Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo



Setelah maju mundur ingin mencoba skincare wajah merek lokal yang indipendent, akhirnya saya memberanikan mencoba The Bath Box yang December 2018 tengah diskon. Sempurna.

Sebelumnya saya pernah mencoba merek ini ditahun 2015 dan itu hanya terbatas pada sabun cair legendaris mareka yaitu Goat Don't Lie untuk mengatasi kulit tubuh gatal oleh alergi asap dan air. Hanya saja face mask dari mareka yang juga sempat saya cicipi tidaklah begitu berkesan dan malah menimbulkan bruntusan serta komedo.

Menurut kabar, brand ini sempat vakum demi komitmen mendapatkan lisensi jual, paten dan BPOM dari pemerintah, tapi kini mareka kembali dengan lebih inovatif juga menawarkan varian produk yang luas hingga merambah ke lipcream, make-up item yang saat ini sedang naik daun dimana-mana.

Kalau sebelumnya saya telah berbagi cerita mengenai lipshake dari The Bath Box, berikut ini adalah kesan saya akan Anti-Ox Squalane/ Antioxidant Facial Moisturizer. Menurut keterangan yang tertera dari website resmi dan kemasannya, moisturizer ini lebih ditujukan kepada pemilik kulit normal, kering hingga sangat kering, sensitif, kasar bahkan yang mengalami berkurangnya elestasitas. 



Tetapi kulit saya sendiri justru normal berminyak, dengan pori menganga, bekas jerawat, kusam, meski memang telah lemah dipengaruhi usia hinga menjadi sedikit kendur dengan permukaan kulit yang berubah menjadi kasar diwaktu tertentu. Namun setelah berkonsultasi dengan admin TBB, saya pun tetap memutuskan memakai moisturizer ini.

Sedikit kebingungan yang ingin saya bagi disini adalah mengenai penamaan suatu produk sekarang ini, kalau dulu biasanya moisturizer lebih identik dengan tekstur cream/gel, kini entah kenapa berubah menjadi cair. Sejauh yang saya ketahui saat ini penamaan lotion, serum, essence, moisturizer bahkan mist pun mengalami pergeseran dengan perbedaan tujuan yang cukup rancu.



Berikut hasil pemakaian setelah kurang lebih 1 bulan:

1. Walau produk ini adalah moisturizer tapi saya tetap melapisinya dengan toner - Hada Labo Lotion varian biru - TBB.
2. Bentuknya yang cair dan berminyak seperti face oil tidak mambuat wajah terasa berat/panas atau lebih berminyak, sebaliknya moisturizer ini sangat menghindaris kulit berminyak saya tanpa meningkatkan produksi sebum melebihi batas normal.
3. Kulit terasa lebih lembab, cerah (kombinasi Hada Labo biru), kekusaman dan kulit yang gelap berangsur lebih baik.

Sedangkan untuk efek membuat kulit lebih elastis, sejauh ini saya belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hanya saja produk ini sepertinya membantu dalam membunuh jerawat yang hendak muncul (tonjolan merah yang sakit di hidung yang harusnya menjelma menjadi jewarat tiba- tiba lenyap esok paginya setelah memakain moisturizer ini).

Secara pribadi produk ini meninggalkan kesan yang sangat baik hingga saya memutuskan untuk berani mencoba produk bahan alami merek lokal yang semakin maju dan hebat. Kalau kamu sedang mencari produk skincare atau lelah dengan skincare kimiawi kamu, The Bath Box adalah pilihan baik yang bisa saya sarankan.




Akhirnya, setelah mendengar banyak rumor dan artikel yang yakin bahwa komik satu ini akan di jadikan serial TV, The Umbrella Academy season 01 resmi muncul di Netflix dengan 10 episode penuh!.


Setelah kemarin menulis artikel perkenalan keluarga Hargreeves, kali ini saya akan memberi sedikit review season 1 dan ya, tentu saja SPOILER ALERT AHEAD.

Berhubung saya tidak pernah membaca komiknya secara utuh dan lengkap jadi saya tidak bisa menulis bagaimana perasaan anak- anak Hargreeves kepada ayah mareka. Tetapi di episode 1 semua anak memberikan emosi tersendiri begitu mendapat kabar bahwa ayah mareka telah meninggal. Wajar saja perasaan sedih kehilangan muncul walau setiap invidual anak pernah mengalami kejadian/kenangan buruk juga baik bersama sang ayah.

Emosi baru terasa nyata disaat mareka berkumpul untuk menuangkan abu jenazah si ayah (Klaus, apakah itu abu si mayat atau abu rokok?), Diego melepaskan semua kekesalan dan amarahnya dengan mengatai almarhum Reggie(Reginald).





Ibu mareka, Grace/android mom tampak mengalami masalah ingatan begitu ayah mareka meninggal dan kemungkinan memegang peranan berbalur rahasia penting bersama Pogo. Masalah muncul satu persatu begitu mareka menghabiskan waktu bersama lagi dirumah masa kecil setelah pergi dari rumah belasan tahun lalu.

Kakak beradik Hargreeves saling menuding, menyalahkan satu sama lain akan masa lalu terutama Vanya/7 yang tertekan akan buku yang pernah ia tulis membeberkan rahasia kelam keluarga Hargreeves. Vanya juga masih menyimpan kegetiran, benci dan kemarahan atas perlakuan ayah angkatnya yang membuat rasa percaya dirinya hancur dengan kata-kata terus terang membandingkannya dengan keenam saudaranya.

Kejadian yang menimpa Ben/6 membuat kepala keluarga Hargreeves menonaktifkan kegiatan superheros yang telah susah payah dibangunnya walau Luther/1 tetap melanjutkan semua misi hingga suatu saat ia nyaris meninggal dan ayahnya mengambil keputusan mengejutkan dengan mengamputasi seluruh tubuhnya yang hancur ke tubuh seekor gorilla.

Luther kemudian diasingkan ke bulan sebagai astronaut yang mempunyai kemampuan adaptasi tinggi dengan tubuh barunya. Di bumi, adik- adiknya bertahan hidup dengan cara masing- masing. Allison menjadi seorang aktris terkenal, menikah lalu sekarang memperebutkan hak asuh putrinya melawan mantan suami. 

Diego bekerja sebagai cleaner disebuah sanggar tinju sembari melanjutkan aksi heroiknya malam hari secara sembunyi- sembunyi. Klaus yang semakin flamboyan semakin terpuruk dalam obat- obatan terlarang serta seorang alkoholik yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan rasa lepas melayang semu. Bersama Klaus yang mempunyai kemampuan melihat hantu adalah Ben yang setia mengikuti saudaranya ini sambil menjadi bisikan sadar yang membimbing/memarahi Klaus.

Saudari bungsu mareka, Vanya yang terasing berjuang dalam permainan violanya untuk mendapatkan tempat utama di dalam konser nanti juga berjuang mencari tempatnya di keluarga Hargreeves juga pengakuan orang lain hingga ia bertemu seorang pria misterius.

Keadaan semakin rumit ketika 5/The Boy tiba- tiba muncul dari dalam petir dengan keadaan tubuh belasan tahun sama dengan pertama kali ia hilang ketika time travel. 5 yang tidak menunjukkan perubahan fisik sangat kontra dengan perkembangan mentalnya yang ia klaim telah berusia 50 tahun lebih.

Keluarga Hargreeves terpecah belah dan tetap melakukan urusan mareka tanpa banyak perduli tapi 5 mempunyai berita besar; kiamat akan segera datang dalam 7 hari dan ia harus menemukan asal usul penyebab kiamat agar bisa menghentikannya.

Selain 5, beberapa tokoh muncul dari waktu yang lain; Cha-Cha dan Hazel. Kedua pemebunuh bertopeng ini memburu 5 yang telah mangkir bekerja pada agen penjaga waktu. Kali ini kedua pembunuh sarkastik (dan komikal) ini mengalami perpecahan diantara mareka. Kudos harus saya berikan untuk Mary J. Blige dan Cameron Britton yang membawakan kedua peran ini meski, saya merasakan kurangnya manic yang biasanya ditampilkan oleh versi komiknya.


Penampilan dingin berotak dagang licik Kate Walsh sebagai The Handler juga patut diacungi jempol bersamaan juga Jordan Claire Robbins yang menyampaikan akting Grace/android mom dengan nyaris tanpa cela. 




Saya merasa casting untuk pemeran tambahan sudahlah cukup hebat tetapi secara pribadi pemilihan Aidan Gallagher sebagai 5 merupakan pilihan yang paling bijaksana dan tepat, bisa dikatakan nyaris mendekat karakter asli 5 di komik. Berada di dalam tubuh bocah awal belasan tahun (Aidan sendiri memang masih 16 tahun) yang berkelakuan dewasa, cerdas, penuh sarkasme satir gelap, dengan lelucon- lelucon cerdas. Belum lagi sifat brutal, penuh perhitungan, licik penuh ide tipu muslihat (kumpulan karaterisktik kuat inilah menjadikannya pembunuh terkenal yang melegenda) namun masih mempunyai sisi lembut haus kasih sayang dan niat perhatian yang baik kepada saudara-saudaranya. 

Tidak satupun aktor cilik Hollywood yang mampu menggambarkan 5 seakurat Aidan. Faktor ini jugalah yang membuat saya ketar- ketir membayangkan bagaimana season berikutnya akan di film-kan mengingat Aidan tentu akan bertumbuh. 

Bagaimana kelanjutan kisah keenam anak- anak Reginald Hargreeves ini?. Siapakah yang menyebabkan kiamat di bumi?. Mampukah 5 dan para saudaranya sadar akan egoistis mareka dan bersatu untuk menghentikan kiamat?. Apakah Klaus memang pernah bertemu Tuhan?.


Sedikit informasi/spoiler, 5 menghabiskan waktunya di masa depan penuh kesendirian nan hampa ditemani sebuah manekin yang membuatnya terikat secara emosional lalu beberapa dekade lagi di waktu lampau. Sebuah karakter yang kompleks lagi menarik dari semua anak- anak Hargreeves.



Akhirnya, setelah mendengar banyak rumor dan artikel yang yakin bahwa komik satu ini akan di jadikan serial TV, The Umbrella Academy season 01 resmi muncul di Netflix dengan 10 penuh!.


Bagi saya yang belum pernah membaca komiknya secara fisik (hanya  bagian 'cebisan' yang beredar di internet), itu tidak mengurangi antusiasme karena sang pembuat komik ini; Gerard Way.

Masih jelas perasaan campur aduk ketika Gerard Way mengumumkan pengunduran dirinya dari My Chemical Romance demi mengejar mimpinya menjadi penulis buku komik. Bersama Gabriel Ba akhirnya komik ini terbit di tahun 2007 dan fans menunggu satu dekade demi bisa menyaksikannya di layar kaca.

Komik ini menceritakan sebuah keluarga superhero yang disfungsional karena ayah mareka adalah seorang figur yang dingin dan hanya mengganggap anak- ananya sebagai alat yang dibentuknya dengan didikan keras ala militer tanpa kasih sayang.

Cerita di mulai di tahun 1989 (1979 versi komik asli) ketika 43 wanita yang tiba- tiba saja hamil dalam hitungan detik kemudian melahirkan anak- anak yang di adopsi oleh Reginald Hargreeves yang hanya memilih 7 anak dengan kemampuan mutant.


Penampakkan Number 6/ Ben Hargreeves (ujung kanan) yang pasif dan pemalu setelah mengeluarkan mosnter tentakel.


Namun sebagai kepala keluarga yang dingin dan calcultaing, Reginald menyerahkan pengasuhan anak kepada Mom/Mommy/Mama, seorang roboy wanita yang dirancang khusus. Robot wanita ini mempunyai hubungan khusus dengan anak- anaknya terutama Number 2 yang menyayanginya selayaknya seorang ibu sejati.

Selain android mom, keluarga Hargreeves juga di bantu oleh Pogo seekor chimpanze yang bisa berbicara yang berlaku sebagai moderator, penasehat dan pemerhati ke 7 anak angkat Hargreeves.

Selain ceritanya yang kompleks dan hampir nyata dengan kisah keluarga yang bisa dipahami semua orang, berikut para karakter dari The Umbrella Academy:

Reginal Hargreeves mempunyai kisah masa lalu yang misteri bagi anak- anaknya, bahwa ia adalah seorang alien yang mempunyai sejarah panjang di bumi. Dikenal umum sebagai scientist, penemu, billionare, bahkan pemenang Noble. Versi asli komik ini, sang figur ayah lebih dikenal sebagai The Monocle (dari kaca mata 1 lensa yang menjadi ciri khasnya) dan hanya memanggil ketujuh anak dengan nomor bukan nama.

Berikut para anggota keluarga Hargreeves selain sang ayah Reginald Hargreeves/ The Monocle:

Number 1/ Spaceboy/ Luther Hargreeves.




Adalah anak pertama yang menjadi pemimpin keenam saudaranya yang lain. Pada suatu misi ia mengalami kecelakaan dan ayahnya mengamputasi tubuhnya kepada tubuh gorilla, suatu rahasia yang membuatnya malu. Di espisode satu Spaceboy telah berada di bulan selama 4 tahun sebelum pulang kembali demi pemakaman ayahnya.

Number 2/ The Kraken/ Diego Hargreeves.




Kalau Luther adalah tipikal superhore seperti Superman, maka Diego adalah Batman. Keahlian Diego adalah pertarungan satu lawa satu dan lemparan pisaunya yang tidak pernah meleset. Setelah memutuskan pergi dari rumah keluarga Hargreeves, Diego memutuskan untuk bekerja di dunia nyata dan melakukan patroli malam hari memberantas kejahatan kecil. Dalam adapatasi TV, Diego kecil mengalami gagap bicara dan sangat bergantung kepada ibunya, android mom secara emosional. Dari sekian banyak anak yang dibesarkan, rasa cinta Diego pada ibunya sangat terus terang hingga di beberapa scene membuat para penonton merasa iba.

Number 3/ The Rumor/ Allison Hargreeves.




Menurut versi komik, Allison adalah wanita kulit putih tetapi Allison di TV jauh lebih menarik dan tangguh. Allison mampu memanipulasi kenyataan dengan kata- kata yang keluar dari mulutnya. Kekuatan kata tersebuty di gunakan ayahnya untuk mem-brainwash adinya, Number 7/Vanya. Setelah pensiun menjadi superhero, Allison memutuskan menjadi aktris, menikah dan punya seorang putri yang ia perebutkan custody-nya. Luther adalah cinta pertama Allison dan sepertinya menjadi cinta abadi bagi pihak Luther.

Number 4/ The Seance/ Klaus Hargreeves.




Badut dan ceriwis diantara para saudarnya, Klaus mempunyai kemampuan berbicara dan melihat jiwa orang mati/hantu. Klaus juga mampu merasuki orang, terbang bahkan telekinesis (kemampuan yang belum keluar sepenuhnya dalam versi serial TV). Sedari kecil ia merasa takut juga trauma akan didikan ayahnya yang membuatnya mencari pelarian pada alkohol serta obat- obatan terlarang. Ada 2 versi berbeda dari Klaus; di komik ia diceritakan mempunya anak dari kunjungan teleportasi lompat waktunya di Vietnam, di TV justru Klaus mempunyai seorang kekasih pria di Vietnam. 

Number 5/ The Boy.




Sejauh ini, 5 adalah karakter yang belum sempat mendapatkan nama selain nomor dan julukan mengingat ia hilang dalam teleportasi masa depan (kiamat/apocalypse) di usia awal remaja. Setelah berapa dekade seorang diri di kiamat masa depan, 5 bertemu agen penjaga waktu dan bekerja pada perusaahaan itu. Tubuh 5 kembali pada tubuh remajanya begitu ia kembali ke waktu sekarang. Mempunyai personaliti yang percaya diri, congkak dan kemampuan membunuh yang efektif kalau tidak sadis dan brutal ditambah kemampuannya melompati timeline membuatnya menjadi assasin yang terkenal.

Number 6/  The Horror/ Ben Hargreeves.
Baik komik dan TV, karakter Ben telah lama meninggal ketika mareka semua masih remaja tapi tidak banyak informasi bagaimana Ben meninggal. Ben mempunyai kekuatan berupa monster bertentakel dari dimensi lain yang ada dibawah kulitnya. Hantu Ben bisa kita lihat di season 1 mengikuti saudaranya Klaus kemana saja sebagai 'penasehatnya'.

Number 7/ White Violin / Vanya Hargreeves.




Ibu biologis Vanya diceritakan di episode 1 dan Reginald membeli bayi Vanya dari ibunya yang kebingungan. Sepanjang masa kecilnya Vanya diasingkan dari saudarnya yang lain dengan alasan bahwa ia tidak mempunyai kekuatan mutant seperti yang lain. Kenyataannya adalah Vanya mempunyai kekuatan yang lebih kuat hingga membuat ayahnya takut bahwa ia tidak mampu menanggungnya. Demi menekan kekuatan Vanya, ia diharuskan mengkonsumsi pil penenang. Ada 2 versi bagaimana Vanya akhirnya menyadari kekuatannya; menurut serial TV adalah dari seorang lelaki yang menjadi trigger kemarahan Vanya (yang nantinya menjadi awal mula kiamat) dengan membongkar semua rahasia kepala keluarga Hargreeves.  

Mr. Pogo.
Kalau Batman mempunyai butler Alferd yang setia, keluarga Hargreeves mempunyai Pogo si chimpanze yang bisa berbicara dengan tata krama yang berkelas. 

Mrs. Hargravees/ Grace.
Merupakan sosok ibu yang mengasuh anak-anaknya tana lelah meskipun mareka sudah dewasa. Grace adalah android yang memang dirancang dengan format khusus bagi tiap anak dan mempunyai ikatan khusus dengan Diego. Selain mengasuh, Grace juga diciptakan untuk melindungi dan itu jugalah yang meembuatnya memegang kunci kematian Reginald Hargreeves.

Demikianlah karakter utama dari beberapa karakter asli komik yang masuk kedalam versi televisinya. Nantikan review The Umbrella Academy season 1 pada artikel berikutnya. 





Dari sekian banyak item dalam make-up, bedak tabur atau loose powder sebenarnya adalah item kesukaan saya meski kadang sedikit jengkel dalam menemukan shade yang sesuai dan dilema dalam menghabiskannyanya sampai 'tepung' penghabisan.

Memang bedak padat/compact powder lebih praktis dan mudah dibawa didalam tas terkecil sekalipun plus packaging-nya yang disertai kaca jika ingin memoles ulang riasan. Tetapi bedak tabur tetap menjadi penutup riasan sebelum keluar dari rumah, serta tentu saja akan tetap berada dirumah karena selain berkemasan bulky/besar, bedak jenis ini memang bukan tipe yang 'senang diajak jalan'.




Kali ini saya akan berbagi sedikit 2 loose powder yang sedang saya pakai, Silkygirl Shine-free Loose Powder shade 02 Natural Medium & Lakme Rose Powder shade 01 Soft Pink (for light skin) yang dulu saya dapatkan sebagai hadiah ulang tahun.




Silkygirl Shine-Free Loose Powder shade 02 Natural Medium, 15 gram.


Bagi pembaca yang belum banyak mengetahui merek ini, Silkygirl adalah merek Asia yang memang menargetkan pasar kecantikkan mareka menyesuaikan dengan cuaca, gaya dan jenis/warna kulit Asia itu sendiri.

Saya sendiri termasuk penggemar merek ini karena faktor affordable/terjangkau dan kualitasnya yang lumayan bagus. Hanya saja kalau bicara mengenai shade/warna juga undertone kulit, saya masih merasa Silkygirl masih bermain 'aman' dan belum benar- benar meluaskan shade mareka pada kulit Asia yang biasanya ber-tone cerah medium hingga gelap.

Untuk bedak ini sendiri saya mengambil shade tengah karena sejauh inilah shade yang cukup masuk di light-netral undertone saya walau bedak ini mempunyai hint yang pink atau beige-ish. Mengenai daya tahan bebas kilap/sinarnya alias matte yang diklaim tidaklah sehebat mana mengingat jenis kulit kombinasi berminyak saya (juga cuaca tropis) tidak pernah mampu ditahan bedak harian seperti ini. Untung saja bedak ini tidak banyak mengubah foundation/BB cream yang tengah saya gunakan saat itu.


Lakme Rose Powder shade 01 Soft Pink, 40 gram.


Sebagai produk hadiah, saya tidak mengetahui ada berapa banyak shade yang bedak ini tawarkan terlebih lagi di situs resmi Lakme Indonesia produk ini belum tersedia. Dibelakang kemasan juga dicantumkan 'with sunscreen' serta 'for light skin'. Mungkin yang mareka maksud adalah bagi mareka yang berkulit putih dengan undertone pink.

Sebuah hal yang cukup jarang kita temui di Indonesia dan cukup lucu mengingat brand ini dari India yang juga memepunyai ragam warna dan undertone kulit. Sesuai dengan judulnya, rose, bedak ini memang berwarna pink, bahkan wanginya pun seperti bunga rose. Suatu point yang bagi beberapa orang dianggap berlebihan (alergi wewangin pada produk) atau malah mengingatkan kita pada bedak jadul (Lakme sendiri juga adalah brand jadul yang kini berevolusi dengan kualitas dan kemasan; dari sumber yang pernah saya baca).

Lalu bagaiamanakah performa bedak rose ini?. Baiklah, mengingat tone kulit saya yang tidak merata antara pink, netral bahkan sedikit kuning, bedak ini jelas membuat muka saya menjadi pink keabuan. Menggeser hingga mengubah warna foundation/BB cream, jadi jelas bukanlah sebuah bedak untuk mengunci riasan apalagi untuk baking. Sangat menyerbuk, akan lebih bijaksana jika hanya dipakai tipis tanpa banyak riasan lagi (penggunaan bedak harian tanpa embel- embel harapan dandan yang tinggi).








Beberapa tahun belakangan ini produk lokal Indonesia mulai bergejolak naik menawarkan banyak pilihan baik dari segi harga, bahan yang digunakan serta tujuan produk- produk tersebut dibuat. Meski banyak yang awalnya sangsi juga ragu dikarenakan tidak ada nomor BPOM yang tercantum tetapi mareka tetap maju mendaftarkan produknya secara resmi.

Dan biasanya kalau berbicara bahan baku produk atau tema yang sering diusung para pelaku merek skincare atau make-up lokal adalah segala sesuatu berbau organik. Organik disini adalah bahan juga pembuatannya tidaklah terlalu menggunakan bahan kimia serta seringnya tanpa banyak pengawet sehingga hanya bisa digunakan dalam waktu tertentu.

Saya sendiri telah menggunakan 3 merek skincare lokal tersebut dan telah merasakan sendiri betapa berbedanya produk mareka dibandingkan hasil produk massal buatan pabrik besar. Beikut ini 3 merek skincare lokal yang menerapkan kealamiahan dalam produk dan prosesnya:

THE BATH BOX.

Awalnya merek ini hanya mengeluarkan skincare saja yaitu sabun cair yang bertujuan mengatasi masalah kulit seperti eczema seperti yang pernah saya derita ketika 2015 kemarin saat kota Pekanbaru ditutupi asap pembakaran hutan tebal beberapa bulan. Kini The Bath Box mengembangkan sayapnya melingkupi make-up seperti lip cream.

http://thebathbox.co.id/

Lihat review lip cream The Bath Box : Review Lip Cream Lokal

BOTANINA.

Ini adalah merek lokal yang cukup lengkap hingga menjangkau produk yang ramah kepada bayi, kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar. Cukup mengejutkan bagaimana brand ini mempunyai ide-ide briliant yang biasanya hanya saya temui pada merek- merek indipendent di Etsy. Saat ini saya sedang menggunakan oil multifungsinya untuk mengatasi rambut rontok dan aroma theraphy-nya sebagai spray meditasi ketika penyakit kecemasan atau susah tidur kembali kumat.

https://botanina.com/


KUTUS KUTUS.

Tahun lalu saya berkesempatan mencoba minyak Kutus Kutus asal Bali yang tengah booming ini sebagai minyak urut otot yang sedang lelah. Brand satu ini mengklaim banyak kebaikan yang bisa kita dapatkan dari 1 botol saja mulai dari mengatasi gigitan nyamuk hingga membantu menghaluskan kulit yang pecah- pecah.

https://www.kutuskutus.id/





Permasalahan rambut saya masih sama dari tahun ke tahun; rontok hingga menggumpal, gatal, ketombe yang gugur bagai salju, lepek, akar yang berminyak serta tentu saja kering dan bercabang di ujungnya.

Berbagai macam produk khusus rambut yang telah saya coba baik mempunyai hasil akhir bagus maupun yang hanya bersifat sementara hingga produk yang membuat saya jera memakainya. Sebuah produk yang memang dikhususkan untuk setiap permasalahan rambut telah membuat saya trauma mengingat betapa hancur dan malangnya keadaan rambut saya saat masih menggunakanya. Ketimbang mengatasi masalah justru rangkain shampoo dan conditioner-nya mempunyai efek kebalikan; menyerap semua minyak alami rambut, menambah ketombe yang membuat rambut kering, keras bagai ijuk.



Ada kalanya saya berpikir apakah saya menderita penyakit tertentu karena jumlah rambut rontok yang jatuh melebihi jumlah normal rambut rontok harian yaitu 100 lembar, serta tidak jarang rambut yang gugur seakan menggumpal.

Faktor cuaca dan hormon adalah 2 faktor yang turut berpengaruh, belum lagi kelembapan disebalik hijab yang saya kenakan. Lalu setelah trial dan error, disertai rekomendasi orang- orang disekitar, berikut ini adalah produk 'bongkar pasang' yang saya gunakan menurut kebutuhan rambut saat ini (yang sering sekali berubah):


TRESemme Scalp Care Shampoo

Pada awalnya saya sedikit ragu untuk menggunakan merek yang terkenal dengan tagline iklan 'shampoo dengan hasil perawatan di salon'. Tetapi untunglah shampoo ini tidak menambah parah keadaan rambut yang telah buruk. Rambut yang rontok tidak banyak berkurang namun kulit kepala terasa bersih (seakan ketombe hilang) dan ringan.


Dove Hair Growth Ritual Shampoo

Tahun lalu Dove mengeluarkan varian baru shampoo dan setelah menimbang dengan matang saya memutuskan mencoba shampoo ini dengan harapan ia akan mampu menumbuhkan rambut baru pengganti rambut yang rontok. Sejauh ini saya hanya mendapatkan efek rambut lembut halus saja.


Serasoft Complete Hair Therapy Dandruff Treatment Shampoo

Ini adalah shampoo merek terbaru yang muncul di 2018 kemarin dan lumayan bagus bersaing dengan merek shampoo lainnya di pasaran. Lagi- lagi saya tidak melihat banyak perbedaan dalam mengurangi ketombe dan rontok tapi sejauh ini Serasoft tidaklah membuat rambut saya keras dan kering.


Rejoice Anti Dandruff 3-in-1 Conditioner

Dari sekian banyak merek conditoner yang menyertai shampoo mareka masing- masing, bagi saya Rejoice adalah pilihan yang cukup bagus dan terjangkau. Conditoner ini telah terbukti mampu membuat rambut lembut selama 3 hari, mudah dibilas dan menyediakan banyak varian. Kali ini saya mencoba varian yang mengandung mentol yang lumayan membuat akar rambut adem.


Botanina 11 Hair & Body Oil

Sejujurnya saya tidak banyak mengenal produk lokal indipendent hingga seorang teman mengenalkan saya dengan Botanina yang dibuat dari banyak bahan alami serta cara pengolahan yang tidak massal seperti di pabrik umumnya. Selain untuk rambut produk ini juga mempunyai fungsi yang merangkap sebagai body oil. Seperti namanya yang oil, teksturnya lumayan kental dan berdasarkan percobaan yang saya lakukan, minyam rambut ini sebaiknya di usapkan ketika rambut masih setengah kering.


Lucido - L Hair Make Supplement, Triple Beauty Vitamin Spray for Damaged Hair

Jauh sebelum saya menggunakan vitamin spray ini, saya menggunakan hair oil yang dikemas dalam plastik bulat kecil yang tidak praktis dan lebih mahal. Maka dari itu saya mencoba Lucido-L ini yang lebih mudah, murah dan cepat kering tanpa meninggalkan kesan greasy, berminyak dan lengket.


Semua rangkaian yang saya gunakan memang tidak berada dalam 1 merek berhubung saya lebih memilih menggunakan produk sesuai target yang ingin saya capai. Kalau kamu juga menggunakan produk rambut yang berbeda, ayo berbagi cerita dan hasilnya di kolom komentar dibawah, ya.




Akhir- akhir ini saya sedang bosan dengan model lipstick batangan klasik dan mulai memutuskan untuk mencoba lipcream lebih 'dalam'. Sebelumnya saya pernah mencoba 3 lipcream dengan merek yang berbeda tapi entah kenapa tidak begitu mengena di hati.

Dari teksturnya yang tebal krimi dengan  hasil yang terlalu mengkilat basah padahal di botol disebutkan MATTE, tetapi setelah 15 menit pun tak kunjung kering dan terasa lengket, malah menempel di tissue, hijab juga tentunya gelas.

Ada juga yang cukup bagus seperti duo lipcream dan gloss dari seri Sariayu dulu (duh, lupa tahunnya), kemudian disusul oleh lipcream merek lokal yang sayangnya kurang promo. Padahal produknya cukup mumpuni walau saya saat itu belum terbiasa akan efek yang layaknya dihasilkan jika kita memakai lipcream; garis- garis bibir teng terlihat jelas, kering seperti mengerucut.

Begitu banyak dari teman saya yang lebih menyenangi licpream oleh daya tahan serta sifatnya yang tidak mudah transfer, saya pun berpikir ulang untuk mencoba jenis lipcream setelah hampir berapa tahun 'lupa' apa itu lipcream. Berikut beberapa lipcream affordable, produksi lokal yang saya coba sejak November 2018 ini:


Emina Creamatte - Jelly Bean



Warnanya sangat intense dengan wand yang kecil, sedikit menyusahkan untuk menjangkau dasar botol. Mampu menutup bibir saya yang gelap tanpa terlalu banyak layer, terkadang saya menggunakannya bagai lip tint dengan di baur tipis, diratakan dengan jari. 




Jelly Bean adalah warna  merah dengan hint biru yang mamapu memberi ilusi gigi putih begini adalah warna kesukaan dan andalan saya. Ketahanan Creammate Emina ini cukup bagus dan meninggalkan stain yang manis.


Jill Beauty Lip Matte - 13 Purplish Plum



Dulu sekali saya mengira Jill adalah merek Jepang/Korea namun Jill adalah merek lokal. Saya mendapatkan lipcream ini dari giveaway yang mareka adakan karena sampai saat ini saya belum menemukan toko yang menjual produk Jill ini di kota saya.




Secara tesktur lipcream ini cukup kental dan butuh sedikit waktu untuk kering sempurna di bibir, warnanya sangat intense pada shade 13 ini; merah keunguan dengan hint ungu lebih kuat yang akan lebih cocok jika menggunakan teman riasan gothic.

Bicara ketahanan Jill, saya cukup terkesan karena setelah makan siang lipcream ini masih bertahan menjadi stain.


The Bath Box Shake Lip Pigment - Burnt Orange



Kali ini saya lompat menuju shade oranye dan coral setelah tergiur saat mencoba lipcream seorang teman yang berwarna serupa tapi berbeda merek. TBB adalah merek lokal yang dulunya hanya mengeluarkan produk skincare kulit yang sekarang lebih maju menjangkau produk dekoratif wajah/make-up.

Seperti namanya, lipcream ini berbahan dasar air sehingga haruslah di kocok rata sebelum di gunakan. Teksturnya ringan, mudah dibaurkan tetapi sedikit tricky karena lebih cair ketimbang lipcream berbahan dasar minyak.




Burnt Orange ini mampu memberi nuansa summer (walau saat ini musim penghujan dan banjir), membawa kesan segar coral mengingatkan warna lipstick favorite saya ketika kuliah dulu. Untuk ketahanannnya sendiri, lipcream terbaru dari TBB ini sering bolong di tengah bibir tetapi masih tetap bertaham di bagian luarnya.




Itulah 3 lipcream yang saat ini sering saya gunakan dan gemari, terlebih lagi mareka adalah produk lokal dan saya selalu mencintai produk lokal Indonesia yang sedang menggeliat naik. Kalau kamu punya lipcream favorite baik lokal dan internasional, ayo berbagi dengan komen dibawah.



Oh my!

Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru yang menuntut dan sangat menyita waktu. Bahkan lagi- lagi, saya tidak punya waktu luang untuk membersihkan muka dengan ritual biasa (juga ekstraksi komedo).

Selain itu saya juga lelah sekali baik mental dan fisik, ditambah cuaca yang semakin labil sempat membuat saya sakit namun untungnya tidak berlarut lama.

Meskipun cuaca labil lebih seringnya hujan, tapi matahari masih bersinar terik beberapa jam sehari dan itu mampu merusak juga menggelapkan kulit. Makanya, step memakai sunblock/sunscreen masih saya lakukan setiap hari walau kadang tidak keluar kantor seharian.

Dan artikel ini adalah lanjutan dari 2 review sunblock/sunscreen wajah sebelumnya, kali ini langsung dibawa dari Jepang:



Biore AV Aqua Rich SPF 50


Kita semua pasti tidak asing dengan merek sunblock yang satu ini, banyak yang me-rave-nya sebagai holy grail tetapi banyak juga yang merasa tidak sesuai mengingat kandungan alkoholnya yang memang 'terasa'.

Bagi saya pribadi yang memang mempunyai toleransi rendah terhadap skincare beralkohol tinggi, sunblock yang satu ini cukup aman dan wanginya tidaklah berlebihan hingga membuat hidung mengeryit atau mata berair (reaksi tubuh ketika bersentuhan dengan skincare beralkohol lainnya).

Teksturnya gel lagi dingin, tidak menggeser moisturizer ataupun foundation/BB cream serta bedak apalagi blush-on. Saya juga tidak menemukan adanya bruntusan dibanding dengan skincare beralkohol lainnya yang pernah saya gunakan.

Semoga Biore ini tidak membuat pabrik di Indonesia lalu mengubah produknya ke standarisasi karena jujur saja, saya cukup kecewa pada Hada Labo produksi Indonesia yang membuat kulit saya penuh komedo, gersang dan kusam jika dibandingkan dengan Hada Labo keluaran Jepang langsung yang malah membuat kulit saya kinclong (tapi harganya menguras dompet).

Mungkin jika suatu merek membangun pabrik mareka di negara tujuan pemasaran memang lebih menekan biaya pembuatan produk tetapi berkemungkinan juga merubah bahannya menyesuaikan bujet sehingga hasilnya bisa sangat berbeda dari produk dari negara asal (?).


Senka UV SPF 50


Duh, sayang sekali saya tidak bisa membaca tulisan Jepang ini dan jujur saja tidak pernah tahu sunblock ini di khususkan untuk jenis kulit tertentu apakah. Namun teksturnya nyaris sama persis dengan Skin Aqua langganan, juga sama- sama harus di kocok sebelum digunakan.

Sedikit menggeser moisturizer yang creamy, rich dan tebal, tapi secara keseluruhan sunblock merek Senka ini cukup ringan, mudah dibersihkan dan daya lindungnya lumayan mumpuni.Jikalau sunblock ini telah resmi masuk ke Indonesia, kamu bisa mempertimbangkannya tetapi dengan catatan sunblock ini bukalah tipe matte dan harus ditimpa bedak untuk membuatnya bebas kilap alias tentu saja: white cast.


Itulah 4 merek sunblock berbeda yang sejauh ini saya coba, nantikan lanjutan review sunblock wajah berikutnya.

Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates