Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




Akhir- akhir ini saya lelah dengan scrub wajah langganan, karena scrub  memerlukan waktu dan tenaga untuk menggosoknya agar lebih maksimal. Tidak jarang kulit  juga menjadi tergerus oleh butiran scrub yang kasar.

Sekarang saya mencoba beralih mencari jalan alternatif yang lebih cepat, praktis namun efektif serta aman dipakai paling tidak 4 kali seminggu. Setelah mencari tahu berbagai macam pengganti scrub, saya menemukan cara peeling yang memang tidak baru lagi. Sebelumnya saya bisa dibilang agak ragu mengingat kandungan alkohol yang biasanya kuat sekali didalam produk peeling.



Jadi ketika saya mendapatkan 2NDESIGN Springy Peeling Gel Tone Up Boost dari Jolse yang mempunyai klaim seperti: 
* Peeling gel yang ringan yang diformulasikan untuk membantu meluruhkan sel kulit mati sembari mencerahkan dan melembutkan wajah.
* Mengandung bahan selulosa alami yang ramah pada kulit.
* Beberapa daftar bahan- bahannya adalah trehalose, allantoin, ekstrak centella asiatica, akar camelia sinesis baicalensis.




Dari klaim diatas dan daftar bahan yang 2NDESIGN gunakan apalagi cantella yang sekarang tengah terkenal, saya bersemangat mencobanya dan inilah point yang bisa saya bagikan setelah pemakaian 3 kali:

* Tidak menyengat atau membuat mata perih, malah sangat lembut.
* Teksturnya krim putih yang dibaurkan diwajah dan leher lalu digosok perlahan yang kemudian akan luruh menjadi lelehan seperti lilin.
* Butiran lelehan ini akan berubah warna mengikut seberapa kotornya wajah kamu saat itu.
* Wangi produk ini sedikit masam seperti citrus yang ringan dan akan pudar ketika prpduk dibaurkan.
* Kulit terasa seperti terlapisi, bersih dan kenyal.
* Tidak menimbulkan bruntusan, jerawat, ataupun mengakibatkan muka memerah jadi menurutku ini akan aman meski dipakai selang sehari.
* Efek tone up tidak begitu terasa kalau hasil yang dimaksudkan adalah putih, melainkan wajah hanya akan menjadi cerah karena produk ini meluruhkan kotoran dan sel kulit mati saja.
* Mungkin peeling gel ini akan kurang kuat bagi mareka yang terbiasa memakai scrub atau exfoliating yang kuat.
* Kurang bekerja bagi mareka yang berkulit ekstra minyak/berjerawat.
* Rasanya cukup aman bagi kulit sensitif seperti kulit saya sendiri.




Add caption


Rating 4/5.
Produk ini bisa kamu dapatkan di www.jolse.com

Disclaimer : ini adalah pemakaian pribadi dengan review yang jujur.





Sebenarnya saya cukup 'tergugah' untuk mencoba toner yang tahun lalu boming ini, hanya saja saya terlalu malas kalau harus menunggu pro-order atau membeli via online. Tapi ternyata adik saya yang mempunyai masalah jerawat membelinya dan berakhir dengan rasa tidak puas.

Dari iklan yang mareka tampilkan, seorang wanita yang memakai toner ini secara rutin mengalami perubahan kulit yang amat signifikan nyaris mustahil. Dari tipe kulitnya yang merah, berjerawat, bahkan bopeng dapat berubah menjadi mulus seolah tanpa bekas sama sekali. Lebih hebohnya, semua proses itu terjadi dalam kurung waktu 30 hari dengan pemakaian teratur harian tak berjeda.



Woah.

Sebagai permulaan, saat 'iklan' ini keluar, kita hanya mengetahui satu produk saja yaitu Some By Mi AHA-BHA-PHA 30 Days Miracle Toner (mungkin ini adalah strategi pemasaran brand ini) dan toner ini saja memberi kesan bahwa ia sendiri mampu melakukan 'tugas' berat dengan sempurna.

Tidak lama kemudian munculah sabun, cream, serum dan lainnya. Kembali lagi 'iklan' model yang sama (kemungkinan adalah beauty influencer asal Korea) yang mempromosikan step penggunaan semua produk. Okay, jadi semua 'hasil' muka mulus itu bukan diperoleh dari satu produk saja melainkan rangkaian skincare Some By Mi.



Tetapi banyak yang merasa kadung tertipu dan mindset bahwa satu toner saja cukup hebat sudah terlanjur melekat. Begitu juga adik saya dan beberapa berita yang saya terima, mareka  kecewa serta merasa tidak ada perubahan ketara selama masa pemakaian juga hingga  akhir 30 hari tersebut.

Oh well, secara akal sehat dan ilmiah memang toner saja tidak bisa melakukan itu semua tidak perduli segala macam kandungan yang mareka 'infuse' ke dalamnya (saya bukan seorang yang banyak tahu mengenai kandungan bahan, hanya berbagi cerita berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain).




Toner ini di klaim mengandung:

* AHA - BHA -PHA ini semua adalah 3 acid yang seringnya dikenal untuk mengekfoliasi/mengikis kulit mati.

* NIACINEMIDE 2%, sebuah kandungan yang juga lagi naik daun sebagai pencerah kulit, kalau dulu biasanya banyak produk menulis blak- blakkan bahwa produk mareka adalah pemutih/pencerah, namun sekarang ini dengan meningkatnya wawasan konsumer maka niacinemide lebih terasa 'menjual dan ilmiah'.

* Real Tea Tree 10.000 PPM (alias 1%?), jujur saja kalau dulu suatu produk mengaku mengunakan tea tree, saya ragu berapa persen atau banyakkah kandungannya, tak jarang juga hanya sebagai 'pemanis' pemasaran saja, tapi Some By Mi memberi kita informasi kadar yang akurat (setidakya pada kemasan).



Juga toner ini mempunyai point utama:

* Bahan- bahan yang mampu mengekfoliasi.

* Di formulasi tanpa 20 bahan (tanpa paraben, pewangi, perwarna dan lainnya).

* Dual fungsi yang disahkan oleh KFDA (merek ini melakukan uji coba yan serius di Korea).

* Mempunyai pH yang rendah.


30 hari pemakaian non-stop bagi kulit rasanya akan sangat berat terutama bagi yang berkulit kering atau sensitif (apa mungkin toner ini hanya diperuntukkan bagi mareka yang mempunyai kulit 'badak' berminyak dengan proses sebum yang over dan jerawat yang meradang?). 

Dengan ukuran 150 ml versus daily use, ini juga point yang tidak masuk akal serta harganya cukup mahal yaitu sekitar Rp 150.000 - Rp 180.000 sedangkan kita bisa mendapatkan toner sejenis dengan ukuran lebih besar ditambah kandungan yang mendekati juga.

Cuma kembali ke 'iklan' hebat toner ini, saya amat sangsi pada kemampuannya mengisi bekas bopeng wajah (rasanya ingin marah pada perempuan di dalam ikaln tersebut, saya berasa amat kesal tertipu begini), karena harapan kita semua yang membelinya adalah menutup pori- pori yang bopeng itu!.

Pada kulit saya yang (hanya berjerawat jika sedang PMS/hormon tidak seimban) penuh bekas jerawat baik merah maupun gelap, pori menganga, bopeng tersebar serta black/whiteheads yang langganan menyumbat terutama bagian hidung, pipi juga jidat, toner ini tidak banyak membantu. Memang saya akui saya takut menggunakannya setiap hari, oleh sebab itu penggunaan toner ini di selang sehari dan cukup rutin.

Hal yang terlihat beda disini adalah komedo bagian hidung sedikit (berangkali 0.5%) berkurang (atau tidak terlihat, samar), kulit terasa agak lembut (jika dilihat lebih dekat kedua pipi dan dahi saya masih dipenuhi komedo, jika disapu keatas akan terasa kasar). Untung saja kulit saya tidak mengalami break out dan alergi.

Add caption


Bopeng?.

Tidak ada yang berubah, saya masih mempunyai bopeng yang menggangu itu (pemakaian hampir 1 bulan lebih, sekali per 2 hari), cekungan 'kawah' pori memang tidak terlihat lebih dalam dan juga tidak terlihat lebih baik (mari kita ubah pola pikir 'teracuni' iklan). 

Hanya saja, meski awalnya kurang suka akan sensasi pengap, panas toner ini, saya masih akan terus menggunakannya hingga habis (tersisa untuk 2 kali pemakaian lagi) mengingat saya belum menemukan exfoliating toner yang affordable nan canggih.

Sedikit tambahan, agar lebih jelas:

  • Toner ini tidak akan mengisi bopeng/kawah dan menghaluskannya.
  • Mungkin bagi sebagian orang akan membantu meredakan jerawat mareka, tapi tidak demikian pada kulit saya.
  • Exfoliating-nya terasa nanggung.
  • Proses akan berbeda pada tiap pengguna mengikut jenis kulit, cuaca, hormon mareka masing-masing.
  • Harus dibarengi tahapan skincare lagi guna menunjang prosesnya.
  • Mengingat kuit yang rentan dengan sinar matahari karena penggunaan toner ini, jadi saya memutuskan memakainya hanya di malam hari saja dan religiously memakai sunscreen pada siang harinya.


Pengalaman ini membuat saya agak antipati pada merek Some By Mi (apalagi begitu membanca review seorang beauty influencer yang memang pakar di bidangnya mengenai serum Some By Mi yang tidak begitu memenugi klaimnya), karena iklan dan kandungan bahan mareka terdengar mewah, hebat , canggih dan too good to be true. Sayangnya kita memang mudah tergiur oleh iklan apalagi jika iklan itu muncul di Instagram. 

Bagaimana kesan yang kamu dapatkan jika kamu pernah mencoba Some By Mi Miracle Toner ini?. Apakah kamu juga korban tergoda iklan dan testimoni/review?. Ayo, share di kolom komentar.

PS.
Review ini murni dari pengalam saya dan adik saya.

Rating 2/5.
Where to buy" online e-commerce or offline shop.


Akhirnya kita sampai pada bulan April, bulan yang kebetulan saya tunggu- tunggu karena adanya acara Riau Festival 2019 di hari Kamis 11 April kemarin. Kali ini festival ini berada di Kampung Bandar, Pekanbaru. Kaget juga ya, saya selaku 'penghuni' Pekanbaru asli kaget juga mendengar ada kampung di kota ini.





Ternyata kampung ini adalah sebuah pemukiman didaerah Melayu lama, yaitu Pasar Bawah. Pemukiman warga ini dibina demi menambah tarikan objek wisata kota. Rumah- rumah warga serta rumah panggung Melayu lama dilestarikan apa adanya untuk menjaga keasliannya.



Tetapi selain di pugar, perkampungan ini juga dihiasi grafitti yang menarik. Bagaikan dua hal yang bergabung berpadu indah antara budaya Melayu dan seni maju. Lukisan grafitti ini menambah poin menarik bagi wisatawan yang datang untuk ber-pose disepanjang jalan pemukiman.



Selain rumah- rumah kampung yang menarik, terdapat juga rumah lama yaitu Rumah Tenun yang dibangun pada tahun 1887 yang dulunya dijadikan basis bagi perjuangan tentara perjuangan Indonesia.



Sekarang rumah ini menjadi pusat tenun songket Melayu yang dibuat dengan alat tenun kayu tradisonal. Setelah puas melihat para pengrajin songket, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di sepanjang kampung sembari berfoto didean grafitti menarik menuju acara stand-up comedy dan pameran fotografi mengenai keunikan kampung ini.

Sambil menunggu malam tiba, kami menuju pelabuhan di tepi sungai Siak yang juga sedang berlansung pelukisan mural lantai oleh komuitas Doodle Pekanbaru. Ditempat yang sama juga sebuah tenda panggung telah berdiri siap memulai pertunjukkan musik Jazz.



Sayangnya saat itu hujan hingga kami harus berteduh hingga hujan mereda dan pertunjukkan musik pun dimulai. Sebuah tarian kontemporer membuka malam yang dilanjutkan oleh dendangan lagu dari Maestro Jazz Eri, Bassist Bintang, Gitaris Kadek dan tentu saja penyanyi Bonita yang berusuara merdu.

Itulah secuplik keseruan kami para Blogger Pekanbaru di event Riau Festival 2019, semoga tahun berikutnya acara ini kembali terselenggara begitu juga naiknya pariwisata Pekanbaru itu sendiri.



Saat ini saya sedang lagi keranjingan masker wajah, apapun itu jenisnya dari peel-off, clay, gel mask, sheet mask, powder mask saya pasti penasaran ingin mencoba. Hanya saja tidak semua masker wajah tersebut bisa dipakai setiap hari. Padahal seharusnya sebuah masker melengkapi rutin penjagaan kulit terutama malam hari dimana waktunya kulit beristirahat dan beregenerasi.





Lalu bicara soal masker wajah harian, saya jadi ingat seorang teman yang selau rajin masker-an tiap malam sehabis pulang kantor. Namun sedihnya, saat saya tanyakan merek masker yang ia pakai, merek tersebut tidak dapat ditemukan di Indonesia lebih- lebih lagi harganya pun memakai dollar.




Duh sedih, tetapi saya tetap memutuskan untuk 'berkelana' mencari masker yang aman dipakai tiap hari, dengan jangkauan harga yang masuk akal, mudah didapatkan, aman dan tentu saja buatan lokal. 

Berbekalkan keinginan kuat itu (hahay, alias ngotot) saya menemukan Beau Kirana yang memang bermain dibidang per-masker-an lokal. Merek lokal ini menawarkan 2 masker yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu, yaitu Mud Mask dan Youth Mask. Berhubung saya sudah memasuki 30-an, saya memutuskan untuk mencoba Youth Mask yang mempunyai kandungan collagen (demi kekenyalan kulit), green tea, centella (bahan skincare yang lagi booming), allantoin juga lime pearl extract.





Penasaran bagaimana performa masker ini?. Yuk, simak:

* Sama seperti yang saya idamkan, masker ini aman dipakai setiap hari, tiap malam sebelum memakai moisturizer dan serum.

* Semua bahan kandungan yang telah saya sebut diatas cukup membantu kulit lelah, mulai kehilangan elastisitas di usia 30 keatas.

* Wanginya herbal atau jamu-ish, sesuai bagi saya yang menghindari skincare dengan harum parfume yang kuat.

* Dapat membantu mengeringkan jerawat saya yang 'nangkring' 3 bulan di pipi kanan sebelumnya.

* Secara ajaibnya juga mampu membantu memudarkan bekas cacar yag saya derita sekarang ini.

* Produk lokal Indonesia, resmi dengan BPOM, aman dan mudah didapatkan.

* Untuk semua jenis kulit dan bisa dipakai oleh PRIA juga, sebuah point penting bagi para pria yang masih ragu terhadap produk skincare semoga masker ini mampu menjawabnya karena bagaimanapun kita manusia mempunyai kulit yang memang harus dirawat tidak perduli apapun gender-nya.

* Sayangnya tekstur masker dengan tekstur yang clay-ish/paste-ish ini terlalu kental dan lumayan perlu waktu untuk membaurkannya secara rata dikulit. Tetapi saya menyukai butiran halusya yang membantu eksfoliasi ringan.

* Kemasannya yang minimalis menambah point, simple dengan segel kertas ditutup, aman dibawa bepergian sekalipun.

Kalau kamu juga penasaran ingin mencoba masker ini, kamu bisa mencari mareka di Instagram dengan stockist yang tersebar dibeberapa kota di Indonesia.




Hari Selasa, 19 Maret kemarin saya mengikuti kelas kreatif yang diadakan BUMN dan Pelindo. Awalnya saya tidak begitu banyak mengetahui event pemerintah seperti ini dan malah menyangka mungkin tidak banyak masyarakat yang tahu tetapi ternyata antusiasmenya sungguh mengejutkan, sebanyak 700 orang lebih hadir diacara tersebut.



Sedikit berbagi disini, Pelindo 1 belakangan ini telah banyak membangun/merenovasi pelabuhan- pelabuhan di Indonesia sejak kelahiran mareka 21 tahun lalu. Bukan hanya membangun/merenovasi pelabuhan secara fisik, namun juga meng-upgrade kenyamanan, kepraktisan dalam transaksi. 



Bicara mengenai transaksi di jaman maju milenium sekarang, BUMN juga telah mengikuti arus perkembangan jual beli digital, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi pembayaran digital bernama LINK AJA yang bisa kita download di playstore yang ada di smartphone.



Secara pribadi ini adalah langkah cerdas pemerintah negara kita yang tidak statik diam ditempat tetepi juga memperhatikan trend masa kini sekalian mengikuti arus trend. Lagipula jaman sebegini canggih, kita memang dituntut untuk tetap maju bersama arus pembangungan global.


Indonesia sekarang memang jauh lebih maju dan canggih, maka dari itu BUMN juga mendukung bisnis lokal masyarakat dengan salah satunya mengadakan kelas kreatif bertema serta tujuan spesifik yang bisa kita pilih. 


Inilah 4 kelas yang bisa kita pilih saat itu:

1. Kelas Kuliner dengan pakar kuliner/masak yang telah lama berkecimpung dibidang ini lebih dari 20 tahun.

2. Kelas Barista, nah, ini adalah pekerjaan impian para milenial sekarang karena menjamurnya kedai kopi.

3. Kelas E-Commerce, saya pribadi berharap kita mampu menembus pasar internasional dengan kendala pengirimin yang minim.

4. Kelas Make-up, beberapa tahu belakangan ini produk kecantikan lokal kita sedang booming dengan banyaknya merek lokal terdaftar di BPOM juga bersertifikat halal turut menambah peluang dibidang tata rias.




Selain kelas yang ditawarkan diatas, acara kemarin juga dimeriahkan oleh kedatangan langsung Ibu Mentri BUMN, Rini Soemarno beserta jajaran direksi BUMN di bidangnya masing- masing. Juga menjadi lebih menarik dengan adanya pembagian hadiah- hadiah luar biasa bagi peserta yang beruntung (sayangnya saya belum beruntung saat itu, mungkin lain kali, ya).



Semua kegiatan diatas adalah merupakan bagian dari program menyambut HUT Kementiran BUMN pada bulan April 2019. Oleh karena itu mareka hadir dengan tema One Nation One Vision One Family to Excellence, bahwa BUMN akan senantiasa memberikan kontribusi bagi negeri, menjadi agen perubahan tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga hingga kancah internasional.



Facial wash (FW) atau pembersih wajah adalah salah satu produk skincare yang paling saya sukai, tidak masalah apa pun sebutannya seperti facial foam, facial bubble foam, dan lainnya. Sejauh ini saya telah cukup banyak mencoba FW dari berbagai macam merek dan jenis. 



Berhubung hobi mencoba FW, kali ini saya akan berbagi review mengenai Aishaderm yang tidak sengaja saya temukan tahun lalu. Aishaderm ini sendiri setahu saya adalah produk lokal yang berasal dari Jogjakarta yang mengedepankan kurma sebagai bahan produknya. Lalu bagaimana hasil pemakaian Moisturizing Facial Wash dari Aishaderm ini?



(+++)

+ Dari segi teksturnya yang gel dan tidak begitu berbusa (yang biasanya adalah hasil dari bahan deterjen dari si produk) sangat sesuai sebagai pembersih ke-2 sampai ke-3 (setelah micellar water atau milk cleander).

+ Tidak membuat wajah terasa kering (untuk kulit wajah normal cenderung berminyak, acne prone seperti saya) walau mungkin FW ini lebih ditujukan untuk kulit kering (?).

+ Mudah dibilas, tidak meninggalkan kesan licin melainkan lembut dan segar.

+ Kemasan yang besar dengan isi yang juga banyak, bisa didapatkan di swalayan dengan harga yang sering di diskon.

+ Produk lokal dan bersertifikat halal.


(---)

- Mempunyai wangi yang lumayan kuat (bagi saya yang tidak tahan bau pewangi didalam produk kecantikan), tapi untung saja cepat hilang.

- Secara pribadi saya tidak tahu harus meletakkan poin yang satu ini dimana; FW tidak mempunyai klaim yang berlebihan (bisa dilihat di belakang kemasan), jadi ini adalah FW yang mempunyai fungsi basic/dasar yaitu membersihkan kulit tetapi tidak dari make-up atau dari lapisan skincare yang terlalu tebal (sunblock).


Buat kamu yang lelah akan pembersih wajah yang terlalu menggerus kulit oleh busa deterjen didalamnya, mungkin bisa mempertimbangkan FW lokal yang terjangkau ini.


Akhirnya, setelah menghemat lembar terakhir dan bersedih hati akan langkanya loofah Ecotools, dengan berat hati saya memutuskan untuk mencoba loofah merek lain dan untung saja loofah baru ini tidak begitu mengecewakan.

Memang secara tekstur jauh berbeda yang mana Ecotools menggunakan loofah asli dengan ciri kasar, berpori serat, padat, kuat serta lebih nampol dalam menggesek kulit. Berhubung tipe kulit saya yang tebal dan mudah berkomedo hingga membuat permukaan kulit tidak rata, maka Ecotools ini banyak membantu scrub dalam merontokkan sel kulit mati juga meratakan permukaannya.

Tidak jarang beberapa komedo yang matang pun turut terangkat tanpa banyak kerepotan memencetnya. Sayangnya entah kenapa Ecotools tidak lagi memasukkan produk ini ke mall di kota Pekanbaru.




Lalu biacara loofah atau yang disebut cellulose alami merek Guardian ini, walau lebih lembut  namun sponge ini lumayan membantu facial wash cair biasa juga scrub langganan dalam merontokkan kotoran wajah meski, tidak sehebat Ecotools dalam efek menghaluskan kulit.

Sejujurnya saya sangat skeptikal dengan produk sejenis ini mengingat betapa rapuhnya sponge pembersih muka sebegini yang biasa dipakai teman serumah dulu, kalau tidak sedikit 'putus asa' bersambut diskon, mungkin saya tidak akan pernah mencoba produk ini.




Buat kamu yang merasa pembersih wajah kurang bekerja maksimal atau lelah harus menggosok wajah dengan scrub saja mungkin bisa mempertimbangkan bantuan loofah ini karena ini bukanlah alat yang hanya dipakai sekali kemudian di buang. Untuk 1 loofah sejauh ini saya telah memakainya sebanyak 4 kali dan akan hanya di buang jika telah koyak atau hancur.

Jangan lupa untuk selalu membersihkan loofah dengan seksama, mengeringkannya dengan baik sebelum dipakai lagi dan hindari tempat lembab agar tidak mudah di hinggapi jamur.


Setelah maju mundur ingin mencoba skincare wajah merek lokal yang indipendent, akhirnya saya memberanikan mencoba The Bath Box yang December 2018 tengah diskon. Sempurna.

Sebelumnya saya pernah mencoba merek ini ditahun 2015 dan itu hanya terbatas pada sabun cair legendaris mareka yaitu Goat Don't Lie untuk mengatasi kulit tubuh gatal oleh alergi asap dan air. Hanya saja face mask dari mareka yang juga sempat saya cicipi tidaklah begitu berkesan dan malah menimbulkan bruntusan serta komedo.

Menurut kabar, brand ini sempat vakum demi komitmen mendapatkan lisensi jual, paten dan BPOM dari pemerintah, tapi kini mareka kembali dengan lebih inovatif juga menawarkan varian produk yang luas hingga merambah ke lipcream, make-up item yang saat ini sedang naik daun dimana-mana.

Kalau sebelumnya saya telah berbagi cerita mengenai lipshake dari The Bath Box, berikut ini adalah kesan saya akan Anti-Ox Squalane/ Antioxidant Facial Moisturizer. Menurut keterangan yang tertera dari website resmi dan kemasannya, moisturizer ini lebih ditujukan kepada pemilik kulit normal, kering hingga sangat kering, sensitif, kasar bahkan yang mengalami berkurangnya elestasitas. 



Tetapi kulit saya sendiri justru normal berminyak, dengan pori menganga, bekas jerawat, kusam, meski memang telah lemah dipengaruhi usia hinga menjadi sedikit kendur dengan permukaan kulit yang berubah menjadi kasar diwaktu tertentu. Namun setelah berkonsultasi dengan admin TBB, saya pun tetap memutuskan memakai moisturizer ini.

Sedikit kebingungan yang ingin saya bagi disini adalah mengenai penamaan suatu produk sekarang ini, kalau dulu biasanya moisturizer lebih identik dengan tekstur cream/gel, kini entah kenapa berubah menjadi cair. Sejauh yang saya ketahui saat ini penamaan lotion, serum, essence, moisturizer bahkan mist pun mengalami pergeseran dengan perbedaan tujuan yang cukup rancu.



Berikut hasil pemakaian setelah kurang lebih 1 bulan:

1. Walau produk ini adalah moisturizer tapi saya tetap melapisinya dengan toner - Hada Labo Lotion varian biru - TBB.
2. Bentuknya yang cair dan berminyak seperti face oil tidak mambuat wajah terasa berat/panas atau lebih berminyak, sebaliknya moisturizer ini sangat menghindaris kulit berminyak saya tanpa meningkatkan produksi sebum melebihi batas normal.
3. Kulit terasa lebih lembab, cerah (kombinasi Hada Labo biru), kekusaman dan kulit yang gelap berangsur lebih baik.

Sedangkan untuk efek membuat kulit lebih elastis, sejauh ini saya belum mendapatkan hasil yang maksimal. Hanya saja produk ini sepertinya membantu dalam membunuh jerawat yang hendak muncul (tonjolan merah yang sakit di hidung yang harusnya menjelma menjadi jewarat tiba- tiba lenyap esok paginya setelah memakain moisturizer ini).

Secara pribadi produk ini meninggalkan kesan yang sangat baik hingga saya memutuskan untuk berani mencoba produk bahan alami merek lokal yang semakin maju dan hebat. Kalau kamu sedang mencari produk skincare atau lelah dengan skincare kimiawi kamu, The Bath Box adalah pilihan baik yang bisa saya sarankan.


Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates