dangdut yang sempat heboh karena kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur. Tak kira, dia bakalan menetap selamanya di penjara, ternyata malah keluar.


Begitu keluar, sampai disambut penggemar fanatiknya (saya bilang fanatik karena sudah tidak bisa berpikir logis lagi, nih, orang- orang) dan Ipul dengan jumawanya di arak di atas mobil terbuka dengan kalungan bunga layaknya calon presiden yang lagi kampanye. Pure disgust.


Tidak heran juga kalau jajaran penggemar fanatiknya yang menyelenggarakan penyambutan ini, cuma yang paling menggelikan dari itu semua, tak bisakah orang- orang melihat betapa megalomania-nya ini orang. Narcissistic to the max. 



Begitu saya melihat fotonya yang di arak itu, dengan lambaian tangan dan senyum penuh kemenangan, membuat perut rasanya mual dan berpikir: tidak bisakah orang - orang fanatik ini melihat betapa ‘false idol’ si Saipul ini?



Oya, sebelumnya, Ann Solo memang jarang memberikan pendapat pada banyak kasus sosial atau politik (ini saya hindari ya, karena saya bukan ‘ahli’ politik), tapi untuk beberapa kasus sosial seperti ini, saya rasa saya ingin berbagi pendapat saya pribadi di saluran blog ini. 


Kembali ke Saipul Jamil, sedikit mengingatkan kembali bahwa dia terseret kasus pelecehan seksual kepada anak dibawah umur, yang  mana ketika sidang kasus itu berlangsung, masih sempat- sempatnya menambah 1 kasus baru lagi, yakni menyuap hakim persidangan kasus tersebut. Nah, lho, coba, masih mau mengidolakan ini orang?




Megalomania dan Narsistik, Karakter Orang- Orang Terkenal 


Kalau narisistik sudah sangat umum dan seringnya tidak dianggap hal yang serius karena semua orang di zaman social media sekarang adalah orang- orang yang narsistik. Bahkan pada satu poin, ini bisa dianggap hal yang membanggakan dan lazim, karena semua orang haus perhatian, itulah kenapa kita exist di media sosial setiap saat.



Sedangkan megalomania mungkin tidak umum padahal kalau bisa dibilang 2 hal ini berkaitan erat (ini dari apa yang saya baca di artikel- artikel ya, saya bukan pakar psikolog juga, ceunah). Jadi kalau bisa saya quote dari Klik Dokter, artikel ini menerangkan kalau megalomania itu :


“ Dalam dunia kesehatan, gangguan kejiwaan megalomania digolongkan dalam gangguan kepribadian narsistik. Sedangkan menurut kamus Cambridge, megalomania adalah seseorang yang memiliki keinginan kuat namun tidak lazim terhadap kontrol dan kekuasaan, atau berpikir bahwa mereka lebih penting atau berkuasa dibandingkan kenyataannya.

Menurut DSM-5 (Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders), panduan diagnosis gangguan mental yang dibuat oleh American Psychiatric Association, gangguan kepribadian narsistik adalah seseorang yang selalu membutuhkan rasa ingin dikagumi orang lain, namun kurang memiliki rasa empati. “



Ah, saya jadi ingat dengan so-called influencer/selebgram/seleb tiktok yang suka bikin hebih terus bikin video minta maaf..hahay!



Jadi yang disinggung disini adalah bagaimana famous people yang, entah itu terkenal dengan ‘jalur negatif’ atau positif punya sisi megalomania di dalam diri mereka karena mereka merasa punya power terhadap orang lain, disini: follower-nya. Seperti pengikut Saipul Jamil yang taksub seakan mata mereka sudah ditutup dan lupa bahwa idola mereka ini masuk penjara karena kasus yang tidak main- main.



Kenapa harus menyambutnya laksana orang yang dipenjara karena teraniaya dan di fitnah? Bahkan tidak hanya pengikut yang sudah gelap mata, kabarnya ada media yang memberitakan bahwa sebenarnya yang menjadi korban itu adalah si Saipul Jamil, bukan korban DS (inisial). Pun, ini memberi kesan bahwa si korban itu harusnya bersukur kalau Saipul Jamil ‘memaafkannya’.



Dunia sudah terbalik memang, orang- orang taksub ini memang bisa menakutkan dan rela melakukan apa saja demi idola mereka. Ini seperti sudah lupa Tuhan dan Saipul Jamil seolah bukan makhluk ciptaan Tuhan. Seram, asli!



Untung saja, masih banyak orang di negara ini yang masih bisa berpikir logis dan ada empati, masih ada common sense begitu, sehingga segera ada pemboikotan massal terhadap Saipul Jamil, cek link Bye Saipul Jamil disini https://chng.it/hSGBtSskc4




Media, Asal Cuan Tidak Peduli Orang Lain






Kalau kita berpikir kenapa semakin banyak orang- orang yang tidak punya common sense dan taksub membuta, salah satu yang berperan di dalamnya tentu saja adalah media.  Begitu keluar, Trans TV langsung ambil kesempatan mendongkrak cuak dan rating mereka yang terkena dampak pandemi, ya kali, yang penting bagaimana mereka bisa floating, apapun caranya.



Sebenarnya begitulah media bekerja, bad news is a good news, apalagi ini orang kontroversial baru saja keluar penjara, layaknya bagaimana cara media di Indonesia biasanya, mereka akan memberi exposure dan panggung. Berbeda sekali di luar, dimana kalau kamu sudah mempunyai kasus, maka kamu tidak lagi dicari dan bahkan di boikot. 



Kenapa sih, kita tidak menggunakan cara yang sama di sini? Kenapa justru semakin bobrok, malah semakin terkenal dan kaya? Apa masyarakat negara ini sudah tidak bisa berpikir logis dan punya rasa empati?



Jujur, saya tidak sanggup menonton video orang- orang taksub ini ketika mewawancarai Saipul Jamil, saya membayangkan betapa sakitnya si korban karena apa yang dia lalui sebelumnya ternyata hanyalah bualan semata di mata orang- orang taksub ini. Media tentu saja menangguk di air keruh, huru hara = duit/rating. 



Peran media sangat besar karena mereka bisa mengubah opini publik, dalam hal ini, seolah- olah media membenarkan Saipul Jamil dan menepikan korban. Media menyambut Saipul Jamil dengan memberinya ruang dan panggung dengan alasan membantunya untuk kembali berkarya (serius nih, saya tidak ingat karya apa yang menggugah dari Saipul Jamil dari ocehannya yang tidak berkualitas dulu di acara dangdut).



Masih banyak cara membangkitkan diri lagi setelah kita terpuruk, kalau Saipul Jamil benar- benar ingin bangkit lagi. Tapi berada di spotlight bukanlah cara yang tepat, peadopilia bukanlah kriminal yang ringan, ini menyangkut kejiwaan pelakunya dan apa yang dia pernah lakukan terhadap korbannya. Kenapa harus glorifikasi orang- orang seperti ini?



Sekali lagi begitulah media bekerja, selama itu bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka, kenapa tidak? Begitu juga kebanyakkan netizen saat ini; menyenangi hal- hal viral yang buruk dan mendukungnya.





Disclaimer sekali lagi ya, artikel ini saya tulis karena saya merasa jengkel terhadap bagaimana masyarakat Indonesia saat ini menjadi taksub dan mengidolakan manusia secara berlebihan sehingga lupa, manusia diciptakan oleh Tuhan (menghela nafas dengan amat berat..)


Sumber-sumber foto : suara.com











Walau corona dan ekonomi negara, global juga, lagi acak adut, tapi ternyata banyak bisnis yang tetap tumbuh bahkan semakin meriah. Ya, walau saya kurang tahu juga kalau 2 kedai kopi yang akan saya ceritakan berikut ini telah beroperasi sejak kapan. Tapi ini adalah beberapa kedai kopi yang saya coba, masing- masing 2 kali.


Jujur saja nih, saya sebenarnya bukanlah orang yang tahu akan trend terbaru di Pekanbaru. Bisa dibilang, saya sangat jarang keluar kecuali ke kantor dan singgah sebentar beli barang. Jadi burnout juga lama-lama, makanya saya memutuskan untuk sesekali ke kedai kopi, 1 jam saja sebenarnya sudah cukup. Intinya bagi saya, selain kerja di kantor dan WFH, saya paling tidaknya, bisa keluar 1x sebulan, sebentar untuk menikmati kopi.


Cerita kopi, saya sebelumnya tidak bisa minum kopi. Ah, tapi panjang kalau diceritakan, jadi langsung saja deh, saya cerita 2 kedai kopi Pekanbaru yang kece dan kopinya cukup enak (al maklum, sekali lagi saya cuma penggemar kopi susu super creamy dengan manis pahit gula aren, jadi saya hanya akan berbagi cerita mengenai tempat saja ya).







Langit Biru Pekanbaru







Jl. Dwikora, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28115


Pertama, maaf kalau alamatnya salah, saya hanya mengutipnya dari Google. Anyway, konsep cafe ini kurang lebih sama dengan banyak cafe lainnya, mereka punya area outdoor dengan meja dan kursi yang dibuat minimalis. Memakai tema konkret dan besi, yang sering diasumsikan bagian dari industrialis design (koreski kalau salah, ya), Langit Biru cukup cool dan simple. Ada 1 bangunan utama yang bisa dipilih bagi mereka yang lebih memilih untuk nongkrong indoor.


Dari menunya sendiri (duh, lupa lagi motonya!), jelas mereka menjual kopi dan kalau tidak salah cemilan ringan (?). Dengan harga paling murah IDR 18.000 untuk lemon tea hingga beberapa minuman kopi dan non kopi seperti matcha dkk.







Kebetulan, 2 kali saya ke cafe ini (dalam rentang jarang yang cukup jauh juga), saya selalu sedang tengah kenyak atau sudah minum yang lain sehingga saya memilih mencoba matcha dan lemon tea saja. Jadi tidak fair kalau saya menilai menu kopi mereka meski teman saya yang mencoba kopi disitu menyukai kopi susu di cafe ini.


Cukup luas dan bisa duduk berjarak, Langit Biru bisa menjadi pilihan yang cocok karena tempatnya tidak 100% cozy tapi cukup santai kalau kamu ingin ngopi berdua atau sendiri. Ohya, ada Wi-Fi, WC yang bersih serta mushola kecil.






Satutuju Kopi + Kalis Donat Pekanbaru






Jl. Thamrin N0.87, Suka Maju, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28115


Tidak jauh dari Langit Biru, ada cafe beberapa cafe lain salah satunya Satuju featuring Kalis Donat. Konsep ini adalah konsep yang seharusnya lebih umum karena ngopi/ngeteh itu temannya harus cemilan seperti donat atau slice of cake. Bagi saya cukup lucu ngopi sambil makan berat, karena rasanya jadi campur aduk. Mungkin makan berat dulu, baru menutupnya dengan kopi/teh santai.


Rasanya juga kedai kopi lain disini juga menawarkan cemilan baik itu dari dapur mereka sendiri atau kerjasama dengan pemilik makanan. Saya kurang tahu bagaimana Kalis Donat, tapi kalau tidak salah donat ini adalah donat artisan yang terkenal dan berasal dari Yogyakarta. Tidak heran kalau kemarin sempat hype, begitu mereka buka cabang di Pekanbaru.







Adapun donatnya sendiri, cukup affordable dan mempunyai beberapa varian yang dari donat gula klasik hingga matcha, avocado dan dengan filling nastar seperti yang dicoba oleh teman saya kemarin (duh, lupa lagi deh, motonya!).


Satuju + Kalis Donut bisa jadi pilihan dengan desain indoor yang unik dan industrialis, area outdoor dan seduhan kopi yang cukup terjangkau atau lebih tepatnya dengan harga standart kedai kopi lainnya.




PS : Karena kita masih daÅ‚am masa PPKM, sebaiknya jangan terlalu bergerombol daÅ„ tetap jaga jarak, ya. Mungkin bisa datang lebih awal daÅ„ nongkrong 1 jam nutum memberi orang lain kesempatan menikmati kopi/teh mareka juga. Mari tétap mendukung bisnis lokal dengan tetap juga menjaga protokol kesehatan.





Mungkin bagi pembaca Ann Solo sudah tahu kalau saya memulai karir blogger saya sebagai beauty blogger, yang sekarang menerapkan cara hidup minimalis. Jujur saja, ini cukup sulit karena saya mempunyai tanggung jawab untuk mencoba berbagai produk, yang biasanya dengan jumlah yang tidak sedikit.



Ya, walau saya tidak seterkenal Tasya Farasya ya, tapi bagi saya, saya sangat bersyukur dan menghargai brand yang telah mempercayai saya dan bekerjasama dengan saya hingga saat ini. Ah, jadi terharu. 



Lalu terlepas cocok atau tidaknya produk tersebut, saya sadar atau tidak sadar jadi telah memiliki banyak benda di lemari rias saya yang mungil. Ini sempat membuat saya resah, waduh, ini kapan habisnya, sih? Karena saya sangat- sangat menghargai setiap produk yang diberikan brand, tidak mungkin saya membuangnya.



Paling banter biasanya saya menghadiahkan produk tersebut pada anggota keluarga (tidak jarang saya mendapatkan banyak produk yang sama) atau beberapa dijual, seperti shade foundation yang tidak sesuai dengan shade saya. Intinya, saya ingin semua produk tersebut bermanfaat dan habis dipakai. Pakai sampai habis, begitu.



Baca Juga. : REKOMENDASI MICELLAR WATER TERJANGKAU DIBAWAH 50 RIBU





Beratnya Berpisah dari Produk Kecantikan 





Untuk beauty blogger, up date akan brand dan produk baru itu wajib. Meski ada jutaan brand diluar sana, kami harus mencoba setidaknya 1 atau 2 item. Jadi ya, tidak heran kalau rak dan lemari kami penuh banyak barang kecantikan. Maklum, profesi ini harus selalu rajin update karena ada brand dan produk yang muncul setiap waktunya.



Orang- orang mencari review, sehingga beauty blogger/review/vlogger harus cepat tanggap untuk memenuhi kebutuhan ini. Tapi sayangnya wajah cuma 1, jadi kadang saya sendiri jadi merasa overwhelming. Makanya saya berusaha untuk mengambil sedikit job untuk benar- benar mencobanya.



Seringnya sih, paling sebentar 2 minggu untuk mencoba suatu skincare dan membuat review-nya. Kalau ada job lain, maka saya mulai mengerjakan job tersebut. Terus, bagaimana nasib produk yang sebelumnya saya coba? Ya, rata- rata masih ada entah itu sudah setengah habis atau masih belum habis.



Secara pribadi, produk yang paling cepat habis adalah facial wash, sedangkan untuk moisturizer cream adalah produk yang susah habis dalam waktu dekat. Mau tidak mau, lemari mungil saya yang sudah doyong ini jadi menyimpan semua produk yang telah saya pakai.



Bikin pusing kalau lihat. Anxiety level saya naik. Saya paling takut jadi mubazir. Sedih rasanya. Makanya saya beralih jadi minimalis dan mencoba melakukan sesuatu agar produk- produk tersebut bisa tetap dipakai dan mendapat tuan yang menghargainya. 



Walau rasanya berat, karena beberapa produk selain mahal (ahem!), rasanya sayang juga karena saya tahu saya pasti tidak bisa membelinya lagi (seperti produk yang mahal atau susah di dapat). Tetapi, bagaimanapun, akan jauh lebih baik jika produk tersebut saya berikan pada orang yang memerlukan dan juga menghargainya seperti saya.



Makanya saya senang ketika keluarga dan teman- teman yang menerima produk tersebut merasa sangat terbantu dan kulitnya jadi ikutan kece dari produk yang saya berikan. Saya ingin glowing, kenapa tidak juga berbagi kepada orang- orang yang saya sayangi? Hitung- hitung dapat free sample, kalau mereka cocok dengan produk yang saya berikan, siapa tahu mereka membelinya dengan duit mereka sendiri? Wkwkwkw saya merasa seperti penjual kosmetik saja.


Baca Juga : REVIEW WESTCARE SKINCARE - PRODUK LOKAL DENGAN KOMBINASI BAHAN TERUNIK




Tips Memilih Skincare yang Tepat untuk Kebutuhan Kulit





Pertama kali saya tegaskan, setiap, catat, setiap orang itu mempunyai kondisi dan kulit berbeda. Tipe kulit bisa sama, ya berminyak, kombinasi, kering, tapi kondisinya akan kembali lagi pada empunya badan. Walau kita punya tipe kulit kombinasi nih, tapi belum tentu kita sama 100%.



Kulit saya kombinasi di bagian T-zone dan dagu, tapi di beberapa bagian lainnya malah kering dan itchy. Bahkan nih, baru saya sadari sekarang atau memang perubahan akibat umur, kulit badan saya ternyata cukup kering kerontang. Saya juga mempunyai skintag yang muncul karena faktor genetik dan usia (?). 



Pokoknya, kita beda begitu. Tapi produk kecantikan kalau tidak memadatkan semua permasalahan kulit dalam satu produk, malah memberikan banyak pilihan sampai bingung memilihnya? Ya, kan? Bahkan saya sendiri sampai bingungnya karena terlalu banyak dan juga, selalu ada kandungan/ingredients baru yang muncul dengan berbagai macam klaim.



Meski saya tidak bisa menggeneralisasi kebutuhan skincare setiap orang, paling tidak saya bisa berbagi tips sederhana dalam memilih skincare untuk orang yang menjalankan hidup minimalis lebih efektif :



  • Klise, tapi krusial, ketahui jenis kulit kamu: permasalahannya dan keluhannya. 



  • Cari tahu beauty blogger/guru/vlogger yang kira- kira mempunyai permasalahan kulit yang sama dengan kamu. Bisa juga langsung bertanya dengan mereka atau membaca review mereka. Paling tidak kamu telah mempunyai gambaran garis besar; oh ternyata produk Z berhasil untuk jerawatnya beauty guru X.



  • Jangan terlalu berpakem pada satu beauty guru saja, ada banyak bauty guru yang lain yang mempunyai permasalahan yang kurang lebih sama dengan kamu dan bisa juga memberikan opsi yang berbeda (misalnya, mereka menggunakan produk yang lebih sesuai dengan budget kamu).



  • Tidak semua produk yang di review oleh beauty guru itu 100% ampuh ya, namanya juga bisnis, tentu semua ingin menjual produk mereka lebih baik lagi, kan.



  • Pelajari kandungan isi skincare dan lihat bagaimana reaksinya di kulit kamu. Ada yang alergi kandungan tertentu, saya alergi sama pewangi dalam skincare, kulit saya bisa merah terbakar kalau kandungan pewanginya terlalu kuat atau buruknya, berada pada kandungan pertama dari produk itu.



  • Kulit saya cenderung lebih baik jika dibersihkan dengan facial wash yang water based, alias air atau water adalah daftar pertama dari pembersih wajah. Di luar itu, kulit saya akan jadi super kering tertarik dan bahkan bisa berdarah saking ketariknya.



  • Wajar kalau produk mempunyai alkohol (bermacam jenis alkohol untuk fungsinya masing- masing), tapi kulit saya tidak bisa mentolerir kalau kandungan alkoholnya berada dalam top 3 dari ingredients dan yang terlalu kencang.



  • Beberapa moisturizer cream bisa terlalu thick untuk saya hingga menimbulkan jerawat atau bruntusan, jadi saya cenderung menghindari moisturizer tipe ini. Pun, saya akan lebih memilih yang teksturnya ringan seperti gel atau perpaduan gel cream.




Semua list di atas ini saya tulis berdasarkan apa saya ketahui dari kulit saya, ya, setelah trial and error yang bukan main panjangnya. Fiiuhh. Akhirnya saya bisa mengenali, apa sih, yang dibutuhkan dan ditolak kulit saya. Ini juga berlaku bagi setiap orang karena skincare itu bersifat pribadi dan telah melalui suatu proses untuk bisa cocok sama kebutuhan kulit kita. Jadi kurang tepat kalau dibilang untung- untungan, menurut saya, lho.



Baca Juga : REVIEW ESSENHERB TEA TREE TONER DAN FOAM CLEANSER UNTUK MENGATASI JERAWAT BANDEL







Tips Memilih Skincare, Beli Travel Size atau Beli Preloved?





Sebagai orang minimalis, kita pasti sangat, sangat concern dengan sampah dan limbah; kalau skincare ini tidak sesuai, saya jadi mubazir, dong? Saya jadi menambah sampah, dong? Iya, sama, saya juga sering berpikir begitu.



Mau beli travel size, rasanya akan sangat bijaksana karena kalau tidak cocok, jadi kita tidak rugi, bahkan beberapa travel size punya packaging yang bisa dipakai kembali. Tapi kalau bentuknya sachet? (Duh, masalah hidup ini, ya!). Mana kita tidak mungkin mencoba hanya 1 kali saja, paling tidak butuh sekitar 2 minggu untuk melihat efek dari sebuah skincare (berdasarkan pengalaman saya, pasti juga ada penjelasan ilmiah lainnya?). Bayangkan berapa sachet dan travel size kecil mini lainnya yang kita perlukan untuk bisa melihat si skincare bekerja atau tidaknya?



Kasus paling singkat, sekali pakai, kulit terasa terbakar, gatal, kering ketarik, okay bye. Kita cuma punya sampah itu saja, tapi kita pasti cari skincare lain dong, masa menyerah? Ahahaha rasanya ini leingkaran yang tidak ada habisnya.



Makanya produk preloved bisa jadi pilihan yang cukup bijak; biasanya jauh lebih murah dan biasanya full size. Tapi tergantung juga ya, ada yang menjualnya setelah hanya memakai 2 kali, ada yang sudah ¾ dari isi produk. Ini bijaknya kamu mencari dimana harus membeli produk skincare preloved yang valid dan masih terjamin kebersihan serta kadaluarsanya.




Karena oh karena bagaimana pun, kulit kita adalah organ terbesar yang tugasnya selalu secara harafiah, melindungi kita. Ada minimalis yang memangkas semua skincare mereka dan menggunakan 1 produk untuk semua hal, tapi sekali lagi kulit, kebutuhan dan permasalahan setiap orang itu unik juga berbeda.




Saya bahkan pernah mencoba memakai produk body wash jadi shampoo dan pencuci wajah juga, alhasil, kulit muka saya kasarnya ampun dah, kering, bruntusan dan kusam bukan main. Rambut saya jadi sekeras ijuk, iya keras, keras. Tapi badan saya malah lembah. Sederhana, pH kulit kita berbeda ya, rupanya. Oalah.



  • Jangan memaksakan untuk menggunakan 1 produk untuk semua kebutuhan, kamu juga harus menghargai tubuhmu juga punya kebutuhan masing- masing, lho, Celana untuk kaki, baju untuk badan, lengan, masa pakai celana untuk muka dan kepala juga? Ya tidak, mungkin sobat!



  • Memberikan apa yang tubuh kita butuhkan bukan berarti itu adalah pemborosan, kecuali kita menumpuk barang yang tidak terpakai, itu jelas boros, beud!



  • Kesehatan dan kecantikan kulit adalah hak setiap orang, jadi minimalis bukan berarti kulit cuma dirawat seadanya, kenapa harus keki kalau kulit juga butuh perhatian? Toh, itu tubuh kita, ya, mari rawat dengan sesuai.



  • Kebutuhan setiap orang berbeda ya, jangan sampai menjadi minimalis membuat kamu juga ikut cara minimalist lain pek ketiplek. Minimalis itu sebenarnya bermaksud agar setiap orang melakukan dan mengambil yang sesuai dengan kebutuhannya saja, tidak mempunyai pakem dan juga tidak pula menghakimi.



  • Untuk mendapat kulit yang sehat, pasti ada trial and error sampai kamu bisa memahami kulitmu sendiri. Mau tidak mau, kita harus melewati proses ini, jadi jangan merasa terlalu bersalah.



  • 1 produk tidak selalu all purpose, manusia punya kompleksitasnya tersendiri, kita terdiri dari sel, bukan baja atau besi. Jadi pilih dan pakai produk sesuai dengan posisinya masing- masing.








Sekali lagi, saya mau disclaimer yak, ini semua adalah hasil proses panjang saya mencari skincare yang pas, untuk kulit juga dengan tujuan saya sebagai minimalis. Jadi kalau ada yang bertanya bagaimana cara memilih skincare, 1 produk/1 set saja dengan menepikan proses alami yakni mencoba terlebih dulu, jawaban ya, tidak bisa.



Jalan satu- satunya adalah kamu mencoba produk tersebut secara langsung, kamu juga bisa mencatat progress-nya juga, jadi kamu tahu apa produk itu sesuai atau malah membuat kondisi kulit kamu makin parah. Jangan lupa juga untuk mencari tahu dan mempelajari setiap kandungan/ingredients dari produk, Google saja, pasti kamu bisa tahu apa saja fungsinya.



Nikmati prosesnya, karena hidup adalah proses setiap waktunya! Ahahahaah (bijak ceunah Ann Solo!)



Baca Juga : CURHAT HIDUP MINIMALIS DARI MINIMALIS YANG TIDAK AESTHETIC




Foto dari Unsplash.



Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates