Writing Challenge 2021 - Tips Menemukan Style Berpakaian Minimalist Bagi Hijaber

by - Januari 23, 2021




Phew!  


Meski saya sudah bertekad untuk menantang diri sendiri dengan menulis lebih teratur dan konsisten, ternyata itu tidak mudah, Ferguso! Lebih tepatnya untuk mengumpulkan mood dan tenaga, karena setelah pulang kantor, yang mana pekerjaan saya adalah content writer (yang menulis setiap hari), saya sudah kandung lelah, maunya bersihin muka, mandi terus melingkar di kasur, rebahan.


Lalu waktu weekend pula, selain memang harus buat kerjaan kantor, kemarin- kemarin saya sedang giat membersihkan dan menyingkirkan barang, demi jadi minimalist begitu. Tapi ini sebenarnya tidak baku, kadang weekend pun, saya lebih banyak membaca e-book atau webtoon, tidur lebih lama, luluran, main sama keponakan, menikmati hujan, terkadang olahraga ngikutin video aerobik YouTube atau  jalan kaki di area rumah. Intinya saya sebisa mungkin saya mencoba produktif (meski rasanya selalu kurang)  tiap weekend walau rasanya tidak ada yang menuntut demikian.


Namanya juga weekend, itu bermakna kita bisa beristirahat atau melakukan hal- hal yang menyenangkan. Secara teori ya, tapi prakteknya adalah tergantung individu masing- masing.


Terus, bagaimana progress saya menjadi minimalis? 






Oh well, kloter buku dan beberapa skincare telah diangkut, pakaian juga masih belum ada penambahan dan telah disingkirkan hampir 70%. Jadi kini saya sedang rajin mencari ide capsule wardrobe dengan memanfaatkan pakaian yang ada dengan style terbaik. Eh, tidak juga sih, saya tidak harus menjadi fashionable, karena saya biasanya berpakaian menyesuaikan dengan kenyamanan saja (ya, walau kadang sering salah kostum).


Mungkin karena saya baru menemukan praktisi minimalist yang tidak berhijab, kadang rasanya iri, mereka bisa mengurangi jumlah pakaian seminimum mungkin hingga ada yang malah punya 10 pakaian saja. Itu sih, karena mereka tidak memakai hijab sehingga banyak yang bisa dipangkas.


Sedangkan saya jelas berhijab, memakai baju lengan panjang dan tak jarang harus memakai pakaian kaos dalam yang otomatis membuat saya tidak bisa se-ekstrim dengan memiliki 10 pakaian saja. Berhijab sendiri memang bukan halangan untuk menjadi minimalis, tapi menjadikan gaya berpakaian hijab seminimalis mungkin, itu baru tantangan bagi saya.


Pribadi pun, saya lebih suka cara pakaian yang simple dan non fuss, kalau dulu pun saya mengikuti trend hijab lilit selilit-lilitnya dengan warna- warna mencolok, kini saya lebih memilih hijab ringkas dan warna kalem seperti pastel tone. Begitu juga pakaian yang saya kenakan, bisa dikatakan, saya lebih condong pada monochrome ketimbang memakai pattern yang meriah.


Ya, saya masih suka kok, memakai pakaian bermotif, tapi untuk memakainya saya memerlukan mood yang baik karena pattern yang dipakai ke tubuh adalah semacam teriakan yang kuat bagi persepsi saya. Statement look, istilah fashion-nya begitu.



Paduan Warna Monochrome, Pastel dan Nude untuk Berhijab






Tidak ada yang baru dari cara saya memakai pakaian dan berhijab, hanya ada trik yang saya sesuaikan dari berpakaian biasa. Lengan pendek, jadi panjang. Celana skinny, jadi boyfriend jeans yang lebih nyaman (karena kaki saya melengkung, saya heran kenapa dulu saya percaya diri sekali memakai tipe jeans itu).

Pada dasarnya saya berpakaian mengikuti mood hari itu dan kenyamanan adalah nomor 1. Begitu juga warna yang secara umum, saya menyukai semua warna, tetapi entah kenapa saya sekarang lebih nyaman dengan warna- warna biru dkk, coklat dkk, nude dkk, hitam dkk, putih dkk dan tentu saja pastel dkk. Karena rasanya warna- warna ini sangat trendy dan mudah dipadu padankan. 

Dasar panduan warna- warna ini bisa dilihat secara jelas dari Kim Kardashian dkk yang selalu bold meski warna yang mereka kenakan seperti warna lumpur. Atau juga dari inspirasi fashion Instagram yang selalu up to date. Bahkan juga, dari praktisi minimalist sendiri yang mengkorporasikan beberapa helai pakaian dan warna terbatas namun dengan hasil gaya yang kece.

Ya, intinya, pandai- pandai saya saja mencari apa yang sesuai dengan gaya saya baik saat ini atau pun mengikuti mood 2 detik lagi. Tetapi, entah kenapa saya lebih ‘kalem’ dengan memilih warna dan jenis pakaian yang tak kalah kalemnya. Apakah ini yang dinamakan (efek) minimalist dalam berpakaian? 


PS.
Cover fotonya malah tidak pakai hijab, ya? Ahahaha

You May Also Like

3 comments

  1. Bulan februari ini belum nulis lagi ya kak? Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah wkwkwk cuma belum konsisyen juga 🙈🙈🙈🙈

      Hapus
  2. Loh ngaruh juga ya kak ke fashion...

    hehe aku mah selama nyaman mau color nya soft, nude atau bold dipake saja kak 😊

    BalasHapus