Akhirnya, setelah menghemat lembar terakhir dan bersedih hati akan langkanya loofah Ecotools, dengan berat hati saya memutuskan untuk mencoba loofah merek lain dan untung saja loofah baru ini tidak begitu mengecewakan.
Memang secara tekstur jauh berbeda yang mana Ecotools menggunakan loofah asli dengan ciri kasar, berpori serat, padat, kuat serta lebih nampol dalam menggesek kulit. Berhubung tipe kulit saya yang tebal dan mudah berkomedo hingga membuat permukaan kulit tidak rata, maka Ecotools ini banyak membantu scrub dalam merontokkan sel kulit mati juga meratakan permukaannya.
Tidak jarang beberapa komedo yang matang pun turut terangkat tanpa banyak kerepotan memencetnya. Sayangnya entah kenapa Ecotools tidak lagi memasukkan produk ini ke mall di kota Pekanbaru.
Lalu biacara loofah atau yang disebut cellulose alami merek Guardian ini, walau lebih lembut namun sponge ini lumayan membantu facial wash cair biasa juga scrub langganan dalam merontokkan kotoran wajah meski, tidak sehebat Ecotools dalam efek menghaluskan kulit.
Sejujurnya saya sangat skeptikal dengan produk sejenis ini mengingat betapa rapuhnya sponge pembersih muka sebegini yang biasa dipakai teman serumah dulu, kalau tidak sedikit 'putus asa' bersambut diskon, mungkin saya tidak akan pernah mencoba produk ini.
Buat kamu yang merasa pembersih wajah kurang bekerja maksimal atau lelah harus menggosok wajah dengan scrub saja mungkin bisa mempertimbangkan bantuan loofah ini karena ini bukanlah alat yang hanya dipakai sekali kemudian di buang. Untuk 1 loofah sejauh ini saya telah memakainya sebanyak 4 kali dan akan hanya di buang jika telah koyak atau hancur.
Jangan lupa untuk selalu membersihkan loofah dengan seksama, mengeringkannya dengan baik sebelum dipakai lagi dan hindari tempat lembab agar tidak mudah di hinggapi jamur.