Nongkrong di Cafe Pekanbaru - Langit Biru dan Satutuju

by - September 05, 2021





Walau corona dan ekonomi negara, global juga, lagi acak adut, tapi ternyata banyak bisnis yang tetap tumbuh bahkan semakin meriah. Ya, walau saya kurang tahu juga kalau 2 kedai kopi yang akan saya ceritakan berikut ini telah beroperasi sejak kapan. Tapi ini adalah beberapa kedai kopi yang saya coba, masing- masing 2 kali.


Jujur saja nih, saya sebenarnya bukanlah orang yang tahu akan trend terbaru di Pekanbaru. Bisa dibilang, saya sangat jarang keluar kecuali ke kantor dan singgah sebentar beli barang. Jadi burnout juga lama-lama, makanya saya memutuskan untuk sesekali ke kedai kopi, 1 jam saja sebenarnya sudah cukup. Intinya bagi saya, selain kerja di kantor dan WFH, saya paling tidaknya, bisa keluar 1x sebulan, sebentar untuk menikmati kopi.


Cerita kopi, saya sebelumnya tidak bisa minum kopi. Ah, tapi panjang kalau diceritakan, jadi langsung saja deh, saya cerita 2 kedai kopi Pekanbaru yang kece dan kopinya cukup enak (al maklum, sekali lagi saya cuma penggemar kopi susu super creamy dengan manis pahit gula aren, jadi saya hanya akan berbagi cerita mengenai tempat saja ya).







Langit Biru Pekanbaru







Jl. Dwikora, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28115


Pertama, maaf kalau alamatnya salah, saya hanya mengutipnya dari Google. Anyway, konsep cafe ini kurang lebih sama dengan banyak cafe lainnya, mereka punya area outdoor dengan meja dan kursi yang dibuat minimalis. Memakai tema konkret dan besi, yang sering diasumsikan bagian dari industrialis design (koreski kalau salah, ya), Langit Biru cukup cool dan simple. Ada 1 bangunan utama yang bisa dipilih bagi mereka yang lebih memilih untuk nongkrong indoor.


Dari menunya sendiri (duh, lupa lagi motonya!), jelas mereka menjual kopi dan kalau tidak salah cemilan ringan (?). Dengan harga paling murah IDR 18.000 untuk lemon tea hingga beberapa minuman kopi dan non kopi seperti matcha dkk.







Kebetulan, 2 kali saya ke cafe ini (dalam rentang jarang yang cukup jauh juga), saya selalu sedang tengah kenyak atau sudah minum yang lain sehingga saya memilih mencoba matcha dan lemon tea saja. Jadi tidak fair kalau saya menilai menu kopi mereka meski teman saya yang mencoba kopi disitu menyukai kopi susu di cafe ini.


Cukup luas dan bisa duduk berjarak, Langit Biru bisa menjadi pilihan yang cocok karena tempatnya tidak 100% cozy tapi cukup santai kalau kamu ingin ngopi berdua atau sendiri. Ohya, ada Wi-Fi, WC yang bersih serta mushola kecil.






Satutuju Kopi + Kalis Donat Pekanbaru






Jl. Thamrin N0.87, Suka Maju, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau 28115


Tidak jauh dari Langit Biru, ada cafe beberapa cafe lain salah satunya Satuju featuring Kalis Donat. Konsep ini adalah konsep yang seharusnya lebih umum karena ngopi/ngeteh itu temannya harus cemilan seperti donat atau slice of cake. Bagi saya cukup lucu ngopi sambil makan berat, karena rasanya jadi campur aduk. Mungkin makan berat dulu, baru menutupnya dengan kopi/teh santai.


Rasanya juga kedai kopi lain disini juga menawarkan cemilan baik itu dari dapur mereka sendiri atau kerjasama dengan pemilik makanan. Saya kurang tahu bagaimana Kalis Donat, tapi kalau tidak salah donat ini adalah donat artisan yang terkenal dan berasal dari Yogyakarta. Tidak heran kalau kemarin sempat hype, begitu mereka buka cabang di Pekanbaru.







Adapun donatnya sendiri, cukup affordable dan mempunyai beberapa varian yang dari donat gula klasik hingga matcha, avocado dan dengan filling nastar seperti yang dicoba oleh teman saya kemarin (duh, lupa lagi deh, motonya!).


Satuju + Kalis Donut bisa jadi pilihan dengan desain indoor yang unik dan industrialis, area outdoor dan seduhan kopi yang cukup terjangkau atau lebih tepatnya dengan harga standart kedai kopi lainnya.




PS : Karena kita masih dałam masa PPKM, sebaiknya jangan terlalu bergerombol dań tetap jaga jarak, ya. Mungkin bisa datang lebih awal dań nongkrong 1 jam nutum memberi orang lain kesempatan menikmati kopi/teh mareka juga. Mari tétap mendukung bisnis lokal dengan tetap juga menjaga protokol kesehatan.


You May Also Like

0 comments