Instagram Twitter Facebook
  • Home
  • Beauty
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Traveling
  • Monologue

Ann Solo




Padahal setiap tahun, rasanya sama saja bagi saya, tapi 2020 kemarin adalah tahun traumatic bagi seluruh dunia karena adanya pandemi COVID-19.


Semua perasaan bercampur aduk.


Meski saya skeptik, semoga 2021 berangsur menjadi lebih baik.

 Halo pembaca (atau siluman yang lagi baca ini),   





Dari kemarin saya ingin menulis lebih banyak setiap hari, tetapi rasanya mood dan tenaga saya tidak cukup (padahal main jobs saya adalah content writer yang menulis banyak artikel SEO setiap harinya). Berhubung ini adalah blog pribadi yang saya gunakan untuk berbagi pengalaman review baik lifestyle maupun beauty, membuat saya kurang disiplin. 


Padahal seharusnya saya lebih rajin lagi ya, kalau bisa menulis artikel- artikel SEO tiap harinya, kenapa tidak di Ann Solo? Sekali lagi, sore pulang kantor, saya sudah kehabisan tenaga dan mood. 


Sedangkan writing challenge ini awalnya saya lihat dari posting seorang teman di Instagram, saya jadi kepingin ikutan tapi di blog ini. Saya juga tidak begitu rajin membuat konten di Instagram (pemalasa emang Ann Solo ini!), jadinya saya akan mencoba disiplin menulis di blog. 


Tetapi, saya belum yakin mampu untuk menulis setiap hari meski memang sudah ada guide begini, karena ini adalah tulisan yang sangat- sangat personal. Eh, jangan kuatir, saya akan mencoba untuk tetap memenuhi challenge ini dengan kemampuan dan usaha saya. Ya, mungkin tidak setiap hari.


Oya, saya juga kurang termotivasi karena SEO dan algoritma Google saat ini kacau balau, pengunjung dan pembaca blog somehow jadi berkurang jauh. Hiks. Sedih akyutuh.


Anyway, saya akan mencoba optimis untuk tahun mendatang ya, dengan salah satunya adalah tetap konsisten dan rajin menulis di Ann Solo. Adapun tema penulisan ada pada foto dan kalau pembaca juga ingin ikut serta, yuk, bareng- bareng.

Jangan lupa untu kberbagi link tulisan dari writing challenge 2021 kamu di kolom komen dibawah agar bisa saya kunjungi, ya. 


Oh, oh, abaikan tulisan lockdown di foto ini ya, saya mengambil challeng ini dari teman dan lockdown apa tidaknya kita sekarang, tidak masalah yang penting : menulis selalu.





Kapan terakhir kali saya berbagi mengenai perjalanan saya menjadi seorang minimalist sejati? Entahlah, saya pun tidak ingat, mungkin beberapa bulan lalu? Lalu apa yang terjadi setelah itu, apakah saya berhasil menjalankan misi hidup yang semestinya bisa dilakukan dan masuk akal ini ketimbang menunggu pangeran berkuda putih si Oppa Gong Yoo?


Sebenarnya tidak banyak, saya malah sempat relapsed berapa kali dengan membeli pakaian, sepatu, skincare dan hal- hal random lainnya. Macam- macam pembenaran dalam pembelian tersebut, intinya memang tidaklah begitu penting meski memang ada beberapa diantaranya adalah hal yang saya butuhkan seperti makanan, vitamin dan obat- obatan.


Bicara membeli makanan pun, saya lebih kepada impulsive buying atau ngaco saja, ya kalau tidak pengen makan atau minum sesuatu, ya lagi kelaparan. Pada dasarnya saya sangat payah dalam menyetok makanan untuk diri sendiri. Saya memang memerlukan stok makanan ringan atau instant, eh tapi begitu sampai di supermarket, rasa- rasanya saya tidak membutuhkan itu semua. Kemudian, kelaparan dan menyesal tidak membeli stok makanan.


Begitu pula dengan stok makanan alias snack yang tidak sehat dan random, pemakanan dan diet saya sangat buruk. Frustasi memang, karena saya mengalami eating disorder, jadi saya tidak begitu sensitif terhadap diet saya walau memang saya aware saya harus makan kalau tidak maag/gastritis akut saya akan kumat. Tapi, tidak belajar dari pengalaman sebelumnya, saya tetap saja tidak disiplins dalam diet pemakanan saya.


Sigh.



Belajar Menjadi Minimalist - Burnout dan Kelelahan Mental




Ada banyak hal yang bermain di pikiran saya sehingga menimbulkan stress dan depresi, salah satu penyumbang masalah mental terbesar tahun ini adalah pandemi covid. Paranoid-nya it lho, crippling banget.  Saya sampai merasa agak delusional karena rasanya ini tidak nyata melainkan hanya mimpi buruk dan lagi tidur saja. Semuanya membuat kemungkinan baik jadi ikut tertutup.


Untungnya saya mempunyai pekerjaan yang memang saya sukai meski pasti ada ups and downs juga, kan. Things you can’t avoid. Selebihnya saya lebih frustasi akan keadaan sekarang yang membuat ketidakpastian hidup semakin berat (padahal sejak kapan hidup saya ada kepastiaan? Saya hidup dengan ketidakpastian selama ini, begitu pandemi, kenapa jadi lebih panik, sih?).


Anyway, saya sudah mencoba bermain game di kantor, membaca buku sebagai hobi utama hidup ini, main sama keponakan, tapi saya tetap burnout. Sampai saat menulis ini pun, saya masih burnout. 


Heavy sigh.



Belajar Menjadi Minimalist - Anxiety Tertimbun Barang- Barang







Dari tahun kapan saya ingin mengurangi barang- barang di kamar saya (milik sendiri ya, bukan milik anggota keluarga yang lain). Bahkan saya sempat mendonasikan banyak buku (ratusan) dan merasa masih banyak buku yang harus saya donasikan. Karena buku- buku itu sudah saya baca dan rasanya akan lebih baik jika orang lain juga membacanya. Plus, berapa bulan ini saya telah mempunyai akun di Gramedia Digital dan mengunduh e-book lainnya.


Jadi selain buku- buku yang memang ingin saya simpan, selebihnya saya harus mendonasikannya supaya beban tertimbun barang ini lebih lega. Saya juga berhasil menyingkirkan beberapa sepatu dan banyak pakaian yang tidak lagi saya sukai (saya bosan dengan flanel, jadi saya menyingkirkan kemeja flanel). Celana jeans favorite yang tidak muat lagi pun berhasil saya singkirkan. 


Lega memang.


Tetapi, saya sudah shopping pakaian thrift sebelumnya bahkan sampai kalap 2 kali, dong. Uhuhuhu


Niat hati mau legaan menyingkirkan pakaian, malah jadi beli pakaian lagi. Tapi untungnya saya telah belajar trik menemukan style berpakaian yang lebih sesuai dengan diri (juga umur) saat ini. Makanya saya menyingkirkan pakaian yang rasanya tidak sesuai selera dan thrifting pakaian yang lebih sesuai dengan selera saya yang sekarang condong pada warna- warna netral, hitam dan putih.


Karena oh karena sejatinya, pakaian hitam putih adalah pakaian ‘resmi’ orang- orang minimalist alias memberikan kita penghematan waktu dalam memilih padukan pakaian. Ya tapi saya kan, berhijab, tidak segampang mereka yang tidak berhijab yang bisa langsung cabut dengan kaos dan jeans saja. Saya harus memilih pakaian dan memadukannya dengan hijab, tas, sepatu..arkh!


So anyway, lemari saya sekarang sudah legaan, tapi saya akan tetap mengurangi beberapa pakaian lagi. Lagipula saya juga bekerja kantoran, saya memerlukan pakaian yang layak pakai dan untungnya kantor saya tidak formal serta tidak ada seragam, berpakaian rasanya lebih mudah dan tidak terlalu membebani. Kalau lagi mood, ya sedikit dandan, seringnya tidak mood, saya pakai seadanya saja.


Oh, satu lagi yang membuat saya letih dan terbebani adalah tumpukan skincare dan makeup. Sebenarnya hampir semua skincare yang saya dapatkan selama bekerja sebagai beauty blogger, alhamdulillah, sangatlah terpakai dan membantu kulit saya. Hanya saja, saya memang harus mengerem pembelian skincare atau makeup sendiri karena saya berniat menghabiskan semua sisa skincare dan makeup dari sponsor.


Untungnya saya telah menghabiskan ½ dari produk sponsor tersebut, bahkan saya berencana ingin membeli beberapa diantaranya karena hasilnya bagus. Cuma nih, sebenarnya saya tidak mempunyai banyak produk (jika dibandingkan dengan beauty blogger lain), tapi saya merasa sudah kelelahan duluan karena saya punya niat mulia untuk menghabiskannya. Dedikasi yang luar biasa, ya?!


Kalau makeup, jangan ditanya kapan habis, lha wong, maskeran terus tiap hari. Rasanya mubazir makeup-an tapi yang kena malah masker dan pengap bikin jerawatan. Tapi saya harus, rus, rus! Eh tapi tidak harus sih, kenapa maksa kalau shade foundation tidak sesuai dengan kulit saya? Beberapa diantaranya saya bagikan kepada cewek- cewek di keluarga saya, deh.



Belajar Menjadi Minimalist - Keinginan Hidup Dengan Sedikit Barang dan Kebutuhan






Begitu banyak podcast di YouTube mengenai cara hidup minimalist yang saya tonton dengan rajin ya  hari demi hari. Mulai dari Ryan dan Joshua si The Minimalist, CK Space, sampai random video yang kiranya sesuai dengan arah tuju yang saya kehendaki. Ada yang bagus, ada yang bikin stress.


Tapi, saya memang setuju untuk membuat capsule wardrobe atau barang- barang yang disimpan di dalam kotak, dalam 30 hari, mari lihat apakah kita memerlukannya, memikirkannya atau tidak. Kalau tidak, ya barang- barang itu sebaiknya disingkirkan. Saya tidak melakukan cara ini karena kamar saya kecil dong, lagipula saya sudah tahu barang apa saja yang tidak lagi saya butuhkan atau rindukan (eh, masih ada beberapa barang yang kepikiran sayang dibuang, tapi itu hanya perasaan sementara saja, untungnya).


Selain itu saya juga ingin hidup dengan 10 pakaian, 1 sepatu, 2 skincare, 1 lip balm. Hei, itu tidak mungkin. Saya sangat menyukai skincare (juga makeup, nah, ya) dan merasakan manfaat dari pemakaian skincare. Sorry not sorry, saya tidak mau menjadi minimalist yang terlalu extreme sampai penjagaan kulit pun diabaikan. Banyak yang begitu, rata- rata disebut extreme minimalist yang melihatnya saja saya bingung, ini orang masih ingin hidup atau mau jadi pertapa di dalam goa, aja?.


Tidak ada salahnya memang jadi extreme minimalist, tapi seperti namanya yang extreme, ini bisa menyebabkan obsesi yang berujung penyakit mental. Saya sudah cukup dengan BPD, anxiety dan panic attack, saya tidak mau lagi menambah penyakit dan beban mental. Sejatinya saya hanya ingin mempunyai kamar yang hanya ada barang yang benar- benar saya butuhkan, rekening bank yang gendut dengan digit yang banyak, serta kelegaan berpikir tanpa terbebani oleh banyak benda yang sebenarnya tidak saya butuhkan apalagi gunakan.



Goodbye, Things







Semuanya tidak akan lengkap tanpa buku karangan Fumio Sasaki yang tidak sengaja saya temukan wawancaranya di YouTube 2017 silam. Saya masih struggle membaca bukunya yang selalu memberi saya semangat dan cita- cita untuk lebih rapi tidak hanya mengorganisir barang yang saya punya dan butuhkan, tapi keadaaan mental state saya juga.


Lalu, apakah saya masih akan terus berjuang menjadi minimalist di tahun 2021? Jawabannya adalah tentu saja. Meski ada ups and downs dalam menjalankan misi ini, tapi saya berusaha untuk tidak menyerah meski mood saya sangat parah dan tidak dapat diprediksi. Saya harus menyemangati diri sendiri karena ini adalah pertarungan saya dan hidup saya.


Oleh karenanya, saya akan mulai lagi membersihkan dan menyortir barang- barang yang rasanya membuat langkah saya menjadi berat dan berusaha mengatur keadaan keuangan saya. Secara, menjadi minimalist tentunya lebih hemat dan rasional dalam memakai my hard earned salary, gitu. 


Apakah kamu tertarik menjadi minimalist juga?








Makin kesini makin banyak merek kecantikan dari Korea Selatan resmi masuk dan menjual produk mereka secara resmi di Indonesia termasuk Huangjisoo. Tetapi merek Korea kali ini mengusung clean beauty yang sedang trend saat ini karena ide dari memanfaatkan hanya sedikit atau minim ingredients serta juga dapat digunakan untuk mereka yang sensitif maupun ibu hamil.


Berdasarkan informasi yang saya ambil dari website resmi mereka, Huangjisoo mengatakan bahwa :


We believe in the power of nature. Huangjisoo is a natural brand that combines innovative technology with proven natural ingredients. Every formulation is developed by Dr. Huang, providing consumers with pure, natural and effective skincare.


Menarik memang karena tidak semua merek bahkan clean beauty sekalipun yang bisa aman untuk ibu hamil. Tetapi Huangjisoo memberikan klaim untuk menambah pengalaman merawat kulit tanpa terkecuali terutama bagi kulit ibu hamil yang pastinya perlu dirawat tapi banyak yang kebingungan ingredients seperti apakah yang akan sesuai selama masa kehamilan tersebut. Lalu bagaimana review saya setelah memakai produk ini? Yuk, simak selanjutnya dibawah ini.



Penting dan Manfaat Dari Double Cleansing





Saya pribadi adalah orang yang selalu parno kalau tidak double cleansing setelah seharian memakai makeup, masker wajah dan terkena polusi. Padahal jika hanya mengandalkan micellar, oil cleansing, milk cleanser atau balm untuk mengangkat makeup saja, itu tidak akan cukup. Bahkan sebenarnya, residu dari pembersih masih tertinggal di kulit seperti di area yang kurang terjangkau atau pori- pori.


Sayangnya masih banyak orang yang menyepelekan dan menganggap step membersihkan wajah malam hari setelah memakai riasan dan terkena polusi itu kurang penting. Padahal jorok sekali, ya. Hiiiyy! Tidak jarang juga mereka menggunakan sembarangan pembersih seperti sabun badan ke wajah. Atau mereka yang menganggap light makeup atau hanya memakai sunscreen saja tidak membutuhkan pembersihan khusus. Salah! Mau makeup ringan dengan bedak tabur saja atau sunscreen, tidak membuat cara membersihkan wajah menjadi gampang pula.


Sejatinya, apapun yang kamu pakai di wajahmu dan setelah beraktifitas seharian, kulit wajahmu berhak untuk dibersihkan dan mendapatkan kesegarannya kembali. Terlebih lagi jika kamu mengandalkan sunscreen untuk harian, sebaiknya kamu benar- benar membersihkan kulit wajahmu karena sunscreen hanya dapat dibersihkan secara menyeluruh dengan pembersih tipe balm atau cleansing oil karena kandungnya adalah minyak.


Masih ragu kenapa kamu harus melakukan double cleansing? Jangan ragu, jangan kuatir karena sebenarnya double cleansing itu akan menyelamatkan kulitmu karena :


  • Memberi kulit untuk beristirahat dan bernafas
  • Membantu proses peremajaan kulit dengan memperbaiki dan regenerasi sel kulit
  • Meluruhkan sel- sel kulit mati yang tidak terangkat sempurna dan menyumbat permukaan kulit
  • Membuat step perawatan kulit atau makeup menjadi lebih mudah
  • Mencegah timbulnya permasalah kulit seperti komedo, jerawat atau bruntusan



Review Huangjisoo Pure Perfect Cleansing Oil




Pada dasarnya saya membersihkan wajah dengan micellar water baru dilanjutkan dengan double cleansing. Namun saya mencari alternatif yang lebih irit kapas dan minim limbah, oleh karena itu saya lebih memilih cleansing oil karena tidak repot dan bisa langsung dibilas dengan air. Biar sesuai dengan clean beauty sesungguhnya, gitu. Akhirnya saya mencoba cleansing oil ini karena Huangjisoo Pure Perfect Cleansing Oil mengandung 8 minyak organik premium grade dan tidak mengandung air. Sehingga akan sangat efektif untuk mengangkat segala jenis kotoran yang terdiri dari campuran makeup dan  debu polusi . Selain itu, cleansing oil ini tidak menimbulkan komedo (non comedogenic) atau bruntusan. 


Baiklah, saya akan menjabarkan apa saja pengalaman saya selama memakai cleansing oil ini :


  • Tidak membuat kulit kering ketarik atau malah greasy licin, justru kulit saya terasa lembab, pas seperti baru di spray dengan toner face mist
  • Tidak menimbulkan breakout dan komedo, padahal aslinya kulit kombinasi saya ini paling sensi dan mudah berkomedo/BO kalau salah pakai tipe cleansing oil
  • Tidak meninggalkan residu film diatas kulit dan cukup mudah dibersihkan dengan air meski teksturnya tidak terlalu kental maupun terlalu runny






Karena juga tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya, mendapatkan sertifikat EWG, cruelty free, dan 96% dari ingredients adalah berasal dari tumbuhan serta vegan, rasanya Huangjisoo Pure Perfect Cleansing Oil dapat dipakai oleh tipe kulit sensitif dan berminyak sekalipun. Sedangkan ingredient dari  Huangjisoo Pure Perfect Cleansing Oil adalah :

Jojoba Oil , Green Tea Seed Oil , Bitter Orange Leaf Oil , Macadamia Nut Oil , Calendula Oil , Apricot Kernel Oil , Evening Primrose Oil , Olive Oil



Review Huangjisoo Pure Daily Foaming Cleanser – Deep Clean




Sebelumnya saya mau berkomentar bahwa saya paling suka dengan tipe facial cleanser yang model pump begini karena lebih praktis, pump sedikit saudah langsung berbusa dan cocok dipakai saat sudah pulang kantor, lelah dan inginnya cepat bersih- bersih saja. Cuma memang susah untuk menemukan cleanser model begini, dulu pun saya pernah mencoba tipe seperti ini tapi susah sekali mendapatkannya. Balik ke Huangjisoo ini, ternyata mereka mempunyai 5 varian dan Deep Clean berwarna ungu ini adalah pembersih wajah yang ditargetkan untuk menyapu semua kotoran kulit sedalam mungkin. Adapun pengalaman pemakaian saya sejauh ini membuat saya bisa menyimpulkan bahwa :


  • Tidak membuat kulit kering ketarik
  • Meninggalkan kesan kulit cukup lembab
  • Mempunyai wangi seperti orange-ish yang segar dan untungnya tidak overwhelming
  • Tekstur busanya juga tidak terlalu kental sehingga cepat menguap yang mana ini adalah pilihan tepat bagi saya yang tidak terlalu menyukai pembersih wajah yang terlalu berbusa
  • Mengandung 3 kandungan utama  ekstrak Mentha Arvensis untuk memperluas kapiler di kulit dan meningkatkan sekresi keringat, membersihkan bagian dalam kulit dan memberikan perasaan segar, ekstrak Cucumber  sebagai bahan pelembut kulit dalam membantu melembabkan kulit kering dan lelah serta ekstrak Bunga Chrysanthemum yang merupakan bahan yang lembut untuk mengatasi masalah kulit dengan antioksidan yang menghilangkan radikal bebas.
  • Fitur pump membuat facial cleanser ini lebih praktis, efisien dan cepat








Sedangkan ingredients lengkapnya adalah :

Sodium Cocoyl Apple Amino Acids, Water, Mentha Arvensis Extract, Triticum Vulgare (Wheat) Seed Extract, Allium Cepa (Onion) Bulb Extract, Cucumis Sativus (Cucumber) Fruit Extract, Opuntia Coccinellifera, Schizandra Chinensis Fruit Extract, Diospyros Kaki Leaf Extract, Trehalose, Arctium Lappa Root Extract, Glycerin, Citrus Paradisi (Grapefruit) Fruit Extract, Silybum Marianum Extract, Cinnamomum Cassia Bark Extract, Lavandula Angustifolia (Lavender) Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Scutellaria Baicalensis (Baikal Skullcap) Root Extract, Morus Alba (White Mulberry) Leaf Extract, Panax Ginseng Root Extract, 1·2-Hexanediol, Zanthoxylum Piperitum Fruit Extract, Chrysanthemum Morifolium Flower Extract, Laminaria Japonica Extract, Artemisia Vulgaris Extract, Lithospermum Erythrorhizon Root Extract, Sophora Angustifolia Root Extract, Arginine, Propanediol, Beta-Glucan, Caprylic/Capric Triglyceride, Butylene Glycol, Caprylyl Glycol, Salvia Sclarea (Clary) Oil, Orchid Oil, Citrus Reticulata (Tangerine) Leaf Oil




Review Huangjisoo Hand Saniter Gel





Jauh sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan me-review hand sanitizer, tapi karena sejak pandemi melanda ini adalah senjata terdepan kita untuk mencegah tertular virus COVID-19. Ini yang membuat banyak brand juga mengeluarkan hand sanitizer mereka sendiri yang mana adalah bagus, karena kita mempunyai banyak pilihan salah satunya ya, Huangjisoo ini.


Hand sanitizer seperti masker wajah, adalah 2 hal yang wajib ada dimana- mana dan dipakai. Jadi hand sanitizer ini akan sesuai diletakkan di tempat- tempat umum, dirumah, dikantor, meja kasir supermarket dan dimana saja, bahkan semua orang kini menyimpan paling tidaknya 1 hand sanitizer di tas atau kantong mereka. Karenanya saya juga butuh sanitizer kemasan besar yang bisa dipakai oleh seluruh keluarga dirumah. Tidak jauh berbeda dengan han saniter kebanyakan, Huangjisoo Hand Sanitizer  Gel ini layak dipertimbangkan jika kamu lagi mencari size besar.




Ingredients list :

Alcohol, Water, Glycerin, Carbomer, 1,2-Hexanediol, Aplum Graveolens (Celery) Extract, Eaucus Carota Sativa (Carrot) Root Extract, Foeniculum Veulgare (Fennel) Seed Extract, Aminomethyl Propanol, Brassica Oleracea Acephala Leaf Extract, Coriandrum Sativum (Coriander) Extract, Lactuca Scariola Sativa (lettuce) Leaf Extract, Spinacia Oleracea (Spinach) Leaf Extract



Beli Produk Huangjisoo






Untuk keamanan dan jaminan barang yang original, kamu bisa mendapatkan produk- produk Hangjisoo terlengkap melalui Sociolla dan Lilla. Selain juga tentunya untuk mencari tahu lebih banyak mengenai merek Huangjisoo, kamu bisa mengunjungi website resmi Huangjisoo. Oya, jangan kuatir, selain packaging dengan petunjuk bahasa Inggris, website mereka juga bisa dimengerti dengan mudah karena juga memakai bahasa Inggris (kapan saya bisa belajar bahasa Hangul Korea, ya?).


  • Huangjisoo Pure Perfect Cleansing Oil - 100 ml - Rp 299.000
  • Huangjisoo Pure Daily Foaming Cleanser  Deep Clean - 180 ml - Rp 399.000
  • Huangjisoo Hand Saniter Gel - 500 ml - Rp 99.000








Saya melihat brand baru (paling tidak baru masuk Indonesia) Anua Skincare wara - wiri di Instagram dengan sesama teman beauty enthusiast yang me-review mereka asal Korea Selatan ini. Melihat packaging-nya yang minimalis dan tidak berisik, membuat saya juga ikutan tertarik dan bersyukur banget akhirnya bisa turut mencobanya.


Jarang- jarang saya banci packaging, tapi saat ini saya sedang mencoba disiplin untuk menjalankan progress hidup minimalis yang sungguh slow (sejak tahun 2017 padahal). Entah mengapa taste akan banyak hal berubah dengan pola hidup minimalis yang tengah saya perjuangkan ini, saya jadi lebih menyukai hal- hal yang simple, tidak terlalu banyak warna dan lebih condong pada perpaduan warna- warna monochrome. Hence, saya jadi suka packaging Anua Skincare ini. Hahay!



Mengenal Anua Skincare dari Korea Selatan





Menurut keterangan yang saya petik dari halaman situs wesb resmi Anua, mereka mengatakan bahwa merek ini :


Anua mendukung kehidupan yang menjaga dirinya sendiri dan berfokus sepenuhnya pada penjagaan diri. Sulit untuk memperbaiki kulit Anda hanya dengan mengaplikasikannya ke kulit Anda. Ini karena kulit merupakan hasil dari sejumlah faktor kompleks seperti stres, polusi udara, hormon, dan pola makan. Pikiran yang nyaman, gaya hidup teratur, dan kebiasaan makan yang tepat menciptakan kulit yang sehat. Anua mengejar kecantikan sehat yang dipimpin oleh gaya hidup seimbang. Kami percaya bahwa kulit kita bisa menjadi lebih energik dan lebih sehat ketika kita fokus sepenuhnya pada diri sendiri dan merasa nyaman dengan tubuh dan pikiran kita


Bahkan Anua juga menjanjikan :


Relaxing atau relaksasi

Produk Anua yang lembut di kulit akan memberikan relaksasi pada kulit yang lelah akibat stres dan iritasi. Namun, mengaplikasikan kosmetik dengan baik tidak memungkinkan kulit untuk beristirahat sepenuhnya. Tujuan Anua adalah agar kita menjalani hidup yang seimbang dengan sedikit waktu luang dalam hidup kita yang lelah.


Ingredients yang fokus tertarget

Anua berfokus pada bahan-bahan karena kami menciptakan produk yang dapat memaksimalkan efektivitas bahan dengan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan menemukan bahan yang baik atau tepat guna.


Kesederhanaan atau simplicity

Kami terobsesi dengan kesederhanaan. Kemegahan dan kerumitan menyembunyikan esensi. Kita berniat untuk memimpin dalam menciptakan dan menghadirkan gaya hidup sederhana dengan menciptakan formula kecantikan sederhana yang menciptakan kulit sehat.


Kemitraan Berkelanjutan (Sustainable Partnership)

Anua selalu berpikir tentang sustainability  karena  kami memiliki hubungan jangka panjang dengan mitra baik yang menangani bahan dan bahan organik, dan kita terus menerus diingatkan akan tanggung jawab lingkungan kita.


Wow! Sebuah klaim yang berani, indeed. Mungkin itulah juga yang membuat Anua memakai tagline KEEP THINGS SIMPLE di semua packaging produk mereka. Memang sesuai sih, semua serba simple, praktis, efisien namun tepat sasaran/guna pada targetnya yakni untuk merawat kulit.


Berhubung saya mendapatkan 4 produk dari Anua, maka saya akan membagikan review saya menjadi 2 part, inilah part 1 yang akan membahas review Anua Heartleaf Gentle Facial Cleanser & Anua Heartleaf 70% Mud Cream Mask.



Review Anua Heartleaf Gentle Facial Cleanser






Pembaca (setia?) blog ini pasti tahu saya adalah bucin sejati pembersih wajah alias facial cleanser. Apalagi begitu melihat facial cleanser dari Anua nan aesthetic ini membuat saya penasaran ingin langsung mencoba dan berbagi reviewnya :


  • Mempunyai wangi herbal yang segar dan minty
  • Tidak terlalu berbusa padat yang banyak
  • Teksturnya yang sama dengan rata- rata face wash tipe creamy
  • Untungnya tidak menimbulkan breakout atau kulit kering ketarik
  • Tidak meninggalkan residu film diatas permukaan kulit
  • Sayangnya tidak mendatangkan banyak perubahan signifikan (biasanya sih, standard face wash lainnya) asal tidak menimbulkan efek apa- apa dan membersihkan wajah saja, saya sudah senang
  • Isinya padat sekali, saya suka! Jadi ogah rugi! 






Meski water tidak berada pada urutan pertama, melainkan star ingredients-nya, secara mengejutkan kulit saya tidak protes. Inilah daftar ingredients lengkapnya :

Houttuynia Cordata Extract (30%), Inactive Ingredients: Sodium Cocoyl Isethionate, Glycerin, Water, Sodium Methyl Cocoyl Taurate, 1,2-Hexanediol, Coco-Betaine, Potassium Cocoyl Glycinate, Butylene Glycol, Potassium Benzoate, Sodium Chloride, Polyquaternium-67, Potassium Cocoate, Citric Acid, Citrus Aurantifolia (Lime) Oil, Betula Platyphylla Japonica Juice, Disodium EDTA, Saponaria Officinalis Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Agrimonia Eupatoria Extract, Kigelia Africana Fruit Extract, Sodium Acetate, Perilla Frutescens Leaf Extract, Citrus Grandis (Grapefruit) Peel Oil




Review Anua Heartleaf 70% Mud Cream Mask






Setelah trends sheet mask melanda sejak 2019 lalu, sejauh yang saya ingat tipe masker siap jadi seperti pasta ini menjadi agak terpinggirkan. Meski Anua ternyata memang mengeluarkan sheet mask, tetapi mereka juga mengunggulkan mud mask ini. Lalu kalau bicara ingin minim limbah, tentu saja saya lebih memilih masker tipe mud ini, karena tidak ada lembar kertas yang harus dikorbankan tiap kali sehabis dipakai.


Disini saya bisa berbagi pengalaman mengenai pemakaian mud mask ini :


  • Suka warna packaging-nya yang hijau muddy (hence the name?)
  • Berbeda dengan warna tabungnya, isi masker malah berwarna putih keruh
  • Teksturnya mengingatkan saya pada mud mask merek lain
  • Mempunyai wangi segar minty walau masih tetap terasa wangi alkohol untungnya tidak overwhelming
  • Mudah diaplikasikan dan dibersihkan
  • Tidak membuat kulit meranggas, kering ketarik dan ya, begitu saja
  • Mungkin tidak ada hal yang spesial sejauh ini selain kulit agak terasa plumpy dan segar





Adapun daftar ingredients Anua Heartleaf 70% Mud Cream Mask :

Houttuynia Cordata Extract(70%), Kaolin, Propanediol, Isononyl Isononanoate, 1,2-Hexanediol, Dipropylene Glycol, Cetearyl Alcohol, Arachidyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Bentonite, Behenyl Alcohol, Titanium Dioxide, Arachidyl Glucoside, Potassium Phosphate, Citrus Aurantium Bergamia (Bergamot) Fruit Oil, Glyceryl Stearate SE, Cetyl Alcohol, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Tocopheryl Acetate, Disodium EDTA, Allantoin, Panthenol, Water, Glucose, Salvia Officinalis (Sage) Oil, Butylene Glycol, Asiaticoside, Asiatic Acid, Madecassic Acid, Centella Asiatica Extract



Packaging Anua Skincare





Anua mengusung clean beauty dengan menapilkannya juga secara visual di semua packaging produk mereka. Meski saya rasa menambahkan kotak adalah tindakan tidak perlu karena toh, produk juga telah diberi segel di setiap lubang botol/tube. Tapi, harus saya beri pujian disini, Anua sepertinya telah mengetahui target perusahaan mereka.


Banyak merek Korea lainnya tidak siap untuk pasar internasional dan kurang memperhatikan betapa pentingnya untuk menggunakan bahasa Inggris untuk dicantumkan pada kemasan produk. Karena ya tidak semua kita mengerti Hangul, maka dari itu pihak brand hendaknya menggunakan bahasa awam yang mudah dimengerti oleh pelanggan international mereka.





Kudos Anua! Brand ini memang seperti yang mareka klaim diatas, selain juga menjaga dan tahu betul memakai bahan  dalam produk, juga memahami betapa gilanya dunia akan semua brand kecantikan dari Korea Selatan saat ini. Anua tidak hanya berhasil mem-branding image mereka sebagai skincare yang aesthetic lagi bersih, begitu juga cara mereka memasarkannya.


Untuk mengetahui lebih banyak mengenai merek ini (saya juga belum tahu apakah Anua sudah resmi masuk ke Indonesia), kamu bisa mengunjungi laman situs resmi Anua Skincare di http://anua.kr/








Tahun 2020 ini rasanya menjadi tahun dimana saya ‘melek’ akan banyak produk- produk kecantikan lokal dan salah satunya adalah Westcare. Serius, aslinya saya mengira ini adalah merek Korea lagi mengingat aesthetic dari local brand yang satu ini berbeda. Dengan packaging dan pemilihan warna yang kalem dan minimalis, ternyata Westcare mempunyai ideologi mereka sendiri.


Seperti yang saya kutip dari laman web resmi mereka :


Westcare adalah kombinasi dari kata West dan Care. Kata "Barat" berarti bahan mentah yang digunakan. Karena hampir semua bahan yang digunakan dalam rangkaian perawatan kulit kami diimpor dari negara barat, yaitu Eropa. Kata "Care" berarti kami peduli terhadap berbagai permasalahan kulit Indonesia dan berusaha menghadirkan solusinya. Kami berkomitmen untuk membuat produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Oleh karena itu kami melakukan uji coba panjang untuk mengembangkan produk Westcare agar aman dan efektif untuk kulit. Dengan menggunakan air kualitas tinggi kelas farmasi untuk membuat produk yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan BPOM (peraturan keamanan pangan dan kosmetika Indonesia), karena standar untuk perusahaan kosmetika hanyalah air kelas kosmetik bukan air kelas farmasi yang kami gunakan. Hal ini membuat produk Westcare berkualitas tinggi.


Selain uga berkomitmen untuk selalu menggunakan bahan baku premium, kami yakin bahan baku premium yang didukung dengan fasilitas produksi yang memadai, serta tenaga kerja yang profesional akan menghasilkan produk Indonesia berstandar internasional. Terakhir, produk kami Halal, bebas pewangi. Bebas Kekejaman, Bebas Paraben dan juga vegan sehingga aman untuk diaplikasikan di semua jenis kulit, Kami membuat produk yang bisa dibeli semua orang dengan harga lokal dengan kualitas internasional dan kami ingin masyarakat Indonesia bangga dengan merek lokal mereka sendiri.



Wow!


Saya jadi belajar hal yang baru dari Westcare, yakni adanya penggunaan air dalam membuat dan meracik sebuah skincare. Tidak pernah terpikirkan sama sekali bahwa air pun ada jenis atau tipenya tersendiri dalam membuat skincare. Meski brand ini adalah brand lokal yang sangat baru dan mulai dipasarkan pada Mei 2020 kemarin, Westcare tidak tanggung- tanggung mengeluarkan 7 varian produk yang menggunakan air sebagai kandungan paling besar dalam tiap produk mereka. Oleh karenanya, Westcare menggunakan air tipe pharma grade yang kualitasnya lebih tinggi dibanding air jenis cosmetic grade. 


Tiap produk mengandung lebih banyak air yakni 80% yang sebenarnya nih, menjadi jenis ingredient dari skincare idaman saya. Rasanya saya sudah berapa kali mengeluh akan panas dan lembabnya cuaca di kota saya yang membuat saya harus mencari skincare dengan water based. Plus, harus saya highlight disini, satu lagi poin penting dalam skincare idaman saya adalah : TIDAK BERPEWANGI.  Hence , dengan keunggulan dan main ingredients-nya yang canggih dan thoughtfull ini membuat Westcare aman dipakai pada semua jenis kulit termasuk jenis kulit sensitif sekalipun.


Walau masih ada suatu scent yang saya hidu dari Cloud Creme, tapi itu bukanlah jenis pewangi yang kuat seperti wewangian bunga, vanilla atau bahkan wangi kimiawi. Cloud Creme hanya mempunyai wangi herbal (love it) yang tidak menyengat dan membuat sinus saya kumat (hattcchiii!). Kalau pembaca juga mempunyai kriteria seperti saya (ahahaha) , berikut review hasil pemakaian Westcare dibawah ini.



Review Westcare  All In One Brightening Face Wash





Tidak bosan untuk selalu mengulang, skincare item yang paling saya sukai dan cintai sejak pertama kali mengenal skincare (duh, cupu banget saat itu) adalah FACE WASH. Item yang satu ini adalah ‘garda terdepan’ dalam perawatan kulit karena ini adalah pembersih kulit dan menyiapkannya untuk step selanjutnya.  Diperkaya dengan kandungan Marula Oil , ekstrak Aloe Vera,  ekstrak Kakadu Plum yang mengandung Vitamin C tingkat tinggi yang berfungsi dan memberi manfaat mencerahkan wajah. Ini penting banget mengingat kulit saya mudah sekali kusam meski rasanya kok, ya, sudah ditutupi masker.


Sebagai skincare item ter-favorite sejak dulu kala, berikut hal- hal yang bisa saya bagikan mengenai Westcare All In One Brightening Face Wash :


  • Aman dipakai saat kulit saya meradang kemarin alias dehidrasi (biasanya kulit saya akan muncul dry patches).
  • Tidak menimbulkan efek kering ketarik bahkan saat saya memakainya sebagai 3rd cleanser setelah micellar - cleansing oil - Westcare All In One Brightening Face Wash (aman sis, padahal kulit saya bukan main, rewel dan menyebalkannya).
  • Tidak terlalu berbusa (YES!) yang mana ini adalah poin plus lagi yang saya suka dari sebuah pembersih wajah.
  • Hanya saja, nih, kok nanggung sekali West, isinya cuma 85 ml, kenapa tidak 100 ml sekalian, ya? Please consider untuk buat travel size (tahun depan kita travelling yes) dan big size biar saya puas memakainya.









Adapun ingredient list dari Westcare All In One Brightening Face Wash :

Water, Sodium Cocoyl Isethionate, Glycerin, Cocamidopropyl Hydroxysultaine, Cocamidopropyl Betaine, Stearic Acid, Butylene Glycol, Lauric Acid, Sclerocarya Birrea (Marula) Seed Oil, Sodium Isethionate, Polyacrylate Crosspolymer-6, Sodium Chloride, Sodium Chloride , Cetyl Alcohol, Glyceryl Stearate, PEG-100 Stearate, Phenoxyethanol, Myristic Acid, Ethylhexylglycerin, Leuconoctoc / Radish Root Ferment Filtrate, Sodium Lactate, Sodium PCA, Palmitic Acid, Xanthan Gum, Chlrophenesin, Capric Acid, Acetic Acid, Acetic Acid EDTA, Terminalia Ferdinandiana (Kakadu plum) Fruit Extract, Hydrolyzed Royal Jelly Protein, Fructose, Glycine, Inositol, Lactic Acid, Niacinamide, Urea, Decyl Alcohol, Sodium Benzoate, Glucose.




Review Westcare Glowing  Moist Cloud Creme 







Sebelumnya saya harus menghela nafas, fiiuuhh. Okay, lanjut. Jadi, saya sudah menghindari moisturizer versi krim karena kota ini sangat panas dan tipe cream akan membuat kulit saya menjadi terasa berat bahkan membuatnya kusam di sore hari (bercampur sunscreen dan bedak). Jadi saya agak skeptik pada moisturizer ini meski akhirnya berakhir menjadi suka. 

Diperkaya dengan Marula Oil dan Vitamin B5 yang berfungsi melembabkan dan membuat kulit kenyal, perpaduan High Broth Extract dari Vitamin C, Vitamin B3, Polypeptide dan Ekstrak Algae efektif membawa efek kulit bersih cerah. Ditambah lagi, teknologi Airless Pump Pot yang dapat mencegah produk terkontaminasi 

No kidding. Westcare Glowing  Moist Cloud Creme ini memang tipe krim yang biasa kita lihat, tapi ternyata tidak berat. Walau memang, takes time untuk dapat meresap dan mengering sempurna di kulit saya, tapi creme ini seriously nyaman dan tidak masuk ke dalam rongga visible pores saya. Tambahan lagi :


  • Ada scent khusus dalam  Westcare Glowing  Moist Cloud Creme ini, seperti wangi herbal namun soothing buat saya (LOVE IT).
  • Teksturnya yang tidak terlalu padat tapi pas memberi rasa lembab tidak basah atau greasy.
  • Pemakaian rutin sejauh ini membantu kulit saya terlihat plum terutama bagian pipi hingga rahang yang terasa mulus.
  • Kandungan Kakudu yang ternyata lebih tinggi 100x dari Vitamin C, sepertinya cocok untuk jenis kulit saya yang rewel ini karena bagian- bagian uneven skin tone saya mulai terlihat lebih cerah dan bersih.
  • Sayangnya nih, packaging pump pot tidak terlalu bekerja karena plastik kecil penutup awal pump susah dikeluarkan hingga menyumbat pump. Help! Mungkin Westcare bisa mengeluarkan packaging dalam size dan bentuk tube agar lebih praktis (plus bisa dibawa travelling).









Adapun ingredient list dari Westcare Glowing  Moist Cloud Creme :

Water, Glycerin, Coco-Caprylate/ Caprate,  Niacinamide, Propanediol, Pentylene Glycol, Bis-Ethylhexyloxyphenol Methoxyphenyl Triazine, C12-15 Alkyl Benzoate, Octocrylene, Cyclopentasiloxane,  Saccharide Isomerate, Arachidyl Alcohol, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Cetyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Isononyl Isononanoate, Panthenol, PEG-100 Stearate, Sclerocarya Birrea (Marula) Seed Oil, Titanium Dioxide, Behenyl Alcohol, Phenoxyethanol, Nylon-12, Polyacrylate Crosspolymer-6, Arachidyl Glucoside, PEG-10 Dimethicone, Ethylhexylglcerin, Madecasosside, Glycine Soja (Soybean) Oil, Chlrophenesin, Aluminum Hydroxide, Hydrogen Dimethicone, Disodium EDTA, Terminalia Ferdinandiana (Kakadu plum) Fruit extract, Citric acid, Hydrolyzed royal jelly protein, Sodium citrate, Zirconium Dioxide, Xanthan Gum, Caprylyl Glycol, Tocopherol, Glyceryl Caprylate, Lactic Acid/ Glycolic Acid Copolymer, Phenylpropanol, Chlorella Vulgaris Extract, Polyvinyl Alcohol, Palmitoyl SH-Octapeptide-24 Amide,  Heptapeptide-15 Palmitate, Palmitoyl SH- Tripeptide-5 Norisoleucyl SH-Nanopeptide-1.




Tips dan Cara Penggunaan Westcare All In One Brightening Face Wash dan Westcare Glowing  Moist Cloud Creme







Pada dasarnya cara pemakaian skin care adalah hampir sama hanya saja saya mempunyai trik, tips dan cara pemakaian sendiri. Al maklum, sekali lagi, kota ini sangat panas, humidity tinggi sehingga saya harus cari trik pemakaian skin care yang sesuai agar kulit saya tidak terbebani dan lelah dikemudian hari.


Westcare All In One Brightening Face Wash :



  • Saya hanya menggunakan ‘secuil’ saja dari face wash ini (hemat, sis) dan melarutkannya dengan air.
  • Selain saya  juga melakukan pemijatan ringan sebagai relaksasi sewaktu membersihkan wajah agar ekstrak Kakudu face wash ini lebih terasa mengangkat sisa kotoran yang belum terangkat sepenuhnya.
  • Cuci bersih wajah dan biarkan kering dengan alami


Westcare Glowing  Moist Cloud Creme :


  • Berhubung muka saya kecil, jadi saya selalu memakai creme sesuai takaran saya.
  • Sebaiknya aplikasikan cream per tempat wajah.
  • Baurkan creme dengan rata dan tunggu hingga menyerap sempurna sebelum dilanjutkan dengan sunscreen dan make up.



Packaging Westcare Skincare





Siapa saja pasti suka melihat packaging skin care yang aesthetic dan kekinian, saya juga suka. Westcare datang dengan konsep yang tidak berisik, minimalist dan clean yang membuatnya menarik. But I’m not a fan of bulky packaging. Uhuhu selain itu kotak tambahan untuk face wash rasanya juga tidak perlu karena botol tube-nya sendiri suah kece dan ada seal-nya. Manfaat bahan- bahan produknya sudah sangat kece, please tone down unnecessary boxes-nya, ya (wihihihi). Jangan lupa travel size juga, ya (saya kalau sudah suka sama suatu produk, pasti rewel begini karena mau ukuran ini itu buat dibawa travelling nanti).



Harga dan Beli Westcare Skincare


Zaman mudah sekarang ini sis, produk Westcare bisa didapatkan melalui e-commerce resmi mereka di Shopee Westcare dan juga laman web resmi Westcare mereka untuk mengetahui produk lebih banyak lagi. Sedangkan harganya adalah :


  • Westcare All In One Brightening Face Wash - Rp 90.000 - 85 ml
  • Westcare Glowing  Moist Cloud Creme - Rp 270.000 - 30 ml


Mungkin harga ini bit pricey for some, tapi setahu saya Westcare juga ada diskon (bisa stok banyak, nih, mau coba satu set juga) yang bisa di check dari laman e-commerce mereka dan laman social media Westcare Faceboook dan Westcare Instagram.






Pertama kali merek Korea ini sampai di Indonesia dan mendarat di Sociolla, saya sempat membatin pengen mencobanya. Alhamdulillah sekali akhirnya saya mendapatkan kesempatan mencoba varian tea tree mereka. Mungkin lain kali saya akan mencoba varian Bulgarian Rose dan Black Tea juga. Wkwkwkw. Amin.


Sejelas dari variannya ya, tea tree memang lebih banyak dikhususkan untuk mengatasi jerawat. Hanya saja menurut Skincarisma, varian ini tidak aman untuk jenis fungal acne karena mengandung Lauric Acid, Myristic Acid dan juga Stearic Acid. Tapi rasanya untuk jenis jerawat lain, seperti maskne dan jerawat karena PMS, rasanya cukup aman.


Tea Tree essenHERB ini sendiri mempunyai set yang terdiri dari facial foam, toner, ampoule dan cream. Namun saya baru mencoba facial foam dan toner saja sejauh ini. Lalu bagaimana hasil pemakaiannya? Yuk, simak review essenHERB Tea Tree Toner dan Tea Tree Foam Cleanser.


Mengenal essenHERB Brand Asal Korea


Saat ini kita tidak asing dengan brand kecantikan dari Korea karena negara ini memang menjadi negara yang memimpin dalam banyak hal terutama skincare dan makeup. Tidak terkecuali merek essenHERB ini yang berfokus pada  bahan alami dari alam dan fokus pada kulit.


Dengan motto brand: “Honest Ingredient, Honest Prescription”, essenHerb hanya menggunakan bahan alami yang "Jujur" (Honest) dan diformulasikan hanya dengan resep bahan turunan dari tanaman (Plant-derived). essenHERB tidak menggunakan bahan kimia untuk stimulasi buatan karena essenHERB percaya kecantikan alami berasal dari alam.



Review essenHERB Tea Tree Foam Cleanser




Kalau sudah bicara toner dan cleanser, 2 skincare item yang paling basic kesukaan saya, pasti saya excited. Mengingat foam cleanser adalah step pertama yang paling membuat kulit terasa segar, bersih dan siap untuk step berikutnya. Apalagi foam ini memang penuh ekstrak tea tree yang saya harapkan untuk dapat mengeringkan jerawat namun tidak mengeringkan bagian wajah yang lain.


Pengalaman pemakaian cleanser yang bisa saya bagikan disini, adalah :


  • Lumayan dapat membuat kulit agak kering, makanya saya hanya memakai cleanser ini sedikit saja dan tidak setiap hari
  • Jerawat memang menjadi cepat kering dan mereda




Review essenHERB Tea Tree Toner




Begitu toner ini dibuka, wangi khas tea tree langsung semerbak. Saya sih, tidak ada masalah mengenai wangi tea tree yang mungkin bagi sebagian orang agak terlalu kencang dan rada herbal. Dengan netto 200 ml dan botol plastik hijau yang agak bantet, toner ini mempunyai lapisan putih yang mengendap di dasar botol. Jadi sebelum dipakai, sebaiknya dikocok dulu agar lapisan putih tadi tercampur rata.


Pengalaman pemakaian toner yang bisa saya bagikan disini, adalah :


  • Toner ini termasuk tipe toner untuk exfoliating ringan dengan ekstrak tea 
  • Karena bertujuan untuk mengurangi sebum dan minyak wajah, toner ini cukup membuat kulit saya menjadi kering sehingga saya harus langsung memakai hydrating toner
  • Mengandung Polyglyceryl-10 Laurat dan Polyglyceryl-10 Myristate yang tidak sesuai untuk penderita fungal acne




Pengalaman Pemakaian essenHERB Tea Tree


Mungkin karena jerawat saya tidaklah terlalu parah dan banyak, hanya di bagian tertentu saja, mungkin saya tidak dapat melihat dan mendapatkan hasil pemakaian essenHERB yang signifikan. Eh tapi, jerawat saya sendiri meski tidak banyak bergerombol dan banyak, tapi cukup besar, merah meradang dan nyut-nyutan.

Memang sih, syukurnya jerawat tadi jadi cepat kempes dan tidak lagi membuat pipi berdenyut, namun sayangnya area wajah yang lain jadi ikutan kering. Bahkan sebum yang normal dan harusnya tetap ada menjadi ikutan hilang. Untung saja sih, kulit tidak mengalami sensasi kering ketarik. 

Jadi rasanya varian tea tree dari essenHERB ini akan lebih sesuai buat kamu yang mempunyai jerawat bergerombol merah dan meradang. Bukan jenis jerawat ringan seperti saya. Juga jika kamu mempunyai tipe kulit yang super oily dengan sebum yang tidak terkontrol (memangnya kita bisa mengendalikan minyak wajah), set essenHERB tea tree ini rasanya akan menjadi line yang paling sesuai dengan kamu.



Beli essenHERB Tea Tree Toner dan Foam Cleanser


Sejauh yang saya ketahui, untuk mendapatkan produk essenHERN yang asli dan resmi, kamu bisa memebelinya di Sociolla. Dengan harga toner Rp 259.000 dan cleanser Rp 169.000, belanja di Sociolla pasti lebih aman bebas serta resmi karena setahu saya cuma e-commerce ini adalah penjual terpi;ih langsung dari essenHERB Korea.



Newer Posts
Older Posts

Ann Solo

Ann Solo
Strike a pose!

Find Ann Here!

Ann Solo Who?!

Ann Solo adalah nama pena Ananda Nazief, seorang lifsestyle blogger yang terinspirasi oleh orang- orang sekitar, perjalanan, kisah- kisah, pop culture dan issue semasa.

Prestasi:

Pemenang Terbaik 2 Flash Blogging Riau : Menuju Indonesia,
Kominfo (Direktorat Kemitraan Komunikasi) - Maret 2018.

Pemenang 2 Flash Writing For Gaza (Save Gaza-Palestine),
FLP Wilayah Riau - April 2018.

Pemenang 3 Lomba Blog Lestari Hutan, Yayasan Doktor Syahrir Indonesia - Agustus 2019.

Pemenang Harapan 1 Lomba Blog, HokBen Pekanbaru - Februari 2020.

Contact: annsolo800@gmail.com

  • Home
  • Beauty
  • Traveling
  • Entertainment & Arts
  • What's News
  • Books & Stories
  • Our Guest
  • Monologue
  • Eateries

Labels

#minimalism Beauty Books & Stories Eateries Entertainment & Arts Film Gaming monologue Our Guest parfum Review Review Parfume sponsored Techie thoughts traveling What's News

Let's Read Them Blogs

  • Buku, Jalan dan Nonton

Recent Posts

Followers

Viewers

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  April (1)
      • Asyik, Perang Tarif, Mari Kita Beli Barang KW
  • ►  2024 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2023 (45)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (20)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2021 (27)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2020 (34)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2019 (34)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (14)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)

Find Them Here

Translate

Sociolla - SBN

Sociolla - SBN
50K off with voucher SBN043A7E

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Blogger Perempuan

Beauty Blogger Pekanbaru

Beauty Blogger Pekanbaru

Popular Posts

  • Review Axis-Y Toner dan Ampoule - Skincare Baru Asal Korea
    Sejak beberapa tahun kebelakangan ini kita telah diserbu oleh tidak hanya produk Korea baik itu skincare dan makeup, tetapi juga ...
  • Review Loreal Infallible Pro Matte Foundation
    Kalau dulu saya hanya tahu dan penggemar berat Loreal True Match Foundation sejak zaman kuliah, ternyata Loreal juga mengelua...
  • 2019 Flight Of Mind
    Cheers! Time flies indeed, terlebih lagi di zaman sekarang ini dan saya yang sudah mulai lupa sehingga semua terasa cepat. 2019...
  • Kampanye No Straw Dari KFC
    Kampanye No Straw Movement. Kemarin saya dan seorang teman berjanji untuk bertemu di KFC terdekat dan sambil menunggunya datang, saya ...
  • (Pertandingan Terakhir Liliyana Natsir Sebelum Pensiun) Dukung Bersama Asian Games 2018
    Hari ini berita yang cukup mengecewakan muncul di TV ketika saya dan Tante sedang makan siang dirumah: Liliyana Natsir akan menggantung...
  • Review Lip Balm 3 Merek - Nivea, Himalaya Herbals dan L'Occitane
    Dulu sekali, sebelum kenal dengan lipstick seakrab sekarang, saya dan   lip balm adalah pasangan yang kompak. Tidak hanya mengatasi ...
  • Review Sunblock Biore & Senka
    Oh my! Sekali lagi saya merasa bersalah 'menelantarkan' blog ini karena akhir bulan lalu saya mempunyai pekerjaan baru ya...
  • Review - Sakura Collagen Moisturizer
    Pertama-tama, saya hanya mau menginformasikan bahwa ini adalah artikel review yang sebenarnya sudah lumayan telat terlupakan oleh kek...
  • Review AXIS-Y Cera-Heart My Type Duo Cream
    Sudah lam aterakhir kali saya memakai cream moisturizer tipe konvensional, alasan utamanya adalah kondisi iklim di kota saya...
  • Review Lipstick Maybelline Superstay Ink Crayon
    2020 dimulai dengan racun lipstick terbaru dari Maybelline yang datang dengan Super Stay Ink Crayon yang sebenarnya sudah saya nant...

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates