Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo



Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga metode penggunaan skincare mareka yang terkenal hingga 10 layer. Secara praktek tentu metode menggunakan dan melapisi kulit dengan 10 macam skincare sangat tidak sesuai dengan iklim negara kita yang tropis sebegini.

Apalagi produk yang mareka ciptakan biasanya menyesuaikan dengan iklim 4 musim di negara yang terkenal dengan budaya K-Pop itu. Saya pribadi juga telah mencoba beberapa produk dan merek namun kebanyakkan dari padanya tidak sesuai dipakai dibawah kota yang penuh sinar matahari sepanjang tahun seperti Pekanbaru.

Untung saja dari sekian banyak merek yang ada, muncul sebuah brand yang bernama Axis-Y yang mempunyai konsep produk berbasis iklim. Bisa jadi produk Axis-Y akan lebih berfungsi bagi musim panas Korea yang kabarnya juga mempunyai humidity tinggi.


Axisy-Y dan Konsep Kecantikkan Berdasarkan Climate



Terinspirasi oleh penelitian pengaruh climate pada sel kulit, merek yang baru saja diluncurkan 2018 lalu ini memfokuskan efek dari cuaca, humidity, serta efek stress pada kulit manusia yang membuat Axis-Y berusaha mengatasinya dengan lini skincare 6+1+1 Advanced Formula™.

Selain itu mareka juga menitik beratkan pada penggunaan ingredients yang berkualitas dari alam seperti perpaduan 6 bahan berbahan dasar tumbuhan, 1 bahan dasar untuk penargetan masalah dan 1 bahan yang menggunakan hasil olahan teknologi untuk memaksimalkan hasil perolehan dari kesemua bahan yang ada.

Disamping itu mereka juga memberlakukan peraturan pada tidak adanya parabens, pewarna juga pewangi buatan, essentials oil, mineral oils, serta tidak adanya percobaan pada binatang dan bahan yang mengandung hewani. Poin- poin ini tentu sangat menarik mengingat Indonesia cenderung lebih memilih produk yang bebas kandungan binatang.

Lini ini juga membawa satu set produk berisi 5 produk yang saling menunjang, yaitu Quinoa One Step Balance Gel Cleanser, Daily Purifying Treatment Toner, Artichoke Intensive Skin Barrier Ampoule, Dark Spot Correcting Glow Serum, dan Cera-Heart My Type Duo Cream.

Memakai tema warna yang cerah dan segar turquoise, sleek minimalist, kemasan Axis-Y cukup menonjol lagi menarik minat selain kelebihan dan bahan unggul yang mereka gunakan, jadi untuk lebih detilnya saya akan membahasnya satu- persatu, ya.




Axis-Y Daily Purifying Toner.



Dari sekian banyak skincare item, saya paling menyukai step memakai toner. Karena toner juga menjadi tolak ukur kebersihan kulit setelah memakai facial wash dan persiapan untuk step lanjutan.

Axis-Y meramu toner ini untuk melakukan eksoliasi ringan harian agar dapat meluruhkan sel kulit mati dan menyeimbangkan level minyak wajah. Dengan kandungan utama 110.000 ppm ekstrak centella asiatica (yang sedang terkenal menjadi primadona banyak skincare),  10.000 ppm tea tree serta 0.5% BHA.

Ingredients.

Water, Centella Asiatica Extract, Aloe Barbadensis Leaf Water, Butylene Glycol, Alcohol, Sodium Hyaluronate, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Extract, Sorbitan Sesquioleate, Vaccinium Myrtillus Fruit Extract, Saccharum Officinatum (Sugar Cane) Extract, Acer Saccharum (Sugar Maple) Extract, Citrus Aurantium Dulcis (Orange) Fruit Extract, Citrus Medica Limonum (Lemon) Fruit Extract, Betaine, Salicylic Acid, Salvia Officinalis (Sage) Extract, Houttuynia Cordata Extract, Hieracium Pilosella Extract, Illicium Verum(Anise) Fruit Extract, Citrus Paradisi(Grapefruit) Fruit Extract, Nelumbium Speciosum Flower Extract, Paeonia Suffruticosa Root Extract, Scutellaria Baicalensis Root Extract, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Chlorphenesin, Ethylhexylglycerin, Sodium Citrate, Gluconolactone, Arginine, Rheum Palmatum Root Extract, Artemisia Princeps Leaf Extract, Panax Ginseng Root Extract, Carbomer, Dimethyl Sulfone, Lavandula Angustifolia (Lavender) Oil, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil.



Perlu di teliti dengan benar disini, produk ini masih mempunyai lavender oil yang bagi beberapa orang bisa menimbulkan alergi.


Tekstur dan Kemasan.

Sama seperti toner kebanyakkan tidak terkecual toner ini pun mempunyai tekstur yang cari, ringan dan cepat menyerap tetapi saya lebih memilih memakainya tanpa kapas. Ada sedikit wangi seperti herbal yang berkemungkinan dihasilkan dari kandungan utamanya yaitu CiCa (centella asiatica). Lalu berbicara kemasan, entah sedang trend—kemasan toner ini mengingatkan saya pada kemasan toner merek Korea lainnya.


Cara Penggunaan.

Bila memakai kapas, toner ini terasa menyerap jauh ke dalam serat kapan ketimbang melekat pada kulit, oleh sebab itu saya meratakannya pada kulit secara langsung dan menepuk pelan hingga menyerap sempurna.

Hasil Pemakaian.

Meski tipe kulit saya adalah normal kombinasi yang bisa saja berubah terlalu berminyak atau malah dehidrasi, toner ini cukup mampu memberi kelembapan dan membuat minyak alami wajah kembali lagi. Bagi saya, tidak ada masalah yang berarti selama pemakaian baik itu dari segi breakout ataupun secara tekstur/wangi walau memang masih mengandung alcohol yang mana biasanya sangat mengganggu.

Rate 3.5/5.



Axis-Y Artichoke Intensive Skin Barrier Ampoule.




Penggunaan artichoke pada skincare adalah suatu terobosan baru dan sejauh ini saya hanya melihatnya dari merek Axis-Y meski urutannya ada di nomor kesekian. Ampoule ini sendiri bertujuan untuk menenangkan dan meredakan kulit secara mendalam sekaligus juga menjaga skin barrier agar kulit terlihat bersinar sehat. 

Kerana poin dari klaim diataslah, saya lebih menggemari ampoule ini yang kemarin mampu mengembalikan kelembapan serta menghilangkan dry patches saya yang sering muncul di spot wajah tertentu  yang seringnya disebabkan oleh cuaca kering.

Ingredients 

Water, Aloe Barbadensis Leaf Water, Butylene Glycol, Sodium Hyaluronate, Centella Asiatica Extract, Glycerin, Betaine, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Alcohol, Cynara Scolymus (Artichoke) Extract, Sorbitol, Sorbitan Sesquioleate, Hieracium Pilosella Extract, Rheum Palmatum Root Extract, Althaea Rosea Flower Extract, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Dimethyl Sulfone, Chlorphenesin, Xanthan Gum, PEG-60 Hydrogenated Castor Oil, Ethylhexylglycerin, Polyglutamic Acid, Beta-Glucan, Arginine, Linum Usitatissimum (Linseed) Seed Extract, Hibiscus Esculentus Fruit Extract, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Arctium Lappa Root Extract, Hibiscus Mutabilis Flower Extract, Corchorus Olitorius Leaf Extract, Allantoin, Carbomer, Adenosine, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil.



Bahan- bahan utama yang lebih ditonjolkan oleh ampoule ini adalah:
  • Artichoke untuk memperkuat sel- sel kulit dan mencegah munculnya keriput dini.
  • Centella asiatica yang telah dikenal sebagai agen dalam menyembuhkan dan meredakan kulit bermasalah.
  • Tea tree sebagai agen anti bakteri dan anti inflamasi
  • Aloe vera yang mempunyai bahan penenang alami
  • Licorice yang memberi efek cerah sehat
  • Okra sebagai tambahan untuk memastikan kulit lebih lembab lagi

Tekstur dan Kemasan

Juga tidak banyak berbeda dengan ampoule kebanyakkan, Axis-Y mengemasnya di dalam botol turquoise bening dengan straw pipe berujung bengkok untuk memudahkan pengambilan produk pada dasar botol. Begitu pula lah teksturnya yang gel bening dengan wangi herbal berbalut alcohol, untung saja sinus saya cukup bisa menolerir wangi yang tidak terlalu kuat ini.

 
Cara Penggunaan 

Pastikan toner telah meresap sebelum mengusapkan ampoule ini, ratakan dengan jari pada bagian wajah yang sempit agar penyerapan lebih maksimal dan merata.


Hasil Pemakaian

Kulit saya memang terasa lebih berminyak dari biasanya setelah beberapa jam pemakaian (toner, ampoule dan serum/cream), tapi untungnya tidak menimbulkan kesan buruk apapun walau sejauh ini belum mampu membantu meredakan jerawat bulanan atau bekas lamanya.

Namun ampoule ini berhasil mengusir area kulit yang kemarin sempat kering, terkelupas dan kasar sehingga saya harus memberi kredit terlebih lagi untuk pemakaian tunggal pun, ampoule ini aman dilapisi dengan sunscreen dan riasan sekalipun.

Rate 4/5.

Konklusi

Percobaan pemakaian toner dan ampoule dibawah cuaca tropis Indonesia ternyata mendekati klaim climate inspired skincare solution yang di usung Axis-Y karena terbukti ringan dan berfungsi baik kurang dan lebihnya. 

Hanya ingin berbagi sedikit info bahwa setiap produk akan menghasilkan result yang berbeda bagi setiap orang dan kondisi atau tipe kulit mareka masing- masing. Perhatikan juga ingredients list apabila kamu alergi terhadap kandungan tertentu.

Informasi Pembelian

Bulan lalu Axis-Y telah resmi memasuki pasar Indonesia dan mempunyai distributor resmi pada akun Beautyglowing yang bisa kamu temukan di website, Shopee juga Instagram. Bagi informasi produk dan tanya jawab, dipersilahkan langsung menghubungi akun Axis-Y Korea dan Indonesia di akun Instagram mareka.



Cheers!


Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat.

2019 pun tidak jauh berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya, saya tidak mempunyai resolusi atau goals yang berarti selain untuk tetap hidup. Sinis dan skeptik memang, tapi begitulah adanya apapun yang kita cita- citakan, seringnya kita lupa menginginkan untuk tetap hidup agar memperolehi itu semua.

Cuma rasanya tahun ini saya menyadari sesuatu (atau lebih tepatnya berhasil memastikan) yaitu saya tidak mampu multi-tasking seperti yang saya kira selama ini.

Contohnya saja blog ini, ada dimana saya melupakannya entah itu sedang jenuh atau mempunya keasikan baru lain.

Saat saya sedang rajin menulis di wattpad, saya lupa bahwa saya punya blog ini dan, blog 'tulisan idealis' yang satunya lagi. 

Begitu juga dengan e-book yang cukup banyak saya kumpulkan, saya hanya membaca belasan buku tahun ini dan (rasanya) ratusan online manga. Kalau ditanya apakah saya ingat semua yang telah saya baca, jawabannya tentu tidak.

Sama halnya dengan semua yang terjadi tahun ini, memori saya tidak dapat mengulang kejadian yang telah terjadi secara detail, anyhow, for better for worse, saya mengucapkan rasa syukur pada Tuhan dan keluarga, teman- teman serta para pembaca Ann Solo yang telah melalui 2019 ini bersama saya.

Jumpa secepatnya di 2020!



Akhirnya serial terbaru Netflix ini resmi keluar setelah saya cukup antusias menunggunya. Tidak hanya diangkat dari buku karangan penulis asal Polandia, Andrzej Sapkowski dan telah diterjemahkan dalam 20 bahasa, novel yang terdiri dari cerita pendek ini juga merupakan online game yang rupanya sangat terkenal (sayangnya saya bukanlah seorang gamer).

Mungkin bagi penggemar novel dan game, diangkatnya The Withcer sebagai TV series bisa berarti banyak hal; mimpi yang menjadi kenyataan, kecewa atau malah merasa biasa saja. Tetapi ternyata si tokoh utamanya, Henry Cavill sendiri merupakan penggemar berat The Witcher jadi tidak heran jika ia dikabarkan banyak melobi rumah produksi untuk membuat novel kesayangannya menjadi serial.

Oya, cuma sedikit pemberitahuan kalau sudah mengulas sebuah tontonan baru, jelas sekali akan ada spoiler kurang dan lebihnya.  Jadi, kamu siap untuk menyimak sinopsis The Witcher dari Netflix ini?




Jadi, The Witcher ini digadang- gadang sebagai pengganti Game Of Thrones yang suskes besar serta legendaris itu, malah tema ceritanya pun hampir sama dengan GOT; knights/ksatria, putri, penyihir/sorcerer, majic, raja, dragon/naga dan makhluk mitologi lainnya.

Bercerita mengenai sebuah organisasi yang mengambil anak- anak kecil untuk dibesarkan menjadi individu yang akan berkerja pada si organisasi tersebut. Mareka menyebutnya guild, yang para anggotanya berkelana di dunia dan bekerja pada siapa saja untuk memberantas monster serta mutant.

Salah satu anggotanya yang terkenal adalah Geralt of Rivia. Ia mempunyai tampilan berbeda dari anggota guild lainnya, yaitu dengan rambut putih panjang dan sebuah pedang yang diikat disebalik punggungnya.

Dengan kudanya ia berkelana kesemua benua, membunuh monster dan berinteraksi dengan banyak orang yang setiap pertemuan disebut dengan takdir yang nantinya akan menghubungkan semua tokoh di dalam serial ini.

Karena saya belum membaca novel-nya, saya tidak tahu jenis alur apakah yang si penulis gunakan mengingat alur serial ini adalah perpaduan flashback masa lalu (origin) dan saat sekarang.

Jujur saja saya harus berpikir cukup keras untuk menghubungkan semua plot, alur dan peristiwa dari 8 episode walau sebenarnya The Witcher bukanlah tontonan yang berat.




Masih sama seperti GOT, The Witcher juga menampilkan explicit scenes seperti nudity dan adegan gore atau kekerasan (satu lagi peringatan untuk berpikir lagi bila pembaca tidak menyukai adegan- adegan seperti yang saya sebut diatas).

Selain itu, drama ini banyak menampilkan aktor baru atau mungkin yang kurang kita ketahui, tapi entah kenapa agak sulit bagi saya menyukai para aktor serta karakter yang mareka bawakan.

Padahal saat menonton GOT, saya sudah jatuh cinta pada aktor dan karakter mareka di season 1 yang mana, juga menampilkan wajah- wajah baru.

Sayang sekali The Witcher terasa kurang greget, baik itu akting kaku dari beberapa aktornya atau cara menyampaikan ceritanya.

Setelah menghabiskan semua episode (dalam 1 hari) dari season 1, saya tidak tertarik lagi atau excited menunggu kelanjutan di season ke-2. 

Banyak juga review The Witcher diluar sana yang merasa serial ini tidaklah sebagus dari trailer dan rave yang dibuat jauh sebelum official release. 

Beberapa situs film memberikan rating mareka sendiri, contohnya Rotten Tomatoes memberikan rating sebesar 58% saja. Bila kamu memang tidak pernah terpengaruh oleh rating, saya cukup menyarakankan The Witcher yang layak sebagai tontonan untuk liburan akhir tahun. 


This year there are 2 trendy and well-known skin care ingredients, they are centellas asiatica and galactomyces. Not surprisingly, many manufacturers market it with a variety of claims, one of which is Elizavecca.


The South Korean origin company is famous for its cute cartoon pig mascot but not all of the ingredients they use contain the animal extract. And these are 2 of their products that I have tried and turned out to be quite good.


Elizavecca Centella Asiatica Extract 100%. 





Claims: contain 100% centella asiatica essence free from alcohol, parabens, artficial coloring and fragrance. Offers deep moisture and equips the skin to absorb nutrients then to prepare them for the next stage.

How to use: put on the hands as needed and pat gently on the face to absorb perfectly.

Packaging and texture: packed in an elegant frosted bottle, while the color of the toner is the same color as the tea as well as the fragrance.

My takes: I've been using this for about 8 days since when my skin was inflamed by monthly zits. This toner works well with other skincare, it's light in layers, doesn't feel stuffy or heavy. This type of toner is suitable in tropical climates like our country, even suitable for all skin types, including sensitive ones. It's just that we also have to pay attention to the use of guidance, especially for skin that is injured, eczema or dermatitis.

The final conclusion is that I simply recommend this toner because besides being mild, it is also moist friendly enough to oily skin though.



Elizavecca Galactomyces Ferment Filtrate 100%.




Claims: to calm the redness and sensitive skin, increases the skin's elasticity, restore its texture, smooth wrinkles and improves complexion.

How to use: clean and tonify the skin, may use on direct or with cotton pad.

Ingredients: : extract of galactomyces made from 100% fermented yeast fungi, niacinemide, extract aloe leaves, and milk protein.

My takes: I must admit that this galactomyces toner is enough to help smooth the part of the facial skin that had been rough by acne scars, the chin and jaw parts that usually feel rough are also more moist and even.

These galactomyces are also mild enough for tropical hot weather conditions, do not cause stuffiness, itchy nor breakouts. Light and wearable for daily routine.


Nett: 150ml
Price: varied
Where to buy: e-commerce.

*result may vary





Tahun ini saya belajar hal yang baru lagi, yaitu tentang konsep kecantikkan Clean Beauty, baik dari segi perawatan kulit dan riasan wajah.

Apakah yang dimaksud dengan Clean Beauty?.

Clean Beauty is defined by products that are mindfully created and produced without any proven or suspected toxic ingredients. Clean Beauty products include ingredients ethically sourced and are made with the health of our bodies and the environment in mind.-
Clean Beauty Box-

Asumsi umum adalah bahan kandungan, kemasan dan cara pengelolaan produk pastinya akan mengikut semua standar untuk menjadi sebuah clean beauty itu sendiri. Benarkah begitu?.


Baca Juga :  Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream

Bahkan selain penggunaan produk clean beauty, ada juga yang menambahkan pergerakan kontroversial ini dengan pola pemakanan atau diet agar berkesinambungan. Idealnya kulit yang dirawat dengan produk berbahan alami tentu saja akan lebih maksimal jika dirawat dari dalam juga.

Pada poin ini sebenarnya sudah cukup menuai pro dan kontra, beberapa artikel mengklaim clean beauty ini hanyalah ide dari sekelompok produsen dalam memasarkan produk mareka supaya terlihat beda dengan rival sejenisnya.



Cukup masuk akal, karena sudah jelas setiap merek skincare dan makeup harus selalu datang dengan ide, inovasi dan atraksi yang dituntut untuk selalu berciri serta punya karakteristik tertentu.

Pergerakkan ini mendobrak cara konvensional yang sudah sejak lama digunakan, jadi tidak mengherankan kalau produsen dengan bangga mengklaim bahwa produk yang mareka punya telah bebas dari parabens, mineral oil, silicone, phthalates, pewangi buatan, sulfates, pewarna buatan, mercury, dll.


Baca Juga :   Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon

Contoh; parabens (methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben) adalah standarisasi pengawet yang biasa digunakan untuk mengontrol kualitas produk dari serangan mikroba. Kenapa parabens sering dipakai, sesederhana untuk menjaga keutuhan sang produk hingga batas waktu pemakaian.

Karena pengawet inilah yang menjadi salah satu pemicu kanker payudara menurut penelitian yang dilakukan Universitas Reading pada tahun 2004 silam. Tetapi penelitian ini masih mengalami pro dan kontra sampai sekarang berhubung FDA (Federal Drug, Food & Admnistration) mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada informasi mengenai parabens di dalam kosmetik bisa membawa efek buruk pada kesehatan manusia.



Jika faktor diatas sudah biasa, movement ini juga menambahkan kriteria lagi yang makin mendapat dukungan meriah, yaitu produk yang mareka keluarkan tidak lagi dicoba kepada hewan. Selain menjadi alami, organik dan sustainable, dengan penambahan anti animal cruelty or testing terdengar lebih meyakinkan serta mempunyai daya jual lebih tinggi.

Merek- merek besar menggeser pakem konsep produk mareka adalah hal yang biasa, namun jika merek yang relatively unknown atau baru muncul dengan tekad clean beauty adalah sebuah cerita yang menarik juga. 

Banyak dari merek- merek kecil indipendent ini tidak sungkan mengumumkan bahwa produk mareka telah memenuhi standarisasi clean beauty dan telah di uji coba serta diteliti di laboratorium khusus yang mareka punya.

Bagi pemain kosmetik lama, merek indie ini tentu saja menarik karena selain ada pada jajaran clean beauty mareka juga serius dalam menggarap produk mareka dengan membangun pusat penelitiannya masing- masing.



Belum lagi packaging dan tema astetik yang mengikuti zaman, menambah point beli dari konsumer meski mareka bisa saja tidak sadar produk yang mareka beli itu mempunyai maksud dan pergerakannya sendiri.

Terutama di Indonesia yang kini menggeliat dan mendapat dukungan penuh para pembelinya sendiri, mengingat pemasaran skala kecil lalu diterima dengan baik juga sesuatu yang mencengangkan. Ini pertanda kita telah benar- benar melek informasi pada merek, produk dan bahan yang mareka gunakan. 



Kalau rasanya 2 tahun lalu produsen cukup menulis pemutih pada sebotol krim, kini mareka menuliskan niacinemide atau nama ilmiah sebuah tanaman saja hampir semua pembeli telah mengerti. 

Konklusinya hingga di penghujung tahun 2019, konsep clean beauty ini sudah diterima dengan baik oleh masyarakat yang melek informasi begitu juga dukungan yang mareka tunjukkan pada produsen kecil yang merangkak naik.


Apakah kamu sudah pernah mencoba produk celan beauty?. Bagaimanakah hasilnya, apakah sama seperti produk konvensional?. Ayo, berbagi cerita di kolom komentar dibawah.


Baca Juga :  Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea






Beberapa bulan lalu saya mendapatakan sepaket skincare dari sebuah merek Ampulogy  asal Korea Selatan, tetapi ini bukanlah skincare biasa melainkan merek perawatan kulit wajah khusus yang menitik beratkan pada penggunaan bahan alami nan versatile.



Klaim.

  •  Buat formula anda sendiri dengan mencampurkan ke-6 ampule yang kami punya.
  •  Kostumisasi demi memenuhi kebutuhan bermacam jenis kulit.
  •  Menggunakan formula yang ditargetkan khusus untuk menghasilkan 6 hasil yang ingin dicapai.
  •  Membantu memaksimalkan penggunaan produk skincare dan makeup.
  •  Hanya menggunakan bahan- bahan berlisensi EWG Green.
  •  Rendah molecular complex untuk penyerapan yang lebih cepat.



Varian Ampule.




1. Sebum Control Ampule pink yang membantu mengontrol sebum yang berlebihan terutama saat pergantian musim. Bahan kandunganya adalah pistacia lentiscus (mastic) gum, honey extract, salix alba (wilow) bark extraxt, sodium hyaluronate, amino acid complex (patended).

2. Moisturizing Apule blue membantu menghidrasi kulit dan menguncinya sesuai dengan level alami kulit. Bahan kandungannya adalah xylitol sodium hyaluronate, saccharide isomerate, xylityglucoside, amino acid complex (patended).

3.  Firming ampule yellow membantu mengencangkan elastisitas kulit yang longgar atau tua. Bahan kandungannya adalah acetyl hexapeptide-8, adenosine, fucus vesiculous extrac, hydroxypropyl methylcellulose, pullulan, porphyridium cruentum extract, punica granatum fruit extract, phragmites communis extract, salicornia herbacea extraxt, amino acid complex (patended).

4. Pore Control Aampule purple membantu meminimalisir penampakan pori besar dan mengurangi pembentukan blakc/whiteheads. Bahan kandungannya aadalah cynara scolymus (artichoke) extract, centella asiatica leaf extract, diospyros kaki fruit extarct, sodium hyaluronate, maleluca alternifolia (tea tree) leaf extract, amino acid complex (patended).

5. Clarifying Ampule green membantu mengeliminasi sel kulit mati secara alami yang nantinya akan membuat kulit halus dan transparan segar. Bahan kandungannya adalah betaine salicylate, carica papaya fruit extract, gluconolactone, saccharide isomerate, sodium hyaluronate, vinegar,  amino acid complex (patended).

6. Brightening Ampule gray membantu mencerahkan juga meratakan warna kulit yang tidak rata serta menggelap. Bahan kandunganya adalah niacinemide, santalum album (sandalwood) wood complex, panas ginseng root complex, sodium hyaluronate, beta-glucan, sodium ascorbyl phosphate, amino acid complex (patended).



Informasi Penggunaan.







Hasil Penggunaan.




Begitu banyak varian yang mareka punya, maka saya hanya memilih dau varian saja yaitu pore control dan brightening. Pilihan ini karena menyesuaikan pada kebutuhan kulit yang sedang saya perlukan sekarang; pori kasar penuh komedo, kulit yang kusam dan menggelap tidak rata.

Namun sayangnya saya tidak terlalu mendapat hasil yang maksimal, bisa saja karena ukuran yang saya dapatkan adalah size terkecil sehingga pemakaian hanya bisa dilakukan selama seminggu itupun juga dengan porsi ampul yang pas- pasan.

Tidak dipungkiri juga kulit saya terasa lembut terhidrasi bahkan makeup yang biasanya kering kini menjadi lebih mudah menempel (saya mencampurkan ampul ini dengan foundation yang bertekstur seret).

Apakah saya masih tertarik mencoba semua varian?. Tentu saja, apalagi saya ingin sekali mencoba full size mareka agar mendapat hasil yang lebih nyata.

Size: 10 ml & 30 ml.
Harga: IDR 200.000 - 350.000
Beli: e-commerce.
Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates